《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》43
Advertisement
Mark mengibas-ngibaskan pelan lengannya sambil menyusuri lorong. Beruntung hanya sedikit larutan asam itu mengenai tangannya sehingga luka bakar di tangannya tidak begitu parah. Mark juga beruntung di sekolahnya ini dokter yang berjaga di UKS sigap sehingga untuk urusan pertolongan pertama Mark sangat terbantu.
Tapi dari semua hal itu, satu hal yang membuatnya sangat lega adalah tangannya yang terkena larutan itu bukan Haechan, Mark tidak bisa membayangkan jika kulit halus Haechan yang mengalami luka bakar, mungkin tadi Mark akan mengamuk di labor.
Mark tau ia salah membentak Haechan seperti itu, tadi Mark hanya panik melihat Haechan yang berjalan kaerahnya pasalnya di lantai ada pecahan kaca dan larutan itu berserakan di lantai. Ia tidak ingin kaki Haechan terkena pecahan beling ataupun kakinya terkena larutan itu.
Mark ingin meminta maaf pada Haechan, karna itu ia ingin menjemput anak itu ke kelasnya. Ia tau pasti Haechan mendiaminya tapi setidaknya Mark sudah berusaha bukan?
"Lho Haechan mana?" Tanya Mark pada Jaemin yang keluar sendiri dari kelasnya dan ruang kelas Haechan pun sudah mulai kosong tapi sosok anak itu tidak ada
Mark tadi sedikit terlambat keluar dari kelasnya karena harus menyampaikan pengumuman penting, selain ia ketua osis, Mark juga ketua kelas di kelasnya.
" Kak Mark? Oh... Haechan udah pulang duluan kak"
" Oh.... di halte kali ya.... oke deh Maksih Jaemin" Mark pun berjalan meninggalkan Jaemin
" Kak tunggu!" Teriak Jaemin menghentikan langkah Mark
" Ya? kenapa?"
" Uhm... itu... kayanya Haechan ngga mungkin nunggu kak Mark di halte deh" Jelas Jaemin ragu ragu
" Loh kenapa?"
" Itu... duh... jangan marah tapi" Jelas Jaemin lagi hati hati dan Mark menangguk cepat
" Tadi abis dari labor abis kak Mark bentak itu, Haechan nangis banget di kelas, ampe sesek gitu... trus pak guru nyuruh Echan keluar buat tenangin diri dulu"
Advertisement
"Trus?"
" Iya... terus karna echan masih nangis juga, pak guru nyuruh echan boleh pulang duluan....trus dia bilang ke Jaemin kalo kak Mark nyari bilang dia udah pulang"
" Ck... haaah anak itu" Kesal Mark
" Echan kayanya marah banget sama kak Mark... lagian tadi kenapa sih kak Mark bentak echan kaya gitu? Kan kak Mark tau sendiri Echan ngga suka dibentak, mana tadi sebelum kelas dimarahin dulu!" Kesal Jaemin pada Mark
Mark hanya bisa menggaruk kepalanya kikuk, ia tau ia salah membentak dan memarahi Haechan.
Alasan Mark memarahi Haechan tadi sebelum masuk kelas kimia karena ia kesal Haechan secoroboh itu meninggalkan hal penting, Mark terpaksa pergi ke koperasi sekolah untuk membelikan Haechan Safety Kit yang baru karena tidak mungkin anak itu masuk ke labor tanpa pengaman sedikit pun.
" Yaudah... maaf deh... Haechannya ngomong ngga dia kemana?"
" Jangan ke aku! Ke Haechannya lah! Ngga tau... dia bilang dia mau pulang itu aja"
" Oh... oke yaudah makasih ya... oiya Jeno bilang dia nunggu di parkiran"
" Oke kak makasi ya... jangan lupa bujuk Echan! Awas aja dia masih nangis besok!"
" Iya iya "
Jaemin pun berjalan menjauh dari Mark sedangkan Mark menghela nafas pasrah. Saat Mark baru saja ingin menghidupkan motornya dan hendak pulang, ponselnya berbunyi dan ternyata yang menghubunginya adalah Johhny
" Hoel....mati aku...." Cicitnya pelan sebelum menerima panggilan itu
" Halo paman...." Sapa Mark hati hati
" Hm... berantem sama echan kan? kamu tuh... kenapa sih"
Terdengar suara Johnny sedikit kesal dari seberang telfon
" Maaf.. paman... abisnya tu anak ceroboh banget... kalo tangannya yang luka gimana.. kan Mark juga yang panik..." Jelas Mark dengan suara memelas
" Paman selalu ingetin loh... sabar.... Haechan sampe sesek gitu nangis kesini"
" Maaf... paman.. Haechan disana?"
