《LOVENEMIES [END]》27 - Sebuah Jebakan Besar

Advertisement

Bae Sooji tidur nyenyak sepanjang malam dan tidak bermimpi.

Ketika dia bangun keesokan paginya, ingatannya tentang malam sebelumnya berserakan dan dia lupa sebagian besar dari apa yang terjadi setelah dia mabuk. Samar-samar, dia ingat dia bernyanyi dengan sangat baik dengan Kim Myungsoo bertepuk tangan disebelahnya. Myungsoo bahkan menyarankan agar dirinya mendaftarkan diri ke kompetisi bernyanyi dan pria itu akan memainkan cello untuknya.

Sooji tidak yakin apakah dia ingin memberi Myungsoo kehormatan untuk melakukan itu atau tidak.

Tidak ada orang lain di kamarnya selain dia. Dengan linglung karena mabuk, dia berbaring di ranjang. Beberapa saat kemudian, Jung Soojung kembali dengan sarapan ditangannya. Melihat bahwa Sooji bangun, dia berteriak,"Bangun dan sarapanlah."

"Jung Soojung," panggil Sooji dengan lemah. "Aku akan mentraktir kalian makan malam nanti."

"Tentu. Tapi, kenapa kau mentraktir kami?"

"Karena..." Memikirkan alasannya, Sooji dengan gembira berguling di tempat tidurnya dengan senyum di wajahnya. "Karena akhirnya aku bisa keluar dari pekerjaanku sebagai asisten Kim Myungsoo. Sore nanti aku akan mencari Manajer Lee untuk membayar gajiku. Setelah itu, aku tidak akan perlu berurusan dengan orang gila itu lagi," ujarnya sambil tertawa.

Setelah pelajaran pagi berakhir, Sooji bahkan tidak menunggu sampai dia makan siang dan langsung memutuskan untuk mencari Manajer Lee.

Keduanya duduk saling berhadapan di kantor. Manajer Lee dengan santai memegang file itu dan memverifikasi detailnya. Dia berkata,"Aku akan meringkas pembayaranmu terlebih dahulu. Ini kartu absenmu untuk bulan ini. Berdasarkan ini, gaji pokokmu sebesar 2.450 won." Saat pria itu berbicara, dia memberikan kartu absen pada Sooji.

Sooji mengingatkannya. "Manajer Lee, Kim Myungsoo juga berutang 10.000 won padaku. Apa dia sudah memberitahumu?"

"Dia sudah memberitahuku. Itu sudah tercantum di bawah 'biaya layanan khusus' di kolom terakhir."

Tiga kata "biaya layanan khusus" membuat alis Sooji terangkat. Dia kini merasa seperti dia adalah "pendamping" Kim Myungsoo.

Jumlah total yang terdaftar di kartu absen adalah 12.450 won. Sooji menyeringai saat dia menandatangani dokumen dan menyerahkannya kembali kepada Manajer Lee. Kemudian, dia bertanya,"Manajer Lee, apa pembayaran akan dilakukan dengan tunai atau transfer online?"

"Ah? Apa pun. Terserah padamu."

Sooji mengeluarkan ponselnya. "Kalau begitu transfer saja."

"Mm." Manajer Lee melihat kartu absen dan mengangguk. Dia kemudian mengambil formulir lain. "Total biaya penaltimu untuk bulan ini adalah sebesar 50.000 won. Setelah memotong gajimu, kau masih berhutang kepada kami sebesar 37.550 won. Kau bisa mentransfer uangnya ke— "

Advertisement

"Tunggu." Sooji terkejut dan dengan cepat memotongnya. "Biaya penalti apa? Manajer Lee, tolong jangan menakutiku seperti ini. Aku masih muda."

Manajer Lee memberikan formulir yang lain pada Sooji. Pria itu menggelengkan kepalanya dan menghela napas. "Bae Sooji, selama 30 hari kau bekerja, kau secara ilegal menjual informasi pribadi Kim Myungsoo 29 kali kepada 20 orang yang berbeda. Apa aku benar?"

Sooji terdiam membeku. "Apa? Apa maksudmu?"

"Maksudku adalah setiap pagi, kau menjual informasi pribadi Kim Myungsoo. Secara keseluruhan, kau sudah melakukan ini sebanyak 29 kali. Ini adalah masalah yang sangat serius dengan konsekuensi yang tinggi."

Sooji akhirnya menyadari apa yang Manajer Lee maksud. Dia menjelaskan,"Aku hanya membiarkan mereka mengantarkan sarapan untuk Kim Myungsoo. Apa seburuk itu?"

