《LOVENEMIES [END]》5 - Menjadi Seorang Ayah
Advertisement
Guru Kang membawa Bae Sooji dan anggota kelas lainnya dalam perjalanan ke peternakan ayam.
Peternakan ayam itu berbau neraka. Bau busuk itu sangat mengerikan bagi Sooji sampai-sampai kepalanya pening. Dia mencubit hidungnya dan bertanya pada Kim Myungsoo,"Apa kau mencium sesuatu yang menjijikkan?"
"Menurutmu?" Kim Myungsoo juga mencubit hidungnya ketika dia menjawab pertanyaan Sooji.
"Ayo pergi. Aku tidak ingin tinggal di sini. "
"Kita tidak bisa pergi. Guru Kang menyuruh kita mengumpulkan beberapa telur. Setiap orang harus mengumpulkan lima butir telur."
"Oh, bantu aku mengumpulkannya kalau begitu." Sooji mengulurkan keranjang kecilnya ke tangan Myungsoo.
Kim Myungsoo memutar matanya. Akhir-akhir ini, dia sudah memutar matanya begitu sering sehingga sekarang itu menjadi kebiasaan.
Setelah mengumpulkan telur, Guru Kang membawa mereka untuk berkeliling di tempat penetasan telur. Di sini, Sooji mengamati seluruh proses penetasan telur untuk pertama kalinya. Dari bagaimana seorang anak ayam mematok jalan keluar dari cangkangnya hingga saat di mana ayam itu benar-benar lepas dan dengan sembarangan mengambil langkah pertama, seluruh proses itu terlalu menggemaskan!
Sooji tidak tahu bagaimana menggambarkan secara akurat apa yang dia rasakan pada saat itu. Setelah pulang ke rumah, dia memberi tahu ayahnya bahwa meskipun bau busuk itu membunuhnya, begitu dia melihat anak ayam yang menetas dari telur, itu membuatnya sangat bahagia dan dia tidak menyesal pergi ke sana.
Kepala Sekolah Bae mengajarinya pepatah baru yang disebut "perjalanan yang berharga" dan secara tidak jelas menjelaskan artinya kepadanya Sooji.
Dengan ekspresi mengerti di wajahnya, Bae Sooji dengan penuh semangat mengangguk seperti seekor ayam sedang yang mematuk nasi. "Tepat seperti itu!"
Kepala Sekolah Bae berpikir bahwa putrinya terlalu manis ketika dia seperti itu. Dalam suasana hati yang baik, pria itu membelai kepala kecil Sooji dan mulai menjelaskan cerita di balik menetaskan telur.
Setelah mendengarkan ayahnya, Sooji mengeluarkan sebutir telur dari kulkasnya dan memegangnya di telapak tangannya. Dia bertekad untuk menetaskan telur itu sendiri.
Advertisement
Kepala Sekolah Bae berpikir bahwa Sooji melakukan itu hanya untuk bermain-main. Namun, siapa sangka gadis kecil itu akhirnya memegang telur tersebut sepanjang hari, tidak mau menaruhnya bahkan saat makan atau tidur. Perilaku Sooji itu bertahan selama seminggu,
Melihat sikap putri kecilnya, Kepala Sekolah Bae tidak tahan untuk memberi tahu Sooji bahwa jenis telur yang ia miliki adalah telur yang tidak bisa menetas.
Sooji memegang telur itu bahkan selama pelajaran. Saat mengajar, Guru Kang dengan santai menyapu matanya ke seluruh bagian kelas dan perhatiannya segera ditangkap oleh Sooji. Wajah gadis kecil itu penuh konsentrasi dengan tangan kirinya yang bertumpu di meja sambil memegangi telur berwarna krem. Gambaran itu, jujur saja, tidak peduli berapa kali Guru Kang melihatnya, wanita itu tetap tidak terbiasa.
Orang yang lebih tidak terbiasa dengan ini adalah Kim Myungsoo.
Meskipun belum ada yang menetas, Sooji sudah memperlakukan telur itu seperti anaknya yang berharga dan menyebut dirinya sebagai ibu. Karena dia adalah seorang ibu, tentu saja Kim Myungsoolah yang menjadi ayahnya. Sooji bahkan mengadakan diskusi serius dengan Myungsoo tentang nama apa yang harus mereka berikan kepada anak mereka.
