《Timeless [ Kaisoo GS] ✔️》# 1
Advertisement
Baekhyun akhirnya bisa bernafas lega saat melihat sosok gadis yang sejak tadi menyita seluruh perhatiannya keluar dari ruang komite displin, gadis itu mengusap tengkuknya dengan sedikit memberikan pijatan sambil berjalan kearah Baekhyun yang memang tengah menunggunya didepan pintu. Dia masih bisa merasakan dengungan orang bagian kedisplinan yang memamarahinya habis-habisan. Benar, pagi ini dia baru saja membuat masalah yang cukup fatal dimana dia tanpa sengaja menjatuhkan lilin yang seketika menyambar kain yang melapisi meja dan membuat alat-alat lab rusak karna sensor kebarakan menyala dan menyiram seluruh ruangan lab. Belum lagi proposal dan materi seminarnya tertinggal yang membuatnya harus rela mundur dari jadwal kelulusannya.
" apa kau baik-baik saja? Kau terluka?" tanya gadis itu sambil membolak balik tubuh Kyung soo yang terlihat pasrah karna sebenarnya dia sudah cukup lelah untuk mengeluarkan protes.
" aku baik-baik saja, Baek"
" jika kau baik-baik saja tidak ada hal bodoh yang terjadi Do Kyung soo" sungut Baekhyun
" mian. . ." Baekhyun hanya bisa menghela nafas lelah. Sepanjang koridor seluruh anak menatap lurus kearah Kyung soo tentu saja hal itu sangat jelas bahkan tidak sedikit yang memberikan ejekan secara terang-terangan yang langsung mendapat tatapan tajam dari Baekhyun. Kyungsoo sendiri merasa wajar mengingat dia baru saja membuat gempar satu kampus dengan kejadian membakar lab tadi pagi. Suatu kesengajaan atau lebih tepatnya kelalaian yang akut itulah yang membuatnya terkenal dalam beberapa menit.
" apa kau bertengkar dengan Chanyeol?" tanya Baekyun sedikit was-was.
" ani. . . dia sibuk bagitu pula aku, lagi pula dia sedang di Jepang, jadi tidak ada alasan untuk bertengkar dengannya."
" tapi kau terlihat kacau, soo. Katakan padaku apa yang menganggumu sebenarnya" Kyungsoo menghentikan langkahnya sambil menarik nafas dalam dan menghabuskannya dengan kasar. Gadis itu benar-benar terlihat kelelahan hingga membuat Baekhyun tanpa sadar mengutuk dirinya karna memaksa Kyungsoo untuk bicara.
" mimpi itu Baek, mereka datang lagi. Pisau, darah, mayat, tebing, jeritan"
" soo, itu hanya bunga tidur, itu. . ."
" aku tahu, hanya saja mimpi begitu nyata, Baek. Bahkan akhir-akhir ini lebih mengerikan dari biasanya dan jika hanya bunga tidur, kenapa harus mimpi yang sama" potong Kyung soo.
Benar, hampir 4 tahun belakangan mimpinya selalu sama dan akhir-akhir ini mimpi itu datang hampir setiap malam dan lebih parahnya mimpi itu terlihat mengerikan dan bagitu nyata hingga membuatnya ketakutan setiap malam.
Advertisement
" pulang dan istirahatlah. Aku menghubungi Suho oppa tadi karna panik, kurasa dia sudah menunggumu didepan" putus Baekhyun yang hanya dibalas dengan anggukan kepala.
" Gomaweo baek. "
Dia berjalan ke depan gedung kampus meninggalkan Baekhyun begitu saja dan menangkap sosok dengan setelan jas yang sudah sedikit berantakan, bersandar di kap mobil. Kakaknya Do Suho.
"gwaenchana? Kau terluka? Sebelah mana yang sakit?" tanya Suho sambil meneliti setiap jengkal tubuh gadis itu.
" aku bak-baik saja, Oppa"
"katakan padaku apa yang terjadi hm? Baekhyun berteriak -teriak ditelphone kukira kau terluka. Katakan pada oppa, apa ada yang. . ."
"Aku mau pulang oppa." potong Kyung soo yang terdengar lemah. Suho hanya menghela nafas sambil mengusap kelapa Kyungsoo.
"masuklah" ujar pria itu setelah membukakan pintu mobil. Kyung soo langsung masuk dan duduk manis dikursi sedangkan Suho mengitari mobil dan langsung duduk di kursi pengemudi dan memacu mobilnya melewati pelataran kampus.
