《[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck》20

Advertisement

Haechan memanyunkan bibirnya, memainkan pensilnya sambil menatap Mark kesal.

" Kerjakan cepat!" Perintah Mark sambil tetap fokus membaca bukunya

Haechan hanya meniup kasar poninya, kembali fokus pada buku soal dan duduk tenang di meja belajar Mark.

Sebentar lagi tahun ajaran baru, dan Johnny memaksa Haechan untuk kembali bersekolah. Haechan awalnya menolak, tapi Jaehyun pun mengancam tidak melanjutkan pengobatan jantung ayahnya jika Haechan tidak mau melanjutkan sekolah sehingga Haechan terpaksa menurut.

Haechan bisa masuk SMA dengan normal, karena pada dasarnya ia sudah menyelesaikan sekolahnya di jenjang SMP. Hanya saja ia sudah tidak pernah mengasah otaknya selama 2 tahun sehingga ia harus kembali belajar.

Mark dipaksa membantu Haechan dalam belajarnya, mempersiapkan ujian masuk SMA. Awalnya Mark menolak, tapi ia ingat ini bisa jadi ajang baginya untuk menjahili Haechan dan menyuruh Haechan diam, terlebih lagi jika Haechan berhasil masuk ke SMA yang sama dengannya, Haechan akan menjadi siswa kelas 1 dan Mark berada di kelas 3. Bukahkan skenario yang bagus untuk menjahili Haechan disekolah karena secara sistem Mark itu kakak kelas Haechan.

Karena itu, Mark juga bekerja keras membantu Haechan dalam belajar, SMA Mark itu SMA bergengsi dan sangat terkenal dengan ujian masuk yang sangat rumit. Jadi ia harus memastikan Haechan benar benar bisa mengerjakan semua tes tes itu agar Mark bisa menggunakan kekuasaannya nanti disekolah.

Tok tok tok

Jaehyun masuk kedalam kamar, melihat Mark yang tengah duduk santai di kasurnya dan Haechan yang terlihat tertekan di meja belajar.

" Oh... lagi belajar ya... pas banget ayah bawain cemilan"

Jaehyun berjalan menuju meja, meletakkan nampan berisi minuman dan camilan yang banyak

" Terimakasih ayah... padahal tadi ayah yang suruh aku ambil" Pinta Mark bangun mendekati Ayahnya

" Hahaha tak apa, masalah kecil kok... "

Mark tersenyum dan mengambil sepotong biskuit kemudian memasukkan kemulutnya. Ketika Haechan ingin mengambil kue itu juga Mark melarangnya

" Ih! Kok ngga boleh! Kan buat aku juga!" Kesal Haechan

Advertisement

" Ngga boleh makan sebelum selesai!"

" Apaan! Aku udah ngerjain 50 soal!"

" Kan aku menyuruh mu 100 soal!"

" Huaaaa pamaaan!" Haechan merengek sambil memeluk Jaehyun

" Mark... jangan gitu ih... kasian Haechan" Jaehyun menengahi

" Marahin aja paman, rasain bleek!" Haechan bersembunyi di balik badan Jaehyun

" Ish! Kau itu!"

" Hahaha sudah sudah.... kalian itu padahal saling sayang tapi ngga mau jujur"

" Siapa yang sayang, najis!" Balas Mark

" Heol! Huek Cuih! mustahil aku sayang padamu" Balas Haechan

" Udah udah... jangan berantem udah ini ayah tinggal dulu ya..." Jaehyun pun pergi meninggalkan kamar Mark

" Kemana ayah?" Tanya Mark bingung dan penasaran

Jaehyun tersenyum, hubungannya dan Mark mulai membaik, biasanya Mark tidak akan peduli kemana ayahnya itu pergi.

" Ayah kekantor sebentar, nanti sebelum makan malam balik kok"

" Oh... oke hati hati yah" Balas Mark santai dan Jaehyun sedikit terkejut

Hati hati ayah....

Kata itu hampir tidak pernah keluar dari mulut anaknya itu. Jaehyun tersenyum haru sambil mengangguk pelan

Mark tersenyum tipis. Ia selama ini sadar sudah jahat dan durhaka pada ayahnya. Mark pikir selama ini ayahnya orang yang dingin karena selalu sibuk kerja dan bekerja. Tapi melihat bagaimana Ayahnya memperlakukan Johnny dan Haechan, Mark mulai memaafkan ayahnya itu dan menganggp ayahnya adalah orang yang baik.

