《mine and my destiny (minyoon)》Bertemu tapi tak saling mengenal

Advertisement

Kelas kedokteran di ROYAL BUSANO UNIVERSITY itu sedang berlangsung, suasana yang heboh dimana para mahasiswa/i mengeluarkan pendapat mereka

masing-masing atas pertanyaan sang dosen. Lain hal nya dengan Min Yoongi, si jenius Min itu hanya diam memperhatikan tanpa ada niat untuk menjawab.

Bukannya dia tak tau, Tetapi hanya ingin memberi kesempatan pada teman-temannya untuk menunjukkan kepintaran mereka.

HELL..! Dia bahkan lebih pintar daripada para dosen di university tersebut. Jadi tolong jangan anggap dia pemalas walaupun dia suka tidur.

Tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk. Tertulis disana Tae is calling. Yoongi bergerak

tergesa-gesa membereskan buku-buku di meja.

Kemudian berbicara pada sang dosen bahwa dia harus pergi Karna ada urusan mendadak. Tanpa menunggu jawaban sang dosen, dia langsung berjalan keluar kelas dengan cepat.

Sang dosen hanya terbengong, begitu juga para murid yang tadinya heboh langsung diam melihat

Yoongi yang pergi dari kelas. Walaupun terlambat menjawab, sang dosen tetap berkata,

"Ya, hati-hati!"

Kemudian membatin kenapa dia seolah tak memiliki harga diri di depan bocah tersebut. Untung jenius kalau tidak sudah diperistrinya anak itu! Ehh??? Dia kan sudah menikah.

Oke abaikan!!!

Park jimin berjalan di koridor university miliknya, memiliki wajah bak dewa membuat pandangan orang-orang di sekitarnya tidak bisa menolak untuk melihatnya. Mengenakan jas berwarna merah Maroon dengan kemeja putih polos didalamnya. Ditambah dengan rambut rapi ash grey miliknya menambah pesona sang dominan. Diikuti beberapa orang di belakangnya. Dia memiliki urusan yang harus diselesaikan ditempat ini. Sampai

tiba-tiba seorang pemuda berlari tergesa-gesa tanpa melihat ke depan hingga!!!

BRUK!!!!

Yoongi jatuh tersungkur ke belakang, tanpa melihat orang di depannya dia berdiri menjawab telepon di sebrang sana.

"Kenapa tiba-tiba sih? Aku bahkan belum menyelesaikan kelasku" Jawab Yoongi di ponselnya. Tapi tiba-tiba ponselnya mati Karna kekurangan daya battery.

"Sial, halo tae kau dengar aku?

Brengsek, kenapa harus mati sihh?"

Park Jimin hanya diam memperhatikan pemuda didepannya tanpa mengeluarkan suaranya. Sampai Yoongi menyadari bahwa dia sedang diperhatikan, membuat otak jeniusnya tiba-tiba menjadi lemot. Salahkan Taehyung yang membuat dia seperti ini.

Advertisement

Dia mengangkat kepalanya, pandangannya langsung menghadap Jimin. Kemudian membungkukkan tubuhnya.

"Astaga, maafkan aku tuan. Aku sedang

buru-buru. Nanti kita selesaikan ini, Ok!!" Kata Yoongi tanpa takut sedikitpun.

Berusaha untuk pergi, tapi para bawahan Jimin menghambat jalannya.

Dia memundurkan tubuhnya, menghadap Jimin kembali dan memeriksa keadaan jimin.

"Anda baik-baik saja kan? Anda terluka?" Tanya Yoongi dengan raut wajah gelisah.

Jimin mengulurkan tangannya menarik lengan Yoongi. Ada luka di kulit pucatnya dan sepertinya Yoongi tidak menyadarinya.

"Oh, aku berdarah? Dasar kulit sialan. Bisa tidak sih jangan terluka? Kalau Taehyung melihat ini bisa panjang urusannya." Maki Yoongi pada kulitnya sendiri.

Jimin yang mendengar makian dari bibir manis itu sedikit tersenyum. Setiap orang akan merasa kesakitan Jika terluka, tapi lain halnya dengan pemuda manis didepannya yang malah memaki dirinya sendiri.

