《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》55

Advertisement

" Uuuugh.... aku benci fisika...." Cicit Haechan sambil merebahkan kepalanya kemeja.

" Hah! Kau saja yang bodoh... jelas jelas fisika itu mudah!" Balas Mark masih fokus dengan buku pelajarannya

" Hah! Mudah dari mana aku tidak mengerti kenapa aku harus menghitung laju bola yang jatuh, tekanan air yang bocor, tegangan tali, belum lagi teori big bang.. Aaarkh mati saja aku" Kesal Haechan

" Fisika itu mudah... asal kau ingat rumus dasarnya... setelah itu kau hanya menurunkannya mudah kan?" Mark memukul pelan kepala Haechan dengan penanya

" Tapi rumus dasarnya sudah rumit Maaark.... belum lagi turunannya... rumusnya juga banyak... sudah lah berhenti membanggakan Fisika... bagaimanapun aku tidak akan menyukainya!"

Kesal Haechan masih menekurkan kepalanya sedangkan Mark hanya terkekeh pelan

" Yak! Kau bilang tidak suka tapi setiap ulangan nilai mu selalu diatas 90! Lah aku... udah ngga suka... remedi terus!" Kesal Jaemin

" Ya itu karna kau bodoh nana!" Jelas Haechan

" Yak! Tapi nilai ku bagus di kelas olah raga dan musik!" Protes Jaemin

" Ya... kau selalu unggul di bidang itu, tapi masalahnya aku tidak pernah remedi blee" Ejek Haechan dan mereka pun saling menetap kesal kemudian tertawa

" Tauk nih.. kamu tu belajar yang rajin kenapa sih by? Liat aku rajin belajar... " Jeno mencubit pelan hidung Jaemin

" Heol.... yak! Kau kemarin baru kena hukum ya.. sama pak Doyoung karna lupa bikin pr" Timpal Mark

" Kau kenapa buka kartu sih! Kan aku ingin juga terlihat keren di depan pacarku!" Kesal Jeno

" Euughh menjijikan" Balas Mark

Mereka pun tertawa bersama, saat ini Mark, Haechan, Jaemin dan Jeno, berada di perpustakaan untuk belajar bersama, karna sebentar lagi sudah mendekati ujian semester, mereka pun memuntuskan untuk belajar bersama di jam istirahat. Berpacaran tapi tetap produktif, ya begitulah kata mereka

" Uhm.. Kak Mark... maaf ganggu ini proposal Festival...." Felix yang merupakan siswa kelas 11 ketua osis baru menghampiri Mark dengan sebuah map ditangannya.

" Lho.. kan bulan lalu aku udah turun jabatan... kenapa proposalnya di kasih ke aku?"

" Uhm iya kak... jadi kan festival tahun lalu itu ketua pelaksananya kak Mark ...."

" Eeee... sebenarnya ngga sih... aku megang nama doang, yang ngurusin itu Jeno"

Tahun lalu, Mark dipilih untuk menjadi ketua pelaksana untuk acara fastival tahunan sekolah mereka, tapi karena Mark tidak ingin pusing dengan kegiatan itu, ia pun menyuruh Jeno mengatur semuanya dan Mark beruntung Jeno mau melakukan itu dengan senang hati.

" Oh... ngga papa sih kak, soalnya mau itu kak Jeno atau kak Mark kan ujung ujungnya kalian berdua juga, soalnya kan osis dulu juga kak Mark yang pegang..." Jelas Felix lagi

Advertisement

" Ya.. okhay... terus kenapa kamu ngasih aku proposal?" Tanya Mark lagi

" Itu.. Festival tahun lalu kan berhasil banget ya kak.. bahkan sampe masuk berita. Karna terbuka untuk umum, aku sama panita lainnya survey gitu, ternyata banyak yang ngga sabar sama festival tahun ini, mereka bahkan ngga masalah kalau kita taro fee..."

" Okhay terus?"

" Nah.. aku udah diskusi sama anak-anak nyusun proposal acara, dan kami udah ajuin juga ke kepala sekolah udah di terima juga kak dan udah boleh jalan. Terus pas rapat terakhir, anak-anak banyak yang minta kak Mark buat jadi istilahnya penganggung jawab gitu kak, jadi bantuin kita kita."

