《Perempuan Pelupa》Bagian 27: Hendra Mengungkapkan Perasaannya
Advertisement
Sementara itu, didalam kelas Hani menghampiri Hendra yang sedang duduk dan mengatakan sesuatu padanya.
"Hendra, kamu punya hubungan dengan Nia ya?"
Hani yang langsung to the point mengatakannya pada Hendra yang membuat dia kaget. Dia menjawabnya dengan nadanya yang sedikit malu.
"Kami berdua belum punya hubungan apapun. Tapi aku akan mengatakan perasaanku padanya ketika waktu pulangan tiba."
Mereka yang mendengar percakapan Hendra dan Heni bersorak dan turut mendukungnya. Hani sendiri seperti ikut senang mendengarnya. Bedahalnya dengan Lisa yang hanya terdiam. Sedangkan aku dan Nia berjalan menuju keruang guru tak melakukan komunikasi apapun. Bahkan diapun seperti tak ingin mengatakan sesuatu padaku. Setelah kami mengumpulkan buku tersebut, kami kembali ke kelas.
Tibanya kami dikelas, suasana terasa aneh. Mereka semua menatap kearah Nia. Lalu kami berdua kembali ketempat duduk kami. Akupun melanjutkan tidurku sembari menunggu waktu istirahat. Lalu Hani yang duduk didepan Nia bertanya sesuatu padanya dengan nadanya yang ketus.
"Tadi, apa yang kalian obrolkan berdua?"
Lalu Nia bertanya kembali.
"Maksudmu Abdi."
"Iya."
Nia mengatakan yang sebenarnya terjadi.
"Tidak ada. Memangnya ada apa?"
"Baguslah kalau begitu."
Hani melanjutkan pembicaraannya tersebut sambil berbisik-bisik pada Nia.
"Kamu harus bersiap-siap ya?"
Nia yang bingung akan perkataanya kembali menanyakannya.
"Bersiap-siap untuk apa?"
"Kamu akan tau nanti."
Akhirnya bel istirahat berbunyi. Waktunya bagi mereka untuk pergi ke kantin, sedangkan aku sendiri sudah tentu akan pergi ke tempat favoritku dengan membawa bekal dan air minumku.
Setelah masukkan tiba, kami semua kembali kedalam kelas. Setelah semuanya sudah masuk, Hendra mengatakan sesuatu pada kami semua sebelum guru akan masuk.
"Nanti sebelum pulangan, ada hal yang akan ku bicarakan. Jadi kalian jangan pulang dulu. Oke?"
Mereka semua setuju. Sedangkan aku dan Nia masih belum mengetahui maksud Hendra tersebut. Setelah waktu pulangan tiba dan guru telah pergi, Hendra berdiri di depan kelas dan memanggil Nia sambil menyimpan sesuatu di saku celananya.
Advertisement
"Oke, kalau gitu. Nia, kesini."
Nia yang bingung hanya menuruti perkataannya. Lalu suasana menjadi hening. Ntah kenapa, mereka semua seperti menunggu suatu momen. Tiba-tiba Hendra memegang kedua tangan Nia. Nia terlihat kaget dan hanya diam. Hendra berkata sesuatu padanya dengan nadanya yang sopan.
"Nia, sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak kita pertama kali bertemu. Dan perasaan itu kucurahkan disini. Apakah kamu menerimaku sebagai pacarmu?"
Nia hanya terdiam tak berkata apapun. Hendra mengeluarkan sesuatu di dalam sakunya. Ternyata itu adalah sebuah cokelat. Lalu Hendra mengatakan sesuatu sambil memberikan coklat tersebut pada Nia.
"Kalau kamu menerima cokelat ini, berarti kamu menerimaku. Akan tetapi kalau kamu menolak, berarti kamu menolakku juga."
Lalu Nia menerimanya.
"Terima kasih ya Ndra telah mengatakannya padaku."
Lalu mereka semua bersorak penuh gembira. Sedangkan aku sendiri masih memperhatikan mereka berdua. Nia kembali lagi mengatakan sesuatu pada Hendra.
"Tapi maaf. Aku menolaknya."
Nia mengembalikan cokelatnya tersebut pada Hendra. Lalu mereka semua terlihat bingung. Hendra bertanya kembali pada Nia.
"Kamu kenapa menolakku? Apakah aku kurang baik untukmu"
Dia hanya tersenyum sambil berkata dengan nadanya yang pelan itu.
"Bukan, bukan itu. Hanya saja (Terdiam sejenak).... Aku sudah menyukai orang lain."
Aku merasa kaget akan pernyataannya itu. Mereka dan Hendrapun merasa demikian. Hendra bertanya kembali pada Nia siapa orang tersebut. nia hanya terdiam sambi tersenyum. Lalu Nia kembali mengatakan sesuatu pada Hendra.
"Meskipun begitu, kita tetap akan menjadi teman. Benar?"
"Iya. Tapi aku tak akan menyerah untuk mengejarmu. Kalau begitu cokelat ini kuberikan padamu."
Lalu dia memberikan cokelat yang dia pegang tersebut pada Nia. Nia merasa senang dan menerimanya.
"Terima kasih Ndra. Aku terima cokelat yang kamu berikan."
Lalu Hendra merasa senang dan berkata.
"Yes, artinya kamu menerimaku menjadi pacarmu."
