《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》Last
Advertisement
Mark sedikit berlari kala memasuki ruangan Haechan. Tadi pagi ia dapat kabar dari suster bahwa Haechan kembali mengalami Shock, Mark yang saat itu baru bangun bergegas menuju rumah sakit
" Haechan-ah!"
Teriak Mark memasuki kamar Haechan, Haechan hanya tersenyum menatap Mark dari ranjang tempat tidurnya. Ia ingin bagun dari tidurnya, tapi tubuhnya benar benar lelah, sehingga Haechan hanya pasrah terbaring disana.
" Kenapa? Aku hanya mengalami shock kok...." Jelas Haechan
Mark hanya tersenyum kaku, berjalan perlahan menuju ranjang Haechan dan duduk disamping ranjang Haechan.
" Aishh... kepanikan mu itu selalu berlebihan"
Haechan memutar matanya malas. Mark masih menatapnya khawatir, pasalnya perasaannya benar benar tidak enak, entah firasatnya saja atau bagaimana, ruangan ini rasanya benar benar sunyi dan sepi, hanya suara ICU Monitor dan detak jarum jam yang mengisi kesunyian ruangan itu.
Haechan sedikit menggeser badannya, kemudian menepuk pelan ruangan kosong di sampingnya, Mark yang melihat hal itu menatap Haechan heran,
" Ish kemarilah... aku ingin memeluk mu!" Kesal Haechan
Mark terkekeh pelan, ia pun menurut, ikut merebahkan tubuhnya disamping Haechan dan memeluknya, membawanya sedikit mendekat kearahanya. Haechan menatap sebentar wajah Mark. Ia tidak mengerti kenapa begitu jatuh cinta pada wajah pria ini. Haechan pun tersenyum tipis, melihat betapa besarnya kantong mata Mark, ia tau setiap kali Mark pulang menjenguknya Mark akan menangis, tapi Haechan sengaja tidak membahas kantong mata Mark.
Mark juga ikut menatap wajah pujaan hatinya, tatapannya lebih sayu dan letih dari biasanya tidak berbinar seperti biasanya, pipi tembemnya pun menghilang. Walaupun begitu, senyuman Haechan masih secerah dan secantik yang biasa Mark lihat, membuat dirinya semakin sedih, karena Mark tidak tau, sampai kapan ia bisa melihat senyuman Haechan.
Haechan menghela nafasnya, kemudian menyandarkan kepalanya pada dada Mark, mencari posisi nyaman dalam dekapan orang yang sangat ia cintai. Mark pun semakin membawa Haechan dalam pelukannya, mengelus pelan kepala Haechan.
Advertisement
" Mark..."Haechan mendongakkan kepalanya, yang dipanggil pun sedikit menekurkan wajahnya sambil mengangkat dagunya pelan
" Kau masih ingat saat aku bertanya padamu tentang jika aku pergi jauh?" Mark mengangguk pelan
" Bagaimana dengan sekarang? Apa jawaban mu?"
Dada Mark sesak saat mendapatkan pertanyaan itu. Bagaimana cara ia menjawabnya, Mark tentu tau dan paham dengan maskud Haechan, ia menyuruh Mark untuk merelakan dirinya pergi.
" Sama..."
" Sama maksudnya?"
" Ya... sama seperti jawaban ku waktu itu, aku akan mengejarmu, kemana pun kau pergi"
" Tck... walaupun tempatnya sangat jauh?"
"Eungg...."
" Ck... egois sekali"
Haechan kembali menyandarkan kepalanya pada dada Mark, entah kenapa mendengar jawaban Mark membuat dirinya takut dan tenang disaat yang bersamaan, pria itu benar benar mencintainya.
"Mark...." Panggil Haechan masih menyandarkan kepalanya pada dada Mark
" Hmm?"
" Aku kedinginan...."
