《BADMINTON IN LOVE》Part 23
Advertisement
Beberapa hari setelah kejuaraan di hongkong liliyana bergegas menyiapkan pertandingan nasional yang dilakukan di solo. Suasana pertandingan yg sangat bersahabat sangat disukai oleh liliyana.
Karena kejuaraan disololah liliyana mengajak joongki beserta ibunya, karena tak ingin jauh dari anak kesayangannya.
Sesampainya di solo, liliyana langsung menuju penginapan yang sudah dipenuhi oleh teman temannya beserta keluarganya. Karena ajang kejuaraan nasional ini bisa di jadikan sebagai ajang reuni dan berkumpul dengan keluarga karrena tak setegang kejuaraan internasional.
Malam hari, suasana sekitar kolam renang sangatlah ramai, malam ini memang sedang diadakan acara berbeque untuk merayakan keberhasilan liliyana dan owi di china dan hongkong.
Semua orang yang datang bersuka ria tapi berbeda dengan joongki yang duduk disalah satu kursi dan melihat danish bermain dengan tantowi. Melihat itu liliyana langsung menghampirinya.
"Hay, anak mama kenapa ? Kok ngak maen-maen aja?,"tanya liliyana
"Males ma,"kata joongki
"Males apa kangen sama papa?,"kata liliyana sambil memangku joongki dan memainkan rambut joongki
"Ehemmm, papa kapan sih pulangnya ma? Kok lama katanya cuman bentar,"kata joongki
"Bentar lagi kok, sabar ya, papa kan pergi buat membela negaranya. Besok kalau joongki besar juga kayak gitu,"kata liliyana
Tiba tiba hp liliyana bergetar dan tak disangka sangka youngdae yang menelfon
"Hello,"kata youngda
"Hello, kebetulan kamu telfon, ada yg ngambek nih sama kamu,"kata liliyana
"Joongki ya ?tanya youngdae
" iyalah, ya kali owi, "kata liliyana
"Sapa tau kan, dia kangen sama aku, gara gara kamu siksa mulu,"kata youngdae
"Kok tau, hehehehe,"kata liliyana
"Udah hpnya kasih ke joongki dong,"kata youngdae
"Hay boy,"kata youngdae
"Hem,"saut joongki
Obrolan joongki dan youngdae ternyata diperhatikan oleh owi, ahsan, deby, greys,
"Mama ambil makan dulu yak,"kata liliyana
Tak berapa lama sambungan telfonpun selesei dan joongki langsung berlari ke kamar untuk tidur. Tak berapa lama liliyanapun menyusul kekamar karena besok akan ada pertandingan pagi hari.
Keesokan harinya, liliyana dan joongki sudah bersiap siap ke restoran untuk sarapan, sesampainya di restoran. Liliyana melihat teman temannya sedang berkumpul dengan asyiknya dan seperti sedang mendiskusikan hal penting. Tapi tiba-tiba ketika liliyana menghampiri mereka, mereka lantas berdiam semua. Merasa ada yang janggal liliyana pun langsung bertanya.
"Kalian kenapa, kok diem? ngomongin gue ya? kata liliyana
"ngak kok ci,"kata owi sembari memasukan Hpnya
"siniin wi HP mu,"kata liliyana
Advertisement
"ngak ada apa apa kok ci, tenang,"kata tantowi
"Tantowi,"kata liliyana mulai kesal
"tapi janji ya ci, jangan dibanting hp gue,"kata owi sembari memberikan hp dengan berat hati
"ntar kalau gue banting, gue beliin hp baru,"kata liliyana sembari menerima hp tantowi
Dan setelah melihat hp tantowi, liliyana dibuat kaget dengan foto yang tertera di layar hpnya.
Secara langsung liliyana yang sedang memegang botol air mineral kosong langsung meremas botolnya hingga hancur, dan langsung melemparnya ke tempat sampah. melihat reaksi liliyana itu semua pada ngeri.
