《Perempuan Pelupa》Bagian 10: Pagi Hari Yang Melelahkan

Advertisement

Aku yang terbangun karena mendengar suara adzan subuh dan melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 5 pagi, kusempatkan diri ini untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Di tengah-tengah waktu sholat aku merasa masih mengantuk, sehingga sempat beberapa kali aku hampir tertidur. Hingga pada akhirnya sholatpun selesai dan aku bergegas pulang kerumah. Dimana jarak masjid dengan rumahku hanya bersebelahan. Aku langsung kembali kekamar dan langsung tertidur.

Tak terasa aku terbangun kembali dari tidurku dengan pikiran setengah sadar. Tanpa melihat jam dikamarku, aku langsung keluar kamarku dan memanggil paman dan bibiku. Biasanya mereka membangunkanku. Dimana mereka? Aku yang masih bingung mencoba untuk melihat jam dinding di ruang tamu. Ternyata waktu sudah menunjukkan jam setengah 8 pagi. Aku yang kaget bukan main langsung berganti pakaian dan mengenakkan baju sekolahku tanpa mandi terlebih dahulu. Kenapa mereka tak membangunkanku? Aku bisa telat.

Lalu aku memakan roti yang sudah disediakan bibiku dan mengambil bekal makanan yang telah ditaruhanya di meja makan. Akupun bergegas berangkat. Aku berharap dijam segini angkutan umum masih muncul. Karena biasanya sulit mencari angkutan umum dijam-jam seperti ini. Yang benar saja, sampai sepuluh menit aku menunggunya tetapi masih belum muncul juga. Karena kurasa angkutan umum tak datang-datang, maka aku berlari sekencang mungkin ke sekolah.

Akhirnya aku sampai disekolah dan langsung masuk ke kelas. Sesampainya dikelas, aku melihat jam dinding dikelas menunjukkan jam 8 lewat 10 menit. Dan aku telat 10 menit, karena keterlambatan paling tidak jam 8 pagi. Aku terdiam sesaat di depan pintu kelas, sedangkan anak-anak lainnya sedang memperhatikanku begitupun dengan guruku. Aku merasa menyesal karena menunggu angkutan umumu tadi, jika aku langsung ke sekolah mungkin aku akan tepat masuk kelas. Ditambah lagi, hari ini mata pelajaran Fisika. Dimana gurunya sangat galak. Dan namanya adalah pak Sabar, namanya tak sesuai dengan perilakunya yang galak.

Lalu akupun melangkah maju menghadap ke guruku. Aku sudah tahu hasilnya akan seperti apa. Aku yang masih terengah-engah dan kelelahan berkata tentang keterlambatanku masuk kelas dengan nadaku yang datar .

Advertisement

"Ma ma maaf sebelumnya saya telat pak, tadi saya bangun kesiangan dan saya tak bisa menemukan angkutan umum lewat. Akhirnya saya berlari dan..."

Belum sempat ku menyelesaikan perkataanku, pak Sabarpun langsung memarahiku.

"Kamu tak tau ini jam berapa? Sudah jam segini kamu masih saja beralasan. Pokoknya sekarang kamu berdiri di luar kelas! CEPAT!"

Aku yang merasa keberatan akan hal itu mencoba untuk membela diri. Namun hal itu sia-sia. Kemudian aku berjalan mengarah bangkuku dan ingin meletakkan tasku disana dan berkata pada pak Sabar.

"Kalau gitu saya akan menaruh tas sa..."

Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku kembali di mentahkan oleh pak Sabar.

"CEPAT KELUAR!"

Aku yang terkaget-kaget buru-buru keluar tanpamenaruh tasku di kelas. Akhirnya akupun berdiri didepan kelas. Lalu pakSabarpun memulai pelajarannya.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click