" Ia Haechan kesini... tapi ini anaknya lagi turun cari makan, makanya paman bisa nelfon kamu... Echan bilang kamu juga sering marah marah akhir akhir ini... gimana mau nembak Haechan kalo marah marah terus...hm?"
Advertisement
" Ya.. itu ... kan.. anu... Maaf paman"
" Paman udah capek loh belain kamu terus supaya Echannya ngga tambah benci... ni misi pendekatan kamu ama echan bisa sia sia loh"
" Hehe..iya paman maaf... abisnya kesel mulu dia ngga bisa jaga diri sih"
" Udah kamu tenangin diri kamu dulu aja biar nanti pas dia pulang ngga marah marah lagi."
" Haechannya mau pulang jam berapa paman? Nanti Mark jemput?"
" Ngga usah... katanya dia mau sampe malam disini nanti telfon pak supir aja nganterin dia pulang "
" Oh... yaudah deh makasih ya paman... sekali lagi maaf"
" Iyaa iya udah besok jangan kaya gini lagi, oiya tadi Haechan bilang dia lagi kepengen makan Kimchi-jjigae, trus dia mau makan itu tadi, tapi ternyata di tempat favotitenya udah abis..."
" Oh... itu ....aduh.. Mark ngga bisa masak yang itu lagi... hmm paman tau resepnya ngga? atau paman inget resep paman Ten gitu?"
" Nah iya itu maksudnya... nanti paman kirimin resep buatan Ten, ni 100% paman jamin Haechan pasti ngga ngambek lagi sama kamu"
" Okeh deh... makasih banyak paman, nanti aku bikin."
" Iya... yaudah paman tutup ya, kayanya tu anak udah mau nyampe"
" Heheh oke makasi paman..."
Tuut
Mark tersenyum puas dan mulai menjalankan motornya. Semenjak kejadian Haechan pingsan dan Mark yang pergi menemui Johhny di rumah sakit, Johnny membantu Mark untuk dekat dengan Haechan dalam artian untuk mengambil hatinya. Dalam misi mengatakan cinta pada Haechan, Johnny yang lebih berapi-api dan bersemangat mendekatkan kedua anak itu.
" Loh Haehchan mana?" Tanya Mark melihat hanya sopirnya yang keluar dari mobil dan tidak menemukan Haechan
" Lho... den Haechan belum pulang?" Tanya sopir itu balik
"Lho ko nanya aku, kan katanya pulang sama bapak" Mark sedikit meninggikan suaranya
" Iyaa.. tadi tu den Haechan emang pulang sama bapak..."
" Trus tu anak mana?!" Tanya Mark sedikit kesal
" Jadi tadi bapak di telpon pak Johhny, suruh jemput den Haechan itu kalo ngga salah sekitaran jam 6 an... trus di tengah jalan den Haechan nyuruh bapak nurunin dia di halte... bapak tanya kenapa den Haechannya malah marah marah, karna maksa yaa terpaksa bapak turunin"
" Aduh... bapak... kenapa diikutin sih.. bapak tau dia kemana?"
" Ngga den... tapi bapak sempet nanya katanya dia mau ketempat temannya, duh maaf ya den..."
" Iya iya iya ngga papa...." Jawab Mark kesal
Mark melihat jam tangnnya saat ini pukul 10 malam
" Apa bapak cari aja ya den Haechan nya? Duh maaf ya..."
" Ngaa usah pak... ngga papa aku aja, udah malam juga bapak pulang aja kasian anak bapak udah nungguin di rumah "
" Yaudah deh bapak balik dulu ya den... nanti selama jalan pulang kalo bapak liat den Haechannya, bapak kasi tau.. sekali lagi maaf ya den"
" Iya ngga papa... makasi ya pak ...hati hati"
Setelah sopir Mark keluar dari pekarangan rumahnya, Mark langsung menghubungi Jaemin
" Ya kak? kenapa malam malam nelfon?" Tanya Jaemin dari seberang
" Haechan di sana ?" Tanya Mark cepat
" Hah? Ngga...Haechan belum pulang? Trus dia ke-"
Tuut
Mark memutus panggilan secara sepihak setelah mendapat informasi apa yang ingin ia ketahui.
" Ck..."
Mark mendecak kesal, masuk kedalam rumah dan menyambar kunci motornya dengan cepat.
Advertisement
- In Serial39 Chapters
Age Of Islands: I Can See Through All Things
Jack accidentally transmigrates to another world and saves a drowning Fox-eared Girl. After exchanging the phone he always carried with him for an island pearl, Jack begins his life as President of New World Island in a foreign world.
8 263 - In Serial15 Chapters
White Tiger
The 14 Lesser Kingdoms are constantly on the verge of war. Fighting for resources that don't exist, every single kingdom is greedy to expand. In the Eastrock Kingdom the flames of war brew yet again. For a certain young boy, this will bring far more changes to his life than he could've possibly ever known.
