《My Love Made in the 90's》Reality begins

Advertisement

16 Januari 2020

"Apa nona Ga Eun pernah mempunyai ketraumaan pada sesuatu? Dan apa sebelumnya pernah mengalami serangan seperti ini?" tanya seorang laki-laki paruh baya dengan menggunakan snelli seragam bewarna putih.

"Untuk itu sepertinya tidak dok, karena sejauh ini baik-baik saja dan tidak ada terjadi hal-hal apapun. Baru pertama kalinya anak saya mengalami ini". "Kira-kira kapan anak saya akan sadar dok?"

"Tidak dapat kami pastikan Nyonya, karena semua kembali pada reaksi indra ataupun syaraf nona Ga Eun sendiri. Seperti yang sebelumnya saya jelaskan, kondisi yang terjadi bila seseorang terdiagnosis gangguan ini dia akan merasa jiwanya terlepas dan mengawasi raganya dari luar atau merasa mengamati diri dari luar tubuh sendiri. Kita berdoa saja agar nona Ga Eun pulih dan sesegeranya sadar, karena setelah itu baru dapat dipastikan nona Ga Eun dapat sembuh tentunya diiringi dengan pengobatan melalui konseling psikologis, psikoterapi atau hipnosis klinis"

Pada hari itu cuaca begitu gelita, semakin terasa sendu karena hujan melandai daratan yang terbilang cukup lebatnya.

Permulaan bulan dan awal tahun yang begitu buruk untuk keluarga Ga Eun. Tepat seminggu yang lalu, Ga Eun dilarikan ke rumah sakit karena dirinya tiba-tiba terjatuh dan belum diketahui apa penyebabnya.

Memerlukan beberapa hari kemudian untuk mengetahui masalah apa yang terjadi pada Ga Eun. Dan betapa tersentaknya keluarga Ga Eun ketika mereka akhirnya mengetahui apa yang di idap pada Ga Eun. Keluarganya hanya berserah pada garis hidup yang harus mereka lalui, tak terselap dengan selalu berharap akan ada mukjizat untuk anak perempuan satu-satu dari Tuan Hyun Ki dan Nyonya A-yeong.

Dimana yang semestinya atas hari itu keluarga Ga Eun merayakan ulang tahun sang Kakek, pengandaian penuh kebahagiaan, keharmonisan itu sirna dalam hitungan sesaat, justru sebentuk bahala yang menjeru mereka. Membuat keadaannya begitu jauh diluar dari persiapannya.

"Kei oppa, bagaimana ceritanya Ga Eun seperti itu?"

"Aku sendiri juga tidak mengerti, kemarin tiba-tiba Taki berteriak dari lantai dua memanggil kami. Ketika aku menghampiri, Ga Eun dalam keadaan terbujur dilantai"

"Apa sebelumnya Ga Eun sakit?"

"Tidak, dia tampak sehat."

"Katamu, Ga Eun terserang depersonalization. Apakah itu suatu yang dialami seseorang yang memiliki ketraumaan?"

"Iya, dokter juga menjelaskan seperti itu. Oh iya soal ketraumaan..........."

"Ada apa Kei oppa? Apa kau teringat sesuatu?"

"Aku baru ingat Ga Eun terjatuh bersama ponsel yang digenggamnya. Apakah dia menerima pesan dari seseorang atau lainnya? Aku begitu tidak mengetahuinya karena ponselnya locked dan menggunakan security code"

Advertisement

"Itu bisa menjadi suatu kemungkinan Kei oppa"

Apa yang dikatakan Kei kepada Umji menimbulkan rasa penasaran pada dirinya. Tidak kemungkinan kecil bahwa itu adalah sesuatu yang menunjukan satu keterangan.

Umji masih setia menemani sahabatnya Ga Eun yang kini terbaring kembali di atas pembaringannya. Meskipun menyertainya dibatasi dinding kamar dan melalui sebuah jendela kamarlah Umji memeriksa atau mengontrol Ga Eun, baginya kini tindakannya semacam itu sudah cukup untuk menjaga seorang Ga Eun yang masih membutuhkan rentang waktu untuk berhubungan kembali bersama orang lain.

Sesekali dirinya menitikan air matanya sendiri, mengingat hal-hal kebersamaan mereka sejauh ini. Tidak pernah terkirakan oleh Umji sahabat yang begitu disayanginya mengalami kondisi seperti sekarang.

