《GULAKU | Yoongi X BTS | Namgi | JinGa | Sope | Minyoon | Taegi | KookGa》Cinta?
Advertisement
| KOOKGA |
"Kookie, ayooo nanti keburu habis!"
Yoongi menarik kuat tangan pria berkacamata dengan penampilan nerd tersebut. Lelaki itu hanya terkekeh menanggapi sikap tak sabaran kekasih cantiknya. Sudah terbiasa kalau kata dia, berkencan hampir 2 bulan ini membuatnya terbiasa diseret kesana-kemari oleh si cantik.
"Iya gi, pelan-pelan heii.. nanti kamu kesandung"
"kamu lama, nanti keburu kehabisan menunya lagi koo"
"Yaudah nanti kalau habis beli di tempat lain saja"
"Gamau, gak enak! Aahh... ayooo kita hampir di serobot!"
Yoongi dengan tubuh mungilnya mampu menyelinap gesit di antara barisan para pembeli cheesecake legendaris di kampusnya. Cheesecake yang hanya di jual tiap hari sabtu itu selalu ramai dan ludes terjual dalam 1 jam. Selain produksinya yang sedikit cheesecake disini juga sangat enak, terutama bagi para penikmatnya seperti si cantik Min Yoongi. Gadis mungil berwajah cantik, berotak cerdas primadona Big Hit University.
"Eh ada neng Yoongi!"
Yoongi acuh saja pada lelaki yang kini menggeser antriannya untuk sang primadona kampus. Lanjut menggandeng tangan kekasih nerdnya, dengan percaya diri lewati beberapa antrian. Beruntung tak ada yang keberatan antriannya di ambil si cantik karena Yoongi dengan gummy smile andalannya menebar bebas, guna meminta barisan.
10 menit mengantri, keduanya memilih duduk di sudut kantin yang menghadap langsung ke taman. Dengan dua botol jus jeruk dan sekotak cheesecake yang menggiurkan, Yoongi tatap penuh minat pada si kuning coklat.
"Hei... pelan-pelan gi, makanannya gak akan lari kok, nanti kalau lari aku kejarin deh"
Yoongi bersemu hanya karena mendengar candaan receh kekasihnya yang disertai sikap gentle dengan membersihkan beberapa bekas cokelat yang menempel di sudut-sudut labium merah muda itu tanpa banyak bicara sebelumya.
"Ini enak... Kookie mau?" Jungkook mengangguk dan membuka mulut menerima suapan sesendok penuh cheesecake yang disuapkan si cantik.
"Makasih sayang"
Usapan dan senyuman kelinci yoongi dapatkan, sukses membuat hatinya menghangat.
Tau? Sesederhana itu buat Yoonginya bahagia, dengan sedikit perhatian dan ketulusan serta kepekaan.
Kala itu Jimin pernah bertanya, kenapa bisa ia menerima si nerd yang dianggap makhluk ghaib di kampus itu. Kacamata tebal dengan rambut klimis dan dandanan norak era 70an. Sungguh bukan pasangan yang cocok untuk sang primadona kampus yang pernah memenangkan kontes kecantikan Universitas tahun lalu.
Ia sempat heran dengan alasan Yoongi yang dianggapnya konyol, bahkan ia menolak mentah-mentah si pangeran kampus Kim Taehyung yang juga menyatakan cinta padanya. Padahal setau Jimin, tipe ideal Yoongi adalah orang yang tak jauh-jauh dari Taehyung. Berhidung lancip, tampan dan memiliki senyum yang mampu membuatnya tertular.
Sampai sekarang jawaban itu masih terasa konyol bagi jimin dan beberapa sahabat Yoongi lainnya.
"Selalu ada jarak antara tipe ideal dan kenyataan" Entah itu jawaban karena Yoongi telah dibutakan oleh cinta Jeon Jungkook atau Yoongi saja yang mengelak ekspektasinya.
Namun sejauh ini, Yoongi sahabatnya selalu memancarkan binar bahagia saat bersama pria nerd itu. Terkadang ia berfikir serius tentang apa yang Yoongi pikirkan dengan pilihannya. Tapi terkadang pula ia ikut senang melihat Yoongi yang selalu bahagia seperti itu.
Advertisement
Lebih baik ia hampiri saja kedua pasangan lovely bird itu, sekalian saja memberikan undangannya.
"Gi, Kook..." sapanya seraya mendudukkan diri di samping Yoongi.
"eh jimin?"
"katanya gak ada kelas?"
"Iya sih, kesini Cuma mau bimbingan aja sama pak Namjoon aja"
"Oh.. udah acc nih?"
"Belum gi, masih coretan nih!" Jimin menggerutu, tangannya reflek mengambil botol jus jeruk didepannya dan menegaknya tanpa rasa bersalah telah mencuri bulir jeruk dalam sebotol jus jeruk murni.
