《BADMINTON IN LOVE》Part 24
Advertisement
Sesampainya di jakarta kehidupan mereka kembali damai sejahtera seperti sebelum badai foto yang menyerang.
Setibanya di jakarta joongki harus segera bersiap kesekolah, besok dia akan berangkat ke sekolah setelah beberapa hari bolos.
"Joongki kamu udah siapin buat sekolah?,"kata liliyana sambil cuci piring
"Yg mau disiapin buat sekolah taman kanak kanak apa ma,"kata joongki sambil memakan buah
"Peralatan sekolah lah,"kata youngdae yang tiba tiba datang dari kamar
"Ahh iya,"kata joongki
"Ya sana disiapin kok masih disini,"kata youngdae
"Ini joongki lagi nyiapin yang paling penting buat sekolah,"kata joongki
"Apa ? ,"kata liliyana yang sudah selesei mencuci piring
"Siapin niat,"kata joongki cuek
"Aishh ini anak,"kata youngdae dan liliyana bersamaan.
Dan joongki pun langsung beranjak dari duduknya.
"Mau kemana ?,"kata liliyana
"Kekamar ma,"kata joongki
"Ngapain? Tanya youngdae
"Maen game ,"kata joongki
"Belajarlah,"kata youngdae
"Joongki udah pinter,"kata joongki
"Ya pelajaran di sekolah diulangi,"kata liliyana
"Bakal joongki ulangi kalau bu guru bisa bikin mobil terbang,"kata joongki
"Aishhh itu anak,aku rasanya punya anak umur 15 tahun bukan 5 tahun,"kata liliyana
"Kelewat pinter dia, apa kita ngak masukin dia ke sekolah yang lebih tinggi?,"kata youngdae
"Jangan, umurnya belum cukup, aku pernah baca ikut kelas percepatan kayak gitu ngak baik buat perkembanganya, biar dia berkembang sesuai umurnya, jangan sampai dia menyesal karena terlalu cepat,"kata liliyana
"Ahhh gitu rupanya okey, setuju. Setidaknya aku masih punya waktu buat belajar, serem juga dia tanya tanya tapi akunya ngak tau,"kata youngdae
Waktu kesekolah telah tiba, liliyana dan youngdae mengantar joongki kesekolah, lanjut liliyana ke pelatnas dan youngdae langsung ke pabriknya.
Sesampainya dipelatnas liliyana langsung menjalani sesi cek kesehatan hingga waktu sudah menunjukan jam 12. Jam penjemputan joongki.
"Greys, pinjem mobil dong, mau jemput joongki nih,"kata liliyana
"Pakek nih ci,"kata greys
"Pergi dulu ya gyus, oh ya aku pesen mie ayamnya 2 yak, jemput anak dulu cuy,"kata liliyana
"Gaya bener,"kata owi
Advertisement
Tak berapa lama liliyama sudah sampai di sekoalah joongki dan langsung balik ke pelatnas. Sesampainya di pelatnas, mereka langsung menghampiri kantin.
"Cik, Mie ayamku dong,"kata liliyana ke penjual mie ayam
"Okey ci, udah siap kok,"kata penjual mie
"Hey joongki gimana sekolahnya? Menyenangkan? Kata debby
"Mana ada sekolah yang menyenangkan,"kata joongki
"Ahhhh,"kata liliyana
"Ci anak loe,"kata debby
"Udah gue aja pusing ngadepin dia, disuruh belajar malah maen game,"curhat liliyana
"Ahhh namanya juga anak kecil ci, wajar, dulu om ngak suka belajar,"kata owi ke joongki
"Aku bukannya ngak suka belajar ma, tapi males, pelajarannya cuman gambar, warnai, bikin origami, ngak ada yang seru,"kata joongki
"Tuh denger wi, beda ama lu, suruh belajar matematika aja malah kabur,"kata hendra.
"Oh ya ma ini ada undangan dari sekolah,"kata joongki yang langsung kembali makan
Menerima undangan itu liliyana cukup kaget, bukan undangan karena kenakalan joongki tapi undangan untuk ikut perlombaan bakery di sekolahnya, semua orang tua ikut.
"Apaan ci,?,"kata debby
"Astaga lomba bakery,"kata greys
"Wahhh ci, loe aja bikin donat bantet kan yak,"kata owi
"Asemik,"kata liliyana
Sesampainya di apartemen, liliyana langsung menuju ke kamar. Dia langsung membuka laptop untuk mencari resep roti. Beberapa menit kemudian dia langsung bergegas ke supermaket untuk membeli bahan bahan. Dan mulai lah dia bereksperimen. Beberapa menit kemudian setelah di panggang dan dikeluarkan.
