《Timeless [ Kaisoo GS] ✔️》#5
Advertisement
🙈😻
-
Kyungsoo tampak sedikit gelisah menatap kearah pintu kamarnya sambil mengigiti kukunya dan kakinya sang masih mengetuk-kutuk lantai, masih berharap pria itu mengetuk pintu kamarnya lalu seperti biasa menawarkan diri akan mengantarnya.
Dia memiliki alasan kenapa dia ingin bertemu dengan pria itu, dia benar-benar ingin berdamai dengan pria itu, karna bagaimanapun pria itu telah menyelamatkan nyawanya walaupun dia sama sekali tidak bisa mengingat kejadian itu.
Terlebih ada desiran aneh akhir-akhir ini saat dia berada diradius satu meter dari pria itu dan beberapa kali terkejut saat kakinya melangkah dengan riang kearah pria itu saat melihat mobilnya terparkir di depan kampus, sepertinya hal itu bermula sejak acara makan tengah malam yang mereka lakukan.
Gadis itu tersentak kaget saat mendengar suara ketukan pintu dan hal itu cukup membuat matanya berbinar dan bersiap dengan menilik kearah cermin untuk melihat penampilannya sekarang.
"soo. . . ada Chanyeol dibawah, kau sudah bangun kan?" binar mata Kyungsoo tiba-tiba meredup saat mendengar suara yang berteriak dari balik pintu dan entah kenapa dia cukup kesal mendengar nama kekasihnya disebut.
" aku sedang bersiap oppa, suruh Chanyeol menunggu sebentar. . ." seru gadis itu yang terlihat enggan meraih buku dan tas ransel kecilnya yang tergeletak diatas kasur lalu menghela nafas berusaha tampak biasa saja.
Gadis itu terkejut saat Jong-in yang memang tidur dikamar sebelahnya muncul dengan sweater, rambut berantakam dan yang paling mengganggu Kyungsoo adalah wajah pria itu yang terlihat sedikit pucat bahkan bisa dibilang terlihat kelelahan.
"pagi, soo" sapa pria itu yang makin membuat Kyungsoo menyeringit bingung, bahkan suara pria itu terdengar serak, hampir tidak terdengar.
gadis itu langsung berlari menyusul Jong-in yang hendak menuruni tangga dan mencekal tangan pria itu. Tanpa izin dia langsung meletakan telapak tangannya di kening pria itu dan langsung membelakak kaget saat merasakan suhu tinggi pria itu.
"kau demam, Kai~a" ujar Kyungsoo yang tampak panik. Jong-in tersenyum saat mendapati gadis itu memanggil nama lainnya, Kai, meskipun Jong-in tahu bahwa Kyungsoo sedang tidak sadar memanggilnya dengan nama itu.
" hanya demam, kau tak perlu sepanik itu, lagi pula bukankah kau sudah di tunggu kekasihmu?"
"tapi. . ."
Jong-in hanya tersenyum mengusap kepala Kyungsoo lalu berjalan menuruni anak tangga. Kyungsoo sendiri hanya diam membuntuti pria itu berjaga-jaga jika pria itu kehilangan kesadarnya mengingat suhu tubuhnya yang cukup tinggi.
" Soo. . . kau lama sekali" desah Suho saat melihat adiknya muncul bersama dengan Jong-in dan gadis itu tampak tidak peduli dengan kakaknya dan langsung berlari nyari sesuatu dan berbalik kearah Jong-in menempelkan koyo penurun panas pada dahi pria itu lalu memaksa pria itu untuk menerima obat yang Kyungsoo sodorkan.
"minum ini setelah kau makan dan jangan pergi kemana-mana. "
" kau sakit?" tanya suho yang akhirnya sadar dan berjalan mendekat kearah Jong-in dan menyentuh kenkng pria itu.
" yah hanya demam dan adikmu seperti kerasukan. " kekeh Jong-in yang berjalan kearah kulkas.
" astaga soo, kau sudah ditunggu Chanyeol tapi masih mengurusi Jong-in? anak itu bahkan 2 tahun lebih tua darimu. sekarang cepat berangkat, bukankah kau ada kelas hari ini?"