"Sabar deh ya, pak Namjoon kan emang perfectionis orangnya"
"Ckk.. kamu sih enak dapat pak Jaehyun yang dikasih senyum aja udah luluh.. apalagi kamu yang senyumin auto acc kan"
Total abai dengan perubahan raut Jungkook yang kini memerah padam dengan kening berkerut dan tangan mengepal di bawah meja.
"Gak gitu juga jim. Pak Jaehyun punya standar sendiri, gak boleh gitu ah. Kamu ni jadi jelekin dosen sendiri"
"Yakan bener gi"
"Gak, Akupun abis revisi juga kok sama pak Jaehyun"
"Tapi kan gak sebanyak aku gi"
"Itu tandanya kamu gak serius revisi" Jungkook tiba-tiba menyahut, membuat kedua gadis itu menatap dengan tatapan berbeda. Ada yang kesal dan ada yang terkikik senang karena di bela.
"dasar pasangan aneh kalian"
"ckckck.... Mulutnya"
"Biarin,..
Ah bentar, nih undangan minggu depam. Awas kalau gak datang, ku cincang kalian!"
"eh? Kalian jadi nikahh?
Aduuuhh... kok di pukul sih?"
Yoongi meringis tengkuknya di pukul main-main jimin.
"Jadi lah! Kan kak Hoseok cinta mati sama aku" Ujar Jimin menyombong
Yoongi dan Jungkook hanya mendengus kompak.
"Yasudah, aku mau sebar undangan untuk yang lain dulu... see u baby"
Jimin melangkah menjauh, meninggalkan kedua pasangan itu yang kini teralihkan oleh undangan di tangan mereka.
Jimin beretemu dengan kak Hoseok tepat 3 bulan lalu dan dalam waktu 3 bulan keduanya memutuskan untuk menikah. Tanpa berpacaran, bermodalkan kalimat cinta dari Kak Hoseok serta keseriusannya untuk membawa kedua orang tua menemui orang tua Jimin meminta restu. Jadilah minggu depan, acara yang sepertinya tak terlalu mewah namun sacral mereka agendakan. Karena Jimin yang luluh akan ketulusan dan keseriusan dari Kak Hoseok, sunbaenya di tempat kerjamagang.
Kalau dipikir-pikir cinta itu lucu ya?
Unik kalau kata Seokjin.
Sering bertentangan dengan logika, cinta membuat langit mendung jadi kanvas rindu, rintik hujan jadi bumbu kemesraan. Sesederhana itu, cinta membuatmu bahagia hanya dengan melihat binar ketulusan dari orang terkasih.
Jungkook dan Yoongi berjalan beriringan di trotoar halaman kampus. Melangkahkan kaki menuju parkiran yang jaraknya lebihbdari 100meter dari gedung fakultasnya, Jungkook genggam jemari pucat nan mungil milik kekasih hatinya. Dengan hati yang senantiasa menghangat menjalar pada keduanya.
"Gi?"
"Hmnn"
"Ada yang ingin ku tanyakan deh"
Jungkook menghentikan langkahnya, menghadap Yoongi. Garuk tengkuk canggung.
"apa?"
Tatapan polos dengan wajah mendongak pusatkan atensi pada si jangkung didepannya. Ada keraguan yang nampak pada raut sang kekasih. Yoongi paham itu meski baru mengenalnya beberapa bulan.
Advertisement
"Ini sedikit menggangguku, maksudku aku ingin menanyakan ini, eh tapi bukan berarti aku tidak bersyukur. Hanya saja aku tak tau harus mulai dari mana"
"Mulai saja kookie, kenapa memang?"
Jungkook lempar pandang kesegala arah, gugup dengan pemikirannya sendiri.
"Emn, selama 2 bulan kita dating apakah kamu menyukaiku?"
Yoongi menaikkan alis bingung. Tatap lamat kekasihnya lalu ulas senyum termanisnya dan mengangguk.
"Aku menyukaimu" Tukasnya lugas
"Tapi gi, kamu maksudku kamu cantik dan famous... apa kamu gak berfikir untuk berkencan dengan pria lain? Kim Taehyung misalnya?"
"Kamu gak serius mencintaiku ya?" Tiba-tiba raut Yoongi menyendu, tatapan binar nya berkaca, menunduk sedih dihantam pemikiran buruknya.
Jungkook segera menggeleng ribut, raih dagu si cantik untuk ia tatap lembut.
"Aku sangat serius mencintaimu gi, lebih dari yang kamu pikirkan. Hanya saja terkadang melihat mu, melihat kita, melihat orang saat melihat kita membuatku..."
"Tak nyaman?" potong Yoongi. Jungkook mengangguk mengiyakan.
