《LOVENEMIES [END]》4 - Sebuah Tontonan
Advertisement
Bae Sooji benar-benar seperti bukan dirinya hari ini. Ia memperlakukan Kim Myungsoo dengan sangat baik selama dua hari ini. Pada hari ketiga, Sooji bahkan memberikan Kinder Joy miliknya yang dibelinya dengan uang sakunya sendiri pada Myungsoo.
Myungsoo sangat tersentuh dengan perhatian yang Sooji berikan.
Beberapa hari kemudian, saat wajah Kim Myungsoo sudah membaik dari sebelumnya, pada akhirnya, Myungsoo tidak berakhir dengan wajah cacat. Hanya saja, di sebelah kanan jembatan hidungnya, sekarang ada tahi lalat coklat kecil mungil sebagai pemanis. Tahi lalat itu sedikit dekat dengan mata kanannya. Jika matanya adalah bulan, maka tahi lalat ini akan menjadi bintang kecil yang menatap dan menyertai bulan ini.
Sebenarnya hal ini terlihat cukup bagus.
Sooji menggunakan jarinya dan dengan santai menyentuh tahi lalat Myungsoo dan bertanya,"Apa masih sakit?"
Ujung jari itu lembut. Tidak terbiasa dengan perhatian yang Sooji berikan, Myungsoo menggeser kepalanya dan tidak mengatakan apa-apa.
"Kim Myungsoo, ayo kita bermain rumah-rumahan!"
"Aku tidak–"
Myungsoo bahkan tidak bisa menyelesaikan kata-kata penolakannya sebelum akhirnya diseret oleh Sooji.
Akhir-akhir ini, sebuah drama berjudul War and Beauty sedang ditayangkan di televisi. Drama tersebut bercerita tentang perebutan kekuasaan harem kekaisaran di dinasti Joseon.
Sooji mengumpulkan banyak orang untuk bermain rumah-rumahan. Dia berperan sebagai kaisar sementara yang lainnya adalah selir. Adapun Kim Myungsoo, dia adalah selir yang paling disukai diantara seluruh selir lainnya.
Sooji mengaitkan lengannya ke bahu Myungsoo. Anak-anak lain mengelilinginya dan dengan lantang memanggilnya "Yang Mulia". Sooji mengangguk dengan senang, sikap dan ekspresinya benar-benar memancarkan aura kaisar yang tampak bodoh.
Sooji lalu menepuk bahu Kim Myungsoo. "Selirku yang terkasih, katakan sesuatu. Kau akan tidak disukai jika kau tetap diam."
Myungsoo menunjukkan ekspresi sedihnya, seolah-olah dia siap untuk mati kapan saja.
Kedua anak manusia ini seolah-olah berada pada frekuensi yang sangat berbeda. Yang satu memerankan drama istana sementara yang lain memerankan film perang.
Sooji menggaruk kepalanya dan bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Gadis kecil itu lalu memiringkan kepalanya untuk melihat selir kesayangannya, Kim Myungsoo.
"Oh, aku mengerti!" batinnya.
Advertisement
Tanpa peringatan, Sooji membungkukkan badannya dan melekatkan bibirnya di pipi selir kesayangannya tersebut.
Wajah Kim Myungsoo sontak membiru.
Namun, selain dirinya, ada juga orang lain yang wajahnya ikut membiru, menahan amarahnya.
Kepala Sekolah Bae awalnya berencana untuk duduk dan mengamati pelajaran selanjutnya dari kelas Sooji. Masih ada dua menit sebelum pelajaran berakhir dan dia sudah berdiri di luar kelas dengan beberapa guru lain, tepat pada waktunya ketika ia melihat Sooji memegang bahu Myungsoo untuk mencium bocah itu.
Dia masih duduk dibangku kelas dua sekolah dasar dan sudah bertingkah seperti itu? Yang benar saja!
Dan juga dia melakukannya di depan banyak guru!
Bagaimana dia bisa mempertahankan harga dirinya sebagai Kepala Sekolah?!
Bernapas! Bernapas!
Kepala Sekolah Bae sangat marah sehingga membuat napasnya berat. Dengan napasnya yang berat dan hidungnya yang melebar, suasana kelas berubah drastis.