"kau yang memanggilnya oppa? seingatku Chanyeol tidak akan menjemputku tanpa izin."
"aku yang memanggilnya, jadi sebaiknya kau bergegas" tungkas Jong-in yang tampak kelelahan sambil duduk dan memijit kepalanya yang terasa berat. Kyungsoo tampak ragu meninggalkan pria itu mengingat kakaknya yang akan pergi keluar kota hari ini dan kesimpulannya pria itu sendirian dirumah.
" Kyungsoo~ya, kau masih lama?" ujar seseorang yang memecah lamunan Kyungsoo dan langsung menoleh kesumber suara. Jong-in langsung melenggang masuk kedalam dapur yang membuat Chanyeol tak sempat melihat wajah pria itu.
Chanyeol sedikit membungkuk memberi salam saat menyadari kehadiran Suho dihadapanya.
"lama tak bertamu hyung, bagaimana kabarmu?"
" baik dan lebih baik kau seret anak ini kekampus karna sepertinya dia berniat absen hari ini." celetuk Suho yang membuat Kyungsoo langsung melempar tatapan tajam kearah kakaknya.
Advertisement
" Ayo. . ." ajak Chanyeol sambil menautkan jarinya pada jari Kyungsoo sedangkan gadis itu masih terlihat menatap kearah dapur dan wajah khawatir.
***
" kau kenapa, soo" tanya Chanyeol yang sejak tadi memperhatikan Kyungsoo dalam diam, gadis itu terus saja menggigit kukunya dan matanya yang terlihat tidak fokus seolah mengkhawatirkan sesuatu.
"A. ani, Gwaenchana. "
" lalu pria tadi siapa?" tanya pria itu.
Chanyeol cukup lama menunggu jawaban dari gadis yang duduk disampingnya ini hingga tepat di lampu merah dia menatap Kyungsoo yang akhirnya membuat gadis itu sadar.
"hm? ada apa?"
" kau tidak fokus sayang, tadi aku bertanya siapa pria dirumahmu tadi?"
" suho oppa" jawabnya asal yang membuat Chanyeol menghela nafas.
" pria yang masuk ke dapur"
" temanku" tungkas gadis itu yang langsung membuang wajahnya kearah jalan.
" sejak kapan kyungsoo ku punya teman pria, hm? bahkan kau dulu takut padaku dan membuatku kuwalahan mendapatkanmu. Jika Baekhyun tidak membantuku mungkin aku masih mengejarmu sampai sekarang" ujar pria itu yang masih terlihat diabaikan oleh Kyungsoo, bahkan hingga lampu berganti hijau.
" ternyata Kyungsoo-ku kembali seperti semula"
"siapa yang kau sebut kyungsoomu?"
Kyungsoo hanya bisa menahan sakit di kepalanya saat ingatan itu muncuk di kepalanya.
"soo. . ." panggil Chanyeol untuk sekian kalinya dan membuat gadis itu menoleh kearah Chanyeol tampak linglung.
"ah iya?"
"kau melamun lagi? ceritakan padaku apa yang sudah kulewatkan hingga kekasihku terlihat panik dan bahkan tidak fokus" ujar Chanyeol yang terlihat menekan seluruh kekesalannya karna sekalipun kekasihnya tepat berada disisinya tapi nyawanya pergi entah kemana dan hal itu tentu membuatnya kesal.
" aku baik-baik saja, Yeol. kau lihat tadi pria dirumahku kan? dia sedang sakit dan dirumah sendirian aku sedikit khawatir" ujar Kyungsoo yang entah mengapa mengundang emosi pria itu.
" kenapa berhenti? kita belum sampai kampus." tanya kyungsoo saat tiba-tiba pria itu menepikan mobilnya dan berhenti di bahu jalan.
" soo, kutanya sekali lagi. siapa pria itu" ujar pria utu dengan mulut terkatup menahan amarahnya.
" dia temanku. "
" sejak kapan?"
" dia temanku sejak kecil, aku tidak mengingatnya tapi suho oppa bilang kami tumbuh bersama."
