《mine and my destiny (minyoon)》Situasi yang membingungkan
Advertisement
"Hati-hati Yoongi, tetap di belakang ku" kai menarik pemuda manis itu ke belakangnya. Saat ini mereka sedang berada di sebuah gudang kosong di daerah gangnam. Kali ini Taehyung sang bos memberi perintah untuk memburu seorang pria berawakan seram dengan banyak tato memenuhi tubuhnya. Sang bos meminta agar mereka berhati-hati karena target mereka kali ini bukan orang sembarangan. Terlihat dari kejamnya pria seram itu menyiksa orang-orang yang dia sekap di gudang tersebut tidak peduli dengan anak kecil sekalipun. Dan sepertinya tempat persembunyian mereka saat ini diketahui oleh pria itu,
"Keluarlah! kalian tak akan bisa membunuh dengan mudah" kata pria seram itu tiba-tiba. Tentu saja membuat Yoongi serta kai terkejut bukan main hingga sebuah pistol
menempel lekat di pelipis Yoongi membuatnya tegang seketika.
"Jangan bergerak!! Atau pria manis ini akan mati" ancam salah seorang pria yang memakai masker hitam mungkin anak buah pria seram tadi.
Disini lah mereka sekarang, Yoongi berlutut dengan tangan diikat di belakang lengkap dengan sebuah pistol menempel dipelipisnya.
Sedangkan kai berdiri tak jauh dari pemuda manis itu dengan posisi mengangkat tangan di atas kepala.
"Jangan sentuh dia" desis kai melihat pria seram tadi mendekat pada Yoongi sambil menyentuh wajah cantik itu. Pria seram itu tertawa pelan mendengar perkataan kai barusan.
"Kenapa wajah cantik ini bisa berada di tempat berbahaya seperti ini! Kau yakin bisa menggunakan tembak panjang ini??" Tanya pria seram itu dengan nada lembut yang dibuat-buat.
Yoongi tersenyum manis mendengarnya, membuat kai mengeram melihatnya. Jangan bilang Yoongi sedang,
"Wae??? Apa wajah cantik ku sedikit mengganggu mu, tampan??" Kata Yoongi masih dengan senyum manisnya.
Pria seram itu tertegun mendengarnya, lantas mendekatkan wajahnya pada Yoongi berniat mencium bibir Yoongi.
"KU BILANG JANGAN SENTUH BRENGSEK" teriak kai hendak mendekat tapi tidak jadi Karna seorang pria menodongkan pistol ke keningnya. Mendengar teriak keras kai membuat pria seram tadi menghentikan kegiatannya barusan.
"Kekasih mu galak juga, manis"
"Dia bukan kekasihku, hanya rekan" jawab Yoongi cepat berusaha mengalihkan perhatiannya agar pria tadi tidak menyakiti kai.
"Benarkah?"
Yoongi mengangguk menjawabnya lalu,
"Bisa lepaskan aku?" rayu Yoongi membuat pria seram tadi mengangkat alis sebelah.
"Aku tidak sebodoh itu menuruti permintaan mu manis, walau ku akui wajah mu itu sedikit mengganggu perhatian ku"
Advertisement
Yoongi mengumpat dalam hati, biasanya jurus ini bisa membuat para targetnya luluh karenanya. Tapi mengapa pria seram ini tidak?
Sialan, dia harus mencari cara agar mereka bisa kabur.
"Lalu apa yang kau inginkan agar melepaskan kami?" Tanya Yoongi masih mempertahankan senyum manisnya. Membuat pria seram tadi tiba-tiba tersenyum menyeramkan.
"Membunuhmu mungkin"
Yoongi tertawa mendengarnya membuat pria seram tadi terpesona. Bukan hanya dia sebenarnya bahkan para anak buahnya juga. Oh, jangan lupakan kai juga terkesima melihatnya.
"Tidakkah kau menyayangkan pria cantik seperti ku harus mati? Kenapa tidak kau manfaatkan saja, hm??" Kata Yoongi dengan nada menggoda.
