《Perempuan Pelupa》Bagian 24: Bertanya Kembali Pada Si Kucing
Advertisement
Aku tiba di tempat favoritku. Aku melihat Felica si kucing hitam sudah menungguku didekat bangku yang biasa kugunakan untuk duduk. Lalu kubuka bekalku dan memberikan beberapa makanan kepadanya dan menaruhnya didekat pintu. Lalu aku bertanya mengenai kejadian yang kualami tadi.
"Felica, menurutmu apakah laki-laki menangis itu wajar? Karena baru kali ini aku merasakannya semenjak kejadian itu."
Lalu terdengar suara itu lagi dan menjawab pertanyaanku tersebut.
"Menurutku hal itu wajar. Memangnya apa yang terjadi?"
Aku lalu mengatakannya panjang lebar mengenai mimpiku serta rasa sedih yang kurasakan itu. Lalu suara tersebut berhenti sejenak. Lalu dia mengatakan sesuatu dengan nada bertanya.
"Apakah kamu menyukainya?"
Aku menjawabnya dengan sedikit keraguan dihatiku.
"Aku juga tak tau apakah aku menyukainya."
Lalu suara tersebut merasa agak kesal.
"Dasar, lupakan!"
Sepertinya aku pernah mendengar kata-kata itu, tapi dimana, kapan dan siapa? Suara tersebut melanjutkan pembicaraannya itu.
"Menurutku kamu harus mencari sendiri jawabannya. Kamu tak akan mendapatkannya hanya dengan mendengarkan perkataanku ini."
Aku berfikir sejenak tentang perkataanya tersebut. Dan aku mencoba untuk memahami situasiku saat ini. Dan aku mulai berfikir secara logika. Lalu aku berkata pada Felica mengenai pemikiranku ini.
"Mungkin saja aku ada rasa sedikit cemburu antara Nia dan Hendra. Tapi sepertinya, perasaan itu memang perasaan manusia pada umumnya. Dan menurutku, hal itu wajar meskipun kenyataannya aku tak menyukai Nia."
Suara tersebut hanya diam tak menjawab apa yang ku katakan. Lalu dia mengatakan sesuatu dengan nadanya yang sedikit kesal.
"Kamu tau manusia? Mereka yang menyukai kesendiriannya itu, lebih memilih untuk membohongi dirinya sendiri meskipun itu menyakitkan."
Lagi-lagi aku disadarkan oleh sesuatu tentang diriku. Namun aku masih saja membantahnya. Aku hanya terdiam akan perkataanya itu. Apa salahnya bila aku menyukai kesendirianku? Apakah itu salah? Setidaknya hal itu tak merugikan untuk orang lain kan? Ku elus kepalanya dengan perasaanku yang sekarang sudah lebih baik dan melanjutkan makanku.
Setelah selesai makan, kubereskan bekalku dan air minumku. Dan tak lupa untuk menyapa Felica sebelum aku kembali kekelas.
"Kalau begitu aku duluan dulu ya Felica. Terima kasih."
Lagi-lagi suara tersebut tidak menjawabnya.
Advertisement
Eterna's Source
Sery is a Source, born with immense magic but unable to use it. Enslaved for her power, her life is one of abuse and exploitation until one day, everything changes. Veltyen, a sword-mage, rescues her, releasing her from her chains. He takes her to join the mage guild Eterna, where she learns she can help others without being used. As her magic boosts the guild to entirely new levels of power, trouble brews. Other guilds want Sery's power, and they are willing to destroy Eterna to get it. As Sery comes into her own and explores the unique powers of a Source, she makes unexpected innovations that will change society, and life as she knows it. (This story has strong romantic elements, so if you don't like romance, you probably won't like it) - Cover art credit goes to Chryiss
8 149Time of the Virus
The plague has gone rampant. The new strand of mutated virus is killing everyone. Smart enough to know when to get out of dodge, a writer and English professor runs away from the city with his family, then forms a group of surviors to get through the troubled times.
8 170Tooth And Claw || Kellic (mpreg) ✔
Their kind doesn't exactly mix. But that doesn't stop them from falling for each other.The werecats are pretty strict on not becoming mates with a creature who is not of their own kind, while the werewolves are pretty laid back on it, and believe that they can be mates with any creature, like werecats, wererabbits, any werecreatures except vampires of course.But they both have one rule that they both stick to no matter what; Never bare children with someone who is not the same creature as you.Word Count: 67k
8 572The Untold Son of Yang
What does it take for a young boy with average cultivation potential to reach the pinnacle of Immortality? This is the story of Luo Zixin- a story where impossibility is overcome. One bloody step at a time.
8 116Help me please...
Mm yes cross over "Hey Tommy?""Isn't that, that dream guy you told us about?"
8 184The Fun Nerd || rottmnt Donnie x Reader
Leaving this a mystery. Plus I know half of yall don't read this 'description' crud.
8 187