《LOVENEMIES [END]》64 - Marah?
Advertisement
Bae Sooji tertangkap basah oleh detak jantungnya yang tiba-tiba. Dia berkedip.
Kemudian, dia dengan cepat menekankan tangan ke dahinya dan menundukkan kepalanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dengan menggunakan sumpitnya, dia perlahan mengambil sepotong daging dan mulai membalikkannya dari satu sisi ke sisi lain seperti memanggang roti pipih. Gadis itu tidak tidak memakannya.
Mata mereka bertemu selama satu atau dua detik. Kim Myungsoo tidak menemukan sesuatu yang salah dan malah menemukan gerakan tiba-tiba Sooji sedikit aneh. Dia bertanya,"Ada apa?"
"Tiba-tiba aku ingat ada urusan lain. Aku pergi dulu." Saat Sooji berbicara, dia meletakkan sumpitnya, berdiri, mengambil tasnya dan pergi. Langkahnya secepat angin.
"Hei." Myungsoo memperhatikan sosoknya yang pergi dan merasa sangat bingung.
Mendengar suaranya, Sooji berjalan lebih cepat.
Hanya sampai dia berjalan keluar dari restoran dan merasakan angin dingin dan lembut menyapu keningnya, dia merasa seperti telah melarikan diri dari jaring asmara.
"Tidak, tidak, tidak, ini tidak mungkin nyata." Sooji bergumam pada dirinya sendiri saat dia berjalan. "Ini pasti ilusi! Bahkan jika aku benar-benar menginginkannya, tidak mungkin aku bisa jatuh cinta padanya!" Saat dia mengatakan ini, gambaran awal Myungsoo muncul di benaknya, pria itu terlihat sangat lezat...
Ah, tidak!!!
Setelah Sooji pergi, Myungsoo menunduk dan menatap panggangan dengan linglung. Dia tidak yakin apa gadis itu marah atau tidak.
Meskipun Myungsoo tidak bisa memikirkan alasan yang mungkin menyebabkan kemarahannya, dia adalah seorang gadis. Siapa yang tahu pasti isi hatinya?
Myungsoo mengirim pesan ke teman sekamarnya, Nam Woohyun. Woohyun adalah seseorang yang memiliki wawasan tentang hubungan pria dan wanita.
Apa yang biasanya membuat seorang gadis marah?
Saat kau mengatainya pendek, jelek, miskin. Pilih satu.
...
Myungsoo menarik napas dalam-dalam dan menahan keinginannya untuk memblokir pria itu.
Lalu, Myungsoo beralih pada Kim Sunggyu. Meskipun Sunggyu tidak memiliki banyak pengalaman hubungan, dari percakapan sehari-hari Myungsoo dengannya, rasanya sepertinya pria itu masih lebih tahu dari dirinya.
Apa yang biasanya membuat seorang gadis marah?
Eh, ini akan tergantung pada skenarionya. Apa yang kau katakan pada gadis itu?
Panggil dia kakak ipar.
Jangan memamerkan cintamu padaku selama Tahun Baru, terima kasih banyak!
Myungsoo meringkas dengan singkat apa yang terjadi sebelumnya. Sunggyu langsung melihat inti masalahnya.
Eh, teman! Dengan kau meletakkan daging di piringnya tanpa henti, apa kau mencoba memberi tahu kakak iparku bahwa dia memiliki nafsu makan yang besar? Kau harus bersyukur bahwa dia tidak memukulimu!
Jadi... itu masalahnya?
Tentu saja!
Advertisement
Myungsoo merasa bahwa Sunggyu terlalu dramatis karena pria itu tidak berpengalaman. Meskipun mungkin bagi gadis-gadis lain untuk memikirkan ukuran nafsu makan mereka, tidak mungkin bagi Sooji untuk memiliki masalah ini. Biasanya, gadis itu lebih sengit dari pada pria saat berkelahi dengannya untuk mendapatkan makanan. Selain itu, Sooji bisa mengunyah babi rebus di depannya tanpa tekanan.
