《LOVENEMIES [END]》75 - Lelucon Konyol
Advertisement
Setelah melarikan diri dengan cepat, Bae Sooji berlari dua putaran di sekitar lapangan umum di luar stadion es untuk melampiaskannya. Pelatih Kim keluar untuk mencari udara segar dan kebetulan melihatnya melakukan itu. Pelatih Kim melambai dan bertanya dengan rasa ingin tahu,"Apa yang kau lakukan?"
"Pemanasan."
"Baiklah, pergilah untuk latihan dan berhentilah berlari tanpa tujuan."
"Hm."
"Bae Sooji," Pelatih Kim tiba-tiba menghentikannya.
"Ada apa, Pelatih Kim?"
"Lakukan yang terbaik untuk Kejuaraan Universitas Nasional dan dapatkan medali."
"Perhatikan saja aku, Pelatih Kim!"
Untuk kompetisi di sore hari, tongkat hoki es Kim Myungsoo menjadi fokus perhatian para penggemarnya.
Tongkat hoki es itu dibungkus dengan warna merah muda! Astaga! Apa Dewa Es kita berubah menjadi Sailor Moon?
Setelah kompetisi berakhir, para penggemar dengan antusias mendiskusikan tongkat hoki merah muda Sailor Kim dalam obrolan grup.
Meskipun melihat seorang pria dengan tinggi 1,88 m menggunakan tongkat hoki merah muda agak sulit untuk dilihat, jadi memangnya kenapa? Kami sebagai penggemar secara alami melihat idola kami dengan kacamata berwarna mawar. Semakin kami melihatnya, semakin menggemaskan dirinya.
Nyonya Kim sedang mengintai di salah satu grup penggemar putranya. Dia membaca obrolan grup dengan tenang, banyaknya pesan membuat wanita itu pusing.
Dia sudah menyusup ke grup penggemar putranya dengan tujuan untuk mencari tahu siapa gadis yang putranya taksir. Tapi, dia merasa bahwa penggemar putranya lebih berada dalam kegelapan dari pada dirinya setelah dia mengamatinya selama beberapa waktu. Penggemarnya mengukur hubungan Myungsoo dengan orang lain melalui interaksi pria itu dengan orang tersebut. Karena Myungsoo berinteraksi paling sering dengan rekan satu timnya, para penggemarnya sudah menciptakan banyak "kapal" untuk dirinya dan rekan satu timnya. Tetapi teman-teman timnya semuanya laki-laki. Merasa bahwa anak-anak muda ini sudah jatuh ke dalam perangkap yang sama seperti yang dia alami sebelumnya, Nyonya Kim sedikit sedih.
Sekarang, melihat putranya menggunakan pita merah muda, Nyonya Kim langsung tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi. Dia mengirim pesan pada putranya karena rasa ingin tahunya membunuhnya.
Advertisement
Sailor Kim?
...
Apa pita itu dari gadis itu?
Hm.
Siapa sebenarnya dia? Katakan pada ibu, ayolah...
Tidak.
Ding — Nyonya Kim mengirimkannya uang sebesar 10.000 Won.
...
Apa maksudmu?
Bu, jangan seperti ini....
Ding — 10.000 Won lainnya masuk ke rekeningnya.
Ding, ding, ding ...
10.000 dan 10.000 lainnya dan 10.000 lainnya. Ibunya mulai membanjiri notifikasinya dengan menggunakan uang.
Kim Myungsoo sangat khawatir melihat ini. Dia dengan cepat mematikan semua pemberitahuan dari ibunya.
Rencananya untuk mengorek informasi dari putranya gagal, Nyonya Kim mengalihkan perhatiannya kembali ke kelompok penggemar. Para penggemar itu masih melakukan spam pada obrolan. Menyenangkan menjadi anak muda. Lihatlah seberapa cepat mereka mengetik.
Dia melihat seseorang mengunggah cerita fiksi penggemar tentang Kim Myungsoo dan Kim Sunggyu. Merasa kepalanya sakit, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menjawab: Kim Myungsoo menyukai perempuan.
Para penggemar bertanya: Ah? Bagaimana kau tahu?
Nyonya Kim: Aku ibunya.
Rangkaian emoji membanjiri layar.
Pemberitahuan Sistem: Anda telah dikeluarkan dari grup 'Grup Penggemar Kim Myungsoo Seoul 3'.
Nyonya Kim terluka, sangat terluka.
Myungsoo mengirim pesan pada Sooji segera setelah kompetisi berakhir tapi gadis itu tidak membalas pesannya. Myungsoo menganggap bahwa gadis itu sibuk dengan latihannya, maka dari itu Myungsoo meneleponnya saat makan malam tapi Sooji menolak panggilannya.
Sooji tidak berani menghadapi Myungsoo, terutama karena dia tidak tahu bagaimana menghadapi pria itu.
