《Perempuan Pelupa》Bagian 11: Dihukum Bersama Dengannya
Advertisement
Namun baru beberapa menit pelajaran dimulai, pak Sabar kembali marah-marah. Tak lama ada seorang siswi keluar. Aku yang masih capek habis berlari-lari duduk jongkong di samping kelas. Tanpa sepengetahuanku, dia tiba-tiba sudah berada disampingku. Ketika aku melihat sepasang sepatu perempuan, aku langsung melihat orang tersebut dari bawah. Ternyata dia adalah Nia. Nia lagi? Aku dengan nada yang datar dan sudah bisa mengatur nafasku bertanya kepadanya dengan posisi masih jongkok.
"Kamu kenapa disini? Kamu juga dihukum?"
Dia yang tersenyum lalu duduk. Lagi-lagi dia terlalu dekat denganku, lalu aku mencoba menjauhinya sedikit. Dia sedikit tertawa. Lalu dia mengatakan alasannya dengan nada tingginya yang khas.
"Aku tadi lupa bawa buku Fisikaku dan..."
Belum sempat Nia mengatakan semuanya, pak Sabarpun mengintip kami dari dalam dan langsung memarahi kami.
"Bagus, ngomong terus. Sambil duduk juga enak ya?"
Kami kaget bukan main, dan kamipun secara refleks berdiri. Pak Sabar kembali kedalam kelasnya. Lalu aku berkata kepada Nia agak pelan.
"Ini semua gara-gara kamu Nia, karena suaramu tadi sangat keras sehingga terdengar oleh pak Sabar"
Nia hanya tertawa kecil dan berkata agak pelan.
"Hi hi, maaf."
Lalu dia melanjutkan perkataan sebelumnya yang terpotong tersebut. dengan suara yang sekarang cukup pelan.
"Tadi aku melupakan buku Fisikaku. Karena dari tadi malam sibuk untuk menulis aktivitasku besok. Terlebih lagi aku sekarang adalah ketua kelas. Sampai aku melupakan pelajaranku untuk hari ini. Pagi-pagi aku bangun agak kesiangan, jadi aku gelagapan dan terburu-buru mengambil semua buku pelajaranku. Lalu..."
Aku yang mendengar penjelasannya yang panjang lebar itu masih bingung dengan penjelasannya. Selain penjelasannya yang panjang itu, suaranya malah seperti tidak ada. Sehingga aku mencoba mendengarkannya dengan telingaku kudekatkan sedikit ke arah bibirnya.
Tanpa sadar, aktivitas kami tersebut malah dilihat oleh teman-teman dari jendela dan guruku. Lalu tiba-tiba terdengar suara serentak dan nyaring.
"Cie cie."
Kami berdua yang kaget langsung kembali ketempat kami masing-masing dan menjaga jarak. Lalu pak Sabar berkata, dan kali ini dia mengatakannya cukup sabar.
Advertisement
"Hhhh, baiklah kalian boleh masuk. Daripada kalian diluar berbuat yang tidak-tidak."
Wajah kami berdua langsung memerah dan bergegas untuk memasuki kelas. Sepertinya hari ini merukapan hari yang melelahkan. Kamipun langsung duduk ditempat kami masing-masing. Aku mendengar bisik-bisik yang tidak mengenakkan dari teman-teman di kelas ini mengenai diriku dan Nia.
"Hei, kamu lihatkan tadi mereka ngapain?"
"Iya, baru sehari bertemu aja sudah akrab sekali. Apa jangan-jangan..."
Lalu pak Sabarpun menyuruh kami untuk diam. Setelah kami semua diam, pak Sabarpun melanjutkan mata pelajarannya.
Lalu akupun membuka tasku. Namun, aku lupa kalau pelajaran hari ini berbeda dengan yang kemarin. Buku yang kubawa ini semuanya buku pelajaran yang kemarin. Gawat, sudah jatuh tertimpa tangga. Lalu pak sabar melihat kearahku dan melihatku tak menaruh buku apapun. Lalu pak Sabar bertanya padaku dengan nada yang mengancam.
"Kenapa bukumu tak kamu keluarkan? Apa jangan-jangan kamu juga melupakan bukumu?"
Aku hanya mengangguk. Lalu pak Sabarpun kali ini sangat murka. Dengan nadanya yang sangat keras dan lantang.
"Kalau begitu kamu KELUAAAR!"
Aku langsung berlari secepat mungkin dan keluar kelas. Dan pada akhirnya aku kembali di titik awalku sebelumnya, dihukum berdiri diluar kelas. Sedangkan teman-teman lainnya menertawaiku akan hal itu. Lain kali aku harus lebih pagi untuk berangkat sekolah. Baru kali ini aku mendapatkan hukuman yang seperti ini. Aku mengutuk diriku dan tak akan melakukan kesalahan yang sama.
