《My Love Made in the 90's》V
Advertisement
Tring
Notification sounds terdengar dari ponsel Ga Eun, akan tetapi Ga Eun belumlah mengetahuinya dikarenakan dirinya kini berada di kamar mandi guna membersihkan badannya setelah pulang menjemput Taki.
Derasan air berasal dari shower yang dinyalakan Ga Eun begitu mendesir, busa-busa yang muncul dari sabun cair akibat gosokannya dikit demi sedikit tergelinang di sudut-sudut lantai yang sedemikian membasah.
Jam menunjukan pukul 7 malam, cukup menghabiskan 45 menit Ga Eun berada di dalam kamar mandi.
Dengan menggunakan handuk kimono, kini Ga Eun mengirai upaya mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan hair dryer.
Sekiranya surai miliknya sudah cukup mengering ia membuka pintu lemari disudut dekat jendela kamar, namun belum sampai mengambil pakaian yang ingin dikenakannya, ponsel Ga Eun kembali berdering.
Kini Ga Eun justru meraih ponselnya, mengeyampingkan tujuannya untuk memilah baju tidur yang ingin ia pakai, dirinya penasaran siapa yang mengirim pesan kepadanya. Terdapat 2 pesan.
-------------------------------
x
Selamat malam, Kak Ga Eun
--------------------------------
Itulah isi pesan yang pertama, nomor yang tidak diketahui Ga Eun sebelumnya dan belum diketahui dari siapa pengirimnya. Membuat keningnya kini memaut yang mengartikan kebingungannya seraya bertanya dalam hati siapa pemilik nomor ini?
Ia melewati pesan tersebut, dia berniat akan membalasnya setelah membuka terlebih dahulu dari orang kedua yang juga meninggalkan pesan kepadanya.
-------------------
Ga Eun, maaf sebelumnya. Aku telah lancang memberi nomormu dan tidak meminta izin kepadamu. Jika kau menerima pesan dari seseorang yang tidak kau ketahui itu adalah nomor Daniel.
----------------------
Ga Eun terdiam sejenak, tanpa pikir lebih lama lagi, ia mengubah pikiran yang ingin membalas pesan dari orang pertama, yang sudah diketahui itu adalah Daniel. Justru kini membalas pesan Heeseung terlebih dahulu.
-------------------------------------------------
Untuk apa kau berikan nomorku kepadanya? Dan ada urusan apa?
------------------------------------------------
----------------------------------------------
Kau langsung saja tanyakan itu kepada Daniel
----------------------------------------------
-------------------------
Baiklah
-------------------------
--------------------------------------------
Kau tidak marah padaku kan?
---------------------------------------------
----------------------------------------------
Tidak, tidak apa-apa Heeseung
----------------------------------------------
---------------------------------
Sudah jelas, justru kau senang ya? ㅋㅋㅋ
-----------------------------------
-------------------------------------------
Mwo? Apa maksudmu? ㅡ_ㅡ
Advertisement
-------------------------------------------
-------------------------------------------------
Ah bukan apa-apa, lupakan haha
-------------------------------------------------
Ga Eun mengakhiri percakapannya pada Heeseung dengan cara membaca pesannya saja, ia tidak mau berlama-lama bercakapan dengan Heeseung lebih larut, karena itu hanya membuat dirinya semakin kesal saja.
Kemudian ia masih memutar kedua bola matanya berpikir apa maksud dari Heeseung.
Ia kembali ke room chatnya dan dilihatnya kembali pesan Daniel, belum sempatlah membalas pesan yang dikirim Daniel, ada seseorang yang mengetuk pintu kamar miliknya. Dan seseorang menegaskan dari balik pintu kamarnya
"Ga Eun, kau sedang apa didalam?"
"Kenapa? Aku baru saja selesai mandi"
"Keluarlah cepat, kau dipanggil Appa"
"Iya, tunggu. Aku berpakaian dulu"
"Cepat ya, jangan lama-lama"
"Nee"
Perintah Kei setelah menyuarakan sesuatu yang diperintahkan kepadanya. Ga Eun langsung meletakan ponselnya dan bergegas kembali untuk mencari pakaian tidurnya.
*****
Hah, kenapa Kak Ga Eun hanya membaca pesanku?
Daniel sedari tadi memperhatikan sesuatu pada layarnya. Ya, tak urung dirinya menunggu balasan dari Ga Eun.
Apa aku harus memberitahunya dahulu siapa aku sebenarnya?
