《mine and my destiny (minyoon)》I love you

Advertisement

Yoongi sedang tidur-tiduran di atas kasur kesayangannya. Memainkan game yang ada di ponsel berlogo apel tergigit setengah di belakangnya. Dia membeli itu beberapa bulan yang lalu, tertarik melihat 3 kamera belakang . Di pikir itu sangat unik.

TING!! satu pesan masuk ke ponselnya. Membukanya dan melihatnya sedikit terkejut.

"Aku akan menjemputmu dinner malam ini"

Itu isi pesan dari si sialan Park yang sayangnya tampan. Dadanya berdetak kencang tak karuan. Ada apa dengannya? Biasanya dia tidak seperti. Kemudian membuang ponsel jauh darinya tanpa ada niat membalas.

Dia tidak akan pergi, tidak akan. Perjanjiannya kan hanya makan siang. Tapi apa ini? Pria itu semakin melunjak saja. Ya, dia putuskan tidak akan mau makan malam bersama Park Jimin.

Yoongi duduk diam di kursi penumpang di dalam mobil milik Park Jimin. Rencana tak akan pergi ikut dinner dengan Jimin sepertinya hancur berantakan. Nyatanya dia berada disini didalam mobil mewah yang dikendarai langsung oleh Jimin.

Jimin mengajaknya masuk ke dalam restoran bergaya italy. Berbeda dengan restoran biasa mereka makan siang. Mereka duduk di kursi masing-masing sambil memesan makanan.

Setelah itu para pelayan meninggalkan mereka berdua.

"apa maksud makan malam ini Park?" Tanya Yoongi.

Jimin menaikkan alisnya tidak mengerti dengan perkataan Yoongi.

"tidak ada alasan khusus, sayang. aku hanya ingin makan malam bersama mu" jawab Jimin dengan senyum manis.

Yoongi mendengus mendengarnya,

"Sepertinya kau tidak pernah mengatakan padaku mengenai kemajuan orang yang sedang ku cari. Apa kau sedang bermain-main denganku Jimin-ssi" kata Yoongi sarkas.

"aku sedang mencarinya, tapi tidak semudah itu, Yoongi" bisakah kita tidak membahas itu. Aku mengajak mu makan malam bukan untuk membicarakannya." kata Jimin.

Yoongi cemberut mendengarnya, bilang saja ini hanya akal-akalan Jimin agar bisa selalu dekat dengannya. Dasar licik!!

Tak lama makanan mereka datang, bersama dengan 1 botol wine merah. Ohh, sudah lama Yoongi tidak menikmati minuman itu Karna sibuk dengan tugas kuliahnya. Mereka menikmati makanan tanpa bicara. Jimin menuangkan wine ke gelas Yoongi kemudian ke gelasnya sendiri. Yoongi memperhatikan gerak-gerik Jimin sejak tadi.

"Christian Park!!!??" Panggil seseorang dari belakang Jimin.

Jimin menoleh kemudian berdiri melihat siapa yang memanggilnya.

"Mr. Smith, anda disini?" Jimin

"Aku tidak percaya bertemu dengan mu disini" kata Mr. Smith senang.

Mereka berbicara sedikit lama, membuat Yoongi terdiam. Apa katanya? Christian Park?

Pada Jimin? Ini tidak mungkin. Bolehkah dia tertawa sekarang? Dia ingat Jimin bilang kalau dirinya adalah Christian Park. Yoongi juga ingat pertama kali Yoongi memperlihatkan kalung itu pada Jimin. Jimin sedikit membentaknya menanyakan dari mana iya mendapatkan kalung itu. Apa ini sebuah kebetulan? Atau ini hanya akal-akalan Jimin?

Yoongi juga mengingat Jimin mengatakan menyukainya begitu saja tanpa bertanya tentang asal-usulnya. Oh, 1 lagi Jimin bilang menyukainya setelah menunjukkan kaling itu.

Setelah menyelesaikan urusannya dengan tamu dadakannya, Jimin kembali ke meja makan mereka dan meminta maaf pada Yoongi Karna membuatnya menunggu lama.

Yoongi hanya diam, meminum anggurnya cepat dalam 1 tegukan kemudian menuangkan kembali ke gelasnya. Terus seperti itu sampai akhirnya Jimin menghentikannya.

"makan dulu makanannya Yoongi, nanti kau masuk angin" kata Jimin heran.

"Lepaskan Park, jangan melarang ku" jawab Yoongi sarkas.

Jimin terheran-heran, sepertinya Yoongi

Advertisement

baik-baik saja tadi. Apa dia marah Karna Jimin berbicara agak lama dengan tamunya?