Mark sedikit menegakkan badannya, menarik selimut dikakinya dan menyelimuti tubuh mereka berdua. Mark pun sedikit menguatkan pelukannya untuk memperhangat tubuh Haechan.
" Lebih baik?" Haechan mengangguk pelan, masih menutup matanya.
Karena suasanya yang memang sunyi dan hawa panas tubuh Mark, membuat Haechan benar benar nyaman, belum lagi suara ICU monitor yang berbunyi konstan seolah menghipnotis Haechan untuk tertidur.
Jika Haechan merasanya nyaman karena itu semua, berbeda dengan Mark, jantungnya waswas bahkan telinganya ia pasang baik baik. Suara detak ICU monitor itu berbunyi sangat pelan, menandakan detak jantung Haechan juga pelan, dan semakin lama Mark sadar jarak mesin itu berbunyi semakin memelan.
" Mark..."
" Hmm?"
" Aku mengantuk...."
Mark menelan ludahnya kasar, semakin membawa Haechan dalam pelukannya
" Tidurlah... aku disini"
Mark masih setia mengelus pelan kepala Haechan, sambil sesekali memeluknya erat, melepaskan rasa takutnya saat ini.
" Mark...."
" Hhmm?"
Haechan tidak merespon, Mark pun menekurkan kepalanya, menatap Haechan takut takut, ia bisa melihat Haechan yang menutup matanya, tertidur nyaman di pelukannya, Mark masih bisa bernafas lega, pasalnya suara icu monitor itu masih berbunyi berdetak.
Advertisement
Haechan pun membuka matanya perlahan, ia terlihat sangat kelelahan, seolah tenaganya habis hanya untuk memanggil Mark dan membuka matanya. Mark mengangkat alisnya pelan, menatap Haechan dengan teduh, Haechan hanya menggeleng pelan kemudian tersenyum pada Mark. Mark mengecup pelan keningnya.
" Tidurlah...."
Haechan mengangguk lemah, kembali menyamankan kepalanya pada dada Mark. Mark masih setia mengelus kepala Haechan sambil beberapa kali mengehela nafasnya, menetralkan rasa sesak di dadanya.
" Mark......"
" Hhmm?"
" Aku mencintai mu"
Tiiiiiiiiit
Tepat setelah Haechan menyudahi kalimatnya. ICU monitor itu mengeluarkan satu bunyi nyaring yang sangat panjang.
Tubuh Mark membeku, tidak berani menatap ataupun merespon Haechan. Susah payah dirinya bernafas, Mark masih bisa merasakan tubuh Haechan dalam dekapannya. Perlahan Mark menekurkan kepalanya, menatap Haechan yang tengah tertidur tenang dalam pelukannya. Mark mengambil nafasnya kasar, air matanya mengalir begitu saja, Haechan masih tertidur disana, tertidur dengan sangat tenang.
Mark pun membawa Haechan kedalam pelukannya, memeluk Haechan dengan sangat kuat, sangking kuatnya munking Haechan akan memarahinya karna Mark bisa saja meremuk tubuhnya. Tapi Haechan tidak merespon sedikitpun.
Sambil memeluk Haechan, Mark berteriak dalam diam, meluapkan rasa sesak dalam dadanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jaehyun tidak kuasa menangis saat peti mati kedua putranya dikebumikan.
Ya, kedua putranya Mark dan Haechan.
Jaehyun masih ingat bagaimana ia menangis meraung meliat kedua putranya sudah tidak bernyawa di rumah sakit. Haechan yang tertidur dengan tenang dalam pelukan Mark dan Mark yang memeluk Haechan dengan mulut yang berbusa.
Jaehyun sudah tau akan hal ini, saat anaknya menanyakan apakah dirinya kuat dengan semua keputusan yang Mark ambil nanti. Tapi tetap saja rasanya sangat sakit melepas mereka berdua.