"Lalu kau ingin kita putus?"
Jungkook terdiam, sungguh bukan ini yang ia inginkan. Ia hanya penasaran dengan hati kekasihnya bukan malah membuat mereka menjeda atau terpisah selamanya.
"Aku tidak mau putus denganmu kook"
Tess...
Bulir air mata yang penuh tekad ditahan mengalir begitu saja di pipi pucatnya.
Jungkook merasa tertampar kini, bukan... bukan ini. Membuat kekasih hatinya menangis adalah hal terakhir yang akan ia lakukan dihidupnya. Hapus lembut bulir Kristal itu, ia dekap kekasih hatinya. Berikan pelukan erat dan hangat, tenggelamkan tubuh mungil si cantik kedada bidangnya, rengkuh beri ketenangan.
"Tidak sayang, akupun sama gi. Maafkan aku, aku tak akan bertanya ini lagi. Oke?"
Yoongi masih terdiam, mencoba menghitung detak jantung Jungkook yang susah sekali sebab terlalu cepat meski jelas ia dengar debarannya.
Menyerah karena lelah menghitung, ia mengangguk dan percaya.
"Hei... kau tidak sedang menguping detak jantungku kan?"
Yoongi terkekeh kecil dengan wajah sembab yang terlihat begitu imut dan menggemaskan bagi siapa saja yang melihat tak terkecuali Jungkook yang begitu gemas dan tanpa aba-aba daratkan kecupan di bibir si cantik.
Yoongi sedikit terkejut awalnya, tapi akhirnya pilih membalas ciuman manis kekasihnya dibawah pohon ginko yang menguning sebab memasuki musim gugur. Di terangi langit yang mulai menampakkan jingga senja, kedua sejoli ini sibuk menikmati manisnya labium masing-masing. Raup gelenyar cinta yang masih menggebu dan semoga selalu menggebu.
"Awalnya aku nyaman dengan tatapanmu, lalu merasa nyaman dengan perhatian kecilmu yang seringkali membantuku tanpa ragu, lalu senyummu yang membuatku merasa rindu. Juga pelukmu yang selalu menghangatkan hatiku, masih banyak lagi bahkan dari hal sepele darimu mampu membuatku yakin jika aku mencintaimu"
Ribuah, ah bahkan jutaan Kupu-kupu bertebangan di perut jungkook, menebar penuh euphoria. Ingin rasa meloncat teriak lantang bahwa ia bahagia. Raih kembali si cantic kedalam pelukannya untuk meredam euphorianya sendiri.
"Aku sangat mencintaimu Min Yoongi, mine" Satu lagi kecupan singkat Jungkook berikan. Tanpa ragu ia menyebut senyuman Yoongi yang terbit setelahnya ialah senyuman terbaik didunia ini.
"Yukk pulang" Yoongi mengangguk masih dengan senyum manisnya.
Tepat dua langkah mereka melaju, hujan tiba dengan derasnya. Dari pada berteduh, Jungkook memilih melepaskan tas ranselnya, memayungi kekasihnya dan mengajaknya berlari cepat menuju parkiran mobilnya.
Jungkook segera membukakan pintu penumpang depan untuk kekasihnya, setelahnya ia berlari cepat menghindari hujan segera masuk dan menempatkan diri di kursi kemudi. Sedangkan Yoongi tampak mengulas senyum dengan pipi merona menatap Jungkooknya.
"Kenapa sayang?"Jungkook yang sadar ditatap intens akhirnya bertanya.
"Kau seksi deh"
"hah?" Jungkook mengernyit bingung. Hey... lihatlah penampilan cupunya, bagaimana bisa terlihat seksi? Kecuali jika Yoonginya melihat ia di Gym dengan bisep kuat dan perut kotak-kotak atau setidaknya dengan kemeja putih yang disingkap sebatas siku lalu mengemudi mundur dengan satu tangan. "Seksi darimananya sih gi?"
Yoongi mengerling jenaka, kecup singkat pipi Jungkook.
"kamu yang setengah basah karena memayungi wanita seperti itu terlihat lebih seksi daripada pria dengan otot bisep besar dan kuat"
Jungkook terkekeh kemudian, memang ya kekasih cantiknya ini upredicteble. Usak gemas surai si cantik sebelum lakukan atret dengan satu tangan memundurkan mobil untuk keluar dari barisan parkir.