Karena itu, saran Sunggyu juga tidak bisa dipercaya.
Myungsoo merasa bahwa dia menganalisis masalah ini dengan cara yang salah. Dia harus menghubungi gadis-gadis lain untuk meminta saran karena para gadis lebih akrab dengan perspektif masing-masing. Tapi, setelah membolak-balikkan daftar kontaknya, dia tidak menemukan gadis yang cukup dekat dengannya sehingga dia bisa berbicara mengenai masalah ini. Alasan utama untuk ini adalah karena sejak sekolah menengah, dia jauh lebih sibuk dari pada teman-teman sebayanya. Dia harus mempertahankan nilai bagus sambil memastikan bahwa dia tampil baik di hoki es. Pada kesempatan langka saat dia memiliki waktu luang, dia akan membaca, berlatih cello, menghabiskan waktu sendirian atau membawa teropong ke pinggiran kota untuk menatap bintang-bintang.
Karena itu, mustahil baginya untuk menghabiskan waktu untuk menghadiri kegiatan sosial, terutama kegiatan yang dihadiri gadis-gadis karena hal itu membutuhkan lebih banyak kesabaran dan energi. Ini menyebabkan dia hanya sekedar menjadi kenalan dengan semua gadis yang dia kenal. Di antara mereka, bahkan ada beberapa yang memblokirnya saat pria itu menolak pernyataan cinta mereka.
Saat ini, satu-satunya orang yang bisa memberinya saran sebenarnya adalah ibunya.
Myungsoo tidak ingin meminta saran dari ibunya. Apa lagi setelah ibunya menunjukkan perilaku aneh belakangan ini. Dia tidak bisa mengatakannya secara rinci, tapi dia merasa bahwa setiap tatapan ibunya penuh dengan makna. Ibunya juga sering bertukar pandang dengan ayahnya dan berbisik-bisik. Itu semua adalah perilaku yang sangat membingungkan.
Setelah makan malam, Myungsoo tidak berkeliaran di tempat lain dan langsung pulang. Saat dia kembali, orang tuanya sudah makan. Mereka sudah selesai dengan makanan mereka, tapi tidak dengan alkohol — ayahnya duduk di depan jendela Prancis, meminum segelas anggur merah dan menikmatinya dengan isapan kecil.
Ini adalah perkembangan yang menurut Myungsoo membingungkan. Ayahnya sudah minum secara berlebihan selama beberapa hari terakhir karena alasan yang tidak diketahui dan ibunya tampaknya tidak peduli sama sekali.
Apa yang terjadi pada keluarga ini sehingga begitu banyak hal yang membingungkan terjadi?
Nyonya Kim sedang menonton film berjudul 'No Regret'. Sebuah film tentang pasangan gay. Myungsoo berjalan untuk duduk di sebelahnya dan bertanya,"Apa yang terjadi dengan ayah?"
Advertisement
"Tidak ada, kami berdua melakukannya dengan sangat baik."
"Maksud ibu, minum seperti ini adalah hal yang baik?"
"Tidak apa. Lagi pula, ini akan menjadi yang terakhir."
Myungsoo sepertinya mengerti setelah memikirkannya sebentar. "Ayah akan berhenti minum?"
"Hm. Setelah Tahun Baru berakhir. "
"Itu bagus." Myungsoo mengangguk. Dia menyetujui keputusan ayahnya untuk berhenti minum.
Pada saat ini, Tuan Kim berjalan dengan botol anggur di satu tangan dan gelas anggurnya di tangan lain. Dia duduk di sebelah istrinya dan memanggil putranya, "Myungsoo, apa kau mau? Ayo minum bersama."
Myungsoo menggelengkan kepalanya. Dia merasa ada sesuatu yang salah. Ayahnya biasanya baik-baik saja dan tidak minum berlebihan. Kenapa dia ingin berhenti minum tiba-tiba?
"Ayah, apa ada yang salah dengan kesehatan ayah?"
