《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》28
Advertisement
Setelah kejadian tak terduga di supermarket waktu itu, semuanya kembali normal. Mark pun perlahan mulai melupakannya, sepertinya kemarin ia hanya terpancing emosi. Mark dan Jihoon itu memiliki masa lalu yang sangat tidak baik.
Ingat Jehyun pernah khawatir takut Mark tiba tiba marah?
Ya, teman yang berkelahi dengan dirinya itu Jihoon.
Saat itu ia masih duduk di bangku SMP dan mereka masih berada di Kanada. Ayah Jihoon itu salah satu kolega dekat Jaehyun, sehingga beberapa kali sering berkunjung ke Kanada. Hingga suatu masa, Jihoon dan ayahnya menetap di sana selama sebulan karena urusan kerja.
Mark dari awal memang tidak menyukai anak itu, Jihoon itu anaknya sangat nakal dan jahat. Suka merusak barang dan melukai orang lain. Ia tidak merasa bersalah saat menyakiti orang lain. Ia juga tidak pernah merasa takut saat dimarahi. Anak itu bahkan melakukan hal yang membahayakan hanya untuk melukai orang lain.
Mark ingat, Jihoon tanpa rasa bersalah menyayat tangan Mark dengan pisau dapur, alasannya karena ia kesal dengan Mark tidak diizinkan bermain dengan konsol gamenya. Jihoon juga pernah mencampurkan sabun ke makanan Mark dan Mark hampir keracunan karenanya.
Jihoon sangat membenci Mark, karena ayahnya selalu memuji Mark dan membela Mark. Jihoon juga mebenci Mark karena dia terlihat sangat sempurna, berbeda dengan dirinya yang kakinya pincang saat berjalan karena dulu kakinya pernah patah.
Mark tidak mengerti kenapa Jihoon iri seperti itu sampai tega mencelakai Mark, padahal itu bukan salahnya tapi Jihoon sangat ingin membuat Mark menderita. Apapun akan dia lakukan asalkan Mark menderita.
Kemudian suatu hari, saat Mark berjalan sepulang sekolah, Jihoon secara sengaja mendorong Mark ke jalan raya, beruntung saat itu Mark sadar dan refleks menghindar jika tidak, kepalanya mungkin sudah hancur dilindas bis yang sedang melaju kencang.
Saat itu Mark benar benar sudah lelah, ia benar benar kesal dengan Jihoon, selama ini Mark hanya diam karena ia tau ayahnya tidak suka melihat Mark yang berkelahi seperti itu. Mark bukannya takut untuk melawan. Mark itu bahkan di umurnya yang masih 10 tahun, sudah memiliki sabuk hitam di ekskul taekwondonya, ia juga masuk kelas boxing.
Advertisement
Hanya dengan satu pukulan Mark yakin, Jihoon pasti setidaknya terbaring dirumah sakit selama beberapa hari. Tapi Mark selalu diajarkan oleh Jaehyun untuk tidak menggunakan kekuatannya untuk hal yang tidak baik, apa lagi untuk berkelahi dengan orang lain.
Namun saat itu ia sudah kehilangan kesabarannya, nyawanya hampir saja hilang dan ia harus membela diri. Mark pun membabi buta menghajar Jihoon, mereka pun sempat adu tinju, tapi mereka lupa, mereka melakukan itu semua di tengah jalan sehingga orang orang mulai memanggil polisi.
Jihoon kritis, kakinya pun semakin hancur karena Mark, sedangkan Mark hanya babak belur. Dikantor polisi Mark menjelaskan semuanya, tapi percuma saja, saat Jihoon mendorongnya tidak ada yang melihat, bahkan spot mereka berdiri tidak terekam oleh cctv, sehingga tetap Mark yang bersalah karena pada faktanya memang Mark lah yang duluan melayangkan tinjunya pada Jihoon. Alhasil, Mark terpaska menginap di penjara selama 2 minggu
Sejak saat itu hubungan Jaehyun dan ayah Jihoon pun kurang baik, Mark fikir ia sudah terbebas dari anak itu, tapi saat ia pindah ke Korea Jihoon satu sekolah dengannya. Mark benar benar menahan amarahnya, menjauh darinya seolah tidak pernah mengenal anak itu, tapi Jihoon selalu menganggunya, dan bersumpah untuk terus menyakiti Mark.