Dia takut Myungsoo akan menemuinya setelah latihan di malam hari. Maka dari itu dia sengaja pergi sepuluh menit sebelum latihannya selesai.
Saat dia kembali ke asramanya, dia tidak melakukan apa pun selain meletakkan tasnya dan berbaring di meja dengan linglung.
Jung Soojung baru saja keluar dari kamar mandi. Mengenakan piyama, dia berjalan melewati Sooji sambil mengeringkan rambutnya dan berkata,"Ada apa, rajaku? Agak membingungkan melihat betapa jinaknya dirimu."
"Oh," Sooji memberikan jawaban yang tidak berkomitmen. Kemudian, dia duduk dan mengambil ambar yang diberikan Myungsoo sebelum bermain dengan benda itu di bawah cahaya.
Saat dia melihat ambar, apa yang terjadi di ruang ganti sore itu melintas di benaknya. Wajahnya langsung memerah.
Advertisement
Ambar itu menarik perhatian Soojung. "Wow! Cantik sekali!"
Kalimat ini juga menarik perhatian dua teman sekamarnya. Park Jiyeon dan Lee Jieun datang untuk memeriksa ambar. Setelah menyemburinya, mereka menyerahkan ambar kembali ke Sooji dan bertanya,"Dari mana ambar ini berasal? Bukankah itu mahal? Lebih baik kau mulai mengunci lacimu. Seorang pencuri muncul di gedung kita semester lalu dan seseorang kehilangan ponsel dan laptop mereka."
"Katakan..." Mencubit ambar, Sooji mengguncangnya dengan ringan dan menyaksikan fragmen keemasan seperti kelopak di dalamnya. Dia bertanya,"Apa artinya saat seorang pria memberi seorang gadis benda ini?"
Soojung menjawab dengan cepat,"Yah, sudah pasti dia tidak ingin menjadi saudara sedarah denganmu."
Bibir Sooji membentuk sebuah senyuman. Dia menundukkan kepalanya dan menjaga benda itu dengan hati-hati. Saat Jiyeon melihat senyum samar Sooji dan ekspresinya yang diliputi kehangatan, dia tidak bisa tidak menahan napas,"Sepertinya seseorang sedang menikmati musim seminya..."
Setelah meletakkan ambar dengan hati-hati, Sooji menyilangkan lengannya dan dengan wajah yang masih sedikit merah, dia menyatakan,"Aku mengumumkan bahwa aku ingin berkencan dengan seorang pria."
Tiga teman sekamarnya berkicau serentak,"Kim Myungsoo?"
Sooji kaget. "Bagaimana kalian tahu?"
Tiga orang itu berpikir, karena kami tidak buta!
Mengingat penolakan awal Sooji, Jiyeon meletakkan tangan di belakang kursinya dan mengingatkan dengan nakal,"Bukankah seseorang mengatakan bahwa dia akan menyukai Kim Myungsoo hanya jika kepalanya terbentur pintu hingga pecah?"
Sooji terbatuk. Sedikit malu, Sooji menjawab dengan wajah datar,"Kita harus melalui segala macam pengalaman dalam hidup."
Saat dia berbicara, sebuah pemberitahuan masuk di ponselnya.
Teman-teman sekamarnya merapat ke sisi Sooji. "Siapa itu? Apa itu Kim Myungsoo?"
Ya.
Sooji mengklik pesan itu dan tidak menyembunyikan layar ponselnya dari teman sekamarnya. Mereka berempat membaca pesan bersama.
Hanya ada dua kata dalam pesan Kim Myungsoo: Katakan sesuatu.
"Woah, pria yang sombong!" Jiyeon mencengkeram dadanya.
"Aku tidak percaya bahwa ini adalah Sailor Kim yang sama dari sore tadi," ujar Jieun.
Soojung menyikut Sooji dengan lembut. "Jawab dia cepat, rajaku!"
Sooji tiba-tiba tidak yakin apa yang harus dikatakannya. Haruskah dia lebih berani atau dia harus lebih berjati-hati?
Aku memenangkan kompetisi hari ini.
Selamat, Sailor Kim.
Kim Myungsoo
...
Berikan hadiah untukku.
Sooji belum sempat bereaksi saat teman-teman sekamarnya ketakutan.
"Woah, pria ini!"
"Bae Sooji, hadiahi dia dengan dirimu!"
"Rajaku, rajaku, balas dia cepat! Aku ingin melihatnya! Dimana popcorn-ku?"
Sooji merasa malu. "Apa, apa yang harus aku katakan?"
"Nyatakan perasaanmu! Kau bisa menyatakan perasaanmu!"
Di bawah dorongan semua orang, Sooji mengepalkan giginya dan menjawab: Kim Myungsoo, kau tahu? Kepalaku terbentur pintu hingga pecah.
...
Teman sekamarnya hanya memandangi Sooji. Astaga, bagaimana ini bisa disebut menyatakan perasaan?
Kenapa itu bisa terjadi?
