《LOVENEMIES [END]》42 - Tersentuh
Advertisement
Bae Sooji berpikir bahwa ini adalah akhir dari gosip itu. Apa yang tidak dia duga adalah ada kejutan terakhir yang sedang menunggunya.
Sore itu, tepat setelah tiba di tempat latihan, dia dipanggil oleh Pelatih Kim.
Pelatih Kim sudah mendengar gosip keterlaluan saat makan siang. Setelah menceritakan seluruh kejadian itu, pihak lain bahkan bertanya,"Aku dengar Bae Sooji saat ini ada di tim seluncur cepatmu. Apa itu benar?"
Meskipun hal itu ditanya tanpa niat buruk, Pelatih Kim masih merasa tidak puas. Anak-anak muda zaman sekarang terlalu berlebihan!
Sekarang, melihat wajah Pelatih Kim yang tidak senang, jantung Sooji berdetak kencang.
"Jujur saja, kehidupan pribadimu bukanlah sesuatu yang harus dan tidak bisa aku campur tangani." Pelatih Kim benar-benar marah. Ekspresinya tidak memiliki jejak kehangatan yang biasa dan dia berbicara dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari biasanya. "Tapi, Bae Sooji, ini adalah sesuatu yang harus aku katakan. Dari kejadian ini, aku dapat mengatakan bahwa hatimu tidak ada di sini. Kau tidak benar-benar fokus pada seluncur cepat."
Pelatih Kim tidak bisa tidak menahan diri untuk tidak mengucapkan kata-kata brutal itu. Tidak jauh dari situ, beberapa anggota tim seluncur cepat sedang melakukan lompatan katak. Karena posisi mereka cukup dekat, mereka bisa mendengar teguran Pelatih Kim dengan jelas. Tidak lagi bisa fokus pada latihan mereka sendiri, mereka semua menyendengkan telinga mereka untuk mendengar drama yang sedang berlangsung.
Diceramahi oleh Pelatih Kim seperti ini, Sooji tidak punya pilihan selain menjelaskan dirinya sendiri,"Tidak seperti itu, Pelatih Kim..."
Pelatih Kim melambaikan tangannya dan memotongnya,"Aku tidak ingin mendengar alasan apa pun. Aku hanya melihat faktanya. Faktanya adalah, kau memiliki hasil terburuk dari seluruh anggota tim seluncur cepat. Jika aku adalah kau, aku akan terlalu malu untuk menjalin hubungan." Belum lagi dua sekaligus! Pelatih Kim tidak menyebutkan kalimat terakhirnya, pada akhirnya ia hanya bisa mengucaokan di dalam hatinya.
Sooji tahu bahwa penjelasannya tidak berguna. Dia hanya bisa meminta maaf,"Maaf, Pelatih Kim."
"Jangan meminta maaf padaku. Orang yang paling kau kecewakan adalah Kim Myungsoo."
Sooji bingung. "Aku benar-benar tidak memiliki hubungan semacam itu dengan Kim Myungsoo..."
"Oh, lalu kenapa Kim Myungsoo membayar dengan uang sakunya sendiri agar kau bisa masuk ke tim seluncur cepat?"
Advertisement
Mendengar kata-katanya, Sooji tertegun. Dia menatap Pelatih Kim dengan kosong dan dengan suara yang tidak pasti, mengulangi kata-katanya,"Pelatih Kim, maksudmu... aku bisa masuk ke tim seluncur cepat karena Kim Myungsoo membayar untukku?"
"Ya, setiap sen."
"Bukankah seharusnya semua biayaku dibayar sementara oleh tim?"
"Bagaimana mungkin? Tim memiliki aturannya sendiri. Menurutmu, kenapa aku berubah pikiran? Cukup lama Kim Myungsoo memohon padaku dan dia juga langsung menyetor uang untuk menutup biaya pelatihanmu selama tiga bulan pertama."