"jangan terlalu berharap sama hpmu ya kak,"kata ihsan
"asem loe, itu hp baru,"kata owi
tiba-tiba liliyana langsung berdiri dan menghampiri joongki yang sedang makan. tak berapa lama hp liliyana berdering dan ternyata yang menelfon adalah youngdae. Karena malas menjawabnya liliyana pun memberikan hpnya ke joongki dan langsung bergegas pergi. Melihat hp nya dibawa owipun langsung menyusul liliyana
"hallo pa,"kata joongki
"mama mana? kok kamu yang jawab,"kata youngdae
"mama pergi kelapangan,"kata joongki.
"kok tumben kasih hp ke kamu,"kata youngdae
"mama lagi ngambek, tau ah, salah sapa papa foto aneh aneh,"kata joongki yang tau tentang fotonya.
"ahh foto itu,"kata youngdae tak bersalah
"tuh tau,makanya pa cepetan ke indonesia sebelum mama mutilasi semua orang disini"kata joongki
"iya ini juga papa lagi dibandara, 7 jam lagi sampai indonesia,"kata youngdae
"lama banget keburu udah pada masuk kuburan pa,"kata joongki
"astaga kamu kira korea-indonesia deket, aishh udah ni papa udah mau naik pesawat,"kata youngdae
Setelah telfon youngdae berakhir joongkipun memutuskan untuk menyusul liliyana dan kepergian joongki sukses mengundang perhatian teman-teman liliyana disana.
"Astaga itu anak cici sama sadisnya kayak emaknya,"kata debby
"maennya mutilasi sama kuburan,"kata jordan
Sesampainya dilapangan mereka langsung melihat liliyana sedang duduk dengan pelatih, dan mendengar perintah kalau dipartai final liliyana dan tantowi tak akan diturunkan, disektor ganda campuran djarum akan menurunkan debby jordan. mendengar perintah itu tantowipun langsung menghampiri debby jordan.
"bro menang ya, biar jadi pembuka jalan,"kata owi
"siap, untung si cici ngak maen, kalau maen moodnya lagi kayak gitu gawat juga,"kata jordan
pletak *owi memukul kepala jordan
"untung pale loe, kalau dia ngak maen malah serem. kalau maen kan ada yang buat cara nyalurin emosinya, kalau kayak gini kan serem coy,"kata owi
Advertisement
Setelah berbicara denngan debby jordan, tantaowi langsung duduk di bangku atlit djarum. Pertandingan final berjalan dengan lancar dan dimenangkan oleh djarum. kemenangan djarum disambut dengan suka cita semua orang. tapi sedikit berbeda dengan liliyana.
perayaan kemenangan djarum pun dilakukan setelah sampai hotel, tetapi liliyana langsung masuk kekamar dan ngomong kalau dia ikut perayaan besok saja. Atlit atlit djarum yang menjuarai kejurnas langsung diberikan bonus berlibur beberapa hari dan kesepakatan bersama mereka akan menetap dihotel selama 2 hari sebelum balik ke jakarta.
Ke esokan harinya tidur cantik liliyana diganggu dengan orang yang telah membuka tirai kamarnya dan sukses membuat sinar matahari langsung kematanya.
"Hai, sapa itu tutup tirainya,"kata liliyana
"pagi ci,"sapa youngdae
"YOUNGDAE,"kata liliyana yang langsung membuka matanya.
"hai,"kata youngdae
"apa apaan pergi sana, ganggu orang tidur aja,"kata liliyana masih kesal
"ngak mau, kamu ngak kasian aku barusan sampai lho, langsung dari bandara kesini,"kata youngdae
"bodo amet,"kata liliyana
"PAPA,"teriak joongki yang langsung berlari ke youngdae
"joongki bawa papa keluar sana, mama mau mandi,"kata liliyana
"jangan lama aku tunggu di restoran,"kata youngdae
"kalau itu yang kamu mau, aku bakal kelar 1 tahun lagi, puas,"kata liliyana yang langsung masuk kekamar mandi
Youngdae dan joongki pun langsung bergegas ke restoran untuk sarapan, dan tak disangka sangka direstoran sedang banyak altit yang sedang sarapan juga. Lantas kedatangan youngdae pun membuat perhatian. youngdae langsung menuju ke deretan meja tantowi, michale, greys, debby, jordan, hayom, ilham dan pas ada 3 kursi kosong.