Jaehyun ingin melarang Mark, menguatkan Mark untuk tetap kuat, tapi Jaehyun juga tau satu satunya cahaya hidup Mark saat ini adalah Haechan.
Jaehyun pun tidak bisa marah ataupun menyesali apa yang terjadi. Tuhan sudah menuliskan takdir hidup dan cinta kedua anak mereka, menyiapkan akhir yang bahagia bagi mereka berdua, dimana tidak ada lagi masalah ataupun bencana yang memisahkan mereka.
.
.
.
.
Haechan tengah berjalan di jalan tak berujung, tangannya ia rentangkan membiarkan bunga bunga itu membelai tanggannya. Haechan menghentikan langkahnya, ketika mendengar derap kaki seseorang yang berlari kearahnya.
Sambil menghela nafas kesal, Haechan berbalik dan memangku tangannya di dada.
" Ck... egois sekali!"
Mark mengambil nafasnya dengan terburu buru, berhenti di depan Haechan menumpukan tangannya pada lututnya ia. Tubuhnya berkeringat seolah telah berlari sudah sangat jauh.
" Hah... hah.... sudah kubilang kan... jawaban ku tetap sama" Pinta Mark masih mentralkan nafasnya
" Ck.. belum lima menit aku meninggalkan mu!"
Mark mengadahkan kepalanya menatap Haechan yang tersenyum padanya sambil merentangkan tangannya. Mark dengan cepat memeluk Haechan, memeluknya dengan sangat erat seolah tidak ingin melepaskannya.
" Yak! Aku tidak bisa bernafas!"
Kesal Haechan pasalnya Mark benar benar memeluknya dengan sangat kuat.
" Ck... mau membunuhku untuk kedua kalinya ha?!"
" Hehehe tidak.... maafkan aku"
Mark kembali membawa Haechan kepelukannya dan mengecup kepalanya pelan
" Mark..."
" Hhhm?"
" Kau tidak ingin mengucapkan sesuatu?"
" Hm?"
Haechan memutar matanya malas, melihat Mark yang menatapnya heran
" Kau belum membelas ucapan ku!"
Mark terkekeh pelan, mengecup pelan kening Haechan cukup lama. Kemudian menatap pujaan hatinya itu dengan lekat.
" Aku juga mencintai mu...."
END
Hai hai hai
Bagaimana dengan book kali ini ehehehe
Kita anggap saja ini Happy ending ya....
Makasih banyak buat yang udah baca dan vote love love pokoknya
Advertisement
- In Serial35 Chapters
Secret Worlds
He was no stranger to strife and the difficulties of life. Living life as an orphan while attending one of the world’s most affluent schools for the rich, tends to make his 17-year-old life pretty cumbersome. Still, the school gave him what he wanted- a higher education and if that meant he needed to be “the charity case”. Then so be it. Klaus Alexandros Roth, having just graduated top of his class, felt like everything was finally falling into place; He had exciting plans for the future and he was looking forward to this new chapter in his life, however, being abducted shortly after graduation and thrown into a world of cloak and dagger politics due to his bloodline was by no means part of the plan. Join his adventure as he travels to different worlds, discovers his roots, and maybe makes a few friends along the way. Synopsis Edited by Danetello. Please check out his work when you click on the link. (His Name) This is my first attempt at writing and showing it to others. If i make mistakes please show lenience sempai! Forgive them, but dont forget to point them out. You will notice large flashy warnings of sexual content and gore. Yes there will be those things, but no sexual abuse or any other overly nasty stuff. Disclaimer: I dont own the cover and will remove it immediately if asked to do so.
