《Timeless [ Kaisoo GS] ✔️》#13

Advertisement

🔞🔞

😘😘

" eh? benarkah?" tanya gadis itu sambil mengesap bubble tea yang ada diatas mejanya tanpa berniat memegangi gelas itu dan membiarkan tangannya terjuntai kebawah.

Sedangkan pria yang duduk dihadapannya tampak tenang dengan setelan jas rapih dan wajahnya yang terlihat begitu tampan namun terkesan misterius karna entah mengapa dia tampak memiliki seribu topeng yang terpasang di wajahnya hingga tidak ada siapapun yang tahu seperti apa wajah sebenarnya pria itu. Gadis itu tampak asik dengan ponsel yang sedang memutar sebuah rekaman yang tersambung langsung dengan earphone yang ia pakai.

" Wah wah, bahkan Kris oppa tau jika aku akan membunuhnya di hari itu. Kau ada usul untuk hal ini, Ong Seong woo~sii?" tanya gadis itu pada pria yang terlihat tidak peduli dengan senyum lebar gadis dihadapannya

" sebelum tanggal itu kurasa akan lebih seru karna mereka hanya akan fokus saat tanggal 30 dan jika kau menjalankan sesudah tanggal itu, tingkat kewaspadaan mereka makin tinggi karna kau belum muncul ditanggal yang sudah di tentukan, dan bisa dibilang, mereka juga akan tahu jika kau sudah tahu bahwa mereka mendapat info kau akan membunuh Kyungsoo tepat di tanggal itu. " ujar pria itu dengan santainya sambil mengesap wine di gelasnya yang sama sekali tidak melepas pandangannya kearah jendela, dimana diluar sana tengah diguyur hujan deras.

Sedangkan gadis itu tergelak mendengar rincian yang baru saja dikatakan oleh pria dihadapannya ini. Bahkan tak segan mengacungkan kedua jempolnya kearah pria itu.

" sekretaris Kris oppa memang yang terbaik! Kau bahkan lebih mengerikan dibandingkan denganku."

" jangan samakan aku dengan sampah rendahan sepertimu, Oh yeon hee~sii. aku hanya perlu tontonan menarik, itu sebabnya aku membantumu."

" hahahaha. . . sampah kau bilang, kau tahu, aku bisa saja membongkar iden. . ." ucapan gadis itu tercekat saat pria itu mendekatkan wajahnya ke telinga gadis itu.

" silahkan saja, karna jelas tidak ada yang akan percaya dengan ucapanmu. ah. . . satu lagi. Aku cukup penasaran, siapa yang akan mati di antara kalian. Apa Do kyungsoo si beruntung atau kau, Oh yeonhee si Psikopat. Jadi turuti saja ucapanku jika kau ingin menang"

***

Chanyeol menggerang merasakan beban yang menimpa tubuhnya dan matanya yang berusaha untuk menyesuaikan cahaya yang meringsek masuk melalui jendela karna sepertinya, semalam dia lupa menutup gorden yang membuat kamarnya langsung terpapar sinar matahari. pria itu mendengus kesal dan hampir melempar sesuatu yang membebani lehernya namun gagal saat matanya menangkap sosok yang sangat tidak asing tidur disampingnya.

Baekhyun, gadis itu masih tidur pulas dengan mulut sedikit terbuka dan rambut yang acak-acakan serta hembusan nafasnya yang begitu tenang, semua itu sukses menyihir seorang Park Chanyeol detik itu juga. Tiba-tiba ingatannya tentang pergulatannya semalam menyeruak masuk kedalam ingatannya dimana pria itu hampir 'meniduri' Baekhyun dalam keadaan mabuk jika gadis itu tidak tiba-tiba pingsan.