"Yah gosong,"kata liliyana sedih
"Hahahaha,"ketawa youngdae ternyata sudah pulang
"Ih malah ketawa,"kata liliyana sebel
"Ngapain bikin roti? Abis dapat wangsit darimana,"kata youngdae
"Ih kamu ngak tau sih 3 hari lagi ada lomba bakery antar orang tua disekolah joongki,"kata liliyana
"Uhhh keliatannya kamu bakal kalah,"kata youngdae
"Ngak usah di perjelas lagi,"kata liliyana sebel
"Gini deh, udah tau ngak biasa bikin roti kenapa ngak bikin yang gampang aja,"kata youngdae
"Contohnya?,"kata liliyana
"Ehemm pie, yang kecil kecil,"kata youngdae
"Emang kamu bisa?,"kata liliyana
Advertisement
"Lumayan lah, setidaknya masih bisa dimakan,"kata youngdae sambil melirik ke roti gosong liliyana
"Ih ngak usah liat liat itu roti,"kata liliyana
"Udah ayo ke supermarket,"kata youngdae
Akhirnya mereka ke supermarket dan rencannya mereka akan buat pie susu. Sesampainya di apartemen youngdae dan lliyana langsung membuatnya. Ternyata youngdae bakat juga bikin roti. Dan setelah dipanggang hasilnya..
"Hemm, harum ya,"kata liliyana
"Iya dong coba dirasain, enak ngak ?,"kata youngdae
"Ehmm enak,"kata liliyana
"Nahh sipkan tinggal nanti kamu hias aja sesukamu,"kata youngdae
"Makasih ya,"kata liliyana
"Iyaa,"kata youngdae.
2 hari berikutnya disi dengan percobaan liliyana, dia terus mencoba hingga joongki dan youngdae salut melihatnya. Dan dihari terakhir sebelum perlombaan liliyana membawa hasil masakannya ke pelatnas
"Gyus ini aku bawa pie nih, dicoba,"kata liliyana sambil membawa pie
"Wehhh bawa pie nih ci, buatan mu? "Kata debby
"Iya nib coba dong, gimana sarannya, kurang apa gitu,"kata liliyana
"Wah ini ternyata pie yang bikin youngdae mabuk,"kata owi
"Apaan ngasal aja,"kata liliyana
"Enak ci, pas rasanya manisnya,gila ciciku hebat juga,"kata ddbby
"Wahh kayaknya abis ini kamu buka toko pie aja ci,"kata ilham
"Ahh lu mah bisa aja,"kata liliyana
Dari pagi liliyana sudah menyiapkan alat alat yang akan dibawanya, youngdae dan joongki hanya melihat liliyana yang mondar mandir aja dari tadi.
"Itu mama mau lomba masak apa mau perang sih, itu persiapannya banyak amet,"kata joongki
"Tau deh mau perang,"kata youngdae
"Kalian ngapain disitu aja berangkat,"kata liliyana
Merekapun langsung menuju sekolah joongki, sesampainya disekolah joongki ternyata sudah ramai dengan para orangtua yang sudah siap siap. Kedatangan mereka mengundang perhatian semua.
"Young, kok pada liatin kita sih ?,"kata liliyana yang lagi nyiapin meja masaknya
"Ya gimana mau ngak diliatin, cuman mama kali masak pakek jersey badminton,"kata joongki yang sedang membantu mengelap meja
"Ahh ini, biar mama PD nih, ini itu baju kebesaran mama"kata liliyana
"Dan harus banget papa ikutan pakek jersey juga,"kata joongki
"Kamu ngak liat papa lebih ganteng kalau pakek jersey,"kata youngda
"Astaga,"kata liliyana
Perlombaanpun dimulai, youngdae dan joongki sudah di sekitar area perlombaan dan melihat para ibu ibu memasak.
Tiba-tiba
"INDONESIA"prok prok
INDONESIA
Terdenger teriakan di samping area, ternyata teriakan itu dari tantowi, michael, ddbby, jordan, ilham, ahsan, hendra, greys, vita, hayom dan bella. Mereka datang untuk mendukung liliyana. Dan tak tanggung tanggung mereka membawa spanduk dan balon balon sorak seperti di lapangan badminton.
"Hoyyy, berisik, lu pikir ini lapangan,"kata liliyana sambil mengaduk adonan
"LILIYANA, PROK PROK, LILIYANA, LILIYANA,"teriak mereka bersamaan
Sontak kehadiran mereka membuat suana makin heboh karena suami suami yang datang ikutan memberi semangat ke istrinya.
