《LOVENEMIES [END]》33 - Sepuluh Penyanyi Terbaik
Advertisement
Penampilan Bae Sooji diunggah ke internet hari itu juga.
Bagian komentar didominasi oleh dua bagian, yaitu orang bodoh yang gila dan orang-orang yang mengejek penampilan mereka.
Siapa ini? Dari mana dia menemukan keberanian untuk naik ke atas panggung?
Rasa keingintahuanku membuatku membuka ini. Naluri untuk bertahan hidup membuatku berhenti memutar video itu.
Tim orang-orang yang tampan dan cantik — risiko dari menonton video ini tanggung sendiri.
Teman-teman, tolong bantu aku untuk memilih Dewa Es-ku di tautan ini: [link]
Aku... ingin menyeret orang yang menyanyikan lagu itu.
Jangan bodoh. Setelah kau menyeretnya, suaranya tetap terdengar di sana.
Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk memusnahkannya?
Apa yang dipikirkan Kim Myungsoo? Bukankah dia sangat sibuk? Bagaimana dia bisa menemukan waktu untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini?
Teman, apa kau pernah bertemu dengan Bae Sooji? Bukankah jawabannya tepat di depanmu? Kalau ada seorang gadis sepertinya menawarkan diri untuk menjadi istrimu, apa kau bisa menolaknya?
Hei, aku seorang gadis, terima kasih.
Aku juga seorang gadis dan aku ingin Bae Sooji menjadi istriku! Aku bersedia bernyanyi untuknya!
Apa ada yang tahu siapa pria yang menari itu? Tolong bisikkan padaku namanya. Terima kasih, hehehe~
Sekelompok orang-orang bodoh yang hanya mengenal Kim Myungsoo, datanglah dan bergabung denganku dan menjadi penggemar juara seluncur masa depan — Oh Sehun!
Sialan! Aku... jelas merasa bahwa nyanyiannya mengerikan, tapi aku tetap memilihnya. Kenapa aku tidak bisa mengendalikan tanganku yang malang ini?!
Teman, kau bukan satu-satunya yang melakukan hal itu! Saat aku memilih, aku tiba-tiba menyadari bahwa aku mungkin buta.
Ayolah. Kalian memilih mereka justru karena kalian tidak buta. Perhatikan baik-baik, apa kau bisa mengatakan bahwa ketiga wajah itu tidak layak untuk kau pilih?]
Tenang, santai...
Aku punya satu pertanyaan: Apa kalian semua masih ingin melihat mereka atau tidak?
Iya!
Kalau begitu, pilih mereka!
---
Bae Sooji merasa bahwa hidup benar-benar tidak dapat diprediksi. Ketika dia berpikir bahwa dia pasti bisa masuk ke kompetisi resmi, dia dikeluarkan oleh tiga tanda silang dari para juri. Saat Sooji sudah kehilangan harapan, dia malah diselamatkan oleh suara penonton.
Kesimpulannya, para penonton memiliki visi yang luar biasa.
Kompetisi resmi dibagi menjadi tiga bagian: babak penyisihan, semi final dan final. Tim Sooji sedikit sibuk dan tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan penampilan lain. Setiap kali mereka naik ke atas panggung, mereka akan menampilkan "My Destiny". Ini adalah sesuatu yang hampir tidak pernah terjadi dalam kompetisi menyanyi sebelumnya.
Advertisement
Meskipun begitu, para penonton tidak bisa untuk tidak kesal terhadap nyanyian Sooji. Setiap babak, para penonton akan mendengarkan rekaman setan dan mengorbankan hak suara mereka dengan tangan gemetar. Para pria memilih Sooji sementara para gadis memilih Myungsoo dan Sehun. Kedua jenis kelamin ini binasa melalui cara yang berbeda.
Dan begitulah cara mereka bertiga berada di babak final.