Chanyeol tersenyum sambil membalik tubuhnya untuk menghadap kearah Baekhyun, tangannya bergerak untuk menyibak rambut gadis itu kebelakang telinga lalu mengusap lembut pipi gadis itu lalu meringkuh pinggang gadis itu dan membawanya masuk kedalam pelukannya. Chanyeol bahkan berdecak kagum saat menyadari tubuh gadis itu begitu pas di pelukannya.

Chanyeol sedikit tersentak saat Baekhyun menggerang dan mengeratkan lengannya dileher Chanyeol yang membawa wajah pria itu tepat didepan dadanya dan tentu membuat Chanyeol menelan ludah dengan susah payah. Gadis itu tampak berusaha menemukan nyawanya, menerjab untuk menyesuaikan matanya dengan sinar matahari lalu mengedarkan matanya keseluruh ruangan dan berakhir pada kepala seseorang yang tepat berada didekapannya dan.

" Kyaaaaaaa!!! " jerit gadis itu bersamaan dengan tendangan yang cukup membuat Chanyeol terlempar dari atas ranjang. Pria itu meringis kesakitan karna jatuh tepat dibagian tulang ekornya.

" Ap... apa yang kau lakukan hah?!" jerit gadis itu sambil membungkus tubuhnya sendiri dengan selimut dan beberapa kali mengintip kedalam selimut untuk melihat tubuhnya sendiri, sedikit bisa bernafas lega karna dia masih mengenakan pakaian lengkap tak kurang sehelai apapun, lain halnya pria itu yang masih mengusap pantatnya. pria itu hanya mengenakan celana pendek dengan kaus tanpa lengan yang memperlihatkan lengannya yang nampak sangat mengiurkan atau mungkin cukup membuat para gadis diluar sana menjerit histeris termasuk Baekhyun pagi ini.

Advertisement

" Kau yang apa-apaan, aish. . . ini sakit Baek" rengek pria itu sambil bangkit dari lantai.

" Ba. .bagaimana kau bisa tidur disini?!"ujar gadis itu yang tanpa gagap sambil mengacungkan lengannya kearah Chanyeol yang berjalan mendekat dan duduk disisi ranjang, tepat disamping Baekhyun dengan wajah datarnya.

" ini kamarku dan ini rumahku, tentu aku tidur dikamarku. Kau saja yang mabuk tak tahu tempat"

" kau tidak melakukan apapun bukan?" tanya gadis itu ragu bahkan hampir tidak terdengar karna terlalu lirih.

gadis itu tersentak kaget saat tiba-tiba pria itu menjatuhkan tubuhnya di pangkuan Baekhyun yang membuat gadis itu tanpa sadar mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan berusaha untuk menyembunyikan debaran jantungnya yang menggila.

" aku tidak tapi kau iya, kau menciumku dan hampir membuatku menidurimu asal kau tahu." celetuk pria itu yang membuat Baekhyun membelakak tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh pria itu.

"m..mwo?!" jerit Baekhyun tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan oleh pria itu. Chanyeol yang mendengar teriakan itu langsung bangkit namun bukannya menyingkir, pria itu malah meraih kedua belah pipi Baekhyun dan memberikan kecupan singkat disana yang seketika membuat gadis itu membeku.

" balasan karna kau menendangku. . ." gumam pria itu sebelum kembali menarik wajah gadis itu dan memangut bibir gadis itu lagi namun, kali ini pria itu cukup dalam menciumnya bahkan sempat menggodanya dengan menjilat bibir gadis itu yang masih tampak tidak sadar. Chanyeol melepaskannya dan tersenyum puas saat melihat gadis itu membeku dengan pipi bersemu merah yang membuat Chanyeol makin gemas.

" dan ini morning kissku" ujar pria itu sambil mengusap pipi gadis itu yang sontak membuat gadis itu cegukan, dan tak perlu waktu lama, ruangan itu sudah di penuhi suara tawa pria itu.

"YAK!!"