Myungsoo mendapati dirinya menjadi orang aneh ketika ia menjadi ayah dari sebutir telur. Meskipun dia tidak bisa tahu apa yang salah, hal itu masih membuatnya merasa sangat canggung.
Satu-satunya bentuk perlawanan yang bisa ia lakukan adalah melarikan diri.
Oleh karena itu, sejak dinobatkan menjadi ayah dari sebutir telur, Kim Myungsoo langsung menyelinap pergi segera setelah pelajaran berakhir. Bocah kecil itu selalu menjadi yang pertama keluar dari kelas. Bahkan Guru Kang menghela napas puas atas pemandangan langka siswa tercerdasnya yang langsung menuju ke luar.
Perilaku Myungsoo tidak memuaskan Sooji. Dia menggerutu kepada ibunya setelah pulang sekolah. Nyonya Bae mengatakan kepadanya bahwa dia sudah menjadi seorang janda dan dia tidak perlu khawatir karena hal itu sudah biasa di negara mereka.
Meskipun Sooji tidak mengerti apa-apa, namun gadis kecil itu merasa jauh lebih baik dengan kata-kata ibunya.
Advertisement
Sedangkan Myungsoo, dia harus membayar harga kecil karena mengabaikan tugasnya sebagai seorang ayah.
Para pengganggu sekolah sudah menunjuknya sebagai target.
Beberapa senior di sekolah mereka berkumpul bersama untuk membentuk geng kecil yang bertugas dalam memeras uang saku dari para junior mereka. Mereka bahkan menggunakan ancaman kekerasan untuk mencegah korban memberitahu guru dan orang tua mereka.
Myungsoo tidak hanya kecil dan kurus tetapi juga pendiam. Dia tidak banyak bergaul dengan siswa lain dan karenanya, dengan mudah bocah itu menjadi target mereka.
Setelah beberapa kali mengamati Myungsoo, para pengganggu itu akhirnya beraksi.
Ketika pelajaran berakhir hari itu, Myungsoo sekali lagi langsung keluar dari kelas. Baru saja beberapa saat ia keluar dari gerbang sekolah mereka, dia tertangkap basah oleh beberapa anak yang tubuhnya jauh lebih besar dari Myungsoo dan ia langsung diseret ke sudut sekolah.
Myungsoo melihat beberapa seniornya menyeringai jahat. Mereka menyuruhnya untuk "meminjamkan" sejumlah uang kepada mereka untuk mereka belanjakan.
Myungsoo ingat seorang guru pernah berkata bahwa ketika menghadapi pemerasan, langkah pertama adalah menyerahkan uang untuk mencegah agar tidak dipukuli. Setelah itu, ia bisa melaporkan kejadian itu kepada seorang guru atau orang tuanya untuk membuat laporan pada polisi.
Karena itu, meskipun dia sedikit gugup, dia tidak sepenuhnya ketakutan dan diam-diam mulai mengambil uangnya yang ia simpan didalam saku kemejanya.
Pada saat itu, sebuah suara kecil nan nyaring memotong adegan itu,"Apa yang kalian lakukan?!"
Semua orang sontak menoleh ke sumber suara. Mereka bisa melihat sesosok gadis kecil bertubuh mungil dengan rambut yang diikat menyerupai dua buah ekor kuda. Gadis kecil itu mengenakan seragam sekolah longgar dengan syal merah yang diikat di lehernya.
Gadis kecil itu menunjukkan wajah sangarnya. Tangan kanannya bersandar di pinggangnya sementara tangan kirinya... Tangan kirinya memegang sebutir telur.
Ada yang aneh dari seluruh situasi ini.
Meskipun gadis kecil itu – Sooji – menatap para pengganggu itu dengan tatapan tajam, para pengganggu itu tidak terkesan sama sekali. Oleh karena itu, pemimpin dari para pengganggu itu berusaha keras untuk mengintimidasnya,"Pergilah! Kalau tidak, kami akan menghajarmu bersama dengan bocah ini!"
