《BADMINTON IN LOVE》Part 16
Advertisement
Kelanjutannyaaaaa......
Ntah kenapa aku makin tenggelam dalam ceritaku sendiri
Hahahahaha
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Kepulangan liliyana ke indonesia bersama youngdae dan joongki tiba, sedari pagi liliyana setia membantu youngdae untuk mempersiapkan keperluannya.
"Ci, itu baju yang di almari paling atas jangan lupa,"kata youngdae
"Iya bawel, hih kemaren aja diem sekarang bawel banget,"kata liliyana
"Ci, maaf,"kata youngdae menunduk
"Haduh salah ngomongkan aku,"batin liliyana
"Maaf ya aku jadi ngrepotin kamu terus,"kata youngdae
"Heh, aku tadi cuma becanda kok, aku malah seneng kamu bawel kayak gini daripada diem kayak kemaren,"kata liliyana
"Beneran,?"kata youngdae
"Iya beneran, kan kalau bawel kayak gini terus jadi seneng, apalagi pas tadi pagi liat kamu udah cukur jengotmu,uuhh,,,biasa aja,"kata liliyana
"hehehe, aku kemaren jelek banget ya?"kata youngdae
"Iya jelek banget, banget banget pakek pangkat 5,"kata liliyana sembari memasukan barang youngdae
"Selesei,yuk keluar udah waktunya ke bandara,"kata liliyana
Sesampainya di bandara mereka langsung menuju pesawat dan mengantarkan mereka sampai indonesia. Perjalanan korea-indonesia yang hampir memakan 7 jam cukup melelahkan untuk mereka bertiga.
Sesampainya di indonesia, mereka lantas bergegas ke apartemen dan beristirahat,
Keesokan harinya, liliyana yang memutuskan untuk tinggal di apartemen youngdae sudah selesei menyiapkan sarapan untuk mereka bertiga.
"Ehem, anak mama udah ganteng ini,"kata liliyana sambil mencium joongki
"Iya dong ma,"kata joongki
"Young, hari ini kamu ada agenda acara apa?,"kata liliyana
"Cuman satu aja sih, cek pabrik aja,kata youngdae
"Gimana kalau aku ikut kamu cek pabrik terus sorenya nanti kita jemput joongki latian taekwondo?,"kata liliyana
"Loh joongki ikut taekwondo,?"kata youngdae
"Iya, dia ikut,"kata liliyana
"Kamu ikut bukan karena kwatirin kondisi aku kan,? Kata youngdae
"Ngak, aku ikut soalnya aku ngak ada kerjaan, okey,"kata liliyana
Sarapanpun selesei acara selanjutnya adalah mengantar joongki ke sekolah terus langsung cau ke pabrik. Selama perjalanan tak henti henti joongki bercerita tentang teman sekolahnya dan youngdae seperti biasa sabar menanggapinya. Sampai di halaman sekolah.
Advertisement
"Ma, sampai sini aja,"kata joongki
"Loh kok gitu?,"tanya youngdae
"Ngakpapa, joongkikan udah gede, bye mama papa,"kata joongki berlari keluar.
Tapi saat mobil sedang mau jalan joongki kembali lagi
"Loh kenapa,?kata liliyana
"Ma, jagain papa ya, joongki sekolah dulu,"kata joongki langsung berlari
"Hahaha, aku jagain kamu perlu aku iket ngak ?,"kata liliyana
"Ada ada aja anak kamu,"kata youngdae
"anak kamu,"kata liliyana
"Anak kita,"kata youngdae
Merekapun langsung ke pabrik, sesampainya di pabrik mereka disambut oleh manager pabriknya.
Pekerjaan di pabrik hampir semuanya masih mengunakan sistem manual.
Liliyana dengan senang mendampingi youngdae dalam survey pabriknya, tak ada keraguan setiap dia membantu dalam mendorong kursi rodanya. Sesekali jika tempatnya terlalu susah seperti sekarang tempat untuk pengecekan bulu entoknya berada di atas maka liliyana yang akan mengecek. Liliyana yang notabene adalah atlit badminton sangatlah tau tentang kualitas kock yang bagus.
Waktu istirahat makan siangpun tiba, liliyana mengajak youngdae untuk makan di luar pabrik yang terdapat bangku yang biasanya digunaan pegawai untuk beristirahat.
"Kamu disini aja ya young, aku mau ambil bekal dulu dimobil,"kata liliyana
"Iya aku bakal duduk ganteng disini,"kata young
Liliyanapun lantas pergi mengambil bekal yang telah dia siapkan. Saat menunggu liliyana, youngdae melihat seorang kakek yang sedang menjajakan jualanya di depan pabrik.