Serikat Mahasiswa panik. "Campus Idol" adalah acara paling penting yang mereka selenggarakan setiap tahun. Untuk babak final, mereka sudah mengundang penyanyi terkenal sebagai juri tamu dan acara ini akan disiarkan di televisi. Mereka akan mati karena malu jika mereka harus menyerahkan piala penyanyi terbaik kepada kontestan dengan suara yang tidak selaras!
Serikat Mahasiswa tidak bisa disalahkan karena gugup. Bobot pemungutan suara untuk babak final "Campus Idol" terbagi rata antara suara juri dan mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keterlibatan yang lebih baik dari penonton. Acara mereka selalu sukses dengan sistem seperti ini.
Mencurangi suara para mahasiswa/i tampaknya akan sulit. Ini karena setiap mahasiswa/i UNK harus menggunakan ID pelajar mereka untuk memilih. Setiap mahasiswa/i hanya memiliki satu suara.
Serikat Mahasiswa belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Logikanya, setelah melalui beberapa putaran seleksi, bukankah para kontestan yang dihasilkan akan cukup layak bahkan jika mereka bukan yang terbaik? Siapa yang tahu bahwa situasi aneh semacam ini bisa terjadi?
Setelah berdiskusi dengan panitia, mereka memutuskan untuk tidak mengambil risiko dan tanpa malu meningkatkan bobot suara juri dari 50 persen menjadi 80 persen.
Setelah para juri berunding cukup lama, Bae Sooji akhirnya masuk ke babak final.
Myungsoo memeriksa daftar juri. Dua orang juri bekerja sebagai guru musik sementara dua juri yang lain adalah wakil kepala sekolah. Dua sisanya adalah tamu undangan yang diundang dari luar.
Dia berkenalan dengan kedua wakil kepala sekolah. Myungsoo lalu memutuskan untuk menelepon salah satu wakil kepala sekolah yang dia kenal.
"Halo, Kim Myungsoo." Senyum wakil kepala sekolah itu seperti rubah tua yang cerdik. "Aku tahu kenapa kau menelepon. Jangan khawatir, aku akan bermurah hati denganmu."
"Bukan itu tujuanku menelepon," kata Myungsoo.
"Oh?"
"Setelah selesai pertunjukan, para juri akan diberikan waktu untuk berkomentar mengenai penampilan para kontestan. Aku tahu Bae Sooji tidak terlalu pandai bernyanyi. Tapi bagaimanapun juga, dia tetap saja seorang gadis dan dia sedikit lebih sensitif. Aku berharap bahwa kau dan juri lainnya bisa lebih lembut ketika memberikan kritik padanya."
Advertisement
Mendengar kata-katanya, wakil kepala sekolah tersenyum. Suaranya terdengar hangat. "Baiklah, jangan khawatir."
---
Pada akhirnya, Sooji hanya mendapat julukan "Sepuluh Penyanyi Terbaik". Tapi, dia menerima banyak bunga di atas panggung dan juga semangat dari para juri. Karena itu, hasil ini masih tidak terlalu buruk.
Setelah acara selesai, mereka bertiga pergi untuk makan malam.
Karena gedung asrama mereka terlalu jauh, mereka tidak kembali untuk berganti pakaian. Sooji mengenakan gaun dan sepatu haknya sementara Sehun mengenakan pakaian tarinya dan Myungsoo mengenakan jasnya. Mereka bertiga tampak sedikit tidak cocok ketika mereka berjalan di sepanjang jalan. Terlebih lagi, Sehun membawa tas kanvas besar, mirip dengan apa yang akan dibawa oleh asisten rumah tangganya saat berbelanja bahan makanan. Pedangnya diletakkan di dalam tas itu.
Angin malam itu cukup dingin. Sooji tidak tahan untuk tidak menggosok lengannya. Myungsoo melihat itu dari sudut matanya. Dia ingin melepas jaketnya untuk gadis itu tetapi merasa jika dia melakukannya, itu akan sedikit aneh.