Dilain sisi, Nia yang melihatku dihukum malah ingin mengajukan dirinya untuk dihukum juga.
"Apakah saya juga akan dihukum juga pak?"
Seisi kelas bingung begitupun dengan pak Sabar. Maka pak Sabarpun berkata dengan nadanya yang mulai tenang.
"Boleh, asalkan kamu membawa bukumu."
Lalu Nia sekali lagi merogoh-rogoh tasnya tersebut. dan diapun sedikit kaget akan penemuannya itu.
"Pak, saya menemukan buku saya. Ternyata buku saya terselip di buku lainnya dan..."
Lagi-lagi perkataan Nia dipotong oleh pak Sabar. Lalu pak sabar menyuruh Nia keluar dengan nadanya yang tenang tersebut namun tegas.
"Keluar!"
Nia langsung mengiyakan dan pergi keluar kelas.Akupun kembali kaget melihat kedatangannya tersebut. Tapi, aku tak menannyakanalasannya dan hanya terdiam berdiri di luar kelas.
Advertisement
- In Serial20 Chapters
The terror of depths
Obsi finds himself in a dark and wet place, with pits and pieces of his memory intact he must find a way to survive and thrive in this new world. Join Obsi as he ventures in a different world of swords and magic as a deep sea terror! The amazing cover art is done by gej302, thank you very very much!
8 107 - In Serial115 Chapters
Rifts in the Weave
Jes is a normal twenty-something American dealing with a 2020 that just keeps getting worse. She's driving home for the latest in that series of awful events when she runs headlong into something unexpected. Nearly 400 years ago, the continent of Charan was embroiled in a terrible war. To stop the war, its inhabitants literally tore a hole in the fabric that holds their world together. The Weave, the magical lines of reality that shape every part of Charan, were torn by great magics. Those magics left a hole in the weave that has since consumed nearly a third of the continent, creating a vast and magicless Outalnds. The Wild Weaves at the edges of the Outlands are a dangerous place. Archmagi, pushed to the edge by a pursuing army, enter the Wild Weaves and seek to repair the very fabric of reality. Howard and Clark Franklin, returning soldiers from the Civil War, come back to a home that isn't quite theirs anymore. Restless, they depart again for the West, a new frontier. They get more than they bargained for when one moment they're crossing the prairie and the next they're stepping into a whole new world. As the unraveling edges of reality fray, two worlds may never be the same. >
8 125 - In Serial10 Chapters
Magic System: Becoming a Deity
There's a saying that difficult times create strong men, strong men create good times, good times create weak men and weak men create difficult times. This is the story of a man that by chance of perhaps destiny thrives to become a magician capable of protecting the human race from the threat of the demon race. I do this for fun and to improve my writing, so feedback and constructive criticism is greatly appreciated. This story is also being posted on webnovel.com under the username Avner. I will leave this discord link where we can discuss plot and characters. https://discord.gg/EjZ8hc6 I don't own the cover but according to google the picture is Boom Shiva by Android Jones if you want me to take down this picture please contact me and I would do so as briefly as possible
8 129 - In Serial262 Chapters
Tales of Disruption
Tales involving AI, teleportation, nanotech, robots, drones, time travel, simulations, and much more.
8 119 - In Serial34 Chapters
Wuthering Heights (1847)
Wuthering Heights is a wild, passionate story of the intense and almost demonic love between Catherine Earnshaw and Heathcliff, a foundling adopted by Catherine's father. After Mr Earnshaw's death, Heathcliff is bullied and humiliated by Catherine's brother Hindley and wrongly believing that his love for Catherine is not reciprocated, leaves Wuthering Heights, only to return years later as a wealthy and polished man. He proceeds to exact a terrible revenge for his former miseries. The action of the story is chaotic and unremittingly violent, but the accomplished handling of a complex structure, the evocative descriptions of the lonely moorland setting and the poetic grandeur of vision combine to make this unique novel a masterpiece of English literature.
8 90 - In Serial14 Chapters
The Day We Meet is The Day I Leave (Mini Series)
នាងជាអ្នកដែលមានថាមពលពិសេសនាងអាចសម្រេចបំណងប្រាថ្នា3យ៉ាងឲ្យមនុស្សម្នាក់បាន ប៉ុន្តែមិនមែនគ្រប់គ្នាសុទ្ធតែមានសំណាងអាចទទួលបានឱកាសពិសេសនេះទេ។ ភារកិច្ចចុងក្រោយគឺស្ថិតនៅក្នុងប្រទេសកូរ៉េខាងត្បូង ហើយអ្នកដែលមានសំណាងម្នាក់នោះគឺJeon Jungkook!![Slow update]I'm a new writer so don't mind my writing😊💖
8 147