"BAE SOOJI!"
Melihat bagaimana situasi itu tidak terlihat bagus, Sooji sontak menghilang ke dalam ruang kelas.
Sooji patuh dan tetap duduk dikursinya selama pelajaran berlangsung. Tidak diragukan lagi, ia berperilaku sangat baik dan tak berani menggerakkan tubuhnya sedikitpun.
Kepala Sekolah Bae tentu saja tidak akan melepaskannya begitu saja.
Jadi, ketika Sooji tiba di rumah hari itu, dia lagi lagi dihukum berdiri sebagai hukumannya.
"Lihatlah berapa umurmu sekarang! Bagaimana kau bisa bertingkah seperti anak kecil?" Kepala Sekolah Bae menunjuk Sooji dan memperingatkannya.
"Aku memang masih anak-anak."
"Kau! Apa kau tidak punya malu? Ayah malu karenamu!" Kepala Sekolah Bae berkata sambil dengan sengaja membuat gerakan memotong di wajahnya. "Ini benar-benar memalukan!"
Pada saat itu, Nyonya Bae baru saja kembali dengan keranjang belanjaan di tangannya. Hari ini adalah hari liburnya.
Adegan yang dilihat Nyonya Bae adalah pemandangan yang sudah biasa. Wanita itu mengganti sepatunya dan bertanya,"Apa lagi masalahnya sekarang?"
"Pergilah, tanyakan padanya," ujar Kepala Sekolah Bae malas.
Bae Sooji dengan memelas menatap ibunya. "Bu, hari ini aku menjawab semua pertanyaan guru dengan benar dan aku bahkan mendapatkan pujian. Lalu ayah menyuruhku berdiri sebagai hukumannya.
Nyonya Bae terdiam.
Kepala Sekolah Bae buru-buru menjelaskan,"Bukan karena itu. Anak ini secara terang-terangan menggoda teman semejanya dan bahkan menciumnya. Jika bukan karena aku yang menyaksikannya sendiri, aku tidak akan mempercayainya."
Advertisement
Kepala Sekolah Bae sudah berada di bidang akademis selama bertahun-tahun. Selama ini, ia mampu mendidik anak-anak secara kompeten di bawah asuhannya. Namun, untuk anaknya sendiri, ia malah menjadi sakit kepala.
Nyonya Bae berjongkok dan bertanya kepada Sooji,"Kenapa kau mencium Myungsoo?"
"Karena kami sedang bermain. Aku berperan sebagai kaisar dan Myungsoo berperan sebagai selir yang paling kusukai."
Nyonya Bae tertawa geli mendengar penuturan putrinya. "Kau masih memberikan dirimu pangkat yang tinggi." Sambil mengatakan ini, dia melirik Kepala Sekolah Bae. "Mereka bermain rumah-rumahan. Jangan gunakan pikiran orang dewasa atas tindakan yang dilakukannya."
Amarah Kepala Sekolah Bae sedikit mereda. Namun, ia kemudian menekankan,"Meskipun itu hanya bermain rumah-rumahan, tetap saja itu tidak bisa diterima. Dia sudah dewasa."
Kepala Sekolah Bae membelai kepala Bae Sooji dan berkata," Sooji, kau sudah dewasa. Kau tidak bisa berciuman dengan pria ataupun membiarkan pria menciummu."
"Kenapa?"
"Kau akan sariawan setelah berciuman dan harus mendapatkan suntikan agar sembuh. Sebentar lagi, ikut ayah ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan."
Wajah Sooji yang semula tampak bercahaya kini muram. Dia merintih kecil. "Oh."
Memikirkan hal itu, dia agak tidak puas. "Kalau begitu, kenapa ibu bisa mencium ayah?"
Mendengar perkataan putrinya Kepala Sekolah Bae terbatuk kecil.
Wajah kedua orang dewasa itu sontak memerah.
Kepala Sekolah Bae berdeham. Dengan nada berlebihan yang berusaha menutupi kecanggungan, pria itu menjawab,"Karena ayah adalah Kepala Sekolah. Tidak peduli siapa yang dicium Kepala Sekolah atau siapa yang mencium Kepala Sekolah, keduanya tidak akan jatuh sakit."
