《Soul In Seoul》Soul in Seoul #Part 2
Advertisement
Empat bulan pertama mereka sekolah, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun di hari berikutnya, ketika Lee Ri Sa baru keluar dari gerbang SMA Meongso, ia melihat Lee Ri An sedang diperlakukan tidak baik oleh teman-teman sesama SMA Dongjo di depan gang tidak jauh dari sekolah mereka. Tanpa ragu, ia langsung lari mendekati kerumunan itu.
"Beraninya jangan keroyokan! nggak jantan namanya." Suara lantang Lee Ri Sa mampu membuat mereka berhenti memukul Lee Ri An dan langsung menatap ke arahnya.
"SMA Meongso,.. ini bukan urusanmu. Lebih baik kamu pergi dari sini dan belajar yang rajin, sebelum kamu jadi sasaran selanjutnya." Ucap salah satu dari orang itu yang menjadi ketua geng. Pada seragamnya tertulis nama Kang Jung Tae.
Ya, SMA Meongso memang lebih mengutamakan kemampuan akademis dan keahlian di bidang seni sedangkan SMA Dongjo lebih mengutamakan kemampuan di luar akademis seperti olahraga, pecinta alam, dan lain sebagainya. Untuk tingkat akademis, SMA Dongjo memiliki rata-rata nilai yang lumayan jauh di bawah SMA Meongso. Namun mereka tetap sering menyumbang prestasi untuk yayasan Jinhyang di bidang minat bakat yang lain. Sebagian besar siswa SMA Dongjo adalah atlit sehingga terbiasa hidup keras dan di kenal brutal. Tak jarang siswa SMA Meongso jadi sasaran mereka.
"Seperti inikah SMA Dongjo? Hanya mengandalkan kepalan tangan? Hanya mengandalkan otot tanpa otak." Cela Ri Sa dengan melipat tangannya di depan perut.
"Kamu sudah bosan hidup ya?" Kang Jung Tae semakin marah dan ingin memukul wajah Ri Sa. Namun dengan sigap Ri Sa langsung menahan kepalan tangan Jung Tae.
Tanpa melepasnya, Ri Sa berkata, "Selagi aku masih bersikap baik pada kalian, carilah sasaran lain. jangan pernah lagi mengganggu SMA Meongso dan Lee Ri An. Arasseo?" tatapan golden eyesnya sangat tajam. Tanpa menunggu reaksi mereka selanjutnya, Lee Ri Sa langsung mendorong tangan Kang Jung Tae hingga ia terpental ke arah teman-temannya yang berjumlah 5 orang itu.
Advertisement
Lee Ri Sa langsung mengajak Lee Ri An pergi dari kerumunan itu.
Tempat tujuan mereka adalah rumahnya. Lee Ri Sa dengan telaten mengobati luka yang ada di tubuh Lee Ri An. Sesekali terdengar rintihan kecil dari Ri An saat Ri Sa mengoleskan salep di luka itu.
"Kenapa Oppa nggak pernah bilang sih? Sejak kapan mereka memperlakukan Oppa seperti ini?" airmatanya sempat jatuh. Ia merasa sangat tidak tega melihat banyak luka memar menghiasi tubuh kakaknya itu.
"Oppa tau kamu pasti akan bersikap seperti ini jika kamu mengetahui hal ini. Oppa nggak mau kamu menggunakan karate disini. Oppa nggak mau kamu dalam bahaya lagi. Sudah cukup kamu 2 kali hampir mati. Cuma kamu yang Oppa punya di dunia ini."
Merasa Ri Sa hanya diam, Ri An yang awalnya membelakangi Ri Sa langsung membalik badannya menghadap ke Ri Sa dan terlihat otot six packnya karena memang saat itu Ri An masih telanjang dada. "Sudahlah,.. kamu jangan nangis ya. Oppa nggak apa-apa kok. Oppa bisa jaga diri jadi kamu nggak usah khawatir lagi ya,.." sambil memeluk Ri Sa berharap bisa menenangkannya.
Mata Ri Sa tidak bisa berhenti menangis, "Hanya kakak yang aku punya. Aku nggak mau terjadi sesuatu pada kakak." Ucapnya dengan bahasa Indonesia.