8 122 - In Serial8 Chapters
Realmshaker: Giant Progression LitRPG
Norse Mythology. DnD. High Fantasy Progression LitRPG. Rhonda is a noble giant—a huge savage beauty learning to become a ranger and a chieftess. But five centuries after a terrible war eliminated the noble giants' civilization, Rhonda wakes up alone on a runic ritual site far from home. Her culture is plundered, erased, and nearly forgotten. Terrible beasts roam the land, and smaller beings are taking over. Stranger yet, there’s a mystical mechanism revealing to Rhonda her class, attributes, perks, star power, and more. It’s the Star System. And its master could be an eldritch thing covering the world, unknown to all except the giantess herself. Follow Rhonda and her friends on an epic CONQUEST to collect star power, go berserk on their enemies, and make an impact that no one can ignore. The noble giants' civilization may have fallen, but it’s Rhonda’s birthright to shake the realm. REALMSHAKER Book 1 is officially on KU! The cover art is done by KrazeKode.
8 158 - In Serial15 Chapters
Lynn's story
An omegas curse is that they would never have a mate. They are the weakest wolf in the pack so they are usually not respected either. Some omegas are born very weak even though it's rare. I, Lynn, was an example of a rare very weak omega. Abandoned as a child by my parents, I was taken in by the Alpha of my pack. Unfortunately, by the age of 3, the Alpha was told I was an omega. Once the Alpha had heard that I was kicked out of the castle. Now I live in a crumbled apartment building on the outskirts of the city. I spend my time on the streets, trying to hide from being beaten and raped by the pack. But little did I know, my luck was about to change for the better and the worse. A visiting fox clan from England was about to change my life. I was going to meet the fox kings brothers and things would change. My normal life would turn upside down within 3 days. I would learn information that I wish I hadn't and I would learn what telling the truth does to someone.
8 196 - In Serial46 Chapters
Heir To The Iron Crown: Butterfly ✓
[COMPLETED] (Book 2/3)I can't stand him. I don't understand him. Does he hate me? Does he not? He is undeniably confusing, obnoxious and can't take criticism. He is basically the stereotypical Alpha and I hate that about him. What would it take for him to be a little considerate?Maybe he's jealous I got my wolf before he did? That's probably it. The big bad wolf can't stand a little competition. So that's exactly what I'll give him. Some good, healthy competition....After being abandoned in a forest near Fathilagt, Rayne was found as an infant by Rosabelle soon after the first attack on the peaceful pack. Rosabelle raised Rayne as her own and shielded her from whatever hardships she could. But Rayne's experience in her pack wasn't always pleasant and some people did their best to make her feel like she didn't belong in Fathilagt. Especially a certain soon-to-be Alpha who takes more than necessary interest in her, in more ways than one. Staying out of the spotlight isn't easy when the universe has different plans for you, and Rayne struggles with finding a safe space to hide herself from those who blame her for things she is yet to understand. Too bad for her, because the boy she hates the most, seeks her out every single time. What will happen when he finally wants her to stay, she is forced to leave her home to never again return?...Book 2, HTTIC: ButterflyDisclaimer: This is the second installment of the 'Heir To The Iron Crown' story. Kindly check it out as this is not a stand-alone book.Highest Rank:#1 in butterfly#3 in iron
8 110 - In Serial28 Chapters
My Haunted Academia(mha au) | DISCONTINUED
(I'm no longer updating this as I've lost all interest in it, but feel free to read the mess of what this was)Magic and monsters are indeed real. At least, that's what Deku thinks.He's heard many stories around his village about a safe haven for monsters deep in the forest. And it's safe to say that he's a big fan of these stories, along with his best friend; Bakugo. Since the death of his mother, and disappearance of his father, Deku sees no reason why they shouldn't go check it out. What will they find as the explore the haunted halls of UA? Monsters? Magic? A curse in which they can't escape? It's perfectly possible. At least, that's what they think. ......and they just might be right. (I've had this idea for a while now, and I think it's cool! FYI though, some chapters won't have a plot and will mainly be filler, but they're still good! Also none of the backgrounds are mine, and neither are the characters. This is a parody of the show My Hero Academia)
8 145 - In Serial18 Chapters
Adrian
Shortstory
8 177