" lalu?"
" apanya?" gadis itu balik bertanya tak kalah sengit dari Chanyeol yang membuat pria itu menghela nafas kasar berusaha agar tidak meledak detik ini juga.
"Kyungsoo~ya, bisa kau tidak memikirkan pria lain selagi bersamaku?"
" dia bukan orang lain yeol."
"Soo, aku kekasihmu, tidak bisakah kau menghargaiku? demi tuhan ada apa denganmu?" ujar chanyeol dengan nada yang sedikit tinggi dan tentu membuat gadis itu meradang.
" seharusnya itu kata-kataku Park. Bagaimana kau bisa kekanakan seperti itu hanya masalah sepele? "
" sepele kau bilang?! kau bahkan terang-terangan memikirkan pria lain dihadapanku, apa aku tidak berhak cemburu disini!" Kyungsoo tersentak saat pria itu akhirnya meledak
" Jadi seperti ini gayamu? kau yang memaksaku untuk mencoba_berkencan dan sekarang kau mulai berniat mengatur hidupku? posesif ada batasnya dan sudahku kukatakan dengan jujur dia temanku yang tanpa sengaja hilang dari memoriku dan kau cemburu hanya karna aku mengkhawatirkan temanku yang sedang sakit? wow Park Chanyeol." ujar Kyungsoo yang melepas seatbelt lalu turun dari mobil
"Yak! Do Kyungsoo!"
"dinginkan kepalamu dan jika tidak berhasil kau tinggal bilang lelah padaku maka semuanya selesai "
***
" kau sudah menemukan buktinya, hyung?" ujar Jong-in yang masih menahan sakit di kepalanya.
" sebelum itu kau perlu ke dokter, Kai. " ujar Suho yang khawatir melihat keadaan Jong-in yang bisa dibilang hampir pingsan mengingat tubuhnya yang mengigil dengan wajah pucatnya.
" Kau gila hyung? mana mungkin aku pergi ketempat seperti itu. Yang terpenting sekarang adalah bukti itu, tanpa bukti itu Kyungsoo belum aman karna orang itu pasti akan datang lagi, hyung" ujar pria itu sambil menekan kepalanya yang terasa nyeri
Advertisement
" Aku juga berusaha mencarinya, sekalipun kita tahu siapa dalang di balik kejadian itu tapi tanpa ada bukti kita tidak bisa menyeretnya. Gadis itu terlalu bersih "
"astaga aku melupakan satu hal" gumam Jong in yang membuat Suho langsung mengangkat wajahnya menatap pria itu tajam.
" ada satu orang yang berada dibelakang gadis itu dan berusaha menutupi seluruh bukti kejadian malam itu."
" apa maksudmu? jadi ada orang lain dibalik ini semua?!"
" Ya, meskipun dia tidak terlibat dalam kejadian itu tapi dia menutupi pelakunya dan menghapus seluruh jejaknya. sepertinya kau harus mulai mencarinya dari orang itu hyung, karna waktu kita tidak banyak."
***
" aku pulang. . ."seru Kyungsoo yang sengaja mengeraskan suaranya hingga menggema di seluruh ruangan namun nihil tidak ada jawaban hingga dia bergegas naik kelantai dua melempas tasnya ke kasur asal lalu berbaik kearah kamar Jong-in.
"Jong-in kau didalam?" ujarnya sambil mengetuk pintu namun tetap tidak ada jawaban yang membuatnya nekad membuka pintu kamar pria itu dan mendapati Jong-in yang tengah tertidur di kasurnya.
"Jong-in~a bangun, kau sudah makan? " panggil gadis itu yang masih tidak ada respon.
Gadis itu berjalan mendekat kearah Jong-in yang terlihat begitu pucat dengan keringat yang memenuhi tubuhnya dan dengan perlahan dia menyentuh kening pria itu memeriksa suhu tubuhnya.
" masih panas" gumam Kyungsoo sambil mengusap keringat yang membanjiri wajahnya.
Baru akan beranjak dari kasur untuk mengambil alat kompres saat tangannya di cegat oleh Jong-in.