***
Peluh Kyungsoo mengucur deras nafasnya memburu seperti telah berlari berpuluh-puluh mil. Dan lagi-lagi karna mimpi yang mengusik tidurnya. Tanganya langsung meraih gelas yang ada diatas meja dan menenggak habis isi gelas tersebut.
"Sehun? Siapa Sehun?" gumamnya pada dirinya sendiri.
Tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi yang membuat Kyungsoo tersentak kaget dengan sedikit kesal dia melirik jam yang terpasang dinding. Pukul 3 pagi?
"orang gila macam apa yang datang tengah malam!"dengus Kyungsoo kesal dan dengan sedikit sempoyongan gadis itu berjalan membuka pintu kamarnya.Terlihat Oppa berjalan melewati depan kamar Kyungsoo tepat setelah gadis itu membuka pintu kamarnya.
"biar aku saja kau tidurlah" ujar pria itu sambil menepuk pucuk kepala Kyung soo. Kyung soo hanya mengangguk dan kembali masuk kedalam kamar.
***
Tidur Kyung soo kembali terusik namun bukan karena mimpi, melainkan suara gemericik air yang terdengar dari arah kamar mandinya. Dia merangkak duduk untuk memulihkan kesadarannya dan tak lama kemudian seorang pria muncul dengan rambutnya yang masih basah mengenakan kaos hitam yang celana trainee abu-abu yang membuat Kyungsoo terpesona sepersekian detik dan sadar didetik berikutnya.
"YAK! Siapa kau! Dasar penguntit! OPPA !!" jerit Kyungsoo sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.
"keluar kau!" jerit Kyungsoo. pria itu dengan santainya berjalan keluar dari kamar melewati Suho yang sudah berdiri didepan pintu.
"Aigoo. . . Ini masih pagi kenapa kalian ribut hah?" sungut Suho dengan tangan telipat didepan dada. Entah kenapa kakaknya yang satu ini sudah terlihat sangat rapi. Bukan dengan baju kantornya. Melainkan dengan kaus putih yang dipadukan dengan blazzer cokelat, celana jeans, dan sepatu kets putih yang membuatnya terlihat lebih tampan dari biasanya.
Advertisement
"telphone polisi oppa! Sekarang!" jerit Kyungsoo
"Untuk apa? Toh dia kan suamimu." Celetuk kakaknya sebelum berbalik meninggalkan Kyungsoo sendiri yang masih barusaha mencerna kata-kata kakaknya.
"MWO?!!"
***
Kyungsoo bejalan perlahan menuju ruang makan dengan mata terfokus kesatu titik. Pria yang duduk di samping kakaknya, wajah pria itu begitu familiar di matanya. Bahkan dia tak habis fikir, bagaimana bisa dia merasa ketertarikan yang begitu kuat pada pria itu.
"Kau bisa menatapnya sepuasmu tak usah bertindak seperti penguntit, soo"ujar Suho yang memecah lamunan Kyungsoo dan tanpa sadar matanya langsung terperangkap kedalam bola hitam yang menatapnya tajam.
"Duduklah, Kau mau makan bukan?" tawar pria itu. Kyungsoo tersentak kaget saat mendengar suaranya. suara itu benar-benar tidak asing ditelinganya, namun dia mengabaikannya dan dengan tampang kesal Kyungsoo menyeret kakinya untuk duduk di meja makan.
"tanpa kau suruh aku akan melakukannya dengan senang hati Kkamjong~sii. . "ujar Kyungsoo dan detik kemudian dia hampir tersedak nafasnya sendiri saat menyadari apa yang baru saja keluar dari mulutnya.
"namamu Kkamjong?" tanya Kyungsoo. bahkan dia tahu kalau pertanyaannya sangat bodoh.
" kau masih memanggilnya seperti itu? Astaga kau jahat sekali."
"aku benar-benar tak ingat oppa! Jangan meledekku aku bahkan tidak sadar kata itu keluar dari mulut ku."
" tak apa hyung, Kim Jong in, Dulu kau sering memanggilku Kkamjong atau Kai" ujar Jong in sambil mengulurkan tangannya melintasi meja makan dengan sedikit ragu Kyungsoo menyambut tangan itu meskipun langsung dia tarik kembali karna ada perasaan lebih aneh lagi saat kulitnya bersentuhan dengan pria itu.
"Kau mengenalku tapi aku tak mengenalmu, jadi aku tak perlu menyebutkan nama lagi bukan?" ujar Kyungsoo ketus.