Dengan usaha superkeras youngdaepun menghampiri kakek tersebut. Ternyata kakek tersebut menjual bakso goreng, sempat youngdae enggan membelinya tapi ketika melihat kakek tersebut tersenyum bahkan langsung menolongnya mendorong kursi rodanya youngdaepun membelinya.
Selama menunggu proses youngdae beberapa kali bertanya tentang si kakek, ternyata kakek tersebut berjualan dengan keuntungan yang tak seberapa keuntungan jika laku semua adalah 100rb hal tersebut dia harus bagi dengan temannya 50rb 50rb, tidak berhenti disitu hasil 50rb itu harus dia belanjakan untuk keperluan pembuatan bakso. Yang membuat youngdae terenyuh adalah kakek tersebut pasti mengirimkan uang 100rb kepada istrinya di kampung. Sungguh sepasang suami istri yang sangat luar biasa. Suami yang tak pantang menyerah dan istri yang selalu terima dengan keadaan suaminya. Saat sedang asyiknya mengobrol dengan si kakek, liliyana datang dengan nafas ngos ngosan dan raut wajah kuatir.
Advertisement
"Astaga, young tadi aku bilang apa? Disana aja,"kata liliyana langsung memukul kepala youngdae
"Hae jangan pukul pukul, aku kan lagi sakit,"kata youngdae
"Apa mana yang sakit?,yang sakit kakimu bukan kepalamu,"kata liliyana
"Ini mbaknya ya mas, maaf mas bisa dibayar sekarang. Saya mau keliling lagi dagangan saya masih banyak,"kata kakek
"Masyarakat, kamu belum bayar,"kata liliyana
"Belum, ci kan dompetku dikamu, bayarin yak,"kata youngdae sambil memberikan isarat memberikan uang 100rb
"Ah iya ini pak,"kata liliyana sambil memberikan uang merah itu.
"Waduh mbak, uangnya ngak ada yang kecil aja, masnya tadi cuma habis 10rb aja kok,"kata kakek
"Wah ngak ada pak, ini uangnya 100rb semua,"kata liliyana
"Ya udah pak, dagangannya saya borong semua aja pak, nanti kalau masih sisa uangnya besok bapak kesini lagi. Saya ada di pabrik itu. Saya suka pak sama baksonya"kata youngdae
"Ah baik mas, makasih lho mas,"kata kakek
Segeralah kakek itu mengoreng semua daganganya dan langsung membungkusnya dengan plastik. Setelah hasil penjualannya habis terjual padahal hari masih siang kakek tersebut sangatlah senang dan langsung berlari tak sabar sampai kontrakan dan mengirimkan uang ke istrinya
Seperginya kakek tersebut, liliyana dan youngdae masih mengamatinya dari jauh.
"Young mau sampai kapan kamu liat itu kakek ayo balik,"kata liliyana
"Ya, dorong dong,"kata youngdae
"Apaan sampai sini aja tadi bisa masak sekarang balik ngak bisa,"kata liliyana beranjak meninggalkan youngdae tapi akhirnya dia membantu juga karena kasihan juga melihat youngdae kesusaha
"Makasih ya, ini mau ngak,"kata youngdae sambil menyuapkan bakso goreng ke liliyana, saat menyuapkan itu terlihatlah tangan youngdae yang memerah dan lecet. Dia tau karena itu dia gunakan saat berusaha mengerakan kursi rodanya.
"Iya lain kali jangan sampai seperti ini lagi ya, itu liat tangan kamu lecet semua,"kata liliyana
Akhirnya merekapun makan bekal yang telah ada dengan tambahan bakso goreng tersebut dan semuanya mengalir dengan sendirinya.
Berkat si kakek tersebut youngdae menjadi sosok youngdae yang dulu, yang tak mudah menyerah dan kembalilah youngdae yang ceria dan semangat membara. Puji syukur liliyana panjatkan atas rahmad hari ini.
Gimana bagus ndak ?
Hehehehe..
Cerita gila yang aneh aneh aja..
Buat yang coment kasih tau si cici tentang cerita itu..OMG jangan ya..Jangan ragu ragu kalau perlu lee youngdae aja (mana ngerti dia bahasa indonesia),,eh becanda doang kok..
Jangan deh, malu aja kalau cici baca. Nanti saya suruh bayar lagi..hahahaha..
Makasih yang udah baca ya, aku tunggu comentnya dan sarannya..
Kalau bisa sekalian mau gimana ini cerita juga boleh...
