《LOVENEMIES [END]》11 - Asisten Atlet

Advertisement

Bae Sooji seperti anak ayam yang baru menetas yang membutuhkan waktu seminggu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru. Ketika dia menjadi lebih akrab dengan gaya hidup barunya, dia sudah lebih dulu diangkut dengan bus ke sebuah pangkalan militer yang berjarak seratus kilometer dari universitasnya.

Mereka harus menghabiskan satu bulan di tempat ini yang jaraknya bermil-mil jauhnya dari peradaban. Masa satu bulan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Korea. Itu artinya para mahasiswa dan mahasiswi akan menghabiskan liburan selama seminggu untuk merayakan ulang tahun negara mereka dengan melakukan pelatihan militer.

Memikirkan hal ini saja sudah akan membuat seseorang menangis.

Jung Soojung memiliki keterampilan akting yang luar biasa. Selama pelatihan, dengan wajah pucat, dia berpura-pura berayun lemah dan jatuh ke tanah dan akhirnya diizinkan untuk beristirahat di sudut. Sooji juga mencoba hal ini sekali tetapi ketahuan oleh instruktur militer dan dia akhrinya dihukum dengan lari keliling lapangan. Setelah kejadian itu, gadis itu menyerah dan melakukan semua tugas yang diberikan tanpa keluhan sama sekali.

Sebulan kemudian, Sooji mengakhiri pelatihan militer tepat pada waktunya untuk menyambut akhir pekan. Maka dari itu, dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Gwangju.

Dia pulang bersama Kim Jongin. Keduanya melangkah keluar dari stasiun kereta dan Sooji menelepon ayahnya. "Ayah, ayah dimana?"

"Ayah di Pintu Keluar 1. Apa kalian sudah sampai?"

"Ya, kami juga di Pintu Keluar 1." Saat gadis itu berbicara, ia melihat ayahnya berjalan menuju ke arahnya dengan ponsel di tangannya. Gadis itu dengan riang melambai pada ayahnya.

Kepala Sekolah Bae mengabaikan gerakannya dan malah berjalan melewatinya, membuat Sooji mengerutkan keningnya.

Melalui ponselnya, Kepala Sekolah Bae bertanya,"Ayah sama sekali tidak melihatmu. Apa kau salah jalan?"

"Ayah..." Di belakangnya, Bae Sooji memanggilnya lirih.

Kepala Sekolah Bae segera berbalik. Setelah melihat Sooji, mulutnya terbuka. Ekspresi keheranan muncul di wajahnya dan dia langsung tertawa,"Hahaha!"

Sambil memegangi perut ratanya, Kepala Sekolah Bae berujar "Kenapa kulitmu gelap sekali? Ya Tuhan, ayah bahkan tidak bisa mengenalimu lagi. Kalian pergi ke tambang batu bara atau pergi pelatihan militer sebenarnya?"

"Aku tahu kulitku sekarang menjadi lebih gelap. Berhentilah mengingatkanku, ayah!"

Advertisement

"Baiklah, maaf, ini salah ayah. Ayah akan berhenti mengingatkanmu." Kepala Sekolah Bae menahan tawanya dan menenangkan Sooji sambil membawa mereka ke tempat parkir.

Dalam perjalanan ke sana, Kim Jongin dan Bae Sooji pergi ke kamar kecil. Kepala Sekolah Bae menunggu di luar dan dengan bersemangat menelepon istrinya. "Aku sudah menjemputnya. Kami akan pulang sebentar lagi. Pulanglah ke rumah lebih awal. Kau perlu melihat betapa gelapnya kulitnya. Aku berjalan melewatinya tadi dan sama sekali tidak mengenalinya. Dia terlihat seperti penumpang gelap dari Afrika. Dia kini seperti telur busuk! Eh— "Kepala Sekolah Bae masih mengobrol dengan antusias ketika dia berbalik dan melihat putrinya yang tersayang sudah berdiri dibelakangnya dan menangkap basah dirinya.