" Jangan pergi soo, kau tidak boleh mati seperti itu. . . " gumam pria itu yang membuat Kyungsoo membeku di tempat.
***
Pria itu bangun dengan peluh mengucur deras nafasnya memburu seperti telah berlari berpuluh-puluh mil dan matanya yang terlihat tidak fokus bahkan seluruh tubuhnya gemetaran.
"tidak. . . aku tidak membunuhnya tidak. . ." gumam pria itu sambil menutup kedua telinganya yang membuat gadis yang tidur disampingnya terbangun dan terlihat panik saat melihat suaminya ketakutan. Gadis langsung melompat dari kasur dan mengambil segelas air dan menyodorkanya pada pria itu namun langsung di tepis pria itu hingga terpental jatuh.
" kris lihat aku!" seru gadis itu sambil menangkup kedua pipi suaminya.
"zi aku. . . aku tidak membunuhnya. . aku tidak. . aku" Gadis itu langsung menarik pria itu kedalam pelukannya mengusap punggungnya berusaha meredakan paniknya
"aku tahu... aku tau kau tidak membunuhnya, dia masih hidup kris. kumohon itu hanya mimpi. Tenanglah. . ."
***
" apa kau harus pergi?" ujar wanita itu diambang pintu memperhatikan suaminya yang sudah berbalut jas mahal dan tengah berusaha memasang dasi dilehernya.
" hm. . ." gumam pria itu yang membuat Tao, istrinya hanya menghela nafas lalu berjalan menghampiri suaminya dan dengan cekatan memasang sipul dasi di leher suaminya.
"kau terlalu lelah ge. . . berjanjilah padaku untuk mengambil libur satu atau dua minggu" ujar gadis itu sambil mengusap dasi yang sudah tersimpul rapih lalu menatap manik mata suaminya.
" aku tidak bisa zi. . . masih terlalu banyak pekerjaan"
"Mama baru saja menelphone" ujar gadis itu yang terlihat berat sedangkan pria itu menunggu istrinya untuk melanjutkan ucapannya.
" Yeonhee, dia terbang ke Korea hari ini sendiri." lanjut gadis itu yang seketika membuat mata suaminya melebar tidak percaya.
" apa?! bagaimana bisa mama membiarkan Yeonhee pergi ke Korea!" seru pria itu yang langsung menghambur melepaskan diri dari istrinya dan terlihat kalap mencari ponselnya.
" ge. . . tenanglah"
" bagaimana aku bisa tenang! dia kembali ke negara itu bahkan dia sendirian?! demi tuhan apa mama gila? bagaimana jika anak itu membuat onar lagi!" seru pria itu yang membuat Zi tao tersentak kaget mendengar teriakan pria itu.
" wakilkan aku dalam rapat dan siapkan tiket pesawat ke korea untuk hari ini" ujar pria itu pada ponselnya sedangkan Tao hanya diam menatap suaminya.
" lakukan saja perintahku! " seru pria itu.
" a. aku ikut" sela Tao
" tidak zi, kau tetap disini."
" apa kau mau meninggalkan istrimu yang tengah hamil sendirian? tidak, aku tetap akan ikut sekalipun kau melarangku"
" Zi Tao!!" bentak kris yang membuat gadis itu tersentak bahkan mundur beberapa langkah dari suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.
Kris yang menyadari dirinya baru saja membentak istrinya langsung menarik istrinya itu kepelukannya.
"maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membentakmu. demi tuhan aku tidak ingin kau terluka"
" aku akan baik-baik saja, Yeonhee bukan adikmu saja, tapi dia juga adikku."
"Zi . . ."
" kumohon kris, biarkan aku ikut. Aku tidak akan terluka, lagipula ada kau, kris. bukankah kau tak akan membiarkan siapapun melukaiku?"
***
Kyungsoo menggeliat dan perlahan dia membuka matanya karna merasakan sesuatu yang menindih perut dan hembusan nafas di pucuk kepalanya yang memberikan sensai gilitikan aneh.