***

Jong-in menghentikan mobilnya didepan rumah sakit dan langsung menatap tajam kearah Kyungsoo yang sedang bersiap untuk turun dari mobil. Gadis itu tampaknya masih belum sadar jika Jong-in tengah menatapnya intens saat ini.

Yah setelah kejadian semalam dimana pria itu membawanya pergi dan membuatnya harus merelakan waktu istirahatnya untuk di habiskan dijalan. Pria itu selalu mengawasinya bahkan kekamar mandi sekalipun hingga membuat paginya begitu repot tak terkendali. Serangan panik pria itu yang selalu mengawasinya dan tentu membutanya gugup tanpa alasan.

" Jangan pernah keluar sendiri atau pulang sendiri, hubungi aku jika perlu apapun di luar rumah sakit, kau mengerti?" celetuk pria itu yang membuat Kyungsoo kali ini mengalihkan fokusnya kearah Jong-in dengan raut kesal.

" astaga. . . berhenti mengatakan hal yang sama berulang kali, kau sudah mengatakannya 5 kali hari ini"

" telphone aku jik. . ." ucapan Jong-in tercekat saat gadis itu menangkup kedua belah pipinya dan memberikan kecupan singkat dibibir sebelum akhirnya memukul bibir pria itu dengan pukulan ringan. Jong-in sendiri masih sedikit kaget dengan perilaku mendadak gadis dihadapannya ini.

" berhenti mengoceh dan pulang. arraseo? Aku pergi. . ." ujar gadis itu yang langsung melompat keluar dari dalam mobil sambil mengipasi dirinya sendiri yang terasa panas dan tentu dia tahu apa sebabnya. Kyungsoo tersenyum sendiri saat mengingat wajah Jong-in tadi.

" Kyungsoo eonnie!" seru seseorang yang memecah lamunannya.

" oh, Yanxi~ya. . ." balas Kyungsoo. gadis itu berlari kearah Kyungsoo bersamaan dengan mobil yang melintas dan membunyikan klakson ringan yang membuat Kyungsoo melambaikan tangan kearah mobil itu.

" Nugu? kekasih eonnie kah?" Tanya gadis itu semangat seolah baru saja bertemu dengan idolanya atau apa.

" Eihh. . . ayo masuk" ujar Kyungsoo sambil mengalungkan di leher gadis itu dan menyeretnya masuk kedalam rumah sakit.

" Aa. . a. Eonnie appo." keluh gadis itu yang akhirnya di lepaskan oleh Kyungsoo, gadis itu langsung berdecak pinggang menatap Yanxi berusaha meminta penjelasan mengingat masih pagi dan gadis itu sudah berkeliaran.

Advertisement

" Jadi kenapa kau berkeliaran? kau sudah sarapan?"

" aku akan pulang hari ini " celetuk gadis itu dengan senyum cerah yang membuat Kyungsoo membelakak tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"hee? Dengan siapa? kemana? apa yang terja. . ." ucapan Kyungsoo tercekat saat seorang gadis dengan paras sangat cantik bahkan terkesan sexy dengan dress hitam ketat yang membalut tubuhnya hingga terlihat lekuk tubuhnya dengan jelas lalu blazer cokelat yang menutupi bahu dan lengannya, dan tinggi gadis itu yang terpaksa membuat Kyungsoo mendongak karna tentu dia tidak cukup tinggi untuk mengimbangi gadis yang pada dasarnya sudah tinggi namun masih disokong dengan sepatu hak tinggi.

" Ayo pulang, Yanxi~a, ah. . . annyeonghaseo" sapa gadis itu sambil melingkarkan lengannya di bahu Yanxi.

" Eonnie kenalkan dia yang merawatku dirumah sakit" ujar Yanxi semangat dengan wajah penuh binar sedangkan gadis itu dengan anggunnya tersenyum sambil mengulurkan tangannya kearah Kyungsoo.