Heheheheh...
Laella,jogja 5 september 2016
Advertisement
- In Serial17 Chapters
Antithetic: Spire of Wonder
The world was never a fulfilling place for April Fallow, and she soon came to resent the fact that, like everyone else, she had just been going along with how society dictates lives should be lead. So, despite her adeptness in educational and social pursuits, April drops out of high school in search of an adventure to call her own—she comes up with the plan that she will travel across the country… Or so she thinks. On the day of her adventure, April finds herself awakened inside another world without the ability to recall how she got there. Confusion and disorientation quickly convert to excitement and ambition as April steps forth with the goal of exploring and truly living within a new world. Her target: to sufficiently conquer a mountain of wonders and natural phenomenon that’s known as one of the world’s biggest mysteries. This mountain—this Spire of Wonder—is recognized as a great, but relatively harmless, dungeon called Shelter Spire that has its completion parameters still unknown. Far reaching temperate forests. Beautiful cliff faces. A complex system of crystal-lit caves and puzzle-like ruins. April soon finds herself taking off on an adventure within one of the most awe inspiring landmarks of another world.NOTE: Amazing Cover Art Done By @Transflames on Twitter, Go Check Them Out.
8 118 - In Serial8 Chapters
Cadorna Keep
After saving the world in "How to Be an Adventurer", and facing down ancient and uncaring evil in "Pillion's Fate" (to be released) the Dnd Adventuring group EoTtHUaARB secure yet another quest in their bid to become great heroes in the world of Gimmok. Can they succeed in a task that so many others have failed? Have they gained enough levels to overcome the challenge of the keep? And what is with these Gamer folks whose words keep becoming more and more clear to them, as if the veil between them is on the verge of collapse?This is a first draft Dnd GameLit Short and I welcome any sorts of comments on it as I try to make it better before releasing it perma free to everyone with any interest (and updating it here as well of course).
8 126 - In Serial7 Chapters
Life, the struggle for existence
What would happen when man had to, once again, fight for its own right to live? Would the evolutionary counterparts of our ancestors manage to life through the struggle for survival? What would happen to society if a new reason for living came up, other than the enjoyment of the well-built environment? A reason that could either unite or destroy humanity.This is the struggle for their right of existence.As earth and its inhabitants are faced with the fear of unknown danger and the peril of monstrosities, some will falter, some will die and some will live on to tell the tales of those forgotten. As reality dictates, most will be part of the first two groups and only a small faction will be part of the latter. *This is my first attempt at writing fantasy, so I do hope you’ll enjoy it. The story is one of apocalyptic nature, with gigantic monsters, unfathomable powers and also a critial view on humanity and what it means to be human. I will definitely try to stay away from any tropes that are not neccesary to write fantasy, as I thoroughly despise non-creativity. There shall be no harems, no unrealistic behavior and absolutely no standard scene of dimwitted bandits that try to rob whatever similarly rock-brained princess they encounter. The main character is not black and white, because no human is completely good or completely evil. They’re human, not some idealistic concept of what one is supposed to be. Enjoy!Warning: Tagged 17+ for the occasional strong language and violence, some mild sexual content can occur in the distant future.
8 144 - In Serial10 Chapters
Aethernum—Cradle of Yore
Diary Number 999, year I-don't-care, location home. Parenting. Of all I've found clear answers except for this most mundane topic. And not for the lack of trying. My library, so humongous my good friends told me one after the other there is no book it doesn't contain helped little. There are crumbling tomes of ancient magic, vocabularies depicting the evolution of the magical language itself, grimoires and holy bibles of cults long past, rows and rows filled with scrolls bearing the efforts of my magical research, contracts, diaries, letters and more. But parenting? There was none. Yet a struggle nearly every member of the Races is not foreign to. I...must have lived under a rock. Across aeons no less. What a humbling revelation.
8 136 - In Serial51 Chapters
Accidental dungeon
A man, reincarnated into a magic world, fought his way to the very top, only to have to start again after an accident. He find's himself turned into a dungeon core and now he has to do it all over again. Maybe this time, he can even rise higher than he climbed before. On his side he has his trusted partner Luna - a dungeon fairy, for him she was more like a deus ex machina. The story is written in the third person and contains multiple points of view. At the moment this would be the mc, Luna and a young starting adventurer. The story will not be continued. If you're interested in thereasons, you can read the last chapter.
8 159 - In Serial108 Chapters
Marvel Women One Shots
Me respectfully being obsessed with marvel and it's actresses*There will be smut**I take requests but I do not know if I can or will write all of them*
8 201