Mereka semua bersorak gembira. Nia yang merasa dipermainkan mengeluarkan ekspresinya yang marah. Lalu dia menggenggam erat cokelat tersebut. Hendra yang melihat ekspresi wajahnya tersebut, merasa takut akan Nia. Nia langsung melemparkan cokelat tersebut jauh-jauh kearah pintu kelas. Hendra yang melihat hal tersebut hanya bisa berkata dengan nadanya yang sedikit aneh.
Advertisement
"Cokelat? COOOKELAAAT!"
Lalu dia mengejar dan berusaha untuk mengambil cokelat yang dilempar jauh oleh Nia sambil mengatakan hal yang sama.
"COOOKELAAAT! COOOKELAAAT! COOOKELAAAT!"
Kami semua hanya terbengong melihat kejadiantersebut. Lalu Nia kembali ke tempat duduknya dengan ekspresinya yang masih marahtersebut dengan kedua tangannya yang mengepal. Aku merasa merinding yang beradadi dekatnya, begitupun dengan mereka yang melihat dia marah. Nia mengemas semuabarangnya dan langsung pulang. Dan dilanjuti oleh kami semua. Sementara itu,Hendra masih sibuk mencari cokelatnya itu.
Advertisement
From Chief to the Emperor (Rewrite)
A university student has passed through to the prehistoric period; will history still evolve along the original trajectory? In this ancient wasteland of ruthlessness and bloodshed, Edward armed with his imagination and human knowledge of the 21st century is out there to lead his small tribe into creating an empire for generations to remember. From introducing fire, the secrets of the soil, and aspirin to launching the savage cave fashion show. But against him stands his savage rivals, ferocious beasts and hundreds of barbaric ethnic groups. ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- The artwork is not mine so if the creator wants it taken down at any time then it shall be done. This is a rewrite of my story after a hiatus. It's done in order to perfect the story. My first work had major grammar mistakes. I hope you may enjoy my work.
8 214The Invisible String
(On Hiatus While I Practice Writing With A New Story) This is a story of connections. A story of a Writer and his pen and paper. Follow the writer as he creates Syndesi, the personification of The Invisible String. See how they change the world around them through the relationships they make. And in doing so, change themselves. PS. it's fantasy but there are no elves, no magic, no superpower. just realistic people living their normal lives, facing struggles like every human being but that alone doesn't sound interesting, does it? How about a special dimension that connects the lead characters? (check out Chapter 2 - The White Horizon) Art Cover Credit: Asviloka Post Timings: (unsure for now as I am rewriting the chapters to make it polished. Hopefully once per week on Fridays) This would allow me to post something you can read every week without abandoning the story. It's a journey, I know. But I'm ready to continue without stopping. Are you ready? If you are, then let's start reading!
8 157Apocalypse Rebirth
This is a Fan Fiction of Reincarnator In a flash, the world was gone. In its place, a new world of fantasy and power encompassed the life of Zero. For 29 years humanity fought hard against creatures and races of unimaginable might. Through the suffering, they rose strong. Yet their strength accounted for nought in the end. Billions killed as the rulers of the Abyss conquered their race. Yet, in the darkest of nights, a light can be found. Thus, with the support of the remainder of humanity's forces, Zero was returned to the beginning. The beginning of his journey into the Abyss, with one mission. Save humanity.
8 248Unprecedented
*SEQUEL UNPRECEDENTED!!*Freddie Matthews is finishing off her school year and is going to college soon. But before she leaves she uncovers the mystery of her father's death 14 years ago...While also living a normal teenage high school life of course..Copyright © 2019-21 AmbiizaAll rights reserved. No part of this publication may be reproduced, distributed, or transmitted in any form or by any means, including photocopying, recording, or other electronic or mechanical methods, without the prior written permission of the publisher, except in the case of brief quotations embodied in critical reviews and certain other noncommercial uses permitted by copyright law. Freddie Matthews is finishing off her school year and is going to college soon, but before she leaves, she uncovers the mystery of her father's death when she was just a toddler. She finds out that her father just might be alive and well... But not in the way she expected.... Copyright © 2019-2021 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, distributed, or transmitted in any form or by any means, including photocopying, recording, or other electronic or mechanical methods, without the prior written permission of the publisher, except in the case of brief quotations embodied in critical reviews and certain other noncommercial uses permitted by copyright law.
8 188Acting The Part (Completed)
On the set they're lovers, but off of it actress Taylor and actor Bret are sworn enemies. They couldn't hate each other more. So what happens when they have to play out their roles perfectly, each scene getting more and more daring as they go? Will the love the two characters have for one another turn into a shocking reality for the two actors or will their hatred remain deep in their hearts? RATED R FOR LANGUAGE
8 216Hooks Raven{Peter Pan}
Raven is Captain Hooks daughter. Part fairy, she is the only one able to match Peter Pan and his band of Lost Boys. Which is ideal because she has a debt to settle with their leader. Eight years after vowing to see Peter Pan at the end of her blade, she is unexpectantly captured by the Lost Boys and taken to their hideout. Stranger yet, her father doesn't come looking for her and no amount of sarcastic quips will get her free.She finds an unexpected friendship with those she once swore to destroy, unexpected love for a boy she once despised. She finds out who her mother is. But when Peters hideout is attacked by the pirates she once commanded, Raven has to choose. Will she fight with her new family or will she be true to her people and fight by their side against those she loves?**A/N- This is not a Once Upon A Time fanfiction, it's based on the original Peter Pan and is set in the 1900s.**
8 519