Semenjak kepindahan Ga Eun ke Incheon dan Jepang, keduanya sama sekali tidak pernah bertemu terlebih lagi Ga Eun dan Umji disibukan oleh pekerjaan mereka masing-masing membuat mereka saling membatas, walaupun urusan yang dimiliki keduanya seolah melarang mereka berhubungan perihal hanya memberi sebuah kabar, keduanya tetap berusaha guna melakukan hal sesederhana itu.

Apakah selama di Incheon ataupun di Yokohama Ga Eun pernah menderita traumatis seperti ini? Bagaimana jika benar? Bagaimana dia melalui itu semua sendirian?

Disamping itu Umji sangat khawatir akan keadaan Ga Eun setelahnya, apakah serangan tersebut benar-benar membahayakan Ga Eun untuk melewati kehidupannya sehari-hari?

*****

3 Juni 2020

Sebagaimana diketahui keadaan Ga Eun semakin hari kian membaik, hanya saja bukan berarti Ga Eun dapat kembali ke rumah. Dirinya harus merehatkan dirinya dirumah sakit sampai benar-benar sembuh.

Gangguan depersonalisasi lebih umum pada orang yang pernah mengalami pengalaman traumatis. Gangguan depersonalisasi dapat parah dan mungkin mengganggu hubungan dengan orang sekitar, pekerjaan, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Maka dari itu, dokter menyarankan dan tidak mengizinkan Ga Eun untuk berinteraksi banyak terlebih dahulu pada orang-orang sekitarnya.

Traumatis? Apa yang menyebabkan Ga Eun merasakan hal itu?

Masih bersama dalam bayang-bayangnya, Umji tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sudah berada disampingnya dalam beberapa detik yang lalu, seseorang tersebut tengah duduk disisi kanan Umji yang didapatinya sedang menentang ke satu titik pada bola matanya dan tidak diketahui oleh seseorang tersebut apa yang sedang Umji renungi.

"Sayang?"

"Ah, Youngbin? Kau disini rupanya"

Namanya adalah Lee Youngbin, seorang pengusaha muda di usianya yang memasuki ke 26 tahun.

Youngbin nama panggilannya, terlahir dikeluarga yang berkedudukan dan memiliki rupa yang teramat padan, hidung runcing dan alis yang tebal membuat dirinya menjadi salah satu lelaki yang kuat akan visualnya. Batang tubuh, urat-urat serta daging yang dimiliki dalam tubuhnya sungguh terlihat ideal. Menjadikan siapapun yang melihatnya tidak ingin luput dari pandangan.

Advertisement

Umji dan Youngbin adalah teman semasa SMA, mereka menjalin hubungan bermula ketika Umji duduk di bangku kelas 1 SMA sedangkan Youngbin adalah kakak kelas Umji dan Ga Eun. Ga Eun juga mengenali Youngbin dengan baik, Youngbin laki-laki yang setia dan dapat diandalkan, sangat beruntung Umji mempunyai seorang Youngbin.

Akan tetapi, tidak berlaku halnya pada Ga Eun. Suratan kisah perjalan cintanya tersebut sial dan tidak mengasyikan.

Sempat dialami semasa mereka masih duduk di bangku sekolah, Ga Eun pernah menjalani sebuah jalinan asmara untuk pertama kalinya.

Lelaki itu bernama Ji Chang Wook, Ji Chang Wook adalah teman sekelas dari Youngbin.

Ketika itu Ji Chang Wook adalah seorang ketua kelas di kelas Youngbin, tak kalah bervisualnya dari Youngbin keduanya begitu di kagumi oleh perempuan disekolahnya. Tidak sesekali memicu kecemburuan para siswa/siswi yang melihat kedekatan mereka berempat berjalan melewati koridor sekolah apabila mereka ingin mengunjungi kantin guna istirahat bersama.

Namun, hubungan antara Ga Eun dan Ji Chang Wook bertahan sampai 3 bulan saja, Ga Eun memutuskan hubungan mereka disebabkan kesaksian Ga Eun sendiri pada suatu malam terhadap Ji Chang Wook, dirinya tengah bersama seorang perempuan yang terlihat lebih dewasa dibanding dirinya.

Ji Chang Wook beralasan bahwa dirinya menemani wanita itu demi dapatnya sebuah kompensasi berupa uang. Seperti yang diketahui, Ji Chang Wook merupakan anak yang tidak sejaya Youngbin. Dengan alasan uang tersebut dipakainya untuk mencukupi kesehariannya dan memodali Ga Eun selama dirinya berpacaran.