"Aku benar-benar tidak bisa tinggal sekarang tuan, aku ada urusan mendadak. Bisa aku pinjam ponselmu?" Tanya Yoongi.

Jimin memberikan ponselnya, kemudian Yoongi mengetik No ponselnya disana.

"Ini Nomor ponsel ku, hubungi aku dengan nomor ini, eohh!! Ku mohon aku harus pergi" Kata Yoongi dengan nada memelasnya.

Jimin tidak tahan melihat wajah imut itu terlalu lama. Sebenarnya dia tidak apa-apa, tapi tubuhnya menghianati otak pintar nya. Dia tertarik man pada pemuda manis dihadapannya. Jimin menerima ponselnya kembali dan mensave nomor Yoongi.

"Jangan harap kau bisa kabur" kata jimin dengan nada dingin berbeda dengan isi kepalanya.

Yoongi mengangguk dengan cepat, kemudian lari terburu-buru setelah para bawahan Jimin memberikannya jalan.

Jimin tersenyum melihat Yoongi pergi, para bawahannya tidak menyangka akan melihat atasan mereka mudah tersenyum hanya karna seorang bocah. Mereka terbiasa dengan wajah datar sang bos. Jimin berdehem mengembalikan kesadarannya kemudian melanjutkan perjalanan menuju ruangan yang akan ditujunya.

Disini lah Yoongi berdiri sekarang, dilantai atas sebuah bangunan tinggi sambil mengarahkan senjata kesayangannya ke hadapan bangunan didepannya. Disana berkumpul para petinggi pemilik dompet tebal sedang menikmati pesta . Taehyung memberinya perintah agar mengawasi pesta tersebut. Menyuruhnya menjaga seseorang yang penting yang sedang berbicara bersama beberapa rekan bisnisnya. Dia melihat foto di ponsel nya memastikan kalau dia tidak salah orang. Dia merasa pernah melihat pria tersebut tapi tidak ingat entah dimana. Dia melihat orang-orang yang mencurigakan di sekeliling pria tersebut. Kemudian matanya terbelalak melihat salah seseorang disudut pesta mengarahkan senjatanya ke arah Pria yang paling menonjol disana orang yang harus dijaganya. Kata Taehyung namanya Park Jimin. Taehyung benar, Park Jimin orang nomor 1 dikorea itu memiliki banyak musuh. Pria di sudut sana mungkin salah satu musuhnya. Sebelum pria tersebut menarik pistolnya, Yoongi lebih dulu menembaknya dari atas.

Advertisement

DOOR!!!

Suara tembakan itu mengacaukan pesta megah itu, orang-orang berlarian berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri dari tembakan. Sepertinya tugas Yoongi tak sampai disana Karna dia melihat orang disamping Park Jimin berusaha mengeluarkan pistol hendak menembaknya, tapi terlambat Yoongi lebih dulu menembaknya.

DOOR!!! Pria tersebut jatuh disamping Jimin. Jimin melihatnya hanya tersenyum remeh menandakan bahwa dia sudah tau bahwa pria itu hanya pura-pura mengajaknya berbisnis.

Para bawahan Jimin, berlarian menuju dirinya berusaha menjadi tameng agar sang Bos tidak terluka.

"Kau baik- baik saja? Ada yang terluka eohh??" Tanya jung Hoseok khawatir pria yang menjadi Bodyguard pribadi Park Jimin.

"Aku baik hyung" jawab jimin datar.

Hoseok mengiring Jimin memasuki mobil hitam mewahnya. Kemudian melaju cepat meninggalkan tempat yang hampir mengancam keselamatan tuan mudanya itu.

Yoongi membereskan barang-barangnya masukkan semuanya kedalam tas ransel kesayangannya.

"MISSION CLEAR" katanya keras dengan senyum gummy smile miliknya.

Kemudian mamasuki lift menuju parkiran bawah. Disana sudah ada Taehyung menunggunya didalam mobil dengan senyum kotak andalannya. Yoongi hanya mendengus melihatnya, walau dia tak bisa berbohong kalau Taehyung memang sangat tampan meski dilihat dari sudut manapun. Mobil mereka melaju pergi meninggalkan gedung yang berantakan akibat ulah mereka.

Next!!

    people are reading<mine and my destiny (minyoon)>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click