"Aku minta maaf soal tadi, aku tidak tau kalau dia berada disini" kata Jimin tentang Mr.Smith. Yoongi tersenyum remeh, semakin membuat Jimin heran. Yoongi hendak mengambil botol wine itu kembali, tapi Jimin menyingkirkannya cepat.

"Ada apa denganmu" tanya Jimin heran.

Kemudian berdiri dari kursinya menarik Yoongi dan membawanya keluar restoran menuju Mansion besarnya.

Mobil hitam milik Jimin berhenti di halaman mansion miliknya. Yoongi lebih dulu keluar berjalan tertatih-tatih menuju gerbang keluar. Jimin yang melihatnya berjalan cepat menghampiri Yoongi dan menariknya ke pelukannya.

"ada apa sebenarnya, eohh?? Tanya Jimin heran.

Yoongi meremas kemeja Jimin kemudian menggelengkan kepalanya.

"Tidak mungkin, tidak mungkin itu kau" kata Yoongi masih tetap menggelengkan kepalanya.

Jimin yang masih terheran menggendong Yoongi ala koala. Mungkin Yoongi mabuk Karna minum anggur terlalu banyak fikir Jimin. Yoongi dalam gendongan Jimin tidak ada niat melepaskan diri dari Jimin. Melingkarkan kakinya ke pinggang Jimin dan menelusupkan wajahnya di leher Jimin. Jimin memasuki lift rumahnya membawa mereka ke lantai atas. Setelah mereka keluar dari lift Yoongi tiba-tiba melepaskan diri dari Jimin. Berjalan menuju tangga ke lantai bawah. Jimin manariknya lagi membawanya mendekati tembok.

Jimin tidak tau harus berbuat apalagi untuk menghentikan Yoongi. Jadi, dicium nya Yoongi dengan putus asa sambil menyudutkannya ke tembok. Yoongi yang mendapat ciuman mendadak dari Jimin, membawa tangannya semakin menekan kepala Jimin menempel padanya. Dia membalas ciuman Jimin

tergesa-gesa. Menelusupkan jari-jari lentiknya ke dalam rambut Jimin. Jimin yang mendapat respon seperti itu dari Yoongi, mengendong Yoongi ala koala menuju kamarnya tanpa memutuskan ciuman panas mereka.

Saat ini mereka berada diatas kasur dengar Jimin menindih tubuh kurus Yoongi. Jimin tidak melepaskan ciumannya dari tadi, membuat Yoongi kesusahan bernafas. Setelah ciuman mereka terputus, suara nafas

terengah-engah memenuhi kamar besar Jimin.

"Bukankah kita juga terengah-engah waktu itu? Saat kau menarik aku kedalam sebuah ruangan menghindari kejaran orang jahat?" Kata Jimin. Sekarang dia mengerti mengapa Yoongi bersikap seperti itu. Mr. Smith memanggilnya Christian Park bukan nama Korea nya. Yoongi pasti mengira ini hanya akal-akalannya. Dia sudah tidak tahan akhirnya mengeluarkan isi pikirannya yang sudah lama ia dipendam.

Yoongi yang mendengar perkataan Jimin mulai terisak dari pelan hingga mengeluarkan suara tangis yang memilukan.

"Terima kasih telah mencariku. Terima kasih telah tumbuh jadi pria manis yang kuat, Yoongi" kata Jimin lagi sedikit berbisik.

Membuat Yoongi semakin menangis, kemudian membawa tangannya menyentuh rahang tegas Jimin. Meraba setiap inci wajah Jimin.

"Itu kau? aku sangat merindukan mu" Kata Yoongi dengan suara pelan bahkan isakannya masih terdengar jelas.

Jimin mengangguk cepat, semakin membuat Yoongi menangis kencang. Suara tangis memilukan Yoongi membuat hati Jimin semakin sakit. Yoongi merindukannya sama seperti dia merindukan Yoongi.

Jimin mencium Yoongi kembali berusaha menghentikan tangis yang membuat hatinya sakit. Yoongi membalas ciuman Jimin dengan air mata yang mencucur deras di wajahnya. Jimin mencium telinga Yoongi, kemudian turun menuju leher putih mulusnya memberikan tanda kepemilikan disana seolah berusaha memberitahukan orang-orang bahwa Yoongi hanya miliknya seorang.

Yoongi mendesah kala Jimin mencium lehernya. Itu salah satu bagian tubuhnya yang sensitif. Meremas rambut Jimin melampiaskan kenikmatan akibat ulah Jimin. Jimin melepaskan kancing kemeja Yoongi satu persatu. Melepaskannya dan menampakkan tubuh mulus tanpa cacat disana. Yoongi menahan nafas saat ia merasakan nafas panas Jimin menerpa pucuk dadanya.

