《Perempuan Pelupa》Bagian 28: Perbincanganku Dengan Hendra

Advertisement

Keesokan harinya. Dikelas seperti biasa aku akan tidur menunggu bel masukkan berbunyi. Ketika aku mulai tertidur, tiba-tiba ada yang membangunkanku. Dan ternyata Hendra. Ngapain dia membangunkanku? Apakah ini menyangkut Nia dan kejadian kemarin? Lalu dia memulai pembicaraan dengan nadanya yang sopan kepadaku.

"Kira-kira, menurutmu orang yang Nia suka siapa ya?"

Aku yang tak memperdulikan pertanyaannya itu hanya menjawab dengan nadaku yang datar dan singkat.

"Ntah."

Hendra kembali bertanya padaku tentang Nia lagi.

"Apakah Nia itu memang menyukaimu?"

Aku terdiam sejenak. Dan mengatakan hal yang sama.

"Ntah."

Hendra yang merasa agak kesal dengan semua jawabanku tersebut mencoba untukku berbicara padanya.

"Dari tadi aku terus yang bertanya. Sekarang giliranmu."

Aku megikuti kemauannya karena percuma bila akhirnya juga aku yang akan disuru mengatakan sesuatu padanya.

"Kemarin sepertinya kamu mencari cokelat yang dilempar oleh Nia. Kenapa?"

Hendra menjawab dengan segenap hatinya.

"Cokelat itu melambangakan perasaanku padanya. Bila dia membuangnya, maka sama saja dia membuang perasaanku tersebut."

Memang dia menolaknya kan. Kenapa nih anak tetap bersikeras untuk bisa menjadi pacarnya Nia. Dia melanjutkan pembicaraanya tersebut.

"Aku gak akan menyerah sampai bisa mendapatkannya."

Aku yang mendengar itu, tak memperdulikannya. Dia kembali menanyakan sesuatu padaku.

"Menurutmu apa yang harus kulakukan?"

Aku yang merasa bingung, hanya menjawab sesuai dengan pemikiranku.

"Menurutku, kamu mencari orang lain saja. Kulihat kamu memiliki wajah yang tampan. Pasti banyak perempuan yang menyukaimu."

Dia berfikir sejenak dengan perkataanku tersebut. Dia mengatakan sesuatu yang membuatku bingung.

"Aku gak akan menyerah untuk mendapatkan Nia. Sampai memang dia sudah memiliki pacar, mungkin aku akan mencari penggantinya."

Aku heran, kenapa dia sampai segitunya demi Nia. Kemudian aku menjawabnya sambil tertidur sambil mengacungkan jempol kananku kedia.

"Oke"

Dia menepuk pundakku dan berkata.

"Sepertinya kamu enak diajak ngobrol. Kenapa kamu gak ada ngomong sama sekali dikelas?"

Aku hanya terdiam tak menjawabnya.

"Ya sudahlah. Kalo gitu aku mau balik ke tempat dudukku. Thanks"

Aku masih tak menjawabnya. Setelah kumelihatHendra kembali ketempat duduknya, kulanjutkan tidurku yang sempat tertundatadi.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click