Gadis itu sedikit terkejut saat mendapati wajah Jong-in yang ada dihadapannya, sepertinya dia ketiduran saat menjaganya. Dengan perlahan dia menyingkirkan lengan Jong in yang berada di pinggangnya lalu sedikit menunduk memperhatikan wajah pria itu sebelum menyentuh keningnya.
" masih sedikit demam" gumam Kyungsoo.
Kyungsoo baru saja akan beranjak dari kasur namun tiba-tiba tengkuknya di tarik dan sesuatu yang kenyal menyentuh bibirnya yang tentu sukses membuat Kyungsoo membelakak kaget memperlihatkan mata doe nya yang masih belum bisa mencerna adegan barusan terlebih jantungnya yang berdetak gila-gilaan.
" bernafas soo. . . " kekeh Jong in yang perlahan membuka matanya. Gadis itu masih menerjap bingung sebelum untuk kedua kalinya pria itu menarik tengkuk gadis itu lagi dan mengecup bibir gadis itu dan sedikit lumatan tanpa napsu.
pria itu melepas tautannya dan tersenyum geli melihat Kyungsoo yang masih membeku ditempat karna gadis belum sepenuhnya sadar. Tangan kirinya mengusap saliva bibir gadis itu.
" Jika kau masih membeku sepertiku aku tidak menjamin kau akan keluar dari kamar ini dengan selamat" kekeh Jong-in untuk sekian kakinya dan kali ini sukses membuat Kyungsoo tersadar.
" YAK!!" sungut Kyungsoo berniat memukul pria itu namun kalah cepat karna Jong-in sudah menguci kedua tangan dan kaki gadis itu.
" Lepas bodoh?! kau perlu dipukul dasar kurang ajar!"
" wajahmu merah sekali soo" goda pria itu yang makin membuat gadis itu memberontak dalam kukungannya.
" Yak Kim Jong-in!!" sungut gadis itu yang langsung mendapat sebuah kecupan di bibirnya.
"Yak!!"
" Hanya moring kiss, Soo. "
" siapa bilang kau boleh menciumku hah?! lepaskan aku sekarang, aku benar-benar harus mencekik mu" sungut gadis itu yang masih memberontak dan sontak mengundang tawa pria itu.
" astaga soo, bahkan ciuman pertamamu sudah lewat empat tahun yang lalu, kenapa kau seheboh itu, hm? apa Chanyeol belum pernah menciummu?"
" Kim Jong-in!!" seru gadis itu yang tampak frustasi mengingat dia benar-benar tidak bisa melepaskan diri dari pria itu.
" Jadilah kekasihku "
" M.mwo?!"
" karna kau tidak bisa mengingatku, jadi kuputuskan untuk memulainya dari awal. "
Entah kekuatan dari mana gadis itu hingga tiba-tiba kakinya bisa terlepas dari jepitan kaki Jong-in lalu sekuat tenaga menendang pria itu hingga terjungkal kelantai.
" Kau mau mati hah?! " sungut gadis itu yang sudah menindih Jong-in yang meringis kesakitan akibat terjatuh tidak elitnya dari atas kasur dan harus ditambah dengan kelakukan Kyungsoo yang membenturkan tubuhnya kelantai
" Hei ciuman pertamamu bahkan aku yang mencurinya"
"berhenti membahas ciuman, mesum!!" jerit gadis itu sambil membentur-benturkan tubuh pria itu kelantai dan untuk kedua kalinya pria itu menarik gadis itu hingga menimpanya.
" Jadilah kekasihku, Do Kyungsoo" ujar Jong-in yang terdengar sangat dalam bahkan cukup membuat Kyungsoo membeku mengingat jantungnya berdetak gila-gilaan dan wajahnya yang memanas yang dia yakin wajahnya sudah seperti kepiting rebus.
" Dan soo, aku lapar "
- -
Advertisement
- In Serial330 Chapters
I’ll Teach You, Marianne.
Marianne, a talented curator at a museum, caught the attention of Mrs. Chaterine Ganke, a painting enthusiast who was also a very wealthy lady. The lady liked Marianne so much that she insisted her grandson, Leonardo Ganke, to marry her. Leon didn't love Marianne, but he couldn't refuse his grandmother's request.