Pada saat itu Ga Eun sangatlah terpukul dan patah arang atas perbuatan Ji Chang Wook. Seolah harga diri Ji Chang Wook sudah nista dimata sang kekasih, lebih tepatnya mantan kekasih, Bae Ga Eun. Ga Eun sungguh merasa dirinya begitu terlarang, karena selama ini Ji Chang Wook memberikan dirinya sesuatu yang bersumber dari hal bodoh.

Setelah peristiwa tersebut terjadi, Ji Chang Wook memutuskan untuk pindah sekolah, terlebih kabar buruk mengenai dirinya sudah tertebar satu sekolah. Sedangkan Umji dan Youngbin temannya sendiri sama halnya tidak begitu menduga dan selama itu tidak mengetahui yang dilakukan oleh Ji Chang Wook.

"Ini aku bawakan dirimu roti dan susu untuk kau sarapan" kata Youngbin seraya memberikan sebuah kantung plastik yang berisikan roti, susu dan terlihat ada beberapa cemilan didalamnya.

"Terimakasih sayang. Bahkan kau tahu jika aku belum sarapan" balas Umji mengambil sepotong roti sandwich yang kini berada di tangannya dan siap membuka bungkusnya.

"Kau datang bersama Jay? Aku menghubungimu tidak ada respon darimu. Aku khawatir, kemudian aku fikir jika aku tidak dapat mengantarmu Jay lah yang bersedia menggantikanku. Ini ponselmu"

"Ah, kau bertemu dengannya? Sudah aku duga ponselku terjatuh dimobilnya. Maafkan aku Youngbin, lain kali aku tidak akan seceroboh ini"

"Iya, aku menghampiri dikampusnya. Untung saja dia belum masuk di jam kelas. Jadi Jay dapat menitipkan handphonemu kepadaku"

"Kau memang yang terbaik!" puji Umji sambil mencubit pelan pipi sang kekasih yang kini berada disampingnya.

"Oh iya, bagaimana keadaan Ga Eun? Aku sangat merasa bersalah karena baru hari ini dapat mengunjunginya"

"Tidak apa-apa Youngbin, lagipula Ga Eun pasti mengerti akan kesibukanmu. Keadaan Ga Eun lebih baik dari sebelumnya, aku harap semuanya kembali normal. Aku sangat merindukannya" jelas Umji kembali menyesali apa yang terjadi kepada Ga Eun.

"Iya, kita doakan saja yang terbaik. Oh iya Umji, aku hampir lupa menanyakan ini kepada kau. Apa kau ingat dengan Geonu?"

"Apa yang kau tanyakan tadi? Siapa yang kau sebut? Geonu? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan manusia itu padaku? Dia seorang pecundang yang lenyap dengan meninggalkan kesan yang buruk. Aku pikir dia seharusnya sudah hancur dari bumi ini. Seorang dirinya terlalu kejam untuk berada di dunia. Ah aku ingat, kau tidak mengetahui hal ini karena aku tidak menceritakannya kepadamu, terlebih beberapa tahun kemarin kau keluar negri. Terasa begitu sulit jika aku menceritakan semuanya, bahkan saat kita sudah sering bertemu aku sudah sangat muak untuk menceritakan hal itu" tampak jelas ekspresi Umji begitu geram.

"Memangnya apa yang terjadi? Tapi Umji, aku sungguh-sungguh melihat Geonu dan Seon di sebuah Central Park Songdo"

"Apa?! Kau tidak salah Youngbin? Kau melihat mereka?" tanya Umji mencoba meyakinkan kekasihnya sekali lagi, raut wajah Umji begitu tergemap.

"Iya Umji, aku begitu jelas melihat mereka. Sampai aku berhenti sejenak untuk memastikan dan ternyata benar mereka berada disana. Hanya saja aku tidak menghampiri mereka, karena ketika itu mendadak turun hujan dan aku meninggalkan pandanganku pada mereka" jelas Youngbin lebih lanjut, menceritakan kenyataan yang apa yang memang dilihatnya.

Umji memautkan dahinya, salah satu tangannya kini berada diatas hulunya. Air mukanya memberi gambaran seolah tidak percaya segala yang diceritakan Youngbin. Namun disisi lain, Youngbin tidak mungkin mengarang bebas begitu saja apa yang sudah diceritakannya dan memang terlihat dari wajah begitu juga ucapannya benar-benar menyungguhi.

Geonu masih berada di Seoul? Dan Seon masih hidup?

    people are reading<My Love Made in the 90's>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click