Advertisement

"Ahh, Jimin" desah Yoongi manja saat Jimin menghisap salah satu puncak dadanya.

Jimin yang mendengar desahan Yoongi mengangkat kepalanya memandang wajah merah merona yoonginya. Yoongi membuang wajahnya kesamping sedikit malu saat Jimin melihatnya dalam keadaan seperti ini. Jimin menundukkan kepalanya lagi menuju puncak dada Yoongi, menggigit dan menghisapnya sampai puas. Kemudian turun menuju ke bawah memberi ciuman setiap jengkal tubuh Yoongi . Membuka kancing celana jeans Yoongi kemudian melepaskannya hingga tersisa kulit putih mulus miliknya. Jimin menundukkan kepalanya mencium paha dalam Yoongi sensual. Dia bahkan tak bergerak sedikitpun dari sana. Masih mencium, menghisap paha dalam Yoongi meninggalkan banyak tanda disana. Kepala Yoongi bergerak ke kiri dan ke kanan merasakan kenikmatan yang tiada tara.

"Ahh.. Jimin, shhh..." desah Yoongi seperti seorang jalang.

Mendengar desahan Yoongi membuat Jimin semakin panas. Menjilat bagian sensitif Yoongi dengan sensual. Memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengemutnya naik turun.

Yoongi yang merasakan gerakan tiba-tiba Jimin, mulai berteriak kencang. Menaikkan salah satu kakinya ke pundak Jimin seakan memberitahukan pada Jimin kalau dia merasa terkejut sekaligus menyukai tindakan Jimin.

"Jimin, sayang aku AKH!! Desah Yoongi kuat.

Jimin yang mengerti semakin mempercepat kegiatannya disana. Tiba-Tiba keluar cairan sperma putih milik yoonginya. Menelannya semua bahkan menjilat nya tanpa tersisa sedikitpun.

Jimin naik keatas melihat Yoongi yang berusaha menarik nafas terengah-engah. Mencium kening, hidung kemudian pipi Yoongi. Lanjutnya menuju bibirnya tapi, Yoongi menahannya. Jimin menaikkan kepalanya memandang yonggi. Yoongi mendorong Jimin hingga posisinya sekarang berada diatas Jimin. Membuka kancing kemeja Jimin kemudian melepaskannya. Menundukkan kepalanya menempelkan bibirnya dari rahang tegas Jimin hingga lehernya. Jimin mengeram disana, mengelus punggung telanjang Yoongi.

Yoongi sangat lihai dalam hal ini membuat Jimin mengangkat tubuh Yoongi kembali keatas hingga wajah mereka bertemu. Yoongi yang merasa terganggu akibat ulah Jimin mengerucutkan bibirnya kesal.

"apa kau sudah pernah melakukannya pada orang lain" tanya Jimin mengeram.

Yoongi yang mendapat pertanyaan tiba-tiba jadi terdiam.

"Jawab Yoongi! Bukan aku yang pertama?" Tanya Jimin lagi penuh penekanan.

Yoongi tiba-tiba mendapat ide gila. Tidak masalah sedikit mengerjai Jimin kan?!.

Yoongi tersenyum manis menyentuh rahang tegas Jimin dengan gerakan sensual.

"Semua orang pernah melakukannya sayang" kata Yoongi dengan nada menggoda.

"Siapa orangnya huh??" Jimin semakin marah.

"Kau juga pernah melakukannya kan? Tidak mungkin tidak" katanya Yoongi masih dengan suara menggodanya.

"Aku tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun. Aku mungkin pernah menyewa pelacur untuk memuaskan milikku. Tapi tidak pernah memasuki mereka, Yoongi. Aku menunggu mu. " kata Jimin semakin geram.

Haruskah Yoongi berteriak kesenangan sekarang? Mungkin sebagian besar dominan tidak bisa menahan hasrat mereka sehingga sering melakukan one night stand dengan orang lain terlebih orang berduit tebal seperti Jimin. Tapi apa ini? Jiminnya ternyata menunggunya. Yoongi tersenyum lebar membuat Jimin semakin marah. Yoongi menyentuh leher Jimin pelan, menciumnya kembali. Dia menempatkan jarinya di bibirnya dan mengatakan pada Jimin bahwa dia ingin meneruskan bagiannya. Menyentuh Jimin tentu saja. Jadi tolong jangan mengganggu kegiatannya. Yoongi mencium seluruh tubuh Jimin seperti yang Jimin lakukan padanya. Berhenti dibagikan otot perutnya, menciumnya lama sedangkan tangannya berusaha melepaskan celana bahan Jimin. Jimin mengeram seperti serigala yang siap menerkam mangsanya sekarang. Dia tidak sadar kalau sudah dalam keadaan telanjang.