Sooji menatap ayahnya kesal.

Kepala Sekolah Bae sedikit malu. Dengan lemah, pria paruh baya itu meyakinkannya,"Tidak apa-apa. Kau terlihat lebih ramping dengan kulit gelap."

Dengan nada yang sangat polos, Sooji dengan sengaja berteriak ke arah telepon,"Ayah, nona itu sepertinya akan menuju ke arah yang sama dengan kita! Apa kau ingin memberinya tumpangan? Ayah bilang dia benar-benar cantik dan bahkan ayah sudah menambahkannya di KakaoTalk! Apa ayah sudah lupa?" Setelah berkata seperti itu, Sooji dengan gembira berjalan melewati ayahnya.

"Sayang, aku tidak melakukannya! Jangan dengarkan omong kosongnya! Kau harus percaya padaku, aku bukan orang seperti itu."

Akhir pekan Sooji di rumah dapat disimpulkan seperti dua hari pesta tanpa henti. Sayangnya, waktu berlalu sangat cepat ketika seseorang menikmati waktunya. Rasanya Sooji baru saja tiba di rumahnya, namun ia sudah harus mengepak tasnya dan membawanya kembali ke kampusnya.

Nyonya Bae memasukkan banyak makanan ke dalam kopernya dan menyerahkan uang saku pada putri kecilnya.

"Pergilah ke salon untuk merawat kulitmu," instruksi Nyonya Bae.

Sooji hanya tersenyum kecil mendengar perkataan ibunya. "Karena ibu adalah ibuku, aku akan dengan senang hati menerimanya."

Di kereta berkecepatan tinggi ke Seoul, Bae Sooji menerima pesan aneh.

Selamat karena terpilih oleh Gelanggang Es UNK.

Nama Pekerjaan: Asisten Atlet

Jenis Pekerjaan: Paruh waktu

Silahkan melapor ke kantor lantai pertama yang terletak di sayap timur gelanggang es dengan ID mu minggu depan, dari hari Senin sampai Rabu, 9:00 - 18:00. Kalau kau tidak melapor, kau akan gagal mendapatkan pekerjaan ini.

Advertisement

Asisten atlet? Kening Sooji berkerut.

Apa-apaan itu?

Dia masih bingung setelah membaca pesan yang diterimanya ketika Jongin bersorak rendah di sampingnya,"Bos, kau juga menerima pesan dari mereka? Aku juga dipilih oleh gelanggang es!"

Sooji mengambil ponsel Jongin dan melirik pesan yang juga diterima oleh pria hitam manis itu. Inti pesan mereka pada dasarnya sama, satu-satunya yang berbeda adalah nama pekerjaan mereka. Nama pekerjaan Jongin adalah "kru gelanggang es", yang merupakan jabatan sempurna yang bisa diharapkan dari pekerjaan paruh waktu pada umumnya.

Saat mengetahui bahwa Sooji ditugaskan sebagai asisten atlet, Jongin berkata,"Itu sangat tidak terduga. UNK memiliki beberapa atlet yang melakukan olahraga terkait es. Ada tim seluncur cepat, tim seluncur indah dan juga tim hoki es. Mungkin karena itu mereka membutuhkan asisten untuk atlet mereka."

Sooji berpikir bahwa itu cukup masuk akal.

Setelah kembali ke asrama, Sooji mengetahui bahwa Jung Soojung juga terpilih. Keesokan harinya, mereka bertiga menuju gelanggang es saat makan siang untuk mengkonfirmasi tawaran pekerjaan paruh waktu mereka. Baik Soojung dan Jongin adalah kru gelanggang es dan mereka sudah bisa pergi setelah mengisi informasi pribadi mereka dan menandatangani beberapa dokumen.

Hanya Sooji yang belum boleh pergi.

