《Perempuan Pelupa》Bagian 20: Hal Yang Kupikirkan Saat Ini?

Advertisement

Bel pulangan berbunyi, mereka semua pulang dengan cepat hingga hanya tersisa aku, Hendra dan Nia. Tak lama Hendra mengajak Nia untuk pulang. Nia yang sudah selesai menulis sesuatu di catatannya berdiri dan mengiyakan tawarannya tersebut. lalu dia membereskan semua barang-barangnya di meja. Sebelum Nia pergi, dia mengatakan sesuatu padaku dengan nada tingginya yang khas.

"Kita bareng-bareng yok Di."

"(Menatap kearahnya dengan ekspresi dan nada yang datar) Kamu duluan saja."

"(Terlihat kecewa) Oh. Ya sudah aku dulan. Dah."

Kemudian Nia pergi bersama Hendra, Nia sempat melirik kearahku sebelum mereka benar-benar meninggalkanku sendirian disini. Sekarang tinggal aku sendirian dikelas yang masih terdiam sambil memandangi pemandangan di balik jendela. Aku masih bingung apa yang kupikirkan sekarang. Yang kupikirkan hanya Nia yang sekarang sedang pulang bersama dengan Hendra. Aku ngapain mikirin hal tersebut? Aku harus bergegas pulang.

Lalu aku membereskan semua barang-barangku dimeja. Ketika ku melangkah ke pintu kelas, ku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di saku celana kananku. Aku yang sedang bergegas untuk pulang langsung melemparkannya di tong sampah dekat pintu kelasku. Namun lemparanku meleset dan malah terjatuh diatas lantai dekat pintu kelas tersebut. Aku tak memperdulikan hal tersebut dan bergegas untuk pulang. Tak lama kemudian, muncul sosok perempuan yang mengambil kertas tersebut, dan kemudian pergi meninggalkan kelas tersebut.

Sementara itu, Nia dan Hendra hampir sampai di parkiran motor. Namun, Nia melupakan sesuatu dikelas dan meminta izin pada Hendra untuk kembali kekelas.

"Kamu duluan aja Ndra, aku mau kembali kekelas. Ada sesuatu yang tertinggal disana."

Hendra terlihat ragu untuk menjawabnya. Akan tetapi diapun menjawabnya dengan nadanya yang sopan tersebut.

"O oke. (Melambaikan tangan) Hati-hati ya Nia."

"Iya. (Membalas lambaian tangannya) dadah."

Kemudian Nia berlari sangat kencang. Disaat yangsama akupun juga berlari kearahnya dan kamipun berpapasan satu sama lain. Akan tetapi,kami tak menyadarinya. Nia telah sampai dikelas, dia bersegera untuk mengambil bindercatatannya tersebut yang tertinggal di laci mejanya. Ketika dia berbalik badan,dia melihat seorang perempuan bersandar di pintu kelas sambil memperhatikannyadengan membawa sebuah kertas lusuh di tangan kirinya.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click