"satu hal lagi. Aku masih kesal saat kau masuk kekamarku tanpa izin, jadi jangan harap aku akan bersikap baik padamu"
"kalian berdua konyol, aku berani bertaruh tidak ada 1 minggu aku akan memergoki kalian sedang berciuman. Waw membayangkannya saja membuatku. . ." belum sempat Suho menyelesaikan ucapannya dan harus tercekat saat didepannya menjurus pisau roti yang diacungkan Kyungsoo.
"diam dan makan. Atau ku tancapkan pisau ini ke lidah mu, Oppa." tandas Kyungsoo yang langsung membuat Suho menelan ludahnya dan menutup mulutnya rapat-rapat. kadang adiknya ini bisa sangat mengerikan jika marah.
" kau makin galak Soo " ujar Jong-in yang dengan sangat amat ketara menatap gadis depannya yang sangat berantakan. Wajahnya lusuh dan rambut seperti sarang burung khas orang bangun tidur, tapi masih terlihat cantik dimatanya.
" yak bisakah kau berhenti menatapku? Aku risih." Dengus Kyungsoo yang menyadari pria dihadapanya ini menatapnya sejak tadi.
"wae? Aku hanya menatapmu."
"bisakah kau menurut saja?!"
"kalian benar- benar konyol. Aku akan pergi kalian malah seperti anjing dan kucing. Akurlah sedikit."
" Tunggu, kau mau pergi? kemana? berapa lama? Apa kau gila, oppa? kau pergi sedangkan aku ditinggal dirumah dengan orang asing? Kau mau menyodorkanku kemulut buaya?" protes kyungsoo yang sepertinya tidak berdapak besar pada Jong-in, dia sama sekali tak bergeming untuk sekedar mengalihkan pandanganya dari roti panggang dan selai ditangannya untuk memprotes ucapan gadis itu.
"tenang, dia bukan orang yang seperti kau bayangkan. Paling intim kalian hanya ciuman, kujamin."
"YAK!!"
" Aku tak akan memakanmu tenang saja. " celetuk pria itu sambil memasukan roti panggang kedalam mulutnya.
"Jong-in~a kau bisa antar aku ke bandara bukan? Tugas mu disini hanya mengantar jemput Kyungsoo dan menjaganya."
"arraseo" gumam Jong-in di sela makannya
"kau mau berangkat sekarang?" pekik Kyungsoo yang benar -benar tak habis fikir dengan kakaknya.
"aku ambil koperku dulu. Ah kau bisa pakai kamarku saat aku pergi." Lanjut Kyungsoo yang sengaja tak mendengarkan ucapan Kyungsoo sebelum menghilang dari ruang makan.
"cih. dasar kambing china!" umpat Kyungsoo sambil menyumpal mulutnya sendiri dengan sepotong roti.
"soo. . ." suara Jong-in yang terdengar serak kali ini. Kyungsoo mendongak menatap Jong-in dan entah mengapa dadanya berdenyut menyakitkan saat melihat wajah pria itu yang bisa dikatakan terlihat frustasi.
"kau tak mengingatku?" lanjut Jong-in sambil menatap dengan wajah sayu. Kata-kata itu langsung menusuk jauh ke kepala Kyungsoo dan berdenyut menakutkan.
~TBC~
hai. . . maaf kalo terlalu pendek. Mungkin bakal ada yang tanya atau ngerasa gak asing sama cerita ini. Yaa ini cerita yang aku ambil dari blogku sendiri dan aku rubah jadi Kaisoo. blog yang udah lama banget hiatus. dan ini kali pertama aku pakai kyungsoo sebagai cast cewek. okee selamat membaca :)
Advertisement
The Demon King said to call him Papa
Warning: There is abuse and extreme trauma in the beginning of this story."This is the first time I've seen a human as small as you." I lightly flinched at the cold words as I stared at the ground; to afraid to look up at the intimidating man. I could tell that he was different from the other monsters that circled around me.But I no longer cared about my life anymore. No one cared about me, no one will miss or even be sad about my death except for Five, but he was no longer here anymore."Human." The man speaks to me as I continued to stare at the ground. "Look up."I bit my lip and shook my head, I wasn't allowed to look at any adult- if I did, I would be hit. Dull pain started to prick my chest as I waited to die, I couldn't even felt the cuts on my legs from those people who left me here anymore.Suddenly, feet appeared in my sight and was joined by legs as the man kneeled down in front of me and curled a long white finger around my chin and gently lifted my head up.I closed my eyes tightly as my body started to tremble and curl up in preparation for the beating that surely was coming. Moments pass but nothing happens. I slowly open my eyes and met the vibrant purple eyes that stared into mine. I start to pull away as he reached up to brush my hair out of my face, flinching as he touched my skin and revealed the ugly burn that I had received two years ago. "Who did this?" He asks as he gazed at the scar.A girl who was abused and mistreated all her life has transmigrated into another world; only to have the same thing happen again. She was later abandoned as a meat shield against demons and thought that her second life was going to end.However, the powerful and indifferent Demon King meets her which changes her fate drastically.