--------------------------------------
Kak Ga Eun ini aku Daniel
--------------------------------------
"Ah tidak-tidak"
----------------------------------------
Kak, maaf aku mengganggu, aku Daniel. Apa kau sudah tertidur?
----------------------------------------
"Ah, tidak-tidak itu terbaca berlagak akrab sekali".
Begitulah yang dilakukan Daniel bersama keraguannya, mengetik kemudian menghapusnya kembali begitu terus sampai beberapa kali.
Terlampau rasa khawatir salah atas tingkahnya, Daniel mengehempaskan handphonenya di atas tempat tidurnya dan keluar meninggalkan kamarnya, melangkah ke arah dapur.
Bunyi tuangan air ke dalam gelas begitu tersiar.
Ia meneguknya dengan lekas tanpa menjedanya, ya memang tepat segelas air putih dapat membuat hati seseorang menjadi tenang. Daniel memindai apa yang ada didepannya, entah apa yang ia perhatikan kali ini yang jelas kini dirinya tenggelam beserta rasionya.
"Daniel" seseorang menepuk bahunya.
"Ah, Seon hyung kau mengagetkanku. Ada apa?"
"Kau yang ada apa? Aku memanggilmu sedari tadi, tapi kau diam saja"
"Maaf hyung"
"Apa kau mempunyai masalah?" tanya Seon membelakangi Daniel seraya mengambil sebuah gelas.
"Seon Hyung, apa kau pernah menyukai seorang wanita?"
Advertisement
Seon yang baru saja menikmati minumannya tiba-tiba tersedak atas pertanyaan yang melesat dari labium adiknya itu.
"Hyung, kau kenapa?"
"Aku tidak dapat minum dengan baik setelah mendengar pertanyaanmu. Uhuk!" jelas Seon membersihkan tumpahan akibat telingkahnya.
Daniel kontan juga ikut membereskan tumpahan dari Teko tea pot yang terantuk Seon.
"Kenapa dengan pertanyaanku? Ada yang aneh?"
"Jelas aneh, kau bertanya apa aku pernah menyukai seorang wanita? Yhash! Apa menurutmu aku bukan laki-laki normal? Konyol sekali"
"Maksudku menyukai dalam artian lebih hyung, bukan hanya menyukai saja. Hmm, maksudku ja.. jatuh cinta"
"Jatuh cinta? Apa kau sedang jatuh cinta pada seseorang?"
"Kenapa hyung sedari tadi melempar pertanyaanku? Bukannya menjawab"
"Aku pernah menyukai seseorang, tapi untuk cinta kepada seseorang sepertinya belum pernah"
"Hyung, apa kau bisa menjelaskan hal itu? Bagaimana bisa kau membedakan antara menyukai dan jatuh cinta?"
"Apa yang membuatmu ingin tahu tentang itu? Tidak mungkin kau menanyakan hal tanpa ada dasarnya"
"Memang apa salahnya jika aku bertanya saja?"
"Jawablah dulu pertanyaanku"
"Sepertinya aku tertarik dengan seseorang, aku tidak mempunyai jawaban atas itu semua. Rasanya benar-benar masih ragu. Apakah itu hanya semata-mata menyukai atau jatuh cinta" jawab Daniel terdengar sungguh-sungguh, ekspresinya begitu kritis.
Seon yang melihatnya terkekeh sambil menepuk meja mini bar yang berada di dapur mereka, karena kini mereka duduk diatas kursi. Ah, benar-benar tergelak sekali akibat ekspresi Daniel.
"Hyung, kenapa kau tertawa? Bagian mana yang menurutmu lucu?" tanya Daniel agak jengkel melihat respon hyung satu-satunya itu.
"Hahaha maaf-maaf, selain tertawa sebenarnya dalam benak ku sangat kaget selepas kau memberikan pertanyaan itu padaku. Daniel, apa kau baru pertama kali merasakan tertarik pada seorang wanita?"
"Iya, baru kali ini aku merasakannya."
"Berbeda sekali denganku"
"Maksud hyung?"
"Aku tertarik pada wanita semenjak umurku 6 tahun, bahkan aku pernah menciumnya"
"Mwo? Ka.... kau menciumnya? Ternyata kau agresif sekali sejak kecil"
"Hei, aku menciumnya karena dia yang memintanya"
"Tapi kau melakukan itu akhirnya"
"Ya jika aku tidak melakukan dia tidak akan ingin bermain sepeda denganku, dia hanya satu-satunya temanku pada waktu itu."
