《mine and my destiny (minyoon)》bird in a cage

Advertisement

Yoongi menggedor pintu kamar sambil berteriak kencang berusaha memanggil seseorang diluar sana agar membukakan pintu sialan yang mengurungnya. Para pelayan serta Bodyguard yang menjaga dari balik pintu hanya bisa pasrah mendengar teriakan pasangan bos mereka itu.

"Kubilang buka pintunya BRENGSEK" maki Yoongi. Yoongi menoleh mencari ponsel miliknya berusaha menelepon si tersangka yang mengurungnya.

"Angkat sialan" maki Yoongi lagi.

Lama Yoongi menghubungi dan untungnya panggilannya di jawab,

"Halo sayang, kau sudah bangun? Bagaimana tidur mu?" Tanya Jimin lembut.

"Apa yang kau lakukan brengsek? Buka pintunya sekarang!" Maki Yoongi berusaha menetralkan suaranya.

"Aku akan pulang sebentar lagi, kau sudah makan? Bibi akan mengantarkan makanan ke kamar!" Kata Jimin merayu.

"AKU BILANG BUKA PINTUNYA!! aku harus kuliah Park!" Yoongi.

"TIDAK, tetap disana! Tidak ku ijinkan kau kemanapun!" Jimin.

"Apa mak-" TUT...TUUTTT... panggilannya tiba-tiba terputus menimbulkan suara makian Yoongi yang keras.

Jimin berjalan cepat memasuki Mansion Megahnya tanpa memperhatikan sekelilingnya. Fokusnya hanya ke depan menaiki tangga mendapati para Bodyguard masih tetap setia berjaga di depan pintu kamarnya kemudian membungkuk memberi hormat padanya. Jimin menyuruh membuka pintu kamar mendapati seorang maid berlutut di lantai berusaha membujuk Yoongi untuk makan karena sejak tadi Yoongi menolak makan. Sang maid yang melihat Jimin masuk berusaha berdiri kemudian membungkukkan badan memberi hormat padanya. Yoongi hanya meliriknya kemudian melanjutkan bermain ponsel kesayangannya. Jimin memberi gestur agar sang maid keluar kemudian membuka dasi serta jas hitamnya melemparnya ke sofa dengan kasar. Menghampiri Yoongi kemudian menarik kasar ponselnya membuat sang kekasih sukses mengeluarkan umpatannya.

"Apa lagi sih?" Kesal Yoongi.

"Makan!" Kata Jimin tegas

"Aku tidak lapar!" Ketus Yoongi sambil membuang mukanya kesamping.

Jimin geram menarik wajah Yoongi menghadapnya menghasilkan wajah bertekuk tapi tetap imut milik kekasihnya.

Jimin menghela nafas melihat wajah kesal Yoongi kemudian membawanya kedalam pelukan hangatnya tetapi ditolak keras oleh Yoongi. Jimin membawa tangan Yoongi dekat ke bibirnya kemudian mengecupnya lembut.

Advertisement

"Jangan marah, aku hanya pergi sebentar

ke kantor. Aku takut kau meninggalkan ku. Maaf sayangku!!" Bujuk Jimin lembut.

Yoongi bisa melihat ketakutan di mata Jimin. Jangan bilang Jimin masih memikirkan perkataannya semalam. Astaga, semalam dia hanya terbawa emosi. Dia merasa bersalah sekarang melihat sikap ketakutan sang kekasih tampannya.

"Suapi aku!" Kata Yoongi.

Jimin yang mendengar itu tersenyum lebar tergesa-gesa mengambil makanan di meja nakas kemudian menyuapi Yoongi.

"Aku mau jus strawberry yang dingin" kata Yoongi berusaha memanfaatkan keadaan.

"Sayang...!!" Jimin frustrasi mendengar permintaannya. Ingin mengatakan tidak tetapi tidak jadi karena melihat wajah kekasihnya itu Semakin masam. Jimin Kemudian menghela nafas memanggil maid dari dalam kamar menyuruh membuatkan kesukaan Yoongi.

Yoongi tersenyum mendengarnya lantas mendekatkan diri pada Jimin kemudian memeluknya sambil mengucapkan,

"I love you"

Jimin yang mendengarnya merasa lega setidaknya tunangannya itu mau makan walaupun mengorbankan kesehatannya.