" Hmmm paham paham" Mark mengangguk pelan

" Sebenernya ngga enak kak minta bantuan kakak, soalnya kak Mark udah kelas tiga juga dan baru banget selesai turun jabatan. Tapi... kami ngga yakin bisa sesukses dulu kak, soalnya kepala sekolah nargetinnya gede banget"

" Oh... yaudah nanti aku sama Jeno bantuin deh ngga papa ya Jen?" Tanya Mark

" Ngga papa... lah malah aku yang harusnya nanya ke kamu, kan kau biasanya mana mau ngurusin ginian"

" Ngga.. siapa bilang... mau kok" Jelas Mark malu malu

" OOOH... Iya ... kak Mark ini baaaiiiik banget... dia bantuin aku banget lix selama menjabat nanti kalau kamu butuh bantuan telfon dia aja" Sindir Jeno

Jeno sadar Mark ingin terlihat baik dan sempurna dimata Haechan. Terlebih lagi akhir akhir ini Haechan cukup dekat dengan Felix karena mereka merupakan anak club radio. Tentu saja Mark tidak ingin kalah dengan Felix terlebih lagi Felix sekarang Ketua Osis, Mark merasa tersaingi karenanya.

" Oh oke kak... ini proposalnya aku tinggal ya kak... oiya Haechan..."

" Iya kak Felix? " Haechan pun mengadahkan kepalanya

" kamu anak club radio kan? Udah pernah siaran belum ?"

" Uhmm belum kak... belum dapat jadwal juga.... kan masih baru.." Jelas Haechan malu malu

" Oh tapi waktu seleksi aku liat kamu bagus kok...minggu depan siaran ya..." Titah Felix

" Eh... uhmm.... tapi ngga papa kak?"

" Iya ngga papa nanti aku bilang sama... siapa sih... Sungchan kan ketua club radio?"

" Iya kak... "

" Nah iya sama ini... kemaren kamu ngga sengaja mecahin speaker kan di ruangan?"

" Heheh... iya kak..." Haechan menggaruk kepalanya pelan

" Nah nanti pulang sekolah ikut ya beli yang baru, tapi setengahnya kamu yang bayar ya karna kan gimana juga kamu yang mecahin"

" Iya deh kak nanti aku ke kelas kakak"

" Eehm" Mark tiba tiba berdehem

Advertisement

" Eh lix kayanya ngga bisa deh aku bantuin" Tambahnya lagi dengan suara yang dingin

Felix yang baru sadar mengutuki dirinya, pasalnya Mark kini menatapnya sangat tajam. Felix akhir akhir ini juga merasa di teror oleh Mark karena sering mengobrol dengan Haechan. Felix tidak ada sedikitpun niat untuk merebut Haechan, apalagi Felix juga sudah punya pacar. Ia hanya senang mengobrol dengan Haechan karena mereka satu frekuensi terlebih lagi untuk urusan siaran radio.

" Eh.. uhm.. maaf... kak... ngga jadi chaan.. aku pergi sendiri aja... nanti kamu transfer aja uangnya ke kas radio... aku permisi dulu ya kak.. maaf ganggu..." Felix sedikit gugup dalam kalimatnya kemudian dengan tergesa berlari keluar ruangan.

" Iiih! Kenapa kau selalu dingin sama kak felix sih!" Kesal Haechan sambil memukul pelan lengan Mark

" Kak.. kak.. jelas jelas dia lebih kecil dari mu! Belajar sana!" Kesal Mark

" Ya kan dia ngga tau! Ntar aku dikira ngga sopan manggil dia nama! Udah laaah dia juga udah punya pacar!"

" Biarin!"

" Eeeungg..." Haechan mengeluarkan puppy eyes miliknya dan memeluk Mark dengan kuat

" Ngga mempan yak!"

" Iiih jangan ngambek... aku ngga bisa ngeluarin senjata andalaaan... ada Jeno ama Jaemin ngga malu apa Ha?!"

" Siapa yang ngambek?! Senjata..senjata... emangnya mau perang ha?!"

" Iiih ... ni orang cemburuan amat sih!"

" Ngga cemburu!"

" Ih Mark... ayo lah... damai kita.. mau belajar ini aku!" Kesal Haechan sambil menghentakkan badannya

" Yaudah belajar sana!" Kesal Mark membuang muka

" Ya kamu marah gitu!"

" Aku ngga marah!"

" Bohong!"

Mark pun hanya diam masing memalingkan wajahnya. Sedangkan Jaemin dan Jeno hanya bisa geleng geleng kepala pasalnya mereka sudah terbiasa berada di suasi seperti ini.

" Eeeung... kak Mark.... jangan maraaah.... hm?" Haechan mengimutkan suaranya

" Kak... Kak... Ngga usah manggil manggil kak!"

