《Bloodthirsty (END)》Chapter 32
Advertisement
"Felyx! Kau sudah siuman?"terdengar suara girang Jie yang langsung memelukku.
"Syukurlah kau sudah siuman. Kau harus lebih menjaga kesehatanmu, Elyx!"ucap Keen tiba-tiba yang kini berda disamping ranjangku.
"Kau pingsan tiba-tiba setelah percobaan ichi. Cuma sehari sih, tapi loe nyusahin tau gak?! Jantung gue lagi maraton nih, takut loe mati gasik. Jangan buat kita khawatir donk."timpal Alixhs yang kata-kata masih sama aja pedesnya.
Aku tersenyum melihat mereka kembali. Apa ini surga?
"Aku dimana?"
"Tentu saja dirumah sakit."jawab Jie yang kini sedang membelai wajahku.
Jadi, aku belum mati??!! Lalu apa barusan hanyalah mimpi?? Tidak. Tadi sangatlah nyata bagiku hingga aku tak dapat menerima kenyataan ini.
Bukankah aku senang seharusnya melihat mereka kembali lagi bersamaku.
Tes....tes....
"Hey Felyx, ada apa? Kenapa kau menangis?"tanya khawatir Jie.
"Hey, Jie! Loe tuh ketara banget suka mah dia, ogeb!"seru Alixhs desambung tawa Keen.
Aku hanya tersenyum melihat pertikaian kecil antar Alixhs dan Jie. Namun senyumku menghilang saat melihat suter Leyla datang ingin memeriksa kondisiku. Kalau begitu, aku sedang berada di rumah sakit Rumah Sakit Seaince sekarang ini. Dan entah mengapa aku tiba-tiba mengatakan ini
"Kau tak apa-apa suster Leyla? Syukurlah kau tak mati."ucapku mebuat heran semua orang.
"Kamu ngomong apa sich Lyx??!"tanya heran Alixhs sekaligus terkejut.
"Dia masih belum sepenuhnya pulih. Mungkin ia sedang berhalusinasi. Kau tak apa-apa Elyx?"ucap Suster Leyla. Seketika air mataku tak dapat dibendung lagi.
Dan tiba-tiba terdengar suara peringatan yang mengganggu kami disaat kami sedang mengobrol santai bersama suster Leyla. Seketika seluruh orang yang kini berada diruangan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Semuanya keluar.
"Felyx, kau disini dulu ya. Kami akan keluar melihat apa yang terjadi."ucap Jie mengusap kepalaku lembut.
Namun, aku tetap saja turun dari ranjangku dan mengikuti mereka keluar. Dan disaat aku keluar ruangan, ada keributan yang terjadi di ruangan 23A yang jaraknya 5 ruangan denganku.
Advertisement
Tiba-tiba Jie menghentikan ibu-ibu yang sedang berlari menjauh dari keributan. Ibu-ibu itu persis seperti dalam mimpiku. Ditambah lagi, aku kaget ketika ibu-ibu itu mengatakan hal yang sama dimimpiku.
Aku yakin ini akan terulang lagi. Namun bedanya, hal ini tidak akan terjadi dalam mimpi, ini nyata. Kini aku melangkah mundur bingung hendak melakukan apa. Aku harus mengatakan apa lagi? Mereka tidak akan percaya.
AKU HARUS BAGAIMANA???!!!
Seketika aku merasa ada dua benda berbeda yang kini sedari tadi aku genggam selama tidur, dan juga baju lenganku yang kini tengah robek. Aku terkejut. Aku merasa kini aku gila.
Jangan biarkan hal sebelumnya terjadi!!! Kumohon.
Kini banyak orang-orang lari ketakutan menjauh dari tempat kejadian. Dan keluarlah seorang dokter yang telah terinfeksi virus. Ada luka gigit diwajahnya. Dan sekarang ia mengarah kepadaku, seakan hendak menggigitku.
Aku masih ingin hidup lebih lama.
Tidak. Aku tak ingin semua hal menyakitkan terulang lagi. Aku pembawa sial!!
Kini pandanganku tertuju kearah kedua tanganku yang tengah menggenggam benda berbeda. Benda ini persis diaat kematianku. Disaat kematiankupun aku masih menggenggamnya.
Akhirnya aku memilih untuk mengakhiri semua ini. Aku tak ingin terlibat lagi.
Aku mengangkat tangan kananku yang tengah menggenggam serum itu dan segera aku me.....