"Oh-" Sooji mengerti. "Pantas saja Ayah bisa mencium Guru Hwang."
Mendengar itu, wajah Nyonya Bae sontak menggelap. Dia berdiri, menggulung lengan bajunya dan bersiap meronta ketika dia tiba-tiba menyadari bahwa putrinya masih ada di sana. Takut akan menakuti putrinya, Nyonya Bae menahan dirinya dengan wajah muram dan berkata,"Bae Wan Young, jelaskan!"
"Omong kosong! Aku tidak tahu apa-apa! Aku bahkan tidak mengenal orang yang bernama Guru Hwang!"
Nyonya Bae menyeret suaminya ke kamar dan menutup pintu dengan keras.
Setelah itu, dia menjewer telinga Kepala Sekolah Bae dan menggertakkan giginya. "Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Jelaskan!"
"Aduh, sakit. Sayang, aku tidak bersalah. Aku dijebak oleh putrimu. Bajingan kecil itu pasti menyimpan dendam padaku. Tunggu dan lihat saja bagaimana aku akan mendisiplinkannya. Aku... Aduh, sakit!"
"Jadi apa kau bersalah atau tidak?"
"Bersalah karena apa?"
Kamar itu kedap suara. Sooji tidak tahu apa yang dilakukan orang tuanya di dalam sana. Namun, ada perasaan gelisah yang membuatnya tidak tenang dan berulang kali mengedor pintu,"Ayah, ibu, cepat keluar."
Setelah mengetuk pintu beberapa kali, pintu itu akhirnya terbuka. Kepala Sekolah Bae keluar dari sana.
Dengan mata kiri yang memar dan wajah yang suram, dia menatap Sooji dan berkata,"Dasar bocah nakal! Cepat dan jelaskan! Siapa Guru Hwang itu? Kau punya nyali untuuk berbohong dan menjebak ayahmu sendiri? Ayah kandungmu yang sedarah daging denganm?!" Semakin banyak Kepala Sekolah Bae berbicara, semakin dia merasa sedih, sampai-sampai air matanya hampir keluar.
Bae Sooji sedikit ketakutan. Ia memundurkan langkahnya dua langkah ke belakang.
Nyonya Bae keluar dengan tangan terlipat. Dia menghela napas dalam-dalam dan mencoba merendahkan nada suaranya sebelum menanyai Sooji," Sooji, beri tahu Ibu. Siapa itu Guru Hwang?"
"Guru Hwang adalah penjaga gerbang-"
"Penjaga gerbang? Bae Wan Young, kau bahkan berciuman dengan penjaga gerbang sekarang!"
"Itu omong kosong! Penjaga gerbang itu laki-laki dan marganya bukan Hwang. Dan dia sudah berusia 60 tahun!"
"Dia itu anjing di sekolah kami."
Orang tua Sooji sontak terdiam.
Kedua suami istri itu tercengang.
Nyonya Bae memegang dahinya. Dia tidak tau bagaimana harus menghadapi suaminya.
Kepala Sekolah Bae murka. "Anjing itu bernama Hwang Shi! Dasar anak nakal! Kenapa kau menyebutnya Hwang Ssaem (Guru Hwang)? Namanya Huang Shi! Huang Shi! Dasar anak nakal!"
Kepala Sekolah Bae menghembuskan napasnya panjang. Dosa apa yang dilakukannya sehingga memiliki anak seperti Sooji?
P: Kapan ciuman pertamamu?
Komentar teratas: Saat aku kelas 2 SD.
Advertisement
- In Serial6 Chapters
The Last Job
Beware of an old man on his last job.Terrence Wicht is a grizzled Bounty Hunter. He survived two decades in the profession where those younger than him succumb, he battled the wilds and the outlaws, and enemies magical and mundane, but in the end, it was his advancing age that caught up to him.As advancing civilization mercilessly encroaches on the frontier, and the world becomes better connected than ever before, Bounty Hunters may eventually become things of the past as well.Down on his luck, burdened by the age, and out of money, the protagonist accepts the suspicious contract of locating the valuable missing shipments for the Federal government and gets entangled in the problems he didn't bargain for. But in the world of magic and technology, where bottled health becomes ever valuable, it might also be a job that solves his biggest problem.His last job.