Sementara Myungsoo ragu-ragu, Sehun sudah mengeluarkan jaket olahraga dari tasnya. Dia menyerahkannya pada gadis itu. "Pakai ini, udaranya dingin."
Sooji tersenyum saat dia mengambil jaket. "Kenapa kau membawa pakaian ekstra? Pintar sekali."
Sehun mengerutkan bibirnya. "Aku takut kau akan kedinginan."
Sooji melihat ke bawah saat dia akan menarik ritsleting jaket tersebut. Myungsoo menunduk untuk menatapnya. Dari sudut pandangnya, dia hanya bisa melihat bagian wajah Sooji dari samping.
Sooji tidak berhasil menarik ritsleting bahkan setelah berusaha selama beberapa menit. Dia berkomentar,"Apa ritsletingnya rusak?" Dia berusaha untuk membungkus dirinya dengan jaket itu dan dengan kuat menarik ujung ritsleting yang lain.
"Biar kulihat."
Sooji melepaskan kedua sisi jaket ketika Sehun berjalan di depannya. Sehun membungkuk dan menarik resleting. Dia dengan hati-hati mencocokkan kedua sisi dan ziiiiippppp—
Ritsleting itu dengan lancar meluncur ke atas.
Saat melewati dada Sooji, wajah Sehun sedikit memerah.
Myungsoo memperhatikan mereka dengan tangan bersilang. Ketika dia melihat wajah Sehun memerah, dia menatap pria itu dengan dingin. Heh, apa motifnya memilih dan memberikan jaket yang rusak itu pada Sooji?
Sooji membenamkan tangannya ke saku jaket. Dia berkata dengan senyum cekikikan,"Ini memang benar-benar jaketmu. Dia hanya menurutimu."
Sehun tersenyum dengan mengerutkan bibir dan tampak sedikit malu.
Dengan tumitnya, Sooji kira-kira sama tingginya dengan Sehun. Setelah Sehun menutup ritsleting jaket, Sehun dan Sooji bisa menatap langsung ke mata masing-masing.
Jari-jari Sehun masih berada di jaket yang kini dikenakan Sooji, sepertinya dia tidak mau melepaskan jaket itu.
Myungsoo tidak tahan lagi melihat pemandangan ini. Dia tiba-tiba mengangkat jaketnya dan mengenakannya di atas kepala Sooji.
Penglihatan Sooji tiba-tiba menjadi gelap. Hidungnya dipenuhi dengan aroma mint yang tertinggal di jaket. Gadis itu masih bisa merasakan sisa-sisa kehangatan didalamnya. Sooji menarik jaket dari kepalanya dan menatap Myungsoo. "Kim Myungsoo, kau gila."
"Apa aku tidak bisa takut juga kalau kau akan kedinginan?" Myungsoo menatapnya polos.
"Baiklah, kalau begitu. Sekarang aku masih memakai sepatu hak tinggi. Apa kau tidak takut aku lelah?"
Myungsoo mengangkat alis dan menatapnya. "Aku akan menggendongmu. Kalau kau mau."
Sooji merasa bahwa Myungsoo menjadi semakin tak tahu malu. Sooji baru saja akan memberinya pelajaran ketika tiba-tiba dia melihat seseorang berjalan ke arah mereka. Sooji langsung mengaitkan tangannya ke lengan Kim Myungsoo dan memperlihatkan senyum manis di wajahnya.
Baik Myungsoo dan Sehun tertegun sejenak oleh tindakan gadis itu.
Myungsoo mengikuti garis pandang Sooji dan melihat Son Naeun mendekat.
"Hei." Sooji melambai pada Naeun dan bahkan memberinya tatapan centil.