" Oh Yeon hee imnida, senang bertemu anda" ujar gadis itu yang seketika membuat Kyungsoo membeku dan hanya menatap takut uluran tangan gadis itu.

Seketika ingatnya mengacu pada sosok gadis yang ada dalam ingatannya. Oh Yeon hee, adik Oh Sehun yang juga dalang dari kematian Sehun, komanya Jong-in dan tentu yang membuatnya hilang ingatan. Dia tidak salah dengar bukan? gadis itu baru saja menyebut dirinya Oh Yeon hee?

" Kyungsoo eonnie?" panggil Yanxi memecahkan lamunan Kyungsoo membuat Kyungsoo linglung sepersekian detik.

" Ah. . . Do Kyungsoo imnida, senang bertemu dengan anda juga." ujar Kyungsoo yang dengan takut-takut menyambut uluran tangan gadis itu.

" Terimakasih telah menjaga Yanxi, sekarang giliran saya menjaganya. " ujar gadis itu dengan senyum menawannya.

Dilihat dari manapun, meski sudah empat tahun tidak bertemu, gadis dihadapannya ini sama sekali tidak memiliki paras yang sama dengan Yeon hee yang dia kenal dan entahlah aura gadis ini pun berbeda menurut Kyungsoo.

" kalau boleh tahu anda. . ."

" Ah. . .saya mengajukan diri sebagai wali dari Yanxi, kebetulan saya juga tinggal sendiri dan dulu paman yang menganiaya Yanxi adalah tetangga saya, dia. . ."

" Dia yang menelphone polisi eonnie, itu sebabnya aku bisa selamat dan bertemu denganmu dirumah sakit" potong Yanxi semangat hingga membuat Kyungsoo tanpa sadar tersenyum

" Kau semangat sekali." gelak gadis itu yang membuat Kyungsoo hanya tersenyum kaku menanggapinya.

" Tapi seongsaengnim, kita bisa bertemu lagi bukan?" tanya gadis itu pada Kyungsoo

" tentu saja. . ."

" Ayo Yanxi, ada yang harus eonnie kerjakan. Kami permisi dulu dokter Do " ujar gadis itu sambil membungkuk sebelum menghilang bersama Yanxi yang tak hentinya melambaikan tangannya kearah Kyungsoo.

" Yeonhee. . . tidak, bukan, tidak mungkin dia Yeonhee wajahnya sangat berbeda. . " gumam Kyungsoo sambil berjalan pelan kearah UGD.

"Boom!"

" Astaga tuhan! Yak!!"Jerit Kyungsoo saat seseorang yang tiba-tiba muncul tepat di belakangnya dan sontak membuat Kyungsoo terlonjak kaget

" apa yang lamunkan pagi-pagi. Kau bisa menabrak orang nanti" gelak Baekhyun yang terlihat puas dengan apa yang baru dia lakukan

" Yak Byun Baekhyun kau. . ." ucapan Kyungsoo menggantung saat melihat ada yang aneh pada Baekhyun.

Tidak mungkin seorang Byun Baekhyun memakai pakaian yang sama selama dua hari berturut kecuali terpaksa. Kyungsoo sendiri langsung menarik Baekhyun mengendus tubuhnya dan seketika makin menyeringit bingung.

" tunggu, kau tidak pulang? sepertinya ini bajumu kemarin dan. . . kau ganti sabun? baumu seperti Park Chanyeol" ujar Kyungsoo yang seketika membuat wajah Baekhyun memerah seperti kepiting rebus dan sepertinya yang dia ucapkan barusan benar.

" itu aku it a. . aku menginap dirumah temanku dan aku kesiangan"

" siapa temanmu sebutkan" ledek Kyungsoo sambil menowel-nowel bahu gadis itu yang makin membuat wajahnya memerah hingga ketelinga.

"Yak! kenapa kau penasaran sekali! aku bahkan tidak menanyakan apa yang kau lakukan dengan si Kkamjong mu itu" Sungut gadis itu tak terima yang membuat Kyungsoo terkekeh geli.