"Kalau begitu katakan padaku, apa kau mengumpulkan uang dari mereka?"

"Aku..." Dia memang menjual informasi pribadi Myungsoo, tapi pada akhirnya dia tidak mengambil uang itu.

Manajer Lee mengetuk meja dengan jarinya dan menatapnya tajam. "Bae Sooji, aku tidak bermaksud untuk mempersulitmu. Selama kau mengumpulkan uang, kau dianggap sudah menjual informasi pribadi orang lain untuk keuntunganmu sendiri. Ini akan menjadi masalah yang sangat berbeda. Dan apa kau tahu karena apa yang kau lakukan, selalu ada seseorang yang menunggu di pintu keluar utara lapangan olahraga timur untuk menyaksikan latihan pagi Kim Myungsoo? Beberapa gadis bahkan berkelahi sambil berusaha untuk memperebutkan perhatiannya. Ini sudah menyebabkan gangguan besar dan kerusakan pada Kim Myungsoo, kampus kita dan bahkan klub sendiri. Mendendamu dengan biaya penalti 50.000 won sama sekali tidak bisa menutupi kerugian."

Karena kesal, Sooji menarik rambutnya. "Tapi aku tidak punya banyak uang."

"Aku tidak bisa membantu. Tolong bayar biaya penalti dalam seminggu. Kalau tidak, kami bisa menuntutmu."

"Bahkan jika kau menuntutku, aku tetap tidak punya uang."

"Bae Sooji, apa kau tahu betapa seriusnya kalau kau tidak membayar setelah pengadilan memintamu untuk membayar? Kau tidak akan bisa membeli rumah atau mobil di masa depan. Dan jika pengadilan menilai dirimu bangkrut, kau akan dilarang mengendarai transportasi yang lebih mahal seperti pesawat terbang dan kereta api berkecepatan tinggi. Lain kali kalau kau pulang, kau hanya bisa naik kereta hijau kuno dengan kursi yang keras."

Manajer Lee mengocehkan semua itu dalam satu napas. Ketika dia selesai mengatakan apa yang ingin dikatakannya, dia melihat Sooji telah menyangga siku di atas meja dan meletakkan dagunya di tangannya. Mata hitam legamnya yang indah tertuju padanya.

Advertisement

Pria itu merasa sedikit canggung dan mendorong kacamatanya. "Apa kau punya hal lain untuk dikatakan?"

"Manajer Lee, apa Kim Myungsoo menyuruhmu melakukan ini?"

Ia sontak terbatuk. "Itu..."

Semuanya tampak jelas sekarang. Gadis itu menahan amarah di hatinya dan tersenyum pedas. "Kau tidak perlu menyangkal apa pun. Kalau Kim Myungsoo keberatan dengan hal itu, dia akan mengatakannya sejak lama. Bukankah dia sengaja mentolerir semua itu hanya untuk saat ini? Dia ingin menghancurkanku."

Manajer Lee merasa sedikit kesal. Sebagai pria tua yang masih lajang, kenapa ia harus terlibat dengan hal-hal sepele seperti ini?

Meskipun dia merasa iba pada gadis itu, apa yang harus dilakukan masih harus dilakukan. Manajer Lee merapikan mejanya dan memberi tahu nomor rekeningnya pada Sooji.

"Aku ingin bertemu dengan Kim Myungsoo," katanya.

"Kau bisa bertemu dengannya kapan saja. Itu urusan kalian berdua." Setelah selesai merapikan mejanya, dia bangkit dan dengan langkah sangat cepat, melarikan diri dari ruangannya.

Ketika pria itu berada di luar, dia menundukkan kepalanya dan mengirim sms pada Kim Myungsoo.

Ini terakhir kalinya aku membantumu menipu seseorang!

Di dalam ruangan, setelah Manajer Lee pergi, Sooji merasa sangat marah hingga dia membanting satu tangannya di atas meja.

Layar ponselnya tiba-tiba menyala. Dia menunduk untuk meliriknya. Kim Myungsoo baru saja mengiriminya pesan dan memberitahukan lokasinya saat ini – di kantin.

Ketika dia tiba di kantin, Sooji masih marah. Dia duduk di seberang Myungsoo dan menatapnya. Dadanya naik turun karena marah dan matanya yang bulat berkilauan. Pipinya mengembung seperti ikan buntal.

Myungsoo senang melihatnya.

Penampilannya yang seperti ini sangat bagus untuk memuaskan selera makannya. Myungsoo baru saja selesai makan dan pergi untuk membeli satu porsi lagi.