"Kau berani? Ayahku adalah kepala sekolah! Dia akan memukulmu dan juga ayahmu!"
Seolah-olah kata "kepala sekolah" adalah hal yang paling menakutkan yang pernah mereka dengar, anak laki-laki bertubuh besar itu langsung ketakutan dan tidak ragu melepaskan Myungsoo. Sebelum pergi, mereka tidak lupa untuk mengeluarkan peringatan,"Jangan berani-beraninya kau!"
Myungsoo bersandar di dinding dan melihat Sooji berjalan ke arahnya.
Gadis kecil itu memegang telur sambil menuju ke arahnya. Sepertinya Sooji dalam suasana hati yang baik. Kedua kuncir kuda itu ikut berayun seiring dengan gerakannya, membuatnya tampak seperti kelinci kecil.
Untuk sesaat, Myungsoo berpikir bahwa gadis ini tidak seburuk itu.
Sooji berjalan di depannya. Dia memanggil bocah kecil itu dengan suara nyaring,"Ayah Telur."
Myungsoo merasa seperti ada sesuatu yang berat yang kini menimpa kepalanya. Sepertinya ia harus menarik kembali kata-katanya.
"Apa uangmu masih ada?" tanyanya.
Myungsoo menganggukkan kepalanya sambil mengerutkan bibirnya sebelum akhirnya bergumam,"Terima kasih."
"Sama-sama. Hanya aku yang bisa membelanjakan uangmu. "
Myungsoo lagi dan lagi hanya bisa menghembuskan napasnya pasrah.
P: Kapan pertama kali kau menjadi ayah?
Kim Myungsoo: Saat aku duduk di kelas 2 SD. Nama anak kami adalah Telur.
P: Apa yang terjadi selanjutnya?
Kim Myungsoo: Ayah mertuaku memakannya.
Advertisement
Only Villains Do That
While waiting on an Akihabara train platform one day, ordinary high schooler Yoshi Shinonome was suddenly plucked from his normal life in Japan and whisked away by a beautiful goddess to Ephemera, a world of magic and adventure, to serve as her Hero and drive back the evil Dark Lord. This is not his story. Standing nearby at the moment Yoshi was isekai'd was a man named Seiji - a rude, cranky, misanthropic musician who was not at all pleased to find himself also snatched up and transported to Ephemera by the goddess's wicked sister, Virya. According to this self-proclaimed Goddess of Evil, the whole fantasy adventure thing was a game she and her sister played to stave off the boredom of immortality, and since the good goddess, Sanora, had picked her Hero...well, Virya needed a Dark Lord. A grown man with his own career and ambitions, Seiji has no interest in playing. Unfortunately for him, the call to adventure was not a request. Now, he must conquer Ephemera and defeat the Hero...or Virya promises to make him beg for the release of death before granting it. Playing along for his own survival, Seiji nonetheless is under no illusions who his true enemy is, and it's not the naive young would-be Hero from his own world. Placed in an impossible position, Seiji must make enough progress toward world domination to keep his sadistic patron goddess off his back, but not so much that he can't strike an accord with the forces of Good and convince the Hero Yoshi that it's the goddesses who are their mutual enemy. Forced to embrace Evil without being too evil, Seiji walks the razor's edge, building his forces and biding his time till he can get revenge on the goddesses and be free of them, his only certainty that he will not be getting out of this with his hands clean. A Dark Lord's gotta do what a Dark Lord's gotta do. Updates Tuesday and Friday. Most Patreon tiers get to read one chapter in advance of the public release!
8 932The Summoned - Complete
In a world of magic, ruled by many warring races, the human kingdoms are being pushed to the brink of collapse. In a desperate bid to gain the strength to stand on an equal footing with the other nations, they perform a forbidden ritual to summon combat slaves from another dimension. Unluckily for them, Mors Letus, recently named by their world's God of Death, was one of them. **** Warning **** This is a re-release (The Summoned) of the first book I wrote in partnership with my brother (who later forced the story to be pulled (It was released on his account here)). I have started writing my own version of the story (BOM: The Summoned) and will continue to primarily invest in that, though, now I have permission to re-release this one, I plan finish this as I have the drafts and it was close to the end of the first book. Many characters/scenes and events match/Will match BOM: The Summoned, especially in future arc's (Past Flatner forest). If you don't like spoilers, don't want to get confused between the two stories or hate first attempts at writing (god awful grammar/sentence structure and storytelling), I would advise against reading.