" Park Chanyeol kan? wah. . . Byun Baekhyun sejak kapan kau berkencan dengannya "

" Yak!!"

***

" Ahh... ssshhh. . . lebih cepat" desah gadis itu bersamaan dengan suara beturan tubuhnya dengan tubuh pria yang ia duduki. Sedangkan pria yang berada di belakangnya terus menyentak bagian selatannya pada gadis itu yang membuat gadis itu makin merancau, melenguh, merasakan nikmat di bagian selatannya dan sensai dari sentuhan pria itu yang mengrayangi tubuh polosnya makin membuat gadis itu mengelinjang hebat.

" seperti ini?" ujar pria itu sambil meremas kedua belah dada gadis itu yang membuat kaki gadis itu terbuka lebar-lebar memperlihatkan apa yang terjadi dibawah sana.

"Ah ah .. disitu. . diah..shh tetap nikm. . ."rancau gadis itu

" Disini hm?" tanya pria itu yang langsung mendapat anggukan semangat dari gadis itu dan membuatnya menyeringai karna berhasil membuat gadis itu melayang. pria itu menyetak tubuh gadis itu lebih kasar hingga membuatnya menjerit dan terus merancau meminta pria lebih dari pria itu.

namun aktivitasnya seketika terhenti saat seseorang membuka pintu kamar itu dan menatap mereka berdua dengan dingin, lebih tepatnya tak tertarik sama sekali dan tak merasa bersalah sama sekali.

" Yak! kau tidak lihat. . ." protes pria itu

" biarkan dia oppa, jangan berhenti kumohon" pinta gadis itu yang kali ini menggerakkan tubuhnya sendiri, menjemput klimaksnya.

" penggila seks seperti biasa" komentar pria yang baru saja datang sambil menyandarkan tubuhnya didinding dan memilih memandangi kegiatan dua orang yang tengah bercinta gila-gilaan dihadapannya.

" hngh.. kau.. mauk..ah ikut?..sebelah situ" seringai gadis itu seolah tengah mengundang pria itu untuk ikut bergabung dengannya.

"La plus belle des ruses du diable est de vous persuader qu'il n'existe pas. And she did well" gumam Seong woo sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan menatap dua orang yang tengah bergulat panas, saling menumbuk satu sama lain tak peduli ada dia dihadapan mereka.

"Ahh... aku sampai diah.. oppah ahh hngghh " rancau gadis itu lebih arah lagi dengan desahan yang memenuhi seluruh ruangan dan bersamaan dengan suara tubuh merka yang saling beradu satu sama lain dengan tempo yang lebih cepat dari sebelumnya.

"Kau menjepitku sayang . . ."

"Kyaaa.. ah hg . ." jerit gadis itu bersamaan dengan suatu yang keluar memenuhi dirinya hingga meleleh keluar mengotori lantai dengan nafas yang tersengkal dan peluh yang membanjiri selulur tubuhnya. Gadis itu tampak masih belum puas hingga mencari wajah pria itu dan mencumbunya, tak peduli ada orang lain yang tengah menontonnya.

" jadi ada perlu apa kau kemari?" tanya gadis itu disela ciumannya

" jalankan rencanamu sekarang juga sebelum identitasmu terbongkar dan akan jadi sangat membosankan jika itu terjadi." ujar pria itu malas yang membuat gadis itu melepas ciumannya dan menatap pria itu dengan seringai yang terpancar diwajahnya dan membuka selangkangannya lebar-lebar, masih dengan posisi di pangkuan partnernya.

" kau tak mau tidur denganku? kurasa kau sangat. . ."

" hei sayang kau belum puas denganku?" potong pria yang terlihat kesal dengan sengaja memasukkan ketiga jarinya sekaliguskebagian selatan gadis itu hingga mendesah kembali.