Ketika pria itu duduk kembali, Sooji langsung menginjak kaki Myungsoo di bawah meja.

Dia hanya berhasil sekali. Ketika Sooji mencoba lagi, pria itu dengan cepat mengelak. Mereka berdua terus melakukan itu untuk sementara waktu. Kemudian, Myungsoo tiba-tiba merentangkan kakinya dan dengan cekatan menjepit kedua kaki Sooji secara bersamaan. Kaki bagian bawahnya yang panjang dan kuat berhasil mengikat kedua pergelangan kaki Sooji.

Kakinya terlalu kuat. Sooji berulang kali mencoba dan gagal untuk membebaskan diri. Dia berkata dengan marah,"Orang gila, lepaskan aku."

Myungsoo akhirnya melepaskan gadis itu begitu saja.

Sooji ingin menginjaknya lagi. Namun, Kim Myungsoo dengan mudah menghindari kakinya, mengangkat alisnya dan tersenyum padanya. "Kau serius?"

Gadis itu dengan marah menarik kakinya dan mengetuk meja. Setelah mengendalikan emosinya, dia mengangkat dagunya dan bertanya,"Kim Myungsoo, apa yang sedang kau lakukan?"

"Aku ditindas olehmu selama enam tahun." Myungsoo dengan ringan mengusap bibirnya, senyumnya tampak sedikit mesum. "Ini baru satu bulan dan kau sudah tidak tahan?"

"Oh, aku mengerti. Kau hanya ingin aku terus menjadi pesuruh kecilmu, 'kan? Kim Myungsoo, menggertakku seperti ini benar-benar menyenangkan bagimu ya?"

"Tidak." Kim Myungsoo menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Ini sangat sangat menyenangkan."

Sooji rasanya ingin membunuh Myungsoo sekarang juga.

Myungsoo menyelesaikan makan siangnya dan menumpuk piringnya dengan rapi. Dia berkata pada Sooji,"Kau lebih baik membayar dengan tetap menjadi pesuruhku atau kau harus melunasi hutangmu. Pilih salah satu."

"Bagaimana kalau aku tidak memilih?"

"Maka aku hanya bisa menggunakan hukum untuk melindungi diriku sendiri. Aku hampir lupa memberitahumu. 20 orang yang membeli informasi pribadiku darimu semuanya setuju untuk menjadi saksiku."

Sooji bersandar, menyilangkan lengannya dan mengamati pria itu. Dia menggelengkan kepalanya dan menghela napas,"Kau benar-benar pria yang sangat dicintai. Rasanya aku ingin memukulmu sekarang juga."

Sooji benar-benar tidak menyangka bahwa Myungsoo membuat jebakan yang begitu besar baginya, apalagi menggunakan metode yang tidak bermoral seperti itu.

Sebagai mahasiswi jurusan ilmu kedokteran hewan, dia hanya bisa mencari di internet tentang hukum yang relevan dan menggunakan pengetahuan umum untuk menganalisis situasi ini secara singkat. Pada akhirnya, dia mengirim sms pada ayahnya.

Ayah! Aku sangat merindukan kalian!

Apa? Apa kau kehabisan uang?

Ini baru awal bulan. Kemana semua uang sakumu?

Tidak, aku hanya ingin membeli sedikit barang.

Membeli apa?

Laptop, sepatu es, pakaian, tas dan lipstik.

Apa itu yang kau maksud "sedikit"? Putriku adalah anak yang sangat sederhana.

Aku juga membeli sebuah teleskop.

Untuk apa dokter hewan sepertimu membutuhkan teleskop? Apa ada babi di langit?

Siapa yang tidak punya hobi?

Berapa banyak yang kau butuhkan?

Sooji terdiam sejenak. Ia sedikit merasa bersalah, tapi dia tidak punya pilihan lain sekarang.

40.000 won saja.

Kalau 40.000 won terlalu banyak, 37.000 juga tidak apa-apa.

Nak, sekarang umurmu 18 tahun, ada yang harus Ayah beri tahu padamu.

Apa?

Sebenarnya, kau diadopsi.

...

Sooji hampir saja percaya dengan apa yang dikatakan oleh ayahnya.

Tidak dapat memperoleh uang dari ayahnya dan tidak mau pulang dengan kereta hijau kuno, Sooji tampak ragu-ragu sebelum akhirnya mengirim sms kepada Kim Myungsoo sore itu.

Aku ingin kau tahu bahwa aku memiliki semangat yang tidak bisa dipatahkan.

    people are reading<LOVENEMIES [END]>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click