"Kamu tidak menyesal kan memilih tinggal bersamaku dibanding keluarga yang membesarkanmu penuh dengan kenyamanan itu?" yang juga menggunakan bahasa Indonesia.
Mendengar itu, Ri Sa langsung melepas pelukan Ri An dan menatapnya. "Nggak kak. Aku nggak menyesal. Selama aku bisa tinggal dengan keluarga kandungku, aku nggak menyesal. Seberat apapun itu, akan tetap aku lalui." Tegasnya.
"Jika memang kamu tidak menyesal, sekarang kamu harus berjanji padaku. Meskipun sekarang kamu memakai identitas baru, tetaplah seperti kamu yang dulu. Jaga emosi kamu dan jangan menggunakan karatemu disini. Jangan pernah kamu membuat dirimu berada dalam bahaya lagi. Arasseo?" Pesannya dengan menatap lekat mata adiknya.
Advertisement
"Tapi kakak juga harus berjanji, jangan ada lagi yang kakak sembunyikan dariku. Jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi jika memang kakak nggak pengen aku menunjukkan karateku disini. Bisa kan?"Pinta Lee Ri Sa
"Okey,.. ingat ya apa yang kakak katakan tadi."
Menganggukkan kepala tanda menyetujui ucapan kakaknya itu, "Aku pasti ingat itu kak,... aku nggak akan amnesia lagi seperti tahun lalu. Aku kan lebih jenius dari kakak. Hahaha,.." Candanya. "Kakak istirahat aja. Hari ini kakak nggak usah kerja ya,.. aku berangkat dulu." Lanjutnya.
"Ya udah,.. hati-hati ya,.."
"Iya kak,.. jangan lupa pakai bajunya. Nanti masuk angin, tambah ribet." Sambil melempar sebuah kaos ke Ri An.
"Tambah ribet lagi kalau ada yang terpesona liat otot kakak." Ucapnya dengan percaya diri sambil memakai kaos yang dilemparkan Ri Sa.
"Huft,.. whatever,.. aku pergi." Ucap Ri Sa dan langsung pergi ke tempat kerjanya.
"Sepertinya aku nggak bisa terus-terusan diam. Semakin aku diam, maka Ri Sa akan semakin merasa harus menggunakan kekerasan di lingkungan baru ini. Dan itu sangat tidak baik buatnya. Aku yang harus melindunginya dan bukan dia yang melindungi aku." gumam Ri An.
Sementara itu Lee Ri Sa yang baru keluar dari rumahnya mendapat pesan singkat dari Yoon Yeom Mi, teman sekelasnya. "Mian-hae Ri Sa-ya kartu tanda siswamu terselip di bukuku. Kamu bisa mengambilnya sekarang. Aku tunggu di taman. Mian,.. tadi kamu sempat kebingungan mencarinya." Begitulah isinya.
Tanpa berfikir panjang, Lee Ri Sa langsung bergegas menuju ke taman untuk mengambil kartu tanda siswa yang sedari tadi ia cari untuk meminjam buku yang ada di Perpustakaan SMA Meongso.
Setelah dari taman, Ri Sa langsung berjalan menuju tempat kerjanya yakni restoran Hong Diamond. Di tengah perjalanan, ia melihat ada seorang nenek yang tengah dikepung 3 orang gengster. Saat itu terlihat bukan hanya harta si nenek itu yang mereka incar, tapi juga nyawa nenek tersebut. Karena semua orang itu membawa senjata tajam tak ketinggalan juga pistol yang sudah dipegangnya. Melihat itu tanpa ragu Ri Sa langsung menendang kepala salah satu orang yang akan melepaskan tembakan ke arah nenek itu. Sontak itu membuat orang itu langsung terkejut dan tembakan itu meleset dari sasaran.
"Jug-eullae? (mau mati kamu?)" kata gengster yang lain dan langsung menyerang Ri Sa menggunakan pisau tajam yang sedari tadi dipegangnya.
Pertarungan sengit pun tak dapat terhindarkan. Lee Ri Sa yang tidak membawa senjata satu pun harus melawan orang-orang yang lengkap bersenjata tajam dan pistol.
