《LOVENEMIES [END]》9 - Pergi ke Universitas
Advertisement
Bae Sooji lulus di Universitas Negeri Korea yang ada di Seoul. UNK termasuk ke dalam lima universitas negeri terbaik di negara itu. Tingkat kesulitan ujian masuk UNK pun juga cukup tinggi.
Sooji berhasil masuk di UNK dengan skor minimum. Namun, nilainya terlalu rendah untuk jurusan yang ia lamar. Maka dari itu dia akhirnya masuk ke ilmu kedokteran hewan.
Baru pada saat itulah Sooji mengetahui bahwa seseorang sebenarnya bisa mengambil jurusan ilmu kedokteran hewan di universitas.
Kepala Sekolah Bae sedikit khawatir. "Tidakkah ilmu kedokteran hewan melibatkan stimulasi menyusui induk babi atau sesuatu seperti itu? Apa kau akan berakhir di peternakan babi yang merangsang ibu babi untuk menyusui di masa depan? Itu tidak mungkin terjadi. Hanya membayangkannya saja sudah membuat kepala ayah sakit. Belajarlah dengan baik agar nilai akademikmu bagus agar kau bisa berpindah jurusan."
Sooji tidak merasa bahwa jalur akademik itu lebih baik dari ilmu kedokteran hewan.
Namun, Sooji tetap bahagia. Dia sempat gelisah sejenak sebelum akhrinya kembali ke sikapnya yang biasa saja, berusaha menikmati sisa liburan musim panasnya sebelum akhirnya ia harus mengangkut kopernya dan dengan senang hati pergi ke universitasnya.
Memangnya kenapa kalau dia mengambil jurusan ilmu kedokteran hewan? Dengan gelar sarjana dari universitas bergengsi seperti UNK, hal itu masih menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan.
Kepala Sekolah Bae sedikit khawatir dan akhirnya memutuskan untuk mengantarkan putrinya ke universitasnya. Mereka memutuskan untuk naik kereta dari Gwangju ke Seoul.
Teman sekelas sekolah menengah atas Bae Sooji, Kim Jongin, juga ikut.
Kim Jongin dan Bae Sooji adalah teman sekelas selama tiga tahun. Pria berkulit gelap itu pada dasarnya adalah pesuruh Sooji dan biasanya ia akan memanggil gadis itu dengan sebutan "Bos". Namun, dia tidak berani berperilaku begitu ceroboh di depan ayah Sooji. Dia takut bosnya akan dihajar oleh ayah bosnya.
Karena itu, dia hanya bisa memanggil Sooji dengan namanya. Tidak terbiasa dengan hal ini, satu kata "Sooji" tampak memutar mulut Jongin dengan tidak nyaman setiap kali dia menyebut nama gadis itu.
Advertisement
Kepala Sekolah Bae merasa ada yang salah dengan pria itu. Dia tampak gelisah tanpa henti. Apakah mungkin pria itu adalah salah satu dari orang-orang yang berniat mengejar putrinya yang berharga? Memikirkannya saja sudah membuat hati Kepala Sekolah Bae menghangat. Memangnya siapa yang bisa menolak pesona putri semata wayangnya?
Kepala Sekolah Bae kemudian mulai dengan santai berbagi petualangan masa mudanya: bagaimana dia biasa berlatih tinju dan lain sebagainya. Dia juga bercerita saat dimana ia mengunjungi keluarga istrinya dan tidak membutuhkan pisau untuk membantu mereka menyembelih ayam. Leher ayam patah hanya dengan satu putaran dari jari-jari besarnya.
Jongin yang mendengarkan di samping Sooji sangat khawatir. Dia mulai gagap setiap kali berbicara.
Sooji sedang duduk di dekat jendela dengan satu tangan disandarkan di bawah dagunya. Kereta api yang mereka naiki berjalan terlalu cepat. Melihat pemandangan yang melaju kencang, gadis cantik itu merasa sedikit pusing. Dia meregangkan lehernya dan kemudian berkata,"Membosankan sekali. Kim Jongin, kenapa kau tidak mengganti jurusanmu?"
Jongin tertegun sejenak. "Mengganti, mengganti apa?"
"Pindah ke ilmu kedokteran hewan. Akan sangat membosankan jika aku sendirian."
Mendengar kata-katanya, Kepala Sekolah Bae yang duduk di antara mereka sontak memukul kepala Sooji dengan pelan. "Dia berhasil masuk ke sekolah kedokteran dan kau ingin dia pindah ke ilmu kedokteran hewan? Jangan konyol."
"Apa yang salah dengan menjadi dokter hewan? Baik dokter yang merawat manusia maupun dokter hewan sama-sama merawat yang sakit. Tidak peduli itu manusia atau babi, kedua profesi itu sama-sama menyelamatkan jiwa. Terlebih lagi, lihatlah bagaimana berita selalu melaporkan bahwa beberapa dokter dipukuli saat menjalankan tugasnya. Pernahkah ayah mendengar tentang dokter hewan dipukuli oleh seekor babi saat merawat mereka?"
Kepala Sekolah Bae tercengang melihat betapa masuk akal logika Sooji. Pria paruh baya itu sejenak tidak bisa memikirkan bantahan yang baik dan hanya menggelengkan kepalanya. "Dasar anak nakal!"
Sooji merasa sedikit jengkel dan sedih. Sambil berbaring di meja lipat kecil di depannya, dia mengerutkan bibirnya dan dengan lembut berkata,"Aku hanya takut kalau aku akan kehilangan seorang teman lagi."