"weh lee youngdae rupanya, kapan sampainya?"kata owi
"tadi pagi jam 4.an,"kata youngdae sambil membaca menu makan yang tersedia
"nasi kuning manadonya 3, orange jusnya 3 juga,"kata youngdae kepada pelayan
"wah ceritanya ada yang lagi mau ngrayu nih, pesen nasi kuning manado,"kata greys
"dianya masih marah, tadi aja aku kekamarnya dilempar bantal,"kata youngdae
"masih untung bantal, empuk dari pada dilempar vas bunga,"kata owi
"iya elu ntar yang aku lempar vas bunga,"kata liliyana tiba tiba datang
"astaga, ya ampun ci. ini jantung belum diasuransiin,"kata owi
"udah aku pesenin tadi,"kata youngdae
"hem,"jawab liliyana
tak berapa lama pesanan merekapun datang
Nasi kuning manado yang dibungkus dengan daun sagu dan berbagai laukpun tersaji di atas meja. nasi manado merupakan salah satu makanan favorit liliyana. Sesi makanpun berlangsung dengan hening, dan segera diakhiri dengan liliyana yang langsung beranjak pergi. kepergian liliyana langsung diikuti youngdae.
"aishh liat aja pasti nanti ada adegan drama korea lagi,"kata greys yang mulai hafal
"ahhh seperti menarik,"kata debby
lantas semuapun menyusul dan mendapati liliyana dan youngdae di pinggir kolam renang
Adegan yang tersaji adalah adegan tarik menarik tangan.
"ci, dengerin dulu aku bisa jelasin foto itu,"kata youngdae
"males, udah sana pergi. ngak ada pengaruhnya juga sama aku,"kata liliyana
"ci please, kamu ngak liat aku langsung ambil penerbangan ke indonesia dan lihat mataku, aku belum tidur dari tadi pagi,"kata youngdae
"Bodo amet,"kata liliyana yang beranjak pergi setelah tangannya terlepas dari youngdae
"okey kalau kamu maunya gitu, aku bakal nengelamin diri ke kolam dan ngak bakal naik sebelum kamu maafin aku,"kata youngdae
BYURRRRRRRRRRRRR
Youngdae serius dengan kata katanya, mendengar suara orang masuk ke kolam renang langsung liliyana berbalik badan. Setelah beberapa menit youngdae tak menampakan dirinya,
"aishh dasar itu orang,"kata liliyana kesal dan langsung masuk kekolam renang
BYURRRRRRRRRRR
Setalah masuk kekolam renang, liliyana menemukan youngdae di dasar kolam dan langsung menghampirinya, tetapi tiba-tiba ketika tangan liliyana ingin memegang badan youngdae dan membawanya keatas. youngdae langsung membuka mata dan.....
lantas tindakan youngdae tersebut membuat kedua mata liliyana membuka lebar, beberapa menit kemudian tak terasa youngdae sudah membawa liliyana kepermukaan atas.
"udah tau kan, jadi ngak usah marah, jelek tau ngak,"kata youngdae santai dan langsung meninggalkan liliyana dalam posisi terkejut.
youngdae sudah sampai dipinggir kolam liliyana baru sadar dari keterkejutannya.
"HAY YOUNG,"kata liliyana
"Apa?, au ah aku mau mandi terus tidur,"kata youngdae yang sudah mulai berjalan meninggalkan kolam
"KAU SUDAH MENGAMBIL CIUMAN PERTAMAKU,"Teriak liliyana tanpa sadar
"APA CIUMAN?,"Kata owi, debby, greys, jordan,dan hayom secara bersamaan
"Kalian,"kata liliyana yang kaget melihat teman-temannya
"aish awas aja, bakal aku pukul dia udah bikin aku malu,"kata liliyana beranjak dari kolam dan langsung kekamarnya
"hah, cici ciuman di dalam kolam?kata greys
"pengen liat aku, wah hebat juga,"kata ihsan
"hey bocah masih kecil juga maen liat liat, belum cukup umur,"kata owi
"apaan sih bang, gue kan udah gede,"kata ihsan
"MASAK,"kata semuanya serempak dan meninggalkan ihsan
"HAY KENAPA AKU DITINGGAL,"Teriak ihsan
hay semuanya yang masih setia menunggu ceritaku, okeydeh karena permintaan kalian aku ngak bakal akhirin ceria ini tapi ngak janji bakal alurnya kayak gimana...