8 89 - In Serial16 Chapters
Upon Blazing Wings
A distant land. A declining empire. A society where the strong rule over the weak. Li Jie, a destitute boy whose only desire is to cure his ailing mother, desires strength over anything else to prevent himself and his mother from being crushed like insects in the face of the cruel men who inhabit his world.After witnessing his friend being struck a fatal blow by a ruthless cultivator for coming to his rescue, a dormant power lying within Li Jie awakens and offers the boy power in exchange for completing its only request: """"Burn the Heavens to the ground upon your blazing wings!"Witness this story of cultivators and magical beasts, of brutality and friendship, of earth-shaking talent and sky-shattering skill. Witness the legend of Li Jie!-----Upon Blazing Wings is a xianxia (Chinese for """"immortal hero"""") story, taking heavy inspiration from I Shall Seal the Heavens by Er Gen as well as other famous xianxia stories. For those well-versed in the genre, the story should seem familiar. However for those who are new, the culture and technical terms may be bit alien at first. I will possibly post a glossary explaining some of the details if necessary, but hopefully you will be able to explore and understand the world with me as I write about it.
8 97 - In Serial16 Chapters
Heart Song: Ballad of the Ambassador
A fifteen-year ceasefire between humanity and the aquatic Selk on the distant colony planet Mem has begun to fray. Both sides chafe under the ceasefire's terms and extremists on both sides lie in wait to reignite a war that nether side can afford to fight. When a nun in training, Yujo Sippe Palms, has a chance encounter with a pod of selk she finds a long-forgotten piece of selk history that drags her into the center stage of the cold war. Caught between the two factions, Yujo must make the case for peace between them. To do that she needs to sing. Heart Song updates every month with four new chapters! Cover by Kim "Kitty Ocean" Houtzager Editing by Yasmine Gardner
8 150 - In Serial56 Chapters
Serendipity | YKH
(n.) finding something good without looking for it. Park Jin Hee experience struggles in her life. She keeps on finding for a reason to stay but once she gave up she found something that changed her life.
8 172 - In Serial28 Chapters
10 things I love about you | Benedict Bridgerton
A Bᴇɴᴇᴅɪᴄᴛ Bʀɪᴅɢᴇʀᴛᴏɴ Sᴛᴏʀʏ𝙒𝙝𝙚𝙣 𝙀𝙡𝙚𝙣𝙖 𝘽𝙚𝙣𝙣𝙚𝙩 𝙛𝙖𝙡𝙡𝙨 𝙞𝙣 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙛𝙤𝙧 𝙩𝙝𝙚 𝙛𝙞𝙧𝙨𝙩 𝙩𝙞𝙢𝙚"I didn't know what to write, so I listed 10 things I love about you."𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧𖡼.𖤣𖥧
8 87 - In Serial48 Chapters
{WICKED GAMES} Mitsuya x Fem!Reader
-𝐭𝐚𝐤𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐦𝐢𝐭𝐬𝐮𝐲𝐚 𝐱 𝐟𝐞𝐦!𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫-after realizing her feelings for ken ryuguji, y/n goes to speak with him despite knowing about his relationship with emma sano. however, she ends up walking in on what was supposed to be his secret proposal to his girlfriend. as y/n backs away, she falls right into kisaki who leads her down a path of substance abuse until she's wrapped tight around his finger and does anything he asks without question. lucky for y/n, there is someone else who catches her before she falls too deep under kisaki's control.𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠𝐬!languagealcohol and drug abusegun violencei am a whore for hanma so expect hanma content lol𝐜𝐨𝐧𝐭𝐞𝐧𝐭𝐬!smut, fluff, angst「 © 𝟐𝟎𝟐𝟏 | 𝐡𝐢𝐧𝐚𝐭𝐚𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲𝐠𝐢𝐚𝐧𝐭 」i do not own tokyo revengers or its character.i only own the ocs and the plot.
8 548