"Wah wahh om sama tante niat banget ya,"kata joongki liat spanduk dan atribut lainnya.
"Iya dong,"kata owi
Joongki dan youngdae ikut menjadi pemandu sorak untuk liliyana. Tapi tiba tiba teman joongki mengahampiri rombongan mereka dan membuat teriakan yanh sukses membut kehebohan
"POCONG,"teriak debby greys michael
"Astaga tante tante berisik banget sih,"kata joongki
"Hay kala, bawa pocil nih,"kata joongki
"iya dong kan mau nyemangatin mama,"kata kala
"Yang ada bukannya semangat, takut dahh,"kata owi
"Ini jangan jangan ntar joongki keluarin mbak kunti nih,"kata ilham
"Astaga anak anak ini makannya kemenyan kali ya, maenannya kayak gituan,"kata ahsan
Disudut meja perlombaan, liliyana sedang fokus menghias pie nya. Dan ternyata liliyana membuat pie susu dan pie coklat.
Dan diakhir penjuriannya semuanya tegang ketika juri mulai mencicip semua kue masakan semua peserta.
"Gila ini lebih tegang daripada liat final badminton,"kata greys
"Lebay lu,"kata hayom
Dan pada pengumumannya akhirnya liliyana berhasil mendapatkan juara ke 3 untuk pie susu dan pie coklatnya. Bukan juara 1 yang dia kejar tapi kepuasan tersendiri dari joongki.
"Maaf ya cuman juara 3 aja,"kata liliyana
"Ngakpapa ma, juara 3 udah bagus kok,"kata joongki
Tiba tiba kala menghampiri joongki dan liliyana
"Tante ini buat tante, jadi jangan nangis ya,"kata kala memberikan pocilnya
"Maka kala,"kata liliyana masih agak kaget sama bawaan temen joongki..
"Kala kan itu maenan kesukaan kamu,"kata joongki
"Ngak papa kan mama aku juara 1,"kata kala sombong
"Haishhh dasar anak anak itu kelakuannya,"kata owi
Hayyyyyy aku datang lagiii...
Lagi ada ide nih, oh ya itu gambar pie buatan aku sendiri lho ya..hahaha
Ada kala juga si anak ajaib..kesukaanku..
Semoga kalian sukaaa..
Terimakasih...
Laella, jogja, 11 desember 2016
Advertisement
- In Serial8 Chapters
The Edgars
A serial killer is wreaking havoc in a small European village, and Charles Edgar believes his estranged brother to be the culprit. But little does he know that a much darker truth lies behind the bloodshed; one that will bring betrayal and destruction to the entire Edgar lineage. (This is a one-act play. A (beat) indicates a pause in the dialogue.) Also, please feel free to rip this story apart in the reviews (if you're so inclined). I really want to improve as a writer, so any criticisms are more than welcomed.
8 212 - In Serial20 Chapters
Redemption of the Lost Noble
Draven Night, a lowly noble of a declining branch of the prestigious Vampyre family, has never been good. Abusive, manipulative, and always drunk, his siblings and parents have grown to despise him. Not only that, but he is fated to be beaten by the protagonist of the series- until Jensen wakes up and realizes that he is now Draven. Will he be able to retain his humanity? Or will Draven continue to give into his worldly desires and vampiric aggression? One thing is certain- Draven is not a morally upstanding person.
8 125 - In Serial17 Chapters
The Wired Phantasmagoria Grimoires
In a time not so far from our own, in a city not so far from you, strange things are happening. Deaths, monsters, mysterious and poetic final letters, madness, machinated abominations... Is this all the result of one conspiracy? Or, has this gauntlet been wrought by a collective, unconcious desire for danger, a feral and instinctual life in the food chain? What is happening? What, if anything should we do to stop it? Who will rise in these times, who will crumble, and who will even notice a difference? This is but one of my Serial Experiments in fiction writing.
8 132 - In Serial20 Chapters
The All Being
There was a prophecy, a solution, a choice, and an unusual thing that could destroy the world in its pursuit of knowledge. Will that happen? The only way to find out is to wait and see. Follow the journey of a curious and peculiar creature as it pursues knowledge of anything and everything. There may be some strange changes but wasn’t there a saying that you should put yourself in someone else’s shoes? What better way to learn about something than to literally become that very thing!
8 182 - In Serial16 Chapters
SoulBinder: A Tale of a Conqueror
8 125 - In Serial46 Chapters
You asked for it, don't blame me! Volume No. 3 of the zaniest HxH headcanons ON EARTH! Trigger warning: Do not enter if you have zero sense of humor! ♥️♣️♦️♠️
8 83