Bruk brak,.. bug bug,.. brak bruk,.. dug,..... suara pertempuran itu terdengar jelas di sore hari itu. Satu per satu gengster itu tumbang dan tersisa satu orang yang membawa pisau yang akhirnya berhasil menyayat lengan kanan Ri Sa. "Awww,.." jeritnya pelan.
Melihat Ri Sa terluka, orang-orang itu langsung pergi tanpa membawa hasil rampokan.
"Ahjumma, gwaenchasimnikka? (Tante, apa anda baik-baik saja?)" tanya Ri Sa yang tidak memperdulikan luka di lengannya yang mengeluarkan banyak darah.
>> part 3
Advertisement
- In Serial25 Chapters
Knight Hunter
The world is overrun with strong adventurers who take what they want and kill what they please. Towns and cities practically spring from the ground these days, and every single one has a guild promoting the genocide of all monsters. Heroes from other worlds are summoned from thin air, and they're all unfairly blessed by Gaia herself. Sun is one of the last remaining cucuy, a humanoid monster race that is almost visually identical to humans. Join him on his quest to restore balance to the world and give even the strongest adventurers a real good reason to look under their beds at night.
8 167 - In Serial16 Chapters
Wait, am I the Orc Overlord?
Aoki Takeshi, former boso-kuzo (Japanese biker gang) member is reborn in a far flung fantasy land as an Orc. He is informed by a higher power that his purpose is to become the first ever king of the orcs and lead the greenskin people on the greatest war that had ever been waged. NOTE: This is a Grimdark story and the character is not a good person. Keep in mind that he is a villain and will be expected to do villanious acts. Do not come into reading this story expecting a redemption arc or a sudden turn to goodness. Evil things will happen to good people and good things will happen to evil people.A new chapter upload will happen every 2-7 days, unless I say otherwise.
8 97 - In Serial9 Chapters
Evil God
Who is he? Why is he here? How did he get to this world? He doesn't know. What he does know is that he's a God now, and that human sacrifices are pretty tasty.
8 176 - In Serial59 Chapters
Bastion Of Heroes
A long time ago, during once was known as the Age of Mysticism, heroes rise and fell. When an invasion occurred, only one place stood where humanity made it’s last stand. This was the Bastion of Heroes. However tales of this history was lost to the ocean of time. When a young boy Seth meets a remnant of this lost history, he made a promise. In exchange for training and skills, he would search for clues to this lost past. Join Seth on his journey to discovering the secret truths of the world.
8 195 - In Serial47 Chapters
The Endless War
New chapters will be posted weekly on Mondays and Saturdays. ---------------------------------------------------- Seers are the only defense that Terra has against the monsters that lurk about in the world. Terra is a city fighting for its own survival in a fantasy world with finite resources. One of the main ways to survive is to fight. War is a common practice and more often than not the leaders of the world cannot get along with each other. In the end, however, all of this fighting does more harm than good. A young boy wishes to put an end to the wars, this boy's name is Isaac. He holds a strong belief that everyone can be saved in this world and that no one should be given up on. Peace is something that he truly believes will help the world and allow civilians to see another day. In order to reach such an impossible goal, he will have to fight in the name of his Region. Does he have what it takes to finally bring peace to the world with the help of his friends, or will he fail before he can even scratch the surface?
8 313 - In Serial24 Chapters
Heartbeats In Shadow - Kaz Brekker
DISCONTINUEDViktoriya Kirigan is the daughter of the Darkling. She has had the life of a princess and grew up in the little castle with the power of her father and a heartrender. If she had all of that, why would she be desperate to be free of her father? Why would she flee to Ketterdam? When she meets Kaz Brekker, she is recruited as the new heartrender for the dregs. When they hear rumors of a Sun Summoner in Ravka with a huge sum on her head, what will Viktoriya do? Will she come face to face with her father once more or will she stay in Ketterdam? Read Heartbeats In Shadow to find out.Best Rankings - #1 in six of crows on 5/12/2021#1 in kaz on 5/25/2021
8 138