Pria seram tadi mengarahkan tangannya ke belakang tubuh Yoongi hendak melepaskan ikatannya sambil membisikkan sesuatu ke telinganya. Yoongi mengangguk sambil tertawa pelan mendengarnya.
Setelah melepas ikatannya, Yoongi beralih memeluk pria seram tadi membuat kai kembali berteriak keras.
"Apa yang kau lakukan sugar?" Kai mengeram.
Mendapat perlakuan tiba-tiba dari Yoongi membuat pria itu mengangkat Yoongi dalam gendongannya kemudian menyudutkannya pada tembok hendak menciumnya tapi,
DOORR!!!DOORR!!
Dua orang anak buahnya tadi tiba-tiba mati menggenaskan dengan luka tembak di kening.
Dengan cepat Yoongi menghantam keningnya pada kening pria seram tadi kemudian mengambil pistolnya lantas menembaknya tepat di keningnya.
"Mati kau sialan" umpat Yoongi dengan wajah mengerikan berbanding terbalik dengan wajah manis nya tadi.
"Kenapa lama sekali? Dia hampir menciumku brengsek" gerutu Yoongi pada kai.
Kai menarik tangannya kemudian mendekatkan wajahnya pada Yoongi dan berkata,
"Berhenti menggunakan trik seperti itu Yoongi! Kalau sampai Taehyung tau tentang ini jangan harap kau bisa bekerja lagi"
Yoongi mendengus mendengarnya, kai memang selalu memarahi apabila Yoongi menggunakan trik seperti ini. Tapi, kali ini berbeda kai marah sama seperti Jimin marah padanya. Jangan bilang kai cemburu melihat Yoongi hampir berciuman pada pria gila tadi.
"Aku hanya berusaha mengulur waktu! Lihat kita berhasil kan"Kata Yoongi berusaha membela diri.
"Aku hampir mati ketakutan melihat pria itu menyentuh mu! Kau pikir apa yang akan terjadi jika Taehyung mendapatkan mu tidak utuh? Hah??" Kai bicara panjang lebar.
"Huhh... maaf!!" Kata Yoongi mendekat pada kai lalu memeluknya. Kai adalah hyung baginya setelah Taehyung. Mengatakan pada kai akan berusaha menggunakan cara lain jika mereka dalam situasi seperti tadi lagi. Kai mendengus mendengarnya lantas membalas pelukan Yoongi erat merasa lega masih bisa mendengar deru nafas Yoongi yang lembut di lehernya.
Advertisement
~~~~~~
Kai memasuki rumah besar Taehyung dengan Yoongi di gendongannya. Mereka baru pulang pukul 2 dini hari dengan pakaian acak-acakan seperti gelandangan. Setelah menyelesaikan tugas, mereka menyempatkan diri minum beer di sebuah bar tidak jauh dari rumah. Membuat Yoongi sedikit mabuk hingga tidak bisa menahan diri untuk berjalan. Kai menggendongnya setelah keluar dari mobil hingga kini sampai di ruang tamu tapi,
"Yoongi kenapa??" Tanya seorang pria tampan sedikit berlari menghampiri mereka lantas mengambil Yoongi dari kai dan membawanya ke dalam gendongannya. Mari kita sebut pelakunya yang kalian pasti sudah tau. Ya, dia Park Jimin tunangan Yoongi.
"Dia baik-baik saja, hanya sedikit mabuk" jawab kai pelan.
"Kalian minum?" Itu Taehyung.
Kai mengangguk pelan lalu beranjak naik menuju kamarnya.
"Menginaplah! Yoongi pasti lelah" minta Taehyung pada Jimin yang dari tadi sore sudah ada di rumahnya. Berniat menjemput Yoongi setelah selesai menjalankan misi berfikir mendapatkan Yoongi disini tidak sampai malam. Tetapi sekarang dia bahkan harus rela menginap demi mendapatkan Yoongi dalam keadaan utuh.
Jimin mengganti baju Yoongi dengan pakaian yang lebih nyaman. Memeriksa seluruh tubuhnya dan tidak mendapatkan luka gores sedikitpun membuatnya menghela nafas lega. Ketika hendak menarik selimut, Yoongi bergerak sambil bergumam berusaha membuka mata beratnya.