Mark kemudian menatap kalender di mejanya, menatap sebuah tanggal yang dilingkari dengan spidol hitam.

Besok.. Mark akan membuktikannya

Memberikan kesempatan kedua pada ayahnya dan bahwa ayahnya tidak jahat dan dingin seperti yang ia kira. Besok kebetulan hari minggu, sehingga tidak akan mungkin ada alasan kerjaan atau hal lainnya.

Dan Mark sangat menantikan hari esok

Mark sedari gusar, ini hari minggu dan sekarang sudah pukul 1 siang tapi ayahnya itu belum juga keluar dari ruang kerjanya. Firasat Mark tidak enak, apakah akan terjadi hal yang sama seperti tahun tahun sebelumnya? Padahal saat ini Mark sedang memberikan kesempatan untuk ayahnya.

Advertisement

Hari semakin berlalu dan langitpun mulai sore. Dada Mark semakin sesak, ia benar benar kecewa dengan ayahnya, tapi masih ada beberapa jam lagi kan hingga besok hari? Ya, Mark harus bersabar dan menunggu, masih ada waktu untuk hari ini.

Ceklek

Mark langsung bangun dari tempat tidurnya, keluar dari kamar ketika mendengar pintu kamar Ayahnya terbuka.

Mark melihat ayahnya mengenakan pakaian yang rapi lengkap dengan tas kerjanya

" Kemana yah?" Tanya Mark di ujung tangga

" Oh Mark... ayah ada meeting penting" Jawab Jaehyun dengan senyumannya

"Minggu gini? Malam?" Tanya Mark lagi heran

Sekarang sudah jam 7 malam, memangnya meetingnya sepenting itu? Sampai ayahnya lupa dengan hari ini .

" Ya... Ayah juga lembur di kantor, besok pagi baru pulang... hati hati di rumah ya.. jangan berantem sama Haechan." Senyum Jaehyun kemudian pergi begitu saja

Mark tidak merespon

Dadanya benar benar sakit dan ingin meledak rasanya.

Sama seperti sebelum sebelumnya, ayahnya masih tersenyum, seolah tidak terjadi apa apa, melupakan hari penting yang sangat berarti bagi Mark.

Hari peringatan kematian papinya

Mata mark memanas, menatap pintu yang sudahh tertutup.

Padahal ia sudah berkali kali memberikan kesempatan bagi ayahnya, setiap tahun Mark menunggu ayahnya untuk mengingat hari ini.

Mark tidak mengerti kenapa ayahnya begitu benci dengan papinya itu.

Tersenyum saat papinya sakit dan sekarat dirumah sakit, melupakan hari kematiannya, menyimpan semua foto dan barang barang papinya, tidak pernah membahas dan menceritakan mengenai sosok siapa papinya itu pada Mark.

Mark tidak mengerti itu semua

Kenapa ayahnya begitu benci dan menjauhkan dirinya dengan sosok papinya.

"Mark?"

Tanya Haechan bingung pasalnya Mark masuk kekamar buru-buru mengambil jaketnya asal dan berjalan keluar dengan emosi yang meledak ledak.

" Yak! kenapa?"

Haechan menahan tangan Mark ketika keluar dari pintu kamar, Mark menatap Haechan sebentar, kemudian menepis tangan Haechan kasar dan berlari keluar.

BRAK

Mark menutup pintu dengan cara di banting membuat Haechan terkejut di ujung tangga. Johnny pun ikut keluar kamar pasalnya suara pintu itu benar benar keras, seolah rumah ini akan roboh.

" Kenapa Chan?" Tanya Johnny sedikit khawatir

Haechan pun berjalan perlahan menuruni tangga, menghampiri ayahnya sambil menatap pintu heran.

" Itu tadi siapa?" Tanya Johnny lagi

" Mark..."

" Berantem sama Mark?" dan dijawab gelengan pelan oleh Haechan.

Haechan menghela nafas kasar. Ia masih mengingat moment dimana ia menahan tangan Mark sebelum keluar kamar, dan satu hal yang Haechan tangkap

Anak itu menangis.

    people are reading<[COMPLETED] Our Happy Ending || Markhyuck>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click