Melihat seberapa dekatnya Sooji dan Myungsoo, mustahil bagi Naeun untuk tidak iri. Meskipun demikian, dia tidak membiarkan rasa iri itu muncul. Naeun tersenyum lembut dan menatap Sooji. "Bae Sooji, aku melihat penampilanmu di 'Campus Idol'. Seluruh penghuni asramaku tertawa sampai perut kami sakit."
"Yah, itu masih lebih baik dari pada tersingkir di semi final."
Sedetik kemudian, ekspresi Naeun berubah. Namun, dia kembali tenang dengan kecepatan kilat dan berkata tiba-tiba,"Oh benar, Choi Minho datang ke UNK."
Myungsoo menyadari bagaimana mata Sooji berkaca-kaca sejenak saat mendengar nama "Choi Minho". Kemudian, dia mengeluarkan suara. "Oh."
Naeun bertanya lagi,"Apa dia tidak memberitahumu?"
Sooji tidak menjawab.
Melihat Sooji diam, Myungsoo langsung meraih tangan gadis itu. Dia berkata,"Aku melarangnya menghubungi orang itu."
Advertisement
Block Dungeon
The world of Sleyn is a little doomed planet made of blocks. Its World Core is under assault from a corrupting force known as the Ostrum, and it seems unstoppable. As a last-ditch effort, the World Core forcespawns a bunch of Dungeon Cores so they can level up and push back the Ostrum. So far, all have failed. This fic is a dungeon core set in the CoreVerse. You do not have to read any other CoreVerse book to enjoy this. It is heavily inspired by vanilla Minecraft and Terraria, with a healthy sprinkling of mod influence, too. PG-13 ish, with a sprinkling of profanity and some violence, but the descriptions are pretty tame.
8 80Zenith
I watched helplessly as i witnessed the fall of my sworn brother, Guzal. Guzal had started his own buisness and was doing fairly well until he attracted the "eyes at the top" or as i like to call them "Snow at the Peak".By saying Snow at the peak i refer to people at the top of this money-chain of the society or the "Very-rich". These lustful bastards who suceeded due to their connections and their family knew nothing except for devouring women and devouring the talented. And my aim in life, is to devour everyone in this money-chain. Follow me in my journey to devour the rich and attain glory, all starting through a new vrmmorpg game called "Zenith".
8 187Ambrosius: My Own Time
Hi... I died. Well actually... I didn't really die. My previous life definitely did though. If I'm being honest... If I truly died... what would happen? Where would I go? Is life just a fragile switch to be flipped? Or... is it something much more? Well, to answer those questions I asked, I had to live... and die... then live again... and die again. Over and over I lived... and died. Until one day... the ball of yarn I had been chasing around... finally unraveled itself. What was at end of the string... nothing, because that's all it is... a string of life... and death. But say... I am the one who unraveled the yarn ball of life and death.. so why must I abide by the rules of it? Why must my life... or rather... lives... be mortal? I... should be the only one... the only person to have unraveled that ball. The ONLY one, huh... sound nice... doesn't it? An infinite time... one devoid of the rules life and death that have been set upon me... a time that I should own... and one that I do own, from on, and forever. My own time... and the time that I own.
8 112Hegemon of Another World
A doctor transmigrates into a world of magic. Devoid of modern technology but not of mysteries beyond science. Follow Ronan as he uses modern knowledge to his advantage and masters the magic to become the Hegemon of Another World.
8 176Hell Fighters
Yamato Makida is an underground MMA fighter working towards helping his wife Junko Makida get clean after years of drug use. But not all things turn out as they should. After descending into hell, Yamato finds himself taking part in a fight, but this one can mean easy living or an enternity of damnation.
8 284Innocent Vampire Gals
This is fan fiction. A Beverly Hills 90210/Buffy: the Vampire Slayer crossover."Bad Girl" Valerie Malone is killed by a blackmailing Spike the Vampire. She comes back as a vampire herself, who is suspected in the vampire killing of Kelly Taylor. She then becomes a woman on the run.
8 74