8 1535 - In Serial61 Chapters
The Unspoken Heart
[ Completed ]Zoha's life has been weaved with tragical fate. Her parents died in a tragic car crash, when she was four. Her Dadi, or grandma, raised her with relentless love and care. She bloomed into an ambitious girl, studying to become an architect. Opposite of her was her cousin, Manal, daughter of her Zafar uncle, who lived in California, owning a restaurant. Manal always resented Zoha since the time she was really little. She is a conceited, spoiled girl, always proving to be better than Zoha.One day when Dadi leaves her too, Zoha feels she is forever left alone. There is no one who is close to her as her Dadi was. She feels weak and discouraged without support. And as much she tried to come out of the grief of loss, Manal's enmity intensifies and she has planned to kick her out of the house, by taunting and demeaning her self-esteem. But Manal's brother Shehryaar who comes to Pakistan from California, is a generous, kind person. He treats Zoha rather warmly. When Manal pressurizes Zoha to leave her house, because she stands as a problem to her, Zoha is all broken from inside. She can't move away from a house in which she grew up. She has memories of her childhood with dadi there. She doesn't realize when Manal's hate is that strong to throw her out of the house, so there is a strong pull of Shehryaar's kindness and love that keeps bringing her back. ******************************************************This book is a work of fiction. Names, characters, places, and incidents either are the product of the author's imagination or are used fictiously and any resemblance to actual persons, living or dead, business establishment, events, or locales is entirely coincidental.
8 202 - In Serial105 Chapters
Male Lead's Villainess Stepmother
FOR OFFLINE PURPOSE NOT MY STORY Yan Shuyu, a big fan of all sorts of cliche CEO novels, had transmigrated into a book -In the novel, the wealthy CEO male lead has a villainous stepmother. She put up a front of being nice and tender to him, when in fact she was bullying the male lead with her son. After she had successfully driven the male lead and his father apart, her ambition continued to grow as she attempted to take away the inheritance from the male lead. In the second half of the book, the truth came out - that the father had no feelings for her whatsoever but was merely using the two of them to hone his son's character. In the end, both the stepmom and her son were sent to jail by the male lead after he took over the family business.Yan Shuyu transmigrated and became the well-hated villainous stepmother, but she had transmigrated to the time before everything happened, and the male lead was still a foolish child. Only a fool would want to become the stepmother of a foolish child. Yan Shuyu took a longing look at her "assigned husband", who was pretty much like the Sleeping Beauty, before she quickly packed up and made a run for it.After that, Yan Shuyu checked out her $250 remaining on her card. She turned to look at her son, who was clinging onto her leg and asking for milk. She wanted to look up at the sky and howl. Is it too late to go back to become the male lead's wheatstone?
8 111 - In Serial12 Chapters
A little bit Psycho
New girl Heather moves to Woodsburo California just as the murders start taking place. She quickly gets stuck in the middle of it all once she befriends Billy Loomis and his group of friends. This is a very dark story. My first shot at horror so read at your own risk.
8 272 - In Serial29 Chapters
Sandton Bay ~ City Of Deadly Sins.
BOOK 1. SECRETS OF THE BAY.Saint Drake was happy, he was poor, begged for food and clothes, but he was happy, even though the wolves who were part of the pack never looked at him or his family with a second glance, he was happy because he had a constant, his family then his mate, the alpha's son.Life takes a turn for the worst when Saint finally realizes he can never have his mate's love and that the same mate wanted him dead. To have peace in chaos one must die and Saint did, ~or so his killers think, the Bay has its secrets.
8 225 - In Serial27 Chapters
J.JK • Unholy Collection †
An unholy ONE-SHOT collection of Jeon Jungkook. 𓆩 [ ¹⁸+ ] 𓆪New updates every week!This is for female readers only so I will be using she/her pronouns.†Black & white filters. ENTERTAINMENT PURPOSES ONLY. This book is definitely not child friendly.
8 239