" Tadi seneng banget tuh mau pergi sama KAK FELIX.... sana nanti dia nungguin loh" Sindir Mark lagi

Haechan mengghela nafasnya kasar, selain cemburuan, Mark ketika sedang cemburu benar benar menyebalkan.

" Senang banget ketemu felix... jadi simpenan dia ya? Kok mau sih? Emang tu anak kerennya apa sih! Muka mix ausie gitu doang bangga! Hoki aja dia itu blasteran" Kesal Mark

" Mana ikut ikutan nyalon jadi ketua osis! Dih.. pengen banget jadi kaya aku! lah sekarang malah minta bantuan aku!" Tambah Mark masih memalingkan wajahnya

" Liat aja! Kalau sampai dia ngg-chup"

Mark tidak melanjutkan kalimatnya pasalnya Haechan menangkup wajahnya dan mengecup singkat bibir Mark

" Nggapain cium cium sih! Ngga mem-chup"

Lagi Haechan mengecup singkat bibir Mark

" Kamu ngapa-chup"

" Udah beren-chup"

" Hae-chup"

Mark pun diam, pasalnya setiap kali ia berbicara Haechan mencium bibirnya. Haechan pun tersenyum puas pasalnya kini telinga serta wajah Mark benar benar memerah.

" Udah ya jangan ngambek lagi... kalau kamu ngambek lagi aku bakal ci-hmmphht"

Mark tiba tiba saja saja menarik wajah Haechan dan melumat bibir Haechan. Haechan pun memukul mukul pelan dada Mark untuk melepas ciuman itu, tapi Mark benar benar mengunci mulut Haechan sehingga Haechan tidak bisa berkutik.

Mark masih setia melumat bibir Haechan,bahkan sesekali menggigit pelan bibirnya untuk menggodanya. Haechan awalnya tidak membalas ciuman Mark, tapi lama kelamaan ciuman Mark membuat dirinya tergiur. Perlahan Haechan menutup matanya dan ikut melumat bibir lembut Mark.

" Hhhgnn..."

Desah Haechan pelan kala Mark mengelus tengkuknya dan semakin memperdalam ciuman mereka. Mark kalut dalam nafsunya, dari lumatan pelan, kini Mark sedikit kasar mencumbu bibir lembut Haechan. Bahkan suara laknat akibat ciuman bibir yang basah itu kini mulai terdengar. Haechan yang terbawa nafsu reflek mengalungkan tanggannya ke kepala Mark. Mereka pun saling melumat kasar bibir masing masing hingga....

PLAK

BUGH

Satu tamparan dan pukulan melayang masing masing ke kepala Mark dan Haechan.

" INI SEKOLAH!" Bentak Jeno dan Jaemin berbarengan.

Mereka pun segera melepas ciuman mereka. Haechan langusng tertunduk malu pasalnya wajahnya kini benar benar merah, sedangkan Mark mengelus kepalanya pelan pasalnya pukulan dari Jeno tadi benar benar kuat.

Jaemin dan Jeno hanya geleng geleng kepala melihat kedua teman mereka, awalnya Jeno dan Jaemin sempat tergiur dengan kegiatan mesum di depan mereka, tapi mereka ingat ini masih di pekarangan sekolah sehingga mereka bisa menahan nafsu mereka.

" Jen.. nanti temenin ke ruang cctv ya..." Cicit Mark dengan telinga yang memerah

" NGGAK! Heran sama kalian berdua... ngga bisa nahan apa ampe nyampe rumah nanti!" Kesal Jeno

" Untung kita tabokin! Kalo ngga! Mau ngapain kalian ha!?" Omel Jaemin

" Ya.. dia yang nyium aku tiba tiba!" Haechan membela diri

" Heh! Kau yang menyium ku duluan! Ya aku tergiur lah!" Bantah Mark

" Salah sendiri kenapa ngga bisa nahan nafsu! dasar kelebihan hormon!" Kesal Haechan

" Kau sendiri juga tergiur kan! Nyalahin aku lagi!"

" Udah jangan berantem! Ntar cipokan lagi!" Teriak Jeno kesal

Mark dan Haechan pun saling menatap tajam, kemudian mereka terkekeh pelan. Dan setelah itu mereka melanjutkan kegiatan belajar mereka, dan saat bel istirahat berbunyi Mark dan Jeno mengendap ngendap pergi keruang cctv. Beruntung hari ini dewi fortuna bersama Mark palsanya tidak ada satpam yang berjaga dan Mark bisa mengambil rekaman itu kemudian menghapusnya.

    people are reading<[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click