Advertisement
Kepala Sekolah Bae cukup terkejut mendengar penuturan Sooji.
"Bos... Maksudku, Sooji..." Jongin membuka suara.
Kepala Sekolah Bae meliriknya dengan perasaan tidak puas. "Apa kau baru saja mengatakan bahwa putriku adalah orang yang penyuruh? Kenapa kau memanggilnya seperti itu?
"Ah? Tidak tidak, tidak, yang kumaksud adalah... Sooji, aku sudah melihat peta. Bangunan sains pertanian tidak jauh dari gedung sains medis. Kita masih bisa pergi makan dan belajar bersama."
"Hm, baiklah." Masih terbaring di meja lipat, Sooji mengangguk.
Dari Gwangju ke Seoul, memakan waktu hampir tiga jam dengan kereta api kecepatan tinggi. Kepala Sekolah Bae menemani kedua anak itu dan akan menetap di asrama mereka. Mereka kemudian makan malam bersama di kantin UNK sebelum Kepala Sekolah Bae bersiap untuk kembali pulang ke Gwangju dengan kereta malam.
Sooji ingin mengantar ayahnya ke stasiun kereta tetapi ayahnya bersikeras menolak.
Saat berpisah di gerbang sekolah, Kepala Sekolah Bae sekali lagi mengingatkan putrinya,"Ingatlah untuk belajar dengan baik sehingga kau dapat memenuhi syarat untuk studi pascasarjana. Akan lebih baik jika kau dapat melanjutkan studimu untuk mendapatkan gelar doktor. Tidak masalah bahkan jika kau perlu pergi ke luar negeri. Jangan khawatir, keluarga kita mampu membiayaimu. Saat ini, persyaratan minimum untuk mengajar di sebuah universitas adalah PhD." Dia masih fokus pada gadis itu agar gadis itu mengambil rute akademik.
"Ayah, aku merasa sepertinya ayah terus-menerus mengomel," keluh Sooji akhirnya.
Kepala Sekolah Bae berbalik dan diam-diam menghela napas di dalam hatinya.
"Itu karena ayahmu sudah tua sekarang," batinnya.
Advertisement
The Strange Life of an Elf From Sydney
A fanfiction of Wutosama's Metaworld Chronicles following a (mostly) original cast of characters. Set at the end of 2002, The Strange Life of an Elf From Sydney follows the story of Luna and co. as they navigate their way through their teenage years and find their place in the world. But in this world, death isn't uncommon and it takes tenacity to thrive. Will the girl's survive into their adulthood or die trying to get there?
8 110The M.S. Fortune
John comes out of stasis aboard Starship Fortuna and is instantly made Captain by the bestest Simulated Intelligence in the Universe and then they live happily ever after, solving problems. Yeah. That’s totally what happens. Where are you going John? Why don’t you like my synopsis? I think it’s great and totally not full of lies. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~Written by Vitaly S Alexius (author of Romantically Apocalyptic) and Angry Spider (author of... various). Dark comedy! Fantastic Adventure! Space! Sexy robots! Please insert more descriptive keywords! Notice of interest:This book operates on a unique concept of "Reader Causality". Meaning - every review left on it incrementally impacts the story, adding in a new, minor twist to it. If you already left it a review - then you can impact the story by leaving comments beneath new chapters.
8 75System Hunter
Reincarnated as Ernesh Ungar of Gram Clan born with the weakest core must find a way to become stronger in this strange new world.
8 119Survival In The Apocalypse
Plot: The era of turmoil has begun. A meteor shower destroyed most of humanity's cities, right after a sudden disaster the world's habitat changed completely. Organisms that were once extinct appeared again, plants and animals quickly changed and evolved strongly. Civilizations that once disappeared have reappeared, unlocking mysteries from tens of thousands of years ago. Dimensional portals appeared, and countless races also followed the portal to the human world. From here the battle for survival between countless races broke out, which can be seen as the darkest pages of history in human history. Overview of the main character: Name: Noah Nickname: Ice Frog. Biography: Parents disappeared at a young age, lived with his brother. After the age of ten, his brother also disappeared. Since then, he has lived in exile at the beginning of the street. Because to continue living, I used to do many jobs, from begging to stealing, I have been in and out of prison many times. Although he is a sinner, Noah is a man of principles, not the type of person who likes to do wrong things. Due to living in a bad environment, Noah's personality is very closed, being a careful person, thinking before and after. He has no passion for gambling or prostitution, he prefers quiet places. Note when reading the story: The series has a slow plot, many gore scenes. Not suitable for short-tempered people, love purple, hate lies. Because it's the apocalypse genre, what's bad in real life is in the story. This is a survival story, not a self-made story, so there is no coloring, bragging, flirting, or going for a walk. As for human values, please read and feel.
8 204Babysitting Criminals While Pregnant *Slow Updates*
Lucy's pregnancy is very much unplanned. Her unborn baby is the bastard child of an affair she was forced to play in. Panicking for a grip on what to do, Lucy soon becomes a little unhinged. Pregnant, young, and scared, the Celestial Mage is suddenly given custody of Cobra and Midnight, ex-members of the Oracion Seis for an entire year to prove they can be good men again.
8 119Yu-Gi-Oh Zexal (male reader)
Taking place in the near future in a place called Heartland City, the story focuses on Yuma Tsukumo, a young duelist who strives to become the Duel Monsters champion, despite being an amateur. One day, during a duel with a rival named Shark, a mysterious spirit called Astral appears before him, and helps him to win.
8 80