"Katakan dengan jujur," desak teman sekamarnya. Tolong, beri dirimu sendiri sebagai hadiah!
Sooji mengerutkan bibirnya, jari-jarinya mengetuk dengan cepat ketika dia menjawab: Apa kau ingat bagaimana aku biasa makan kenari setiap waktu saat kita kecil untuk meningkatkan otakku dan menjadi juara pertama di kelas?
Hm.
Aku memecahkan kacang itu dengan pintu.
Jadi?
Jadi dengan meningkatkan otakku dengan memakan kacang-kacangan itu, itu berarti bahwa kepalaku juga pecah karena terbentur pintu.
...
Teman sekamarnya menepuk kening mereka serentak.
Sooji tidak hanya gagal menyatakan perasaannya, tapi dia bahkan berhasil untuk membuat kata-katanya terdengar masuk akal?
Sooji melemparkan ponselnya ke atas meja dan berseru dengan frustrasi,"Aku tidak bisa mengatakannya!"
"Jangan khawatir, rajaku." Soojung menghiburnya sambil mengunyah popcorn. "Biasanya, bukankah pria yang mengambil inisiatif terlebih dahulu untuk hal semacam ini?"
Jiyeon dan Jieun dengan cepat mengangguk setuju. "Benar, biarkan Myungsoo menyatakan perasaannya padamu terlebih dahulu!"
Malam itu, Myungsoo memposting foto background hitam di Instagram-nya. Seseorang bisa melihat kesedihan samar dari kata-katanya.
Myungji
Kupikir kau akan menghadiahiku dengan ciuman, tapi yang kudapat hanyalah lelucon konyol.
Satu-satunya pengikutnya yang nyata,"Rusa Terkorek Ke Kiri, Musang Dibesarkan Di Kanan"memberi tanda "suka".
Advertisement
Riposte
Noël is known across the city of Portland—and not by choice. Under the care of the richest man in the city and just transferred to a new high school, she's already making close friends... and bitter enemies. A chance encounter on her first day plunges her headfirst into a secret underground tournament. Between suspicious classmates and utter strangers, Noël soon gets a taste for the addictive rush of the duel, but questions of love and trust complicate every move she makes. Cutthroat games with grim consequences await her in a shadowy world of competitors all dueling for the greatest prize imaginable. A new story from Etzoli, that one butterfly who writes things. This is a side-adventure I've written during the pandemic, as I've been having a lot of trouble getting into the correct head-space for writing my main series (The Last Science). Expect some rougher bits. Schedule is sporadic, but this will be a shorter one (closer to Snipe or Epilogue in length). I hope you enjoy it! Full-size cover art [Discord] - come hang out and chat sometime with etzy and other readers!
8 163TANGO Heavy
(I found a mecha-battlesuit in the ruins and now we survive together in this horrible world) Sold to slavers from birth, a girl makes a final all or nothing bid to escape her old life and to chase her single dream or die trying in the attempt. Delving into a forbidden layer of the local ruins, she finds something unexpected. Something that will change the course of her life forever. (Minimal LitRPG) (Single mecha in a dark-fantasy world) (Greedy protagonist) (Slow start)
8 175Ruler of the martial world
Emperor Kong Ming was the strongest who ruled over trillions of Martial Artists. Betrayed by his junior and disciple died, Heaven gave him another chance. He take oath, in this life he will slaughter all the people who betrayed him . But In this life in this unknown world when he has to Cultivation all over again can he become strong enough to take his revenge , or will he trampled under someone's foot. (Disclaimer, this is not a isekai, MC dose not go in past . but reborn in the current timeline. Another thing this is my first book . I am not that good at writing. If you have any suggestion feel free to drop it in the comment box . thank you (I have permission of using the book cover I used )
8 67Greater Beyond
The story is set in the normal human world where all sorts of normalities are witnessed day by day. Kige Rei, the protagonist, is an average person in the real world that struggles to live by his own standards while being constantly bullied every day. He can't achieve anything in life, has bad grades, no friends, no girlfriend and has unsupportive parents. Not being able to take the pressure anymore, Rei decides to suicide hoping that his next life would be better and not horrible like his previous one, but even after the suicide he still remains in the same world. Soon enough he notices that everything around him is different, every living form has levels, status and the formalities of the usual world have disappeared. Is this the brand new start for Rei?
8 134Ascula
As the armed intervention conducted by a PMC company Grunner Defence pulls the eyes of the world leading nations towards them, a newly publicized Research Institute, ABEL, discovered an habitable planet far from earth. Lieutenant Colonel Achilles Wolfenford, callsign "Jaeger", one of Grunner Defence's Mercenaries, was tasked to be transfered to ABEL's classified mission to went on a voyage towards the aforementioned planet. what secret lies at that planet and what encounters will he see?
8 107My Baby.. (DHMIS)
Yellow guy in pain??Red father figure??Duck learning how to understand??All that and more!!
8 198