《LOVENEMIES [END]》16 - Sebuah Transaksi Bisnis

Advertisement

Tulang itu tidak terlalu bersih dan memiliki bekas gigitan.

Kim Myungsoo hampir bisa membayangkan Bae Sooji yang sedang menggerogoti tulangnya, mulut gadis itu tampak mengkilap dengan minyak.

Pria itu menggoyang-goyangkan termos itu. Tulang itu benar-benar macet dan tidak bergerak sama sekali. Dia ingin mengeluarkan tulang itu, tapi tidak ingin menyentuh benda menjijikkan itu.

Myungsoo berpikir, bahkan jika tulang itu bisa keluar, ia tidak mungkin menggunakan termos itu lagi. Membayangkan ia akan minum dari termos bekas tulang saja sudah membuatnya mual.

Myungsoo akhirnya memutuskan membuang termos itu ke tempat sampah.

Sejak Sooji bergabung dengan obrolan kelompok penggemar Myungsoo, ponselnya terus berbunyi tanpa henti tanda ada pesan masuk. Kembali keasramanya, Sooji melihat-lihat riwayat obrolan grup dan mengetahui bahwa mereka tidak hanya berbicara tentang Myungsoo, tetapi juga membahas berbagai gosip panas di kampus mereka, gosip selebriti, kiat kecantikan, makanan dan hal-hal lainnya.

Sooji tidak menemukan sesuatu yang penting dari riwayat obrolan itu. Gadis itu tiba-tiba merasa bahwa tujuannya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang musuhnya dengan bergabung dengan klub penggemar itu tidak berhasil.

Sooji masih asik memperhatikan apa saja yang para penggemar Myungsoo bicarakan di grup tersebut. Mereka masih membahas tentang lipstik ketika seseorang mengirim foto. Sooji merasa bahwa foto itu tidak asing. Dia mengklik foto tersebut dan hampir melompat ketika menyadari foto siapa itu.

Orang yang ada di foto itu adalah Myungsoo dan dirinya. Mereka sedang duduk saling berhadapan saat belajar di perpustakaan.

Bukankah itu terjadi tadi malam?

Internet zaman sekarang terlalu menakutkan. Mengambil foto seseorang tanpa persetujuan mereka sedikit tidak bisa diterima, 'kan?

Yang lebih menjengkelkan lagi adalah bahwa sang fotografer bahkan tidak repot-repot untuk menggunakan filter pada foto itu. Kulit Sooji masih tampak gelap. Belum lagi cahaya malam yang buruk menghasilkan efek yang mengerikan.

Dengan dikirimnya foto ini, obrolan grup klub penggemar menjadi heboh.

Siapa ini? Belajar dengan Dewa Esku? Apa aku salah lihat?

Advertisement

Tenang saja, mungkin gadis itu hanyalah orang asing dan mereka kebetulan duduk bersama.

Mereka saling kenal. Aku melihat gadis itu dan Dewa Es bicara.

Jadi memangnya kenapa kalau mereka saling kenal? Aku juga kenal dengan Dewa Es.

Ya, tentu saja. Apa kau belajar dengan Dewa Es sebelumnya?

Jangan khawatir, dia kulitnya sangat gelap. Dewa Es tidak mungkin jatuh cinta padanya.

Bahkan primadona dari Departemen Bahasa Asing saja ditolak oleh Dewa Es. Apa dia akan jatuh cinta pada sampah itu? Tolong gunakan otak kalian.

Sooji menggeram kesal lalu memutuskan untuk bergabung dalam percakapan mereka.

Kalian semua orang aneh.

Kalimat Sooji itu membuat diskusi yang sebelumnya tampak harmonis menjadi kacau. Ada beberapa saat hening. Reaksi mereka setelah ini, Sooji tidak tahu. Karena gadis itu dikeluarkan dari grup.

Ini tidak berhasil. Semakin Sooji memikirkannya, semakin dia merasa sedih. kesal. Ia mengulurkan tangannya ke arah Jung Soojung. "Apa aku boleh meminjam ponselmu untuk sementara waktu dan menggunakan akunmu untuk membalas obrolan kelompok penggemar Myungsoo?"

"Tentu saja." Soojung menyerahkan ponselnya lalu menundukkan kepalanya untuk melihat apa yang akan dikatakan Sooji.

Sooji mulai sibuk sendiri dan mulai mengetik.

Aku tahu apa yang terjadi. Gadis itu sebenarnya adalah teman sekamarku. Dia adalah kekasih masa kecil Myungsoo. Myungsoo tidak bisa melupakannya bahkan setelah bertahun-tahun dan masih terus-menerus mengganggunya sampai hari ini.

Aku tahu kalian mungkin tidak percaya. Sejujurnya, aku juga tidak bisa benar-benar percaya hal ini.

Dan juga, Myungsoo adalah orang yang sangat mesum. Aku tidak akan mengatakan lebih jauh tentang ini karena ini rahasia.

Aku baru saja bertanya pada teman sekamarku. Dia mengatakan bahwa dia tidak menyukai Myungsoo, tapi pria itu tidak bisa melepaskannya tidak peduli seberapa keras teman sekamarku berusaha untuk lepas darinya. Temanku sangat kesal. Bantu temanku untuk memikirkan solusi.

Setelah mengirimkan pesan itu, grup tersebut langsung dibanjiri dengan tangisan keraguan dan ketidakpercayaan dari para penggemar Myungsoo.

Advertisement

Melihat ini, Sooji kembali meneruskan ceritanya.