"Mm...Jimin!!!" Panggil Yoongi parau.
Jimin menunduk mendekatkan wajahnya pada Yoongi membelai wajah cantik itu dengan lembut.
"Hm?? Butuh sesuatu?" Tanya Jimin pelan.
"Ha-us!! Yoongi.
Jimin mendudukkan Yoongi pelan sambil menyandarkannya pada bahu kekarnya sambil memberi Yoongi minum. Memaksa Yoongi menghabiskan air dalam gelas membuat Yoongi merengek tidak mau lantas menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Jimin. Ini kedua kalinya Jimin melihat kekasihnya mabuk. Tidak seperti kemarin, kali ini Yoongi mabuk bersama orang lain membuat dia sedikit marah. Bukannya berlebihan, tapi Yoongi dalam keadaan mabuk akan bersikap sangat manja dan Jimin tak ingin Yoongi bersikap manja pada pria lain harusnya padanya dan itu mutlak. Setelah meletakkan gelas Jimin membawa Yoongi tidur dalam pelukannya. Kekasih manisnya bahkan masih bergumam tak jelas sambil mendusel di lehernya membuat Jimin gemas setengah mati. Karena tak tahan Jimin menjauhkan wajah Yoongi dari lehernya menampilkan wajah merengeknya yang lucu.
"Jangan jauh-jauh sayang" rengek Yoongi.
Jimin tertawa melihatnya lantas semakin menjauhkan diri dari Yoongi membuat si manis hendak berguling ke sisi berlawanan. Cepat-cepat Jimin mendekat dan menariknya kepelukan.
"Apa yang kau lakukan?" Kesal Jimin melihat Yoongi hendak menjatuhkan diri dari kasur.
Yoongi tertawa imut melihat wajah kesal Jimin kemudian menelusupkan wajahnya ke leher Jimin sambil bergumam minta maaf. Jimin mengeratkan pelukannya dan mengecup pelipis Yoongi lembut. Mereka tidur dengan posisi berpelukan hingga pagi.
"Hngg!!!" Erang Yoongi dari tidur pulasnya. Hal pertama yang di lihatnya saat membuka mata adalah wajah tampan sang tunangan. Dia merasa kepalanya berat, dia ingat semalam mereka minum beer berusaha membujuk kai agar memaafkannya dan sekarang dia menyesal karena Jimin pasti melihatnya mabuk bersama orang lain. Sepertinya pergerakannya membuat sang dominan bangun lalu memandang wajah cantik itu lama. Jimin perlahan mendekat mencium bibir Yoongi lembut. Belum sempat Yoongi membalasnya, Jimin lebih dulu melepasnya dan berkata..
"Aroma alkohol tidak cocok di bibirmu, Yoongi" kata Jimin datar.
Yoongi menahan nafas mendengarnya, dapat dipastikan Jimin sedang menahan marah sekarang. Berusaha mengalihkan perhatian, Yoongi mencium Jimin tiba-tiba hingga kini berada di atas tubuh sang dominan. Jimin jelas terkejut mendapat sikap Yoongi seperti ini. Hendak melepaskan tapi tidak bisa Karna Yoongi menahan kepalanya dari atas. Tidak punya pilihan Jimin membalas ciuman si manis dengan sensual. Salahkan Yoongi yang menggodanya lebih dulu. Dan sepertinya ini tidak akan berhenti sampai disini. Taehyung hanya menghela nafas melihat pintu kamar Yoongi yang tidak terbuka dari tadi. Hendak mengajak mereka sarapan tapi tidak jadi karena tidak ingin melihat hal-hal yang mungkin menodai mata sucinya. Hell, kau yakin matamu masih suci kim Taehyung?? Kau bahkan sudah melihat seluruh isi tubuh tunanganmu. Dimananya yang suci??
Doakan saja mereka tidak sampai malam berada di dalam sana kalau tidak Taehyung mungkin akan mendobrak pintu itu hanya untuk menyuruh mengisi perut kosong mereka. Sudahlah biarkan mereka menyelesaikan urusannya.