" bertiga bukankah lebih menyenangkan" ujar gadis itu disela desahannya bersama tangannya yang meraih milik pria itu dan berusaha mengantikan jari pria itu dengannya.

" aku tidak tertarik. Lanjutkan saja" ujar pria itu yang sejak tadi memilih menonton dan sekarang hendak beranjak pergi.

" ah. . . mungkin miliknya sudah tidak bisa berdiri atau mungkin terlampau jauh dari milikku, kenapa? kau takut tersaingi? ah.... mungkin aku bisa memberikan mu resep un. . ." ucapan pria itu tercekat bersamaan dengan darah yang memuncrat dari kening pria itu hingga tubuhnya ambruk diranjang. Tidak ada suara tembakan karna pistol itu memiliki peredam, sedangkan gadis itu menerjab bingung mengingat tubuh polosannya sudah penuh dengan darah, terlebih ranjangnya.

" bedebah. ." ujar pria itu masih mengacungkan pistolnya kearah mayat yang sudah tak bisa bergerak sama sekali dan detik berikutnya terdengar gelak tawa bersama dengan suara tepuk tangan yang di timbulkan gadis itu.

Gadis itu bangkit, sedikit meleguh saat milik mayat itu yang dari tadi bersarang didalamnya lepas lalu berjalan mendekat pria yang masih enggan menurunkan pistolnya

" wooo Ong seongwoo. . . kenapa kau semarah itu, hm?" ujar gadis itu yang mulai menggranyangi tubuh pria itu hingga meninggalkan noda darah di setelannya.

" kau harus memuaskanku sebagai gantinya, karna kau membunuhnya."

***

" Jadi apa yang mau kau bicarakan, Hyung" ujar Jong-in setibanya di kantor Suho sambil mendudukan diri disofa merebahkan diri pada punggung sofa berusaha mengilangkan ketegangan di tubuhnya. Suho memang menyuruhnya untuk datang dan tentu langsung di turuti dengan baik oleh Jongin, pria itu langsung datang setelah mengantar Kyungsoo kerumah sakit.

Suho berjalan mendekati Jong-in lalu meletakan berkas yang kemarin dia dapat dari Kris seblum duduk di sofa memijit keningnya yang begitu nyeri akibat dari kurang tidur. Dia bahkan memilih menyewa hotel didekat kantor dari pada pulang kerumah dan mendapat ceramah dari adiknya.

" Masalah baru, Jong-in~a. Gadis itu merombak wajahnya. Kris yang memberikan informasi itu dan aku memang mendapat informasi yang sama" gumam pria itu sambil memijat kepalanya sambil memejamkan matanya.

"Kau yakin Kyungsoo. . . "

" Aku tidak yakin hyung. kedatanganku sekarang saja sudah mengubah beberapa hal dan mungkin, itu juga berlaku untuk hari kematian Kyungsoo" ujar Jong-in sebelum Suho menyelesaikan ucapannya.

tak beda jauh dari Suho, pria itu bahkan tak bisa melepas pandangannya dari Kyungsoo. Semalaman terjaga hingga kini, ketakutannya mengalahkan rasa kantuk yang sudah mengrayanginya sejak insiden Kyungsoo yang hampir tertabrak mobil beberapa hari yang lalu.

" yang bisa kita lakukan saat ini hanya mengawasi Kyungsoo dan menjaganya untuk tetap aman" putus pria itu sambil memejamkan matanya.

" istirahatlah sebentar disini, kau terlihat hampir pingan"

***

" Kyungsoo~sii. . ." ujar seseprang yang membuat Kyungsoo menoleh dan mendapati dokter residen yang jujur saja tidak dia kenal dengan baik, bahkan namanya saja dia tidak mengingatnya jika dia tidak melirik ke jas yang ia pakai.

" Ah.. Doyoung~sii, Waeyo?"

    people are reading<Timeless [ Kaisoo GS] ✔️>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click