"Hanya karena hal itu kau berani menciumnya?"
"Dulu aku tidak mengerti apa-apa, ya kau tau sendiri anak-anak kecil sangatlah polos"
"Setelah itu apa yang terjadi? Apa selama kau bertemu dengannya, dia meminta kau menciumnya terus?"
"Tidak, dia hanya memintanya sekali. Kala itu justru aku yang ingin menciumnya, tanpa harus dia memintanya"
"Kau benar-benar gila Hyung. Lalu apa dia menerima ciumanmu?"
"Tidak, kami malah bertengkar. Katanya, aku hanya tertarik kepadanya bukan mencintainya"
"Kenapa seperti itu?"
"Dia bilang aku hanya ingin menciumnya ketika dia sedang terlihat cantik dan berpakaian bagus saja, jika tidak aku tidak memintanya. Dan aku sadar, memang seperti itu"
"Aku benar-benar belum mengerti untuk apa kau menceritakan hal itu padaku. Apa kau memintaku untuk mencium perempuan ketika dia berpakaian apa adanya saja?" pertanyaan Daniel yang begitu lugu berhasil membuat Seon refleks menepuk jidatnya sendiri.
"Astaga, bukan seperti itu. Kau yang bertanya sendiri padaku apa bedanya menyukai dan jatuh cinta, itu hanya sebagai contoh peristiwa yang aku alami.
Dengarkan aku, ketika jatuh cinta maka seseorang itu akan terlihat menarik di kondisi apapun, sedangkan sebatas suka dia hanya rupawan di momen tertentu saja, yang seharusnya apapun tentang dirinya kau sudah siap menerima segala yang ada dalam diri maupun luarnya. Jika kau merasakan jatuh cinta kau selalu ingin mendampingi kelemahannya, sedangkan untuk semata-mata suka kau hanya tertarik kelebihannya saja, sedangkan jika kau tau kelemahannya atau sisi buruknya kau merasa jengah." jelas Seon yang begitu panjang lebar, melantarkan Daniel sampai termangu atas apa yang dijelaskannya. Seperti seorang Psychiatrist yang sedang berkonsultasi pada pasiennya, begitu fasih nan tedas.
"Daniel"
"Iya Hyung"
"Lagi-lagi kau termenung. Kenapa? Kau terkejut ya aku bisa sebijak itu? Hahaha"
"Iya, kau hebat hyung. Terlihat sekali kau seperti orang berpengalaman".
"Ya, banyak hal yang aku ketahui. Bila percintaan seperti itu saja sangat minim untukku"
"Mudah sekali membuatmu menjadi besar kepala"
"Hahaha aku hanya bercanda. Tapi aku ingin tahu, kau tertarik dengan siapa?"
"Itu............"
"Siapa? Katakan saja"
"Kak........."
"Kak? Kak katamu?"
".........."
"Siapa?"
"Aku tertarik oleh Kak Ga Eun, Hyung"
Seon mencelikan kedua matanya, seketika terserang antupan sesuatu tepat pada tubuh Seon.
Dia mencoba dan berusaha menetapi apa yang dikatakan sang adik, mengganggap apa yang didengarnya tidaklah keliru. Pandangan Seon kini melambung begitupun dalam benaknya.
Kenapa harus Ga Eun?
[
Advertisement
- In Serial42 Chapters
Kairos: A Greek Myth LitRPG
Available for purchase on Kindle Unlimited and Audible! It has been centuries since mortals unlocked the secrets of the Fate System and overthrew Mount Olympus. The old gods are dead, and their thrones are empty. Kairos, a young pirate with the ability to speak with animals, has an ambition: to ascend as the newest deity of a flooded world. But divine power is not given. It is taken.Now Kairos must sail the endless sea, tame fearsome monsters, and conquer new lands. The challenges are many, but he will face them all. For Kairos is a cunning [Rogue] indeed... Cover by Vitaly S. Alexius.