8 150What Love Is | ✅
River-rose thinks what her and her high school sweetheart has is love, but when she's told she needs to marry a complete stranger all of that changes. Hayze is only 24 and owns his own thriving architectural business. After a business problem, his father puts together a deal to earn back what the law firm had lost him. He's offered the chance to marry a young, beautiful girl who he had seen once before and he already knew he would adore. He wanted to know what being loved by her would feel like, so he accepted. When he finds out that River already has a boyfriend, the guilt eats away at him. Little did he know, that by marrying her, he was saving her and in return getting a little bit of love back. Along the way River is shown what real love is and she can't help but fall in love all over again.Started: May 5th, 2018Finished: December 8th, 2018Fully published: May 13th, 2019
8 308Relief
After the events of the first book, Me W/o Us, Drew McIntyre lost his NXT championship and suffered a terrible injury, keeping him on the shelf for 9 months. It gave Drew and his wife, Katelyn, time to watch their son grow and allowed them to enjoy married life.Now given the all clear to wrestle again, Drew and Katelyn have been moved to Monday Night Raw where they become embroiled in a very personal rivalry. Soon enough, the rumours start.Katelyn's sister, Beth, knows that Katelyn is harbouring a secret and demands that she tells Drew, even if it will potentially rip them apart.Is there any truth behind the rumours or is somebody trying to sabotage their marriage?What will happen when an old flame comes back into their lives?Will Katelyn tell Drew the secret that she's hiding from him?
8 144In Another World
❝Can you be the grease to my bacon?❞❝I found that equally touching and disturbing that I don't know which side to buy.❞❝Well... the touching side is better.❞-warning: this story may create wrinkles due to excessive cringing. read at your own risk.prequel to In Another Callcover by @fartette
8 101The Words I've Never Said
A Place of Hopeless Romanticism and Where Unspoken Thoughts are Brought to Light.Highly Relatable Content for your Viewing Pleasure.-• ALL POEMS ARE WRITTEN AND PUBLISHED BY ME.• I APPRECIATE ALL CRITICISM.-------**UPDATE**• in short is out now! Will be periodically adding my shorter poetry to that as well.------
8 290Paris Wills is a dreamer. His father always said he got it from his mom, an artist who was unlike any other. Her virtue was painting, and Paris' is poetry. No matter where he is, Paris finds inspiration for his poems. In the summer after his sophomore year of high school, Paris finds his biggest inspiration yet, one to overshadow his mom's untimely death. Paris has met Grayson Pierce, the new boy next door, who is not only friendly but also incredibly cute. With his blond waves and charismatic smile, Grayson has found a new place in Paris' heart.Still, Paris cannot help but wonder if his budding love for Grayson is merely one-sided. For now, Grayson's only friend is Paris. Yet, when school starts again after the summer, will he stick around? In order to ensure that Grayson stays, Paris must make one of the most difficult choices of his life. Should he play it safe and ignore his romantic feelings or take a chance and let himself bathe in color?💕 Featured on @BACommunity "LGBTQ+" reading list. 💕 Featured on @BullyingPrevention "LGBTQIAP+ Pride" reading list. 💕 Featured on @ComeAndSitWithUs "#LGBTQIAP+ - I am who I am" reading list. 💕 Featured on @cupid "Love Conquers All" reading list.💕 Featured on @CupidsBookClub "Eros" reading list.💕 Featured on @CupidsBookClub "Cupid's Arrow (Summer 2020 Edition)".💕 Featured on @FreeTheLGBT "Coming of Age" reading list.💕 Featured on @Romance "Young Love" reading list. 💕 Featured on @YA "Love, Actually" reading list.💕 #1 in poem (out of 151K stories).💕 #1 in gaycharacters (out of 229 stories).💕 #3 in teenager (out of 33.1K stories). 💕 #3 in cupid (out of 3.2K stories). ⚠️ Trigger Warning ⚠️ This story depicts loss, grief, drug addiction, depression, and suicide. Read at your discretion.© ALL RIGHTS RESERVED
8 183