Im Yoona menelepon. Tak lama kemudian, seorang pria datang ke kantornya. Pria itu tampak berusia tiga puluhan, bertubuh ramping dan juga tinggi. Dia memiliki kulit yang putih dan mengenakan kacamata, pria itu memberi kesan yang hangat dan ramah.

"Halo, kau pasti Bae Sooji?" Dia langsung bertanya setelah masuk ke kantor.

"Ah? Benar. Dan kau adalah...?"

"Biarkan aku memperkenalkan diri. Aku manajer tim hoki sekolah kita. Namaku Lee Jongsuk. Kau bisa memanggilku Manajer Lee."

"Halo, Manajer Lee." Tanpa mengedipkan mata, Sooji dengan tenang menjabat tangannya. Namun, dia sedikit bingung. Kenapa tim hoki es sekolah memiliki manajer? Rasanya mereka seperti tim olahraga profesional saja.

Manajer Lee sepertinya bisa menebak pikiran Sooji. Dia mendorong kacamatanya dan tersenyum. "Kau mungkin tidak tahu apa yang sedang terjadi, jadi izinkan aku menjelaskannya secara singkat padamu. Sejak tahun lalu, UNK dan Klub Hoki Es X-Dragons telah bekerja sama untuk membangun model pemasaran baru bagi tim hoki es yang didukung oleh sekolah dan beberapa sponsor. Strategi ini sudah terbukti cukup sukses. Aku awalnya ditempatkan di kantor pusat tapi kemudian dipindahkan tahun ini untuk mengurus tim hoki es UNK agar mereka menjadi lebih baik. "

Sooji hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Tim hoki es UNK sudah membina atlet bintangnya sendiri. Kami ingin membantu mereka dengan cara yang membuat mereka nyaman dan karenanya kami merekrut asisten atlet dan ini kami lakukan secara rahasia dan tidak diungkapkan kepada publik. Kami tidak ingin melihat para gadis-gadis heboh karena hal ini. Setelah beberapa putaran seleksi, kami merasa dirimu sangat cocok untuk posisi ini. Pertama, kau memiliki pengalaman masa lalu dengan olahraga es. Dari pernyataan pribadimu, dapat dilihat bahwa kau adalah orang yang teliti dan penuh perhatian dan kau melamar untuk bekerja di gelanggang es tanpa motif tersembunyi. Selain itu..." Manajer Lee menjelaskan alasannya yang lain karena telah memilih dirinya.

Setelah selesai mengoceh, Manajer Lee bertanya,"Apa kau masih memiliki pertanyaan?"

"Hanya untuk memperjelas, apa aku bisa berseluncur es gratis?" tanya Sooji.

Manajer Lee tersenyum. "Tentu saja."

Setelah itu, Manajer Lee memberi Sooji sebuah kontrak. Kontrak itu tampak tidak penting. Sooji membaca syarat-syarat yang tertera dan merasa semuanya sudah sesuai. Gaji per jamnya juga dua kali lebih tinggi dari gaji Jongin. Dia sangat gembira dan dengan segera menandatangani kontrak tersebut.

Setelah kontrak ditandatangani, Manajer Lee mengatakan bahwa ia akan membawa Sooji untuk bertemu dengan atlet yang ditugaskan padanya, "bintang" dari tim kampus mereka. Manajer Lee dengan sopan membuka pintu untuk Sooji, membiarkan gadis itu berjalan terlebih dahulu. Sooji tidak menyadari bahwa kini Manajer Lee diam-diam menghapus keringat di keningnya, menandakan bahwa pria itu kini sedang gugup.

Manajer Lee mengeluarkan ponselnya, menundukkan kepalanya dan mulai mengirim pesan pada seseorang.

Dewa, kami sekarang menuju ke atas.

Dengan cepat, pesan balasan masuk ke ponselnya.

"Mm."

    people are reading<LOVENEMIES [END]>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click