Sooji tertegun. Pandangannya menjadi sedikit tidak fokus.
Melihatnya seperti ini, Pelatih Kim sedikit kecewa. "Maksudku adalah tim seluncur cepat bukan tempat untuk kau bermain-main — bahkan jika kau membayar dari kantongmu sendiri. Aku akan memberimu waktu dua bulan. Dua bulan lagi,'Kejuaraan Ascendance' akan berlangsung. Jika kau masih tidak bisa menampilkan hasil yang baik saat itu, kau bisa kembali ke tempat asalmu. Kau... Hei, mau kemana?!"
Sooji berbalik dan lari.
Kim Yoojin membuka dan menutup mulutnya. Ketika dia melihat sosok Sooji yang menghilang di kejauhan, dia menggelengkan kepalanya dan mendesah,"Anak-anak zaman sekarang..." Dia melirik dan menyadari bahwa anggota timnya yang seharusnya melakukan lompatan katak semuanya berhenti dan melihat ke arahnya.
"Apa yang kalian lakukan? Siapa yang mengizinkan kalian untuk berhenti?"
"Pelatih Kim, apa kau benar-benar akan membiarkan siput itu mendaftar untuk 'Kejuaraan Ascendance'? Ketika saatnya tiba, itu akan membuat tim seluncur cepat UNK kita malu!" celetuk seorang gadis tiba-tiba.
Semua orang tertawa terbahak-bahak.
Pelatih Kim merasa kepalanya sakit. "Lakukan 20 putaran lagi."
Tawa gaduh itu berubah menjadi ratapan sedih.
Setelah meninggalkan tempat latihan seluncur cepat, Sooji berlari ke tempat latihan hoki es dan hampir menabrak seseorang.
Manajer Lee sedang bertelepon. Dia dikejutkan oleh Sooji. Dia menutup gagang ponselnya dan menatapnya dengan tatapan bertanya di matanya.
"Aku mencari Kim Myungsoo," ujar Sooji.
"Dia ada di ruang ganti. Kau bisa menunggunya di luar," Manajer Lee menunjuk ketika dia menjawab,"lurus saja lalu belok kanan. Di pintu kedua. " Dia kemudian melanjutkan teleponnya.
Dengan tongkat hoki es di tangan, Kim Myungsoo berjalan keluar dari ruang ganti setelah berganti pakaian. Dia segera melihat Sooji berdiri di luar pintu. Gadis itu bersandar di dinding, tubuhnya sedikit merosot. Kepalanya menunduk dan tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Advertisement
Myungsoo tidak bisa melihat wajah gadis itu. Tapi, dia bisa mengenalinya dari atas kepalanya saja.
"Bae Sooji."
"Ah?"
Sooji mengangkat kepalanya dan menyadari bahwa Myungsoo kini berada dihadapannya.
Masih mengenakan perlengkapan pelindung hoki es dan sepatu seluncurnya, Myungsoo tampak sangat tinggi dan kokoh seperti gunung kecil. Saat dia berdiri di depan Sooji dalam jarak dekat, Sooji mengalami kesulitan menatap wajahnya. Gadis itu berusaha untuk meregangkan kepalanya setinggi yang dia bisa.
Kim Myungsoo menunduk untuk menatapnya. Cara Sooji meregangkan kepalanya dengan antusiasme terasa seperti gadis itu akan menciumnya. Melalui pelindung kepalanya, mata pria itu melintas di bibir Sooji yang tipis. Pupil mata Myungsoo melebar tanpa sadar.
Tatapan Sooji sedikit tidak fokus karena pikirannya tampak kacau.
Myungsoo sengaja menggodanya. "Bae Sooji, kau benar-benar mengintipku saat aku berganti pakaian."
"Aku tidak melakukannya."