Yonggi hendak menurunkan kepalanya ke milik Jimin tapi tertahan Karna Jimin membalikkan keadaan mereka. Sekarang Yoongi berada dibawah Jimin.

"Sudah kubilang jangan ganggu aku kan" kata Yoongi kesal sambil memukul dada Jimin.

"Apa yang ingin kau lakukan hah??" Tanya Jimin dengan nada memburu.

"Tentu saja menikmati kesukaanku, sayang" kata Yoongi dengan suara seksi.

"Kau tidak boleh melakukannya sayang" kata Jimin.

Tiba-tiba saja wajah Yoongi berubah jadi marah.

"Kau membiarkan jalang menikmatinya tapi aku tidak" kata Yoongi dengan nada marah.

Jimin menyentuh wajah Yoongi, tapi Yoongi menepisnya kuat.

"kau lebih suka jalang menyentuh mu kan? Ya sudah sana bermain saja dengan jalang" suara Yoongi semakin keras.

Jimin yang tidak tahan mendengar ocehan Yoongi, mencium bibir manisnya berusaha merendam makian Yoongi kepadanya.

"Hanya jalang yang pantas melakukan itu Yoongi. Kau bukan jalangku. Aku hanya mencintaimu biarkan aku melakukannya untukmu, hmm!!" Bujuk Jimin.

"ku mohon, berhenti berfikir aku suka sentuhan jalang. AKU HANYA MENCINTAIMU" teriak Jimin akhirnya.

Yoongi diam mendengar nada marah Jimin. Sekarang dia mengerti maksud Jimin. Tapi dia juga ingin melakukan itu pada Jimin.

"Aku juga ingin melakukan itu pada orang yang kucintai. Bolehkan?" kata Yoongi pelan sambil menyentuh wajah Jimin.

Jimin mendengus atas permintaan Yoongi, membawa bibir tebalnya menyentuh bibir tipis Yoongi. Kegiatan hisap-menghisap terjadi cukup lama sampai tiba-tiba.

"AKH!!" Yoongi berteriak kesakitan Karna Jimin memasukinya tiba-tiba. Melepaskan bibirnya dari Jimin. Sedangkan Jimin sedikit terkejut dengan teriakan Yoongi.

"Sayang, kau baik? Apa aku terlalu kasar?" Tanya Jimin menciumi wajah Yoongi.

"Lagi, masukkan lagi. Semuanya!" Kata Yoongi setelah mulai terbiasa.

Jimin menuruti Yoongi memasukinya lebih dalam sambil membawa Yoongi kedalam ciuman panas. Jimin memasuk keluarkan miliknya disana membuat Yoongi menjerit kenikmatan.

"Jimin, ouwhh....!!" Desah Yoongi manja.

Jimin mencium leher putih mulus Yoongi, dia tidak bisa mengabaikan yang satu itu.

Hingga teriakan orgasme yang panjang terdengar memenuhi kamar Jimin.

Jimin menjatuhkan wajahnya di leher sang kekasih. Sedangkan Yoongi memeluk punggung Jimin erat. Itu adalah yang pertama untuknya. Dan Jimin adalah orang pertama yang melakukan itu padanya. Dia tersenyum sangat manis.

Jimin menaikkan tubuhnya kembali, memberi ciuman lembut di kening Yoongi. Membuat Yoongi tersenyum lebar menampilkan gigi-gigi kecil mentimun miliknya ikut terlihat. Sangat cantik pikir Jimin.

" terima kasih, sayang" Jimin.

Ketika hendak melepaskan diri dari yoonginya, Jimin melihat ada bercak darah di sekitar seprai.

"Yoongi, kau...!! Jimin tak bisa melanjutkan ucapannya.

"Selamat Tuan Park anda mendapatkanku sepenuhnya" kata Yoongi lembut.

Jimin memeluk Yoongi kembali, hingga terdengar suara isakan kecil dari sana. Jimin menangis terharu, bukan hanya dia bahkan Yoongi pun menjaga diri untuknya.

Jimin berjanji tidak akan pernah melepaskan Yoongi lagi. Setelah ini Jimin mungkin akan menggelar pernikahan secepatnya takut Yoongi pergi lagi darinya.

Semoga saja rencana Tuan Park yang terhormat bisa terlaksana. Tapi tunggu Yoongi selesai kuliah dulu ya Pak.

Next!!!!

    people are reading<mine and my destiny (minyoon)>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click