Terimakasih yang udah baca ya...
aku tunggu coment dan sarannya..
Salam yongly..oh ya part ini aku buat lumayan panjang buat kado anniv nya yongly yang ke satu..
Laella, Jogja, 10 Desember 2016
Advertisement
- In Serial19 Chapters
Child of the Ancients: An Apocalypse LitRPG
It all started in the middle of Dante's nap. He wanted to sleep his life away, but the system denied his request. Instead, it began to transform the Earth, integrating it into the multiverse by granting everyone stats and skills. He was talented, or so the system thought. And that meant he needed to be challenged. After being sent into a deadly cavern, Dante strives for the future he's always desired. But when he learns about the secrets hidden within him, he's shaken to his very core. He wishes for the nightmare to end until something goes wrong. [The world will end in one year.] Instead of everyone receiving a relatively gentle tutorial, the people of Earth are deemed redundant. Dante makes it his goal to save as many people as he can before the world ends, but with billions of lives at stake, he might have to turn into a monster before he can become a hero. Planned updates (2500+ words): M/W/F. 12pm AEST/ 9am EST. M-F during Writeathon. [participant in the Royal Road Writathon challenge] Author's Note: All system apocalypse novels seem to jump straight over the apocalypse itself, which I find very sad. I don't want this to turn into a typical fantasy novel in about ten chapters. Instead, I hope to explore the destruction of society and how things would look if superpowers suddenly appeared in the real world. Before the real apocalypse happens, of course. There will be base building, and likely romance once things settle down. Also dragons, because they are awesome :)
8 197 - In Serial51 Chapters
Legends of Regalia book 1: Tyranny and Villainy
Amazon edited version is delayed while I sort things out, will post an update when possible. Meanwhile, I will keep it up until I figure out what to do. Dust, smoke and flames. Such was the merciless existence for most in the sun-touched cities. For most, survival was their paramount aspiration.Jorish was no different, living pointlessly and without purpose. Yet he held his dreams, clutching at his only treasure. A book that spoke about stories of heroes and villains who have reached the peak of power, becoming legends.Until he met the Travelers.Now, his entire life will be turned as he travels the world, meets legends, and visits locations that he had only dreamt about. Going on his journey until the day, he would join the pages of history itself.
8 160 - In Serial20 Chapters
Walter of the Apocalypse Book 1 Exile of Valhalla
Walter is not your average 16-year-old kid surviving in an apocalypse. He is a trained warrior exiled from the interdimensional city of Valhalla where they train every citizen to fight The Darkness infecting the multiverse and killing planets. Through the use of The System and his knowledge of archetype worlds and apocalypses, he will jump world to world doing quests for The System. His biggest issue though is through all his training social interactions was never one of them.
8 208 - In Serial6 Chapters
The PictoStory Short Stories
A bunch of short stories from the daily Scribble PictoStory contests. I'll try to provide the picture when I can. Enjoy! Scribble Group
8 125 - In Serial44 Chapters
Persona 6: Fanmade redone!
Disclaimer! I do not own the concept of this or persona or the photo! That belongs to Atlus and Crosspawgames and red icing guy! Also updates are known to be really fucking sparce. So be prepared to wait.After the death of her mother, Suki Ichika has moved to the small rural town of Narhau to live with her estranged father. The town has been plagued with a mysterious flu for years, which everyone has. So when people turn up dead, it is up to Suki and her new group of friends to save both the town and the world from this mysterious threat.
8 198 - In Serial38 Chapters
The Pharaoh's Dancer
"Do you know what to do, Amunet?" A voice as sweet as silk whispered into the young girl's ear. Amunet didn't look over her shoulder, but shifted uncomfortably on her bare feet before nodding her head. A soft hand touched her back and urged her forward. All eyes turned towards the girl dressed in transparent linen with her dark hair tumbling down her back and her violet eyes lined by kohl. Every movement caused the jewels on her wrists and ankles to dangle and shimmer in the light.She raised her head and found the Pharaoh's transfixed stare. His jade eyes narrowed in on hers and the room became still and silent. Amunet bowed and, at the pluck of a harp string, began to dance.---cover by @AddietayDoes contain reference to some mature themes that may not be suited for a younger audience.
8 187