Emosi Sooji tidak menyala. Biasanya, gadis itu akan langsung meneriakinya dan memukul kepalanya. Sosok Bae Sooji yang seperti ini sepertinya palsu. Myungsoo agak lengah dan menatap gadis itu dengan rasa ingin tahu. "Ada apa denganmu?"
"Kim Myungsoo, kenapa kau menghabiskan uang untuk seluncur cepatku?" tanya Sooji.
"Aku hanya merasa sedikit kasihan jika kau tidak berseluncur lagi," jawab Myungsoo. Kemudian, ingatan saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar melanda dirinya. Myungsoo menyeringai. "Apa kau ingat saat kita berada di kelas 3, kau berkata bahwa kau akan bergabung dengan Olimpiade Musim Dingin dan membuat negara kita bangga?"
Saat itu, Sooji baru saja memenangkan hadiah di sebuah kompetisi. Gadis itu akan memegang trofi terkutuknya dan memamerkannya kepada Myungsoo setiap hari sambil membual secara berlebihan. Semua hadiah uangnya dia belikan Kinder Joy dengan jumlah yang cukup banyak, butuh lebih dari seminggu untuk menghabiskannya.
Saat itu, Myungsoo terus menantikan hari saat dimana dia bisa memasuki kompetisi hoki es dan memenangkan hadiah yang lebih baik lagi yang bisa membuat gadis itu diam.
Saat itu, hari demi hari, Sooji selalu mencuri susu pisangnya. Saat itu, keinginan terbesarnya adalah menjadi lebih tinggi dari Sooji. Saat itu...
Dulu.
Sooji sedikit malu setelah mendengar kata-kata Myungsoo. "Jangan menyebutkan sesuatu yang terjadi di kelas 3."
"Sayang sekali untukmu, kalau begitu. Aku memiliki ingatan yang luar biasa." Myungsoo menunjuk kepalanya. Dia memelankan suaranya. "Apa yang harus diingat dan apa yang tidak boleh diingat — semuanya ada di kepalaku sekarang."
Sooji tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya,"Apa kau bahkan tidak punya uang untuk mengisi kartu makanmu? Kim Myungsoo, apa kau bodoh? Menghabiskan sejumlah besar uang seperti itu tanpa menyebutkannya padaku."
"Tidak apa-apa. Aku akan menunggumu mengembalikan uang itu padaku setelah kau memenangkannya kembali dalam kompetisi seluncur cepat. Aku tidak akan rugi."
Sejujurnya, Myungsoo bisa saja meminta uang pada orang tuanya, tapi dia tidak ingin melakukannya. Dia sudah merencanakan untuk mengambil pekerjaan paruh waktu selama beberapa hari sambil menunggu uang sakunya di bulan berikutnya. Sebagai pemain inti tim hoki es, uang saku yang diterimanya jauh lebih tinggi dari pada yang lain.
"Bagaimana kau bisa sangat yakin kalau aku pasti bisa menang dalam kompetisi? Aku sudah lama tidak berseluncur."
"Aku percaya padamu."
"Kenapa?"
"Mungkin karena..." Myungsoo berpikir sejenak sebelum dia menyeringai lalu berkata,"Kau memiliki semangat yang tidak bisa dipatahkan."
Sooji mengangkat kepalanya untuk menatap Myungsoo. Tanpa mengatakan apa-apa, gadis itu menatapnya sebentar. Sedetik kemudian, matanya yang cerah perlahan-lahan memerah dan dilapisi dengan kilau berair. Di bawah cahaya terang dari langit-langit, air matanya yang berkilau mengalir.
Ini adalah sisi Bae Sooji yang jarang dilihat Kim Myungsoo. Dia merasa hatinya sedikit sakit melihat Sooji seperti itu. Myungsoo menatap mata Sooji, bingung harus melakukan apa. "Kau..."
Sooji sedikit malu. Dia menunduk dan menghindari tatapan pria itu.
"Kim Myungsoo, aku sebenarnya tidak sekuat yang terlihat," lirih Sooji.