Sudah 3 hari Yoongi berada di dalam Mansion megah Jimin. Dia merasa sudah seperti burung dalam sangkar sekarang. Jimin benar-benar mengurungnya tanpa mendengar keluhan Yoongi yang harus kuliah dan bekerja. Dia hanya bilang "aku akan mengizinkan kau keluar kalau kau menurut padaku" dan ini sudah 3 hari tapi Jimin belum juga mengizinkannya keluar rumah. Bosan, itu kata yang mencerminkan suasana hati Yoongi sekarang ini berdiri di atas balkon kamar sambil melihat-lihat keluar mengamati para maid yang berlalu-lalang di halaman Mansion.

Sedikit terkejut karena tiba-tiba sepasang tangan kekar memeluk tubuhnya dari belakang. Menyandarkan kepalanya di bahu tegap sang pelaku siapa lagi kalau bukan Park Jimin kekasihnya. Mereka lama dalam posisi itu hingga,

"Kapan kau mengizinkan aku keluar? Aku bosan di kamar. Kalau aku tidak lulus dengan nilai bagus akan ku tuntut kau Park!!" Ancam Yoongi. Jimin yang mendengarnya hanya terkekeh kemudian membalikkan tubuh Yoongi menghadapnya. Membelai wajahnya kemudian memberi kecupan di kening kekasihnya.

"Apa aku jahat?" Jimin

"Ya, kau sangat jahat" Yoongi

Advertisement

"Kalau aku mengizinkanmu keluar kau tidak akan meninggalkan ku kan?" Jimin

"Astaga, berhenti mengatakan omong kosong itu sayang. Aku akan kembali ke rumah kita." Kata Yoongi meyakinkan. Memberi ciuman di rahang Jimin berusaha membuat Jimin percaya padanya.

"Kalau kau lari dari ku, kuikat kakimu di dalam kamar" Jimin

Yoongi mencibir mendengar ancaman Jimin tetapi tetap memberi ciuman bahkan bibirnya kini sudah berada tepat di Adam Apple milik kekasihnya kemudian menghisapnya kencang menghasilkan geraman tertahan sang dominan. Jimin mengangkat Yoongi kedalam gendongan membawanya ke atas tempat tidur kemudian merebahkan diri dengan Yoongi di atas tubuhnya. Membiarkan sang kekasih melakukan sesukanya dimulai dari lepasnya kancing kemeja satu per satu dari pengaitnya.

Dan sekarang Jimin merasakan hawa dingin AC menerpa tubuh atletisnya yang kini telah lepas seutuhnya dari pakaian serta celana bahannya. Kini Yoongi berada tepat di bawah kakinya berusaha melepaskan tangan Jimin yang sedari tadi menarik tangannya ke atas. Yoongi tidak mau, dia harus menikmati benda kesukaannya itu jadi dengan cepat meraup penis Jimin ke dalam mulut hangatnya.

"AKH...! Yoongi stophh sshhh!!!" Desis Jimin.

Tidak mendengar perintah Jimin sedikitpun malah semakin memaju mundurkan kepala di bawah sana. Ini hukuman Karna Jimin mengurungnya di rumah dan membuatnya bosan setengah mati.

"Yoongihhh... sayang berhenti ku bilanghh

Ahhhh!!!!" Jimin bergetar merasakan pelepasan panjangnya di dalam mulut manis Yoongi. Jimin masih berusaha mengatur nafas kemudian menundukkan kepalanya melihat Yoongi menampilkan senyuman manis dengan tetesan sperma di sudut bibir manisnya. Dan itu sangat seksi di mata Jimin.

Menarik Yoongi ke atas sejajar dengan wajahnya ingin mencium bibir manisnya tetapi Yoongi melepaskan diri dari Jimin kemudian,

"Aku lapar, aku akan ke dapur mencari makanan" kata Yoongi tiba-tiba meninggalkan Jimin seenaknya yang masih dalam keadaan shock. Setelah sadar sang kekasih pergi Jimin buru-buru ingin mengerjarnya tapi dia ingat kalau masih dalam keadaan telanjang. Jadi,

PARK YOONGI AWAS KAU, KU HABISI KAU NANTI!!!"

Yoongi tertawa kencang mendengarnya membuat para maid ikut tersenyum melihatnya. Akhirnya dia bisa balas dendam pada sang kekasih. Siapa suruh mengekangnya lihat sekarang kan!!!

Mari kita tunggu apa yang akan Jimin lakukan nanti pada Yoongi kekasih hatinya itu.

Next!!!?

    people are reading<mine and my destiny (minyoon)>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click