Disekolah Jihoon benar benar seenaknya, karena ternyata ayahnya salah satu donatur utama sekolah. Entah sudah berapa banyak anak yang dia rundung, tapi pihak sekolah seakan buta karena tanpa uang ayahnya, guru guru tidak akan bisa digaji.
Hanya Mark yang tidak pernah disentuh oleh Jihoon, selain anak itu takut dan sedikit trauma untuk menyentuh Mark, seberkuasanya ayah Jihoon akan tunduk jika Jaehyun sudah bergerak. Semua aset sekolah, gedung bahkan tanah, itu milik Jaehyun, kerena itu ayah Jihoon mewanti-wanti Jihoon untuk tidak menganggu Mark.
Mark sedikit terbantu karena itu karena ia terlindungi, tapi Jihoon itu memang gila, jika ia tidak bisa menyentuh Mark, maka ia akan menyentuh orang orang yang ada disekitar Mark. Mark itu sebenarnya punya teman di sekolah, hanya saja saat Jihoon tau itu adalah teman Mark, ia merundung anak itu habis habisan, tujuannya untuk menyakiti Mark.
Advertisement
Dan sejak saat itu, Mark takut untuk berteman, menjauhkan dirinya dari teman teman kelasnya, agar tidak ada orang yang tersakiti karenanya.
Click
Suara jentikan jari menyadarkan Mark yang tengah termenung.
" Ngapain ngelamun sih!" Teriak Haechan
Mark mengedipkan beberapa kali matanya, membawa kembali kesadarannya karena tadi sempat terlena dengan pengalaman masa lalunya.
" Udah?" Tanya Mark pada Haechan
" Bentar..." Haechan pun memeriksa barang barangnya di tas
Hari ini, adalah hari Haechan mengikuti tes masuk SMA. Beruntung tesnya dilakukan di hari minggu sehingga Mark bisa mengantarkannya dan tesnya dilakukan di sekolah.
" Pena udah... buku udah... hmmm apa lagi ya"
Gumam Haechan sambil memeriksa barang barangnya, ia benar benar gugup, bahkan semalam ia tidak bisa tidur dan memaksa untuk terus belajar, alhasil Mark mengemomelinya habis habisan dan kerena lelah mendengar ocehan Mark, Haechan pun tertidur.
Melihat Haechan yang gugup dan khawatir seperti itu membuat Mark gemas.
" Ah! Kartu ujian... Ha? dimana ? Lho ? kok ngga ada?!" Panik Haechan
Haechan pun dengan tergesa membuka tasnya, membongkar isi tasnya mencari kartu ujiannya, tanpa itu, pupus sudah harapan Haechan, percuma saja ia belajar sekuat tenaganya. Ditengah tengah ia yang sibuk mencari kartu ujiannya, Mark tiba tiba menangkup wajahnya membawanya untuk melihat kearah Mark, menekan wajahnya sedikit kuat mebuat pipinya tejepit.
"APWASIH!" Teriak Haechan susah payah pasalnya mulutnya yang terjepit.
Mark gemas melihatnya, menangkup wajah mungil Haechan hanya dengan satu tangganya. Wajah Haechan benar benar imut jadinya, pipi tembemnya seolah ingin meledak, belum lagi mulutnya yang monyong karena berbicara, sangat menggemaskan dimata Mark.
" Tenang!" Tegas Mark sambil menahan ekspresi gemasnya
Mark pun mengangkat sebuah kokarde yang sedari tadi tergantung di leher Haechan dengan masih menangkup wajahnya, Haechan pun melihat apa yang diangkat Mark kedepan wajahnya, dan Haechan menatap lega, itu kartu ujian yang sedari tadi ia cari.