Sebenarnya, Sooji tidak melakukannya dengan baik beberapa hari ini. Dia tertinggal jauh dalam tugas sekolahnya dan harus memenuhi persyaratan pelatihan intensif untuk seluncur cepat. Hal ini membuatnya merasa cemas, kesal dan tidak bisa tidur di malam hari. Sooji akan mengalami serangan kegugupan dan kadang-kadang diliputi oleh rasa ragu akan dirinya sendiri. Tapi, dia masih harus berpura-pura bahwa dia baik-baik saja. Dengan semua perasaan negatif yang terkubur di dalam hatinya, ini membuat dirinya gila.
Pada saat seperti ini, memiliki seseorang yang percaya padanya tanpa syarat jauh lebih penting baginya.
"Terima kasih," kata Sooji akhirnya. Tanpa mengangkat kepalanya, dia berbalik dan pergi.
Myungsoo menunduk dan melihat tempat Sooji berdiri. Di lantai abu-abu terang ada beberapa titik gelap yang ternoda oleh tetesan air.
Dia menyaksikan sosok Sooji yang pergi. Hanya ketika gadis itu berada agak jauh, dia bergumam,"Kalau begitu, mengapa tidak menjaminkan dirimu padaku?"
Advertisement
The Silver Crescent Alpha Prince
**Nominated for 2020 Spirity Awards**Bitten by a werewolf, Dawn Wyatt becomes a Neotide – a werewolf who has no place in the world of pure bloods. What follows is even more harrowing.Targeted for bein...
8 747I AM NPC69
Permadeath. It is a concept that every hero fears in this dog eat dog world. However, to the brave souls that embark on these adrenaline-fueled battles where swords and shields collide, where magic flies through the air toward their unsuspecting foes to smite them into oblivion, the thrill of death is what makes this game worthwhile. A single misstep, and you will lose everything. If you die once, it is all over. Years of hard work, down the drain in seconds. With your livelihood in your world tied to ours, you will feel a sense of endless despair. Postmortem, you’ll be greeted by every hero’s worst nightmare... the dreaded character creation screen. As for me, you may be wondering who I am? Well, am I one of those heroes? No, far from it… for my role, is that of the guide. I lead those lost little lambs and show them the path forward. I am the one responsible for their lives. Their survival rests in the palm of my hand. But there is just one problem… I only have one job... but I can't even do it right. Please don't mind the beer in my left hand and the cigar in my right. I'm not drinking on the job, I swear. Volume 1 Available on Amazon/Kindle Unlimited
8 140Skeptic Loyalties
Loyalties Where do they lie? With your loved ones With your leaders perhaps your friends Maybe yourself doesn't matter, sit and listen. A story of trust, betrayal and lies. This is just a past time so don't expect too much. Ps This does not have a set chapter release schedule. Maybe Weekly?
8 159..tic-tac-toe
es una novela corta donde se narra una historia de un grupo de amigos que deciden jugar tres en raya un juego muy sencillo e infantil pero que pasara si se juega de la manera incorrecta y a altas horas de la madrugada.? Joseph Tania SkylerMateo Todos amigos perdon por los horrores de otrografia que se encontrarán. :(
8 62Reincarnated : He's my WHAT?!
About a guy named Tayoma Saito who was a regular Japanese college student who was then reincarnated in a fantasy world as the second prince of the Adtris Forest elves and the responsibility that came with that including an arranged marriage?Warning : yaoi included
8 60childish adult | wilbur x reader
LAST XHAPTER OUT RN GO GO GO_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ This is a little Wilbur x Reader story, it is also my first story on wattpad :)shortcuts:Y/N- Your Name Y/U- Your UsernameN/N- Nicknamee/c- eye colourh/c- hair colourh/l- hair length×÷-----÷× - time skip (his name is greg)2# mcytfanfic4# mcytfanfiction6# manburg9# wilburxreader
8 107