Lemparkannya jauh dariku.
Lalu aku mengangkat tangan kiriku yang tengah menggenggam sebuah pisau tajam yang sama persis saat terakhir kali aku pegang. Dan dari bau pisau itu, itu bukanlah pisau baru melainkan pisau yang benar-benar kugunakan dalam mimpiku. Bau darah yang masih menyengat walaupun sudah menghilang dari pisau itu.
Lalu aku mangangkat tangn kiriku ini.
Lagi-lagi entah mengapa aku menangis di saat seperti ini. Aku benci air mata. Air mata ini terus saja mengalir dan tak mau berhenti.
Apakah air mata ini akan terus mengalir bersamaan dengana darahku ini???
Tes.....
Sssseeettt....
Segera aku mengarahkan pisau tajam ini tepat dileherku bersamaan dengan darahku yang mengalir deras ini akupun menangis. Dan suara terakhir yang dapat kudengar adalah suara panik mereka.
Tapi aku sudah pergi jauh.
Maafkan aku Keen, Alixh dan juga dirimu,
YunJie.
Advertisement
Zhan Long
Li Xiao Yao left S.W.A.T to become an ordinary security guard. While working, he happened to enter the VIP room and found Lin Wang Er still in the middle of changing. As revenge, she took him on a ride and kicked him out of the car. After hours of walking, Li Xiao Yao finally managed to get back home just to be kicked out of the house. He then got an offer from his previous supervisor to become the bodyguard of the Tian Xi group CEO’s daughter both in game and in reality. But unknown to Li Xiao Yao the girl was actually…
8 3992Rocket Cat
In the deepest reaches of space lies the planet Catalonia. Here two powerful cat nations vie to impose their desired cat scratching material upon their world. The nation of Felinia hopes to score a public relations coup by sending the first cat into space, but the rival nation of Catstroph is working to achieve the same goal and will stop at nothing to keep Felinia from beating them. Join Major Thomas Fluffison as he rockets into orbit, unaware of the adventure which awaits him. But wait, there's more. Join cats Henri and Cassie on their travels as they and we learn more about Physics. Look up in the sky. Yes, it's Dynamics Cat, that feline hero of acceleration and motion who uses his abilities to fight evil and keep the city of Newtonville safe. Warning: This short story collection contains scientific information explaining how rockets get into orbit, how to perform orbit transfers, and the secrets of reentry. In addition, there is the presence of other Physics related topics.
8 137Our Shattered Realms
*This is a learning experience for me so please keep in mind that I am attempting to work on some of the issues brought to my attention early on. However I haven't yet gone back to redo the early chapters.* Less than two days ago every piece of electronics in the world stopped working for more than two hours. The death toll was immense. Hospital equipment failed, cars stopped in the middle of the street, planes fell from the sky, and homework was lost at the worst possible moment. We found out that it was just the flicker and hum of The System warming up. Now we see the true cost of our new world. A Dark comedy that focuses on a few of the many people who aren't stuck in a high level dungeon when our world is translated and joined to Our Shattered Realms. This is my first story that I have published. I welcome any criticism that you have for me. Thank you for reading and I hope you enjoy!
8 218the gaang and the fandom
Main cast of Avatar: The Last Airbender react to stuff on the internet about them and their futures. Hilarity ensues. And it's nothing serious. (Most of the time)Kataang, as always.Suggestions are always welcome because I need ideas and I have school.-Why does this remind me of those gacha life avatar videos on Youtube hsihidfvjfbvireuhfnibrahahjajakdnfjnkIt's also pretty funny, because now I see a bunch of similar fics pop up on here - and it's sort of cool to think I created a trend, not to sound too full of myself. All stuff included in here belong to their rightful owners, and I will always try to credit.
8 110The Elementals
Tarah and several other Elementals are fleeing the Government. Having Elementals that are each others weakness it can be hard for some of them to get a long, but in order to defeat the Gorvernment they need to over come their weakness and work together. Will they ever overcome their weakness? Will there ever be peace for the Elementals? Or will their cause end in vain? Read this book to find out.
8 117Kuro Tsumi - Overcome Death
In Spire, death doesn't have to be the end. Kuro Tsumi is a Hunter in the Tsumi Clan. After an accident that resulted in his death, he lost all of his memories when we got revived. Now he must learn once more about the world, and what it takes to be a Hunter.
8 925