Nyonya Kim melambaikan tangannya dan berkata,"Jika ada sesuatu yang salah, dia bahkan tidak akan memiliki kesempatan untuk menyentuh gelas anggur, jangan khawatir."
"Lalu..." Kenapa dia tiba-tiba ingin berhenti minum?
Nyonya Kim berkata dengan sangat serius,"Myungsoo, biarkan ibu bertanya padamu. Kau harus menjawab ibu dengan jujur."
"Tentu."
"Jika, ibu mengatakan jika... Jika ayahmu dan ibu ingin memiliki anak kedua, apa kau bersedia?"
Myungsoo kaget. Dia tidak tahu bahwa inilah yang dipikirkan orang tuanya. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata,"Ini antara kalian berdua. Aku tidak keberatan."
"Myungsoo, kau anak yang sangat pengertian. Ayah dan ibu belum membuat keputusan konkret untuk memiliki anak kedua. Tapi jangan khawatir, ayah dan ibu akan selalu menghormati dan mendukungmu apa pun yang terjadi."
Mereka mulai lagi. Myungsoo kembali merasakan perasaan aneh yang tidak bisa dia jelaskan. Myungsoo merasa ada yang salah di balik kata-kata ibunya. Apa hubungannya antara keputusan untuk memiliki anak kedua dan pilihan untuk mendukung dan menghormatinya?
Dia mencubit dahinya dan tiba-tiba memikirkan sesuatu. Dia kemudian berkata,"Ayah, ibu, aku perlu bantuan kalian."
"Oh? Apa?"
"Aku ingin mencari tahu lebih banyak tentang seseorang, seperti informasi tentang keluarganya atau koneksi sosialnya. Semakin banyak rincian yang kalian temukan, semakin baik."
Orang yang dibicarakan oleh Myungsoo adalah Choi Minho. Dia secara singkat membagikan apa yang sudah dia ketahui. Saat Tuan Kim dan Nyonya Kim mendengar bahwa itu adalah lelaki seusianya, mereka bertukar pandang.
Sooji berjalan tanpa tujuan. Setelah merasakan dingin selama beberapa saat, dia akhirnya menuju ke rumah kakek-neneknya.
Sejak kecil, dia adalah belahan jiwa kakek-neneknya. Di tempat kakek-neneknya, dia tidak pernah dimarahi dan selalu menikmati perlakuan seperti seorang raja. Mengenai hal ini, ayahnya mengkritik bahwa kakek nenek adalah hambatan terbesar bagi pengasuhan anak yang sehat.
Kata orang, semua ayah di dunia setuju dengan pernyataan ini, setidaknya sampai mereka sendiri menjadi kakek-nenek.
Kedatangan tiba-tiba Sooji menyenangkan kakek-neneknya. Neneknya bertanya,"Sooji, kenapa kau ada di sini? Apa kau berdebat dengan ayahmu?"
"Tidak mungkin, tidak bisakah aku datang karena aku merindukan kalian?"
"Baik, baik, baik, biarkan nenek memasak nasi ketan untukmu. Rasa apa yang kau inginkan?"
"Hm... campuran kacang merah dan wijen. Jangan lupa untuk menambahkan garam."
Nenek Sooji pergi untuk memasak nasi ketan sementara kakeknya menyeretnya untuk memamerkan teko Tanah Liat Ungu yang baru. Setelah nasi ketan siap, neneknya menyiapkan beberapa hidangan lain untuknya. Sooji mengambil foto makanan itu dan mengambil dua foto narsis bersama kakek-neneknya sebelum mempostingnya di Instagram-nya.
Keterangan foto: Orang yang paling mencintaiku di seluruh dunia!
Melihat postingan Sooji, Kepala Sekolah Bae marah sampai hidungnya hampir bengkok. Dia menunjuk ponselnya dan mengomel pada Nyonya Bae,"Dia memamerkan kekuatannya! Dia berpikir bahwa dia tidak terkalahkan di balik perlindungan keempat penjaga surga!"