Semua ini benar. Kim Myungsoo bahkan memaksa teman sekamarku untuk mengantar sarapan untuknya. Apa dari kalian ada yang tertarik untuk menggantikannya? Dia benar-benar tidak peduli dengan pria itu.

Segera setelah mengirimkan pesan itu, banyak orang yang langsung mengirimkan permintaan pertemanan pada akun KakaoTalk Jung Soojung. Hal itu membuat ponsel Soojung tidak berhenti berdering.

Sooji memandangi Soojung yang ada di sampingnya. Soojung menepuk bahunya pelan lalu mengangguk dengan tatapan serius. "Rajaku, lakukan saja apa yang perlu kau lakukan."

Sooji lalu menerima beberapa permintaan teman. Setelah Sooji menerima permintaan pertemanan gadis-gadis itu, mereka sibuk mengirimi pesan. Ada yang menguji kebenaran kata-katanya sebelumnya. Ada juga yang secara halus mengisyaratkan bahwa mereka bersedia untuk menggantikan Sooji untuk mengantarkan sarapan Myungsoo.

Sooji sangat gembira dengan ini. Dia menyetujui semua permintaan pertemanan dan menulis pesan pada mereka semua tanpa terkecuali.

Ada terlalu banyak orang yang ingin mengirimkan sarapan untuk Kim Myungsoo. Teman sekamarku telah memutuskan untuk melelang tugas ini kepada penawar tertinggi. Uang itu nanti akan disumbangkan ke "Asosiasi Internasional untuk Orang yang Tertindas". Jangan khawatir, kami bukan penipu. Kalian bisa mentransfer uangnya ke KakaoTalk, setelah mengirim sarapan untuk Myungsoo. Jika karena alasan tertentu kau tidak berhasil mengantarkan sarapan untuknya, kau tidak perlu membayar.

---

Akhirnya, Sooji berhasil melelang tugas untuk "mengantarkan sarapan Kim Myungsoo besok" seharga 50 yuan.

Soojung yang masih menonton dari samping tercengang. "Kau benar-benar berhasil?"

Sooji menyerahkan ponsel Soojung. "Ya, bagaimanapun juga, aku tidak harus bangun pagi-pagi besok."

"Aku masih punya pertanyaan. Apa itu 'Asosiasi Internasional untuk Orang yang Tertindas'? "

"Aku baru saja mendirikannya. Anggota asosiasi itu adalah aku, aku dan aku."

Mendengar itu, Soojung terdiam.

"Apa ada yang salah?" Sooji menunjuk ke dirinya sendiri. "Aku saat ini sedang ditindas oleh pria itu. Ketika dalam kesulitan, mendirikan yayasan untuk menyelamatkan diri sendiri dapat dianggap sebagai upaya terakhirku."

Soojung merasa bahwa sejak bertemu Sooji, pandangan dunianya terhadap dunia luar semakin aneh.

Dini hari berikutnya, Myungsoo, tentu saja, sekali lagi menelepon Sooji dan mengingatkannya untuk mengantarkan sarapannya. Sooji segera setuju untuk melakukannya.

Kali ini, pria itu tidak menunggu lama. Namun, orang yang datang bukanlah Sooji.

"Hai, Myungsoo. Aku Shin Yeeun. Kau bisa memanggilku Yeeun." Gadis yang menyebut dirinya Yeeun itu mengulurkan sarapan padanya.

Gadis itu mengenakan rok dan riasan tipis. Kulitnya sangat bagus dan matanya dipenuhi dengan senyum. Bibirnya tipisnya berwarna merah muda. Gadis itu tampak seperti tunas bunga mawar yang sedang mekar.

Myungsoo menyelipkan tangannya ke sakunya. Dia tidak mengambil sarapan yang ditawarkan gadis itu dan malah bertanya,"Dimana Sooji?"

"Dia memiliki urusan. Dia khawatir bahwa kau akan menunggu dengan tidak sabar dan memintaku untuk mengantarkan sarapan."

Yeeun menjawab dengan alasan yang sudah dia dan Sooji persiapkan sebelumnya.

Myungsoo tidak bereaksi terhadap kata-katanya dan malah menatap matanya. Diamati dengan penuh perhatian oleh pria itu, wajah Yeeun secara tidak sadar memanas. Gadis itu lalu menggeser wajahnya yang memerah untuk menghindari pandangan pria tampan itu.

Myungsoo tiba-tiba berkata,"Kau."

"Ah?"

"Katakan yang sebenarnya, aku akan mentraktirmu nonton film."

Tanpa ragu, Yeeun menceritakan seluruh proses transaksi bisnis yang ia dan Sooji lakukan secara terperinci.

Setelah mendengarkan cerita lengkapnya, Myungsoo tersenyum simpul.

Ada jalan menuju surga tetapi Sooji menolak untuk menerimanya — sebaliknya, gadis itu lebih memilih untuk menerobos masuk ke neraka meskipun tidak ada pintu ke sana.

Suasana hatinya tiba-tiba berubah cerah. Myungsoo menerima sarapan itu dan minum seteguk susu.

Naeun menyaksikannya mengambil sarapan dan berpikir bahwa ini adalah pemandangan yang sangat menenangkan. Dia sedikit penasaran dan setelah mengumpulkan keberaniannya, ia memutuskan untuk bertanya,"Dewa Es, apa kau benar-benar tergila-gila dengan Sooji, sampai-sampai kau tidak bisa melupakan dan masih terus mengejarnya bahkan setelah bertahun-tahun?

Pfffff——

Sekali lagi, Myungsoo memuntahkan tegukan susunya.

    people are reading<LOVENEMIES [END]>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click