8 74 - In Serial13 Chapters
The Ginsu Mage
Currently in queue: Episode 13 in progress. Set in the Aurora: Apocalypse universe.Updated every Friday. If it's not updating, I'm working on my other fictions.If nothing's updating, I ran out of whiskey. Be patient. The Gunsu Mage is a hot mess of garbage that should not be taken seriously by anyone. It’s a vaguely-GameLit spoof of Isekai wa Smartphone to Tomoni (In Another World With My Smartphone) where the MC ends up in another world and fused with his kitchen applicances, mashed up with fantasy western elements. Dungeons & Dragons meets the Wild West in an alternate high-fantasy timeline. Guns & Goblins. Cowboys & Wizards. Locomotives & Dwarves. Don’t expect great writing, accurate numbers, or common sense. Hell, don’t expect anything — just relax and let it happen.
8 209 - In Serial10 Chapters
All Precogs Must Die
In a world where every man, woman, and child has powers of some sort, there is only one ability that is feared above all else. Precognition. Follow Ryan, a false precognitive as he works to join the Power Regulation Agency, the premier organization in charge of categorizing and managing dangerous abilities. Along the way, he will have to face criminals and murderers of the worst sort, while enduring the scorn of his peers and coworkers, as he struggles to overcome the stigma of his own abilities and do something to improve the world. This is my first posted work, and will be participating in Writathon. If there are errors please point them out. If there is constructive criticism, that is also appreciated. No set schedule, updates will occur as chapters are written. [participant in the Royal Road Writeathon challenge]
8 122 - In Serial60 Chapters
A Nation of Distances (possibly a dystopian love story)
Michael lives in a toxic macho world with extreme male hierarchy. When he gets a weird rating that makes his place even more problematic he's forced to choose a fiancée at a Wife School, and he slowly discovers more about the other side of the great divide between the sexes in The Nation. If only the world would stop being so complicated... On the other side there's Megan, who's more interested in books than in marriage, and the unpredictable Eliza who seems to have a connection with Micheal already. Will they be able to cross the distance and become friends against all the rules of their own world, or will they just be crushed? Are positive relationships between men and women even possible? And is there a way to change the world or is that just a naive thought of a silly wimp? 'A Nation of Distances' is a slightly dystopian dialogue-heavy drama set in a low sci-fi future setting about the war between the sexes, disconnect and friendship. The genre will fluctuate in between more slice-of-life parts and soft sci-fi drama with possible romantic elements, with alternating lead and switching perspectives once more of the main characters are established. Content Warning: Certain concepts and scenes might be disturbing and/or triggering to some, even though the story itself won't be extremely heavy most of the time. Sexism as a double-edged sword destructive to both sexes is an important part of the story, but so is friendship.Note that all descriptions of persons and places are purely fictional and made up by the writer, and any resemblance with anything in the real world is a coincidence, since the real world is not supposed to be dystopian anyway!
8 206 - In Serial14 Chapters
Karzdaar
🥀 "کیا ہم تیرے قرض دار تھے؟"Karzdaar | IndebtedA novel by Ewrites1ZAINA MIRZA.A tale of a simple yet courageous girl brought up in a fouji household. The daughter of a former army colonel, away from reality.Her life has riddles and ancestral secrets that she yearns to solve. She has dreams and ambitions but little does she know about her fate! Who was he? What did he want from her? He kidnapped her 2 days before her nikkah. Will she be able to escape this tragedy?*****"YOU KILLED HER!!!!!" She was now pounding in screams, getting up with difficulty."I will kill youu..." She sobbed as she stepped ahead and pushed him backwards."Get her water." He said to Ali, rough and sarcastic.He was the man Rehana was telling her about, she knew instantly. They worked under his order. Ali extended a cup to her when she unexpectedly snatched it from him and threw the water on Ismail. Ali had never in his life witnessed such a thing.Ismail tightened his fists and took steps towards her until she touched the wall behind. She looked at his wet face uptil the entire top portion of his shirt. He took off his glasses, tensely furrowing his eyebrows at her. A wave of the same scent rushed past her, causing weird flashbacks that she was unable to define.His hypnotic amber eyes clashed with her round brown ones for the first time. They closely reflected into hers; which were tender and surrounded by wet eyelashes. "Tumhari dusri galti..." He said._____________________________________________Karzdaar is a book revolving around adventure, mystery, romance and thrill! Please read the disclaimer. Tags: #adventure #army #boss #drama #fantasy #fiction #friendship #halal #heldhostage #humour #karzdaar #kidnapped #mafia #muslim #mystery #novel #pakistan #poetry #romance #secrets #spiritual #thriller #urdu
8 211