Keempat penjaga surga yang dimaksud adalah keempat kakek-nenek Bae Sooji.
"Dia harus mempertimbangkan," Kepala Sekolah Bae berkata,"Siapa yang masih bersedia melindunginya jika aku menunjukkan foto-foto itu pada mereka!"
Nyonya Bae sedang menonton melodrama. Mendengar kata-kata suaminya, dia membalas,"Lupakan saja. Kau mungkin akan menyebabkan mereka terkena serangan jantung. Aku merasa bahwa meskipun kita harus mendidiknya dengan baik tentang masalah ini, pendekatan yang kau gunakan salah. Apa kau tidak terbiasa dengan emosinya yang tidak stabil? Putrimu adalah orang yang tunduk pada bujukan lembut dan bukan intimidasi. Semakin kau menegurnya, semakin dia menjadi bumerang."
Kepala Sekolah Bae hanya mendengus, Setelah beberapa saat, dia berkata kepada istrinya,"Bantu aku bertanya padanya dengan sangat serius siapa yang paling mencintainya di seluruh dunia."
Nyonya Bae mengangkat ponselnya dan mengomentari postingan Instagram Sooji seperti yang diperintahkan oleh suaminya.
Pada akhirnya, Sooji menjawab,"Dua kakek dan nenekku dan juga ibuku."
Baiklah, ayahnya ditendang ke pinggir jalan begitu saja.
Nyonya Bae tidak tega menunjukkan balasan ini kepada suaminya. Dia meletakkan ponselnya dan mengambil foto-foto di atas meja kopi lagi. Dia memeriksa mereka satu per satu dan bertanya kepada Kepala Sekolah Bae,"Katakan, apa menurutmu mungkin kita menuduhnya secara keliru?"
"Kata-kata hanyalah angin, tetapi melihat sesuatu membuat kita percaya. Dengan kebenaran di depan kita, bagaimana kita bisa salah menuduhnya?"
"Bagaimana jika ini hanyalah sebagian dari kebenaran itu?"
Advertisement
- In Serial15 Chapters
The Fourth Faction
The protagonist died, and regained consciousness in an unknown location. He kept some memories, and quickly realise he was reincarnated in an alien life form... A life form which wasn't unfamiliar. A life form full of potential. The protagonist also realise that there will be a lot of trouble in the future with the other races... Another "reincarnation in another world" story, but it's not a fantasy world. WARNING: Mature content of all kind once in a while, and more in later chapters
8 118 - In Serial32 Chapters
Echo Black
As Humanity reverted to a Post-Atomic age, mechanical monstrosities formed of the remnants of tanks and planes lumber across the battlefield, breathing both soot and death. In a Future plagued with War a girl, worn and broken, seeks to find the truth about her past, but with every answer, there are always more questions just out of arms reach. Project 404 All Rights Reserved
8 179 - In Serial93 Chapters
The Legend of The Grandmaster
Yu Xiaogang's fate changes after a particular incident! Will he continue to suffer? or Will he defy his original fate and reign supreme? Disclaimer: The author does not own anything. Douluo Dalu belongs to the original creator Tang Jia San Shao
8 211 - In Serial12 Chapters
Twins in Naruto
The situation is pretty simple.You pick the two most interesting twins on earth and put them in differents world to see what happens. Unfortunately it seems that they weren't gonna act like many before them. "Hey Sis!That Shark guy is fighting with the good guys!" "Oh!It's Little Kisame!Let's help him and kill them all!" Maybe sending them in those worlds wasn't a good idea.....Nah!!It's gonna be funny! (Just to be clear the twins won't go only to anime worlds.They will most certainly go to Dc or marvel or even to totally new worlds created by me.) Warning:Extremely Op Main characters, incredibly gore scenes and maybe sex scenes in the future!)
8 77 - In Serial6 Chapters
resources-
a book of resources, including face claims, where to find good pictures, and what programs to use for graphic design
8 588 - In Serial20 Chapters
The Slump God (Stokeley Imagines)
Imagine that...
8 233