Jadi oleng ke kai gak nihh???
Next??
Advertisement
- In Serial7 Chapters
Rinnegan Wielder In Another World
Neville suddenly wakes up in a stange and unkown place. Then, he finds out that he has the Rinnegan, the most powerful of the three great dojutsu in the Naruto world. With his newfound power, Neville sets out to explore this new world he has appeared in, encountering formidable enemies and peerless beauties.
8 107 - In Serial19 Chapters
The Adventure of a Wounded Soul (Dropped, sorry.)
Protection. To protect. One must serve the other, at all times. But what would happen if they split apart? What would happen if the entire world wanted one dead? Then the entire world must be killed. With this mindset, Rayne travels through Avalon. His smile had been ground down into non-existence. His eyes were lifeless. He had failed, hadn't he? But, if at first you don't succeed... Restart.
8 201 - In Serial12 Chapters
Lucine: Nightmares of The Blood Moon Heiress
Insomnia is a sleep disease. But what if your nightmares were so horrific that you didn't want to sleep? What if you were afraid that your nightmares would become reality? Lucine Miller is an exceptional talent that has managed to enter one of the most prestigious Arts colleges in the world - Liedman Academy of the Arts. A college well-known for producing some of the world's most prominent talents. Having been offered the elusive full scholarship even before admission, Lucine seems set to become the next 'It' artist of the world. That is if she is able to keep her scholarship. Lucine is determined. This is her one chance to crawl out from the shadow of her older sister, but can she do it? Can she stay on top when the monsters in her dreams keep dragging her down? It is of no help when her nightmares start intensifying and real injuries start to appear. The mystery of her night terrors only deepen as she encounters the dangerously handsome Alec, who claims to knows who she is and what she is really capable of. He wants to help, but can she really trust Alec when he seems to show up in her dreams to kill her? Will Lucine be able to overcome her Insomnia? Is it better that she stay awake? Does she have some sort of power to turn dreams into reality? Who is Alec really? Perhaps the truth can be found in her nightmares. That is, if she can stay alive long enough to find out. A light novel that treads between reality and terrifying dreams.
8 150 - In Serial6 Chapters
The Sun of the Desert
Welcome to the Sun of the Desert, the last stop before entering the depth of the Nasir Desert. You can find anything you need, food, alcohol, a lover of the night. In need of some mercenaries, info or custom weapon? Look no further! Meet Al Suha. She is the boss, she’s short-tempered and loves alcohol and money. May the goddess take pity on the soul who will call her Al Suha instead of Sun. They may find themselves in the Underworld together with the one who called her flat-chested. May their souls rest in peace!Sun believes in the rising moon and falling sun. She believes in the ever-changing desert. She believes in the gold in her pocket and the hand in her hair at night.She will help you as long as you have enough money… or if you fit her taste.
8 70 - In Serial38 Chapters
Chasing Darkness
Lilith's first time parachuting at night was a disaster. Fictional Gods clashed before her eyes. Caught in the crossfire, Lilith traveled through Space and Time. Her reality was turned into her favorite childhood game, Pokemon. The beginning of journey shrouded in the Dark. A Pursuit of something Greater. *** Author Notes: As a writer, I enjoy the 'How' and 'Why' thing happen in a story over 'What' happens. This will not, however, diminish plot points in the story. Each Arc will be well thought out. This Fanfic explores what it would be like in a reality where Pokemon exist. Most other Fanfics are based on game or anime logic. I will be taking the point of view of a Progression Fantasy. I will try to update every Weekday at Noon Central. P.S. I do this for fun. As I am an amateur writer, I expect complaints and criticism. Anything other than constructive will be ignored. Well thought out Reviews, please. *I Do NOT own Pokemon in any way, shape or form. *I created the Cover in all its pixilated glory.
8 88 - In Serial15 Chapters
Energybound-English Version
If Lloyd sees himself with Nya instead of jay in season 5 and from there a lot will change until the last season today that I write this which is Seabound that since I have not seen it complete I will still give myself some freedoms .
8 161