Mark yang melihat tatapan mata Haechan sudah tenang, menggoyangkan pipi anak itu dengan gemas, kemudian mendorong wajahnya. Mark tidak bisa lama lama melihat keimutan Haechan itu.
PLAK
Satu geplakan melayang ke kepala Mark.
"SAKIT TAU!" Itu Haechan yang berteriak sambil memukul Mark, kemudian memegang pipinya. pasalnya Mark menangkup wajahnya benar benar kuat.
" Udah cepet! nanti telat!" Mark memberikan helm pada Haechan
" Sekarang jam berapa?" Tanya Haechan sambil naik keatas motor
" Sembilan kurang lima belas"
" HUA MARK KAN UJIANNYA JAM SEMBILAN CEPAAAAAT!"
Haechan memukul mukul punggung Mark, sedangkan Mark hanya terkekeh sambil menghidupkan motornya.
Advertisement
Death God's Descent (DROPPED)
Consumed by boredom, Mlithru, God of Death, has decided to change things up a little. Instead of watching others venture the realm of mortals, he himself has decided to walk in their shoes and experience the world first hand. Thus begins his adventure.
8 188The Strongest Species
Humanity won. In the war against the supreme dragons, humanity wrested victory from the literal jaws of the dragons. The strongest species lost their title and was cast down in history as ancient creatures, devoid of any civilization. Their cities, culture, and civilization were completely wiped out, with only the oldest of mages and greatest of anarchs remembering them. Humanity took the achievements of this immortal race and claimed it as their own. Humanity flourished. Now, a thousand years after the war, humanity has forgotten this primordial race. Unbeknownst to even the greatest of humanity's saints, the dragons did not lose to humanity just because of humanity. They had their own hand in their own defeat. But just like they were a cause in their own destruction, they will cause their rebirth without the help of any creature. The dragons will rise again. It's time to reclaim the title of the strongest species.
8 179Morning ℂoffee ♨
"His eyes are like the dark abyss of space, when he meet her suddenly his dark space was fill with light."Sebastian and Naomi are two completely different people. Sebastian a wealthy, well known, giant of a man. He is the sole owner of his company, rated the sexist bachelor in the whole world. But, he is also cold, ruthless, and unforgiving. Naomi a shy but sassy, full figured black woman. At first glance she is a normal middle class every day person, but that is far from true. This black haired beauty holds a secret that she keeps close to her. Can these two very different people, form very different class ever over come what is going to be thrown at them? Or will they both fall in a hail of bullets?Cover By: kreachermuch (Awesome much!)#424 In Romance#4 in interracial Romance
8 197Luv A Thug (Key Glock)
Key Glock comes into the radio station that Chalynn works at and they both catch each others eye. Even though they are opposites from each other they decide to try it out. Will Key's life style be too much for Chalynn or will she learn to love a thug ? This is a fictional story, the characters are real people however the things I write about them are fictional. They do not reflect the person in anyway, I repeat, this is a fictional story. Cover By @xoroyaltywritesBook One; Luv A ThugBook Two; Lost N Luv#1 in #Luv 4/12/2022 & 6/5/2022#1 in #Babydaddy 4/18/2022#1 in Contemporary Lit 6/5/2022
8 139Solangelo
"If you don't use your voice, you're halfway in Asphodel already." No one can tell if Nico and Will love or hate eachother, because they bicker like crazy all the time. But maybe exactly that will help them both to fight their inner demons and to speak up again... This is my first fanfiction ever and English isn't even my first language so don't judge please also description writing sucks goodbye
8 103Deku in dxd
In this story Izuku after killing Shigaraki is gravely injured. He is suddenly teleported into a place of nothingness. Where ever he looks its nothing. He is soon gifted by god and sent to live in a new Universe with 3 other people from his previous Universe. Let's see where the journey takes him.
8 154