8 509 - In Serial13 Chapters
Beyond Limitations
Thousands of years in the future humanity has spread it's wings and influence across the galaxy. Wars over conquest, power and survival take place in hundreds of places far from Earth. Roy Stormbreaker, a young orphan who just turned eighteen was accepted into the Galactic Union of Nation, or G.U.N. for short. He's on his way towards the stars and leaving his home behind, hoping to find something better than what is left behind. But what waits for him hidden amongst the stars is more than the innocent adventures he had dreamed of. Instead, all he finds is violence and the more he runs away from it, the faster it pursues him. Between system consuming biological creatures that are under the control of Swarm Lords, rival galactic powers that fear the rise of mankind, harnessing magic long thought as dark energy and ancient influences, Roy must keep his head above water. But even that might be too much. Sex and relationships will be taken with a mature approach, depending on the characters. Basically, no harems. Chapters are released every Sunday, around 6:00 Central Time.
8 246 - In Serial11 Chapters
My Second Life As A Father Of Two
In my first life I carried with me many, regrets, fears and pain and just like that my life came to an end.But I was given a second chance, along with the chance to gain things I couldn't have in my last life, a family, love and a safe place to call home. So this time, I'll do it right, with a little bit of help from my past.
8 106 - In Serial18 Chapters
Not Alone
Eshaal was a teenager when she found her parents dead in their own room. She was determined to solve the mystery of her parents death with her inherited spiritual device ''Minni''. Later she met a person named Ash. Ash is undoubtedly an exceptionally talented young man. He wield two daggers. Eshaal and Ash are a complete opposite of each other but they were forced to act like a couple and work together.
8 187 - In Serial50 Chapters
Spoilers : The Abandonned Empress
○-> SPOILERS ◇-> ANALYSIS ▪ FIRST TL LONG, DETAILED SPOILERS ON :○ Background of the parents generation (Tia's Mother...)○ What REALLY happened during the first timeline from an objective pov○ Ruve's true feelings for Tia in 1st TL○ What happened to Ruve and Ji-Eun after Tia's execution in the first timeline ◇ Ji-Eun and some others things related○ Ruve's death in the first timeline▪ SECOND TL LONG, DETAILED SPOILERS ON : ○ Carsein and Allen's futures◇ The roots of Ruve's love for Tia○ Ji-Eun, Tia and Ruve's relationship in second TL○ Ruve's courtship○ General informations on what will happen soon in the manhwa○ Tia's dilemma ○ Tia's "death" and confession○ Jenna's sentence and Tia and Ji-Eun conversation○ Tia and Ruve being cute together (3parts)○ Carsein renonces Tia○ End of the novel and epilogue◇ Vita's will▪ SIDE STORIES LONG, DETAILED SPOILERS ON : ○ Allen POV (6parts)○ Ji-Eun POV (3parts)○ Carsein, Tia and Ji-Eun◇ Why we should root for Ruve○ Ruve's dream○ Tia and Ruve relationship after their wedding○ Wedding Night (2parts)○ Tia wakes up Ruve with a kiss and a common day for newlywed○ Ruve's letters○ Tia's pregnancy ○ Eight years after the wedding○ Ruve and Diana relationship and Adrian and Elina's birth○ Afternoon tea time with Adrian, Elina and Diana○ Last Chapter : Keirean○ Allen come back after 13 years○ Emperor Mirkan ○ All of Ruve's POV : • Jeremiah • Ji-Eun • Execution • Ji-Eun and him in the first timeline (3parts)..................... Those spoilers are all from novel updates.All I did is sumerising them.Also, don't take me wrong, I'm absolutely not trying to defend Ruve but I still wish to explain why things happened the way they did in this timeline.I just want to give the rationale for the actions of the first timeline.Don't forget to support the autor whenever you can !
8 176 - In Serial39 Chapters
Assassin's Creed: Outlaw - Book One
King Richard has embarked upon the Third Crusade. Whilst Altair Ibn L'Ahad fights the Templars another assassin comes to the shores of England.Assassin Yughi Gal comes to England in search of an artifact known as Ra's Will. He will find that the Templars are strong in England's cities and in their forests. His journey leads him to the heart of Nottinghamshire. There he finds support in his quest from an outlaw band under the leadership of Robin Hood.In the course of his quest Yughi will have to tread the thin line that separates Assassin from Outlaw. Along the way he will learn the staggering depths of the Templar schemes. Defeating the Sheriff of Nottingham will only be the beginning. Assassin's Creed Outlaw is an original fan-fiction adventure blending the lore of the Ubisoft series with the Tales of Robin Hood.Disclaimer: I don't own Assassin's Creed. Assassin's Creed is the property of Ubisoft, the franchise and its associated characters are not my intellectual property. There is no financial gain made from this nor will any be sought. This non-canonical fan-fiction is for entertainment purposes only.
8 92