8 101The Eternal Vigil
The year is 2220, a time when governments and nation-states are slowly becoming a thing of the past. Instead, all prominent parts of human society are now organizing around the commands of three great Artificial Intelligences, owned and operated by the world's largest corporation. World peace has been achieved, and the very word 'politics' has disappeared from people's lips. Religion has largely disappeared, replaced in some parts by worshipping of the great AIs, but mostly substituted by a devotion to material goods and faith in the market. There is now a general consensus that the best form of government has been found. No, it is not democracy, nor is it autocracy or oligarchy. Instead, it is technocracy - rule by the learned, the intelligent, and the skilled. And who are more learned, intelligent, and skilled than the great AIs? Exactly, no one. The AIs will correct some market failures once in a while, but shall otherwise let the market be free. After all, the freer the market, the freer the people. Some may question how society advanced to this stage, but that is all they will do - question. Because they will not find answers, for history is no longer taught anywhere. After all, it is not a practical subject. One cannot get a decently paying job with a history degree. Society doesn't have any time for people to idly ponder about the past. No, this is a practical society of practical people: engineers, doctors, lawyers, developers, managers, bankers, soldiers, and the such. My name is Aiden Scivit and I used to be one such practical man: minding my own business, doing my job, with the faith that hard work will always be rewarded by the market...and that politics and philosophy were things thought of by idly people who leech off society. But this all changed, and here is my story, my history. Just because the stories of ages long past have been erased, does not mean that a brand new beginning cannot be created. The story is already finished but I still need to do some editing so a chapter should be released each day for a month. It is a bit political, as you can probably tell by the introduction, so there is that (it will low-key read like a philosophy dump 10% of the time, so really it's like Atlas Shrugged but liberal and worse lol). Also, I actually wrote this in grade 10 as part of my MYP Personal Project, and recently touched up on it for online publication. Finally, if you find the writing style passable and are interested in my other works, check out the one in the link below. It is a fantasy set in the Ancient Greek world, and is completed and uploaded in full: https://www.royalroad.com/fiction/35099/the-oresteia-modernized
8 196Legends Of Zellberg
In a World Where Mythical Creatures lived a side With Humans, some animals are Transformed so called "The chosens" whos Job is to Serve Their Kings, that are Gaya The king of the sky Kingdom known as Zellberg, Arthur The king of the Lands known as Arthumin, and Fierce king of the Underworld known as The Netherland. Even With such power Fierce The king of Underworld grows Jealuosy, and Plotting to Overcome Both Kingdoms, But before it Happen, Zeke A young Chosen Gryphon, must Search for Five Element crystal Scattered around the lands, Follow his Journey, trying to save Both Arthumin, and Zellberg from The army of the Underworld. Disclaimer: this is a Work of fiction, i didnt know that Zellberg is a Real life location in Austria before making this novel
8 151Fall for you..... KristSingto
Singto meets Krist after many years of searching through Mew and Gulf. Where will this meet lead them to ?Hii, a new KristSingto's story. This publish is slightly based on my imagination of a fanfiction I read in Wattpad call Fall for you....Read at your own risk.I don't own any characters. Credits to the original fanfiction and authors.Please don't forget to vote and share.... And check out my other works....Love you all.Characters :Singto PrachayaKrist PerawatMew SuppasitGulf KanawutAs supporting onesNew ThitiphoomOff JumpolSaint Zee PrukNeenGun Atthaphan
8 197BONE-LAZY SYSTEM [ Owncreation ]
ပ်င္းပါတယ္ဆို ဒီ system ကငါ့ကို နွိပ္စက္ေနတာဘဲ!ပျင်းပါတယ်ဆို ဒီ system ကငါ့ကို နှိပ်စက်နေတာဘဲ!*Owncreation**Not Myanmartranslation*Start Date_21.3.2020.
8 69