Tidak peduli bagaimana rupa pasangan kita atau orang yang kita cintai. Bagaimana pandangan orang mempersepsikan keberadaan kita sebagai pasangan, pada akhirnya kitalah yang menjadi tokoh utamanya. Selayaknya tak perlu terganggu dengan para penonton. Ia yang membuatmu merasa nyaman dengan dirimu sendiri, ia yang membuatmu lebih menghargai dirimu, ia yang merelakan waktu dan pundaknya untukmu bersandar dari letihnya kehidupan, ia yang mau memberikan peluknya untukmu di luaskan kehidupan yang terus saja menhujamkan bongkahan luka padamu. Maka ialah yang pantas menjadi cintamu tanpa perduli bagaimana persepsi orang akan pilihanmu. Sebab cinta bukanlah tentang kesempurnaan rupa, bukan pula tentang melengkapi baik buruk. Cinta adalah kekuatan, harapan dan tempatmu pulang serta tempatmu berpetualang dari segala kekuranganmu.
Tidak ada cinta yang sempurna, karena cinta akan rawan akan masalah, kesalahan, kekecewaan tapi juga menjadi kekuatan. Hanya terima dan jalani saja tanpa perlu jadikan persepsi sekitar sebagai pedoman.
Cukuplah dia yang mencintaimu dan kamu yang mencintainya untuk menjadi cinta.
END or TBC ya?
Duh akhir-akhir ini diserang dengan keuwuan yang tiada henti dari medsos, ditambah lagi buku 1cm between you and me... duh pingin juga pamer uwuan gitu, tapi apa daya riri masihlah jomblo diumur yang sudah matang untuk menikah. Jadilah dengan tekad kuat riri akan memulai petualangan mencari cinta keluar dari zona nyaman mulai minggu depan. Kasih semangat dong buat tekad riri.. hehehe...
Huft malah curcol hehe... yaudah semoga kalian menikmati secuil remahan keuwuan ini, secuil ya karena belum cukup uwu untuk di sebut uwu... aduuh apalagi sih heheheh
see u yeorobuuun... borahaeee....
Advertisement
- In Serial17 Chapters
Conspiracyland
A hardened full-time conspiracy theorist, Jones, finds himself in a timeline where everything seems to have gone wrong. Armed with the knowledge of a veteran internet shitposter and the power of paranoia, he sets out to break the conditioning. Join our heroes as they traverse an absurd world filled with mutant lizardmen, ufos, and nefarious secret organizations.
8 241 - In Serial24 Chapters
The Skywalker Chronicles
Luke Skywalker wakes up nude in a new world after going to bed as usual. Adventure with him as he readily abandons his previous life and discovers all the wonders of this new world. This is my first attempt at writing that I actually posted anywhere. English is my first language but I pretty much suck at it. This novel will have sexual content but as someone who can’t stand reading those grocery store romance novels I will likely do as Robert Jorden and just say “they did it” and end it with a fade out scene. I lied, there will now be grocery store romance novels levels of sex scenes. I will however mark those chapters with “Eros”. Eros as in one of the Greek gods of love making. Feel free to skip those chapters and pretend that it was a fade out sex scene. And finally, this is not a Star Wars Fan Fiction. The origin of the MC’s name will be explained as the story progresses. Skywalker is just such an awesome name I couldn’t help it. Anyways, we all know Star Gate comes in first followed by Star Track and then Star Wars. I give no promises on release dates or time.
8 176 - In Serial13 Chapters
No Strings Attached [Rewritten]
Warning Just so you know, you better be paying attention to the chapter title or else it's going to be like travelling across multiverses. Explanation Due to a single comment made by a wonderful person, or some douchebag in real life, I have decided to create two seperate stories. A rewritten version, and the original version. The rewritten version will somewhat follow the original storyline of the original version, but will have extra content, extra side stories of course rewritten personalities. The original one will be like a rough draft of where I want the story to go. Like for instance, the original story is like the first Link from 'Legend of Zelda', choppy but fun to read. The rewritten story is the Link from any game during and after Windwaker, smooth and somewhat follows the main premise. Overall both are going to be probably terribly done but hey, I'm creating a furture and past story so what should you expect. - Styx Whatever just put up the revised description. - Ariel Edited Summary Jay W. Blu, a dashing and charming rich boy who's been spoiled his whole life. He is very cocky, has a case of egomania and isn't exactly what you call a 'Relatable Main character', unless you somehow fit one of these descriptions and then relate all you want. He had everything you would probably want if you weren't pessimistic, realistic, or chronically depressed. But as most reincarnation/summoning stories go, he get's himself killed at whatever age he was and is sent to another world. Normally, he would be summoned as something you would call a hero, but since that's to cliche by my standards he is something else. Instead of being the hero of the people that he was told about by a friend, he instead summoned as the anti-hero aka, 'The Hero of Demons'. Now he must traverse the lands slaying opposing heroes as he tries to keep his mind straight, although it's to late. There will be weird people along the journey like a fangirling war general, a hive mind and a manly magical girl? Oh well, Jay is too pure to see love anyways.
8 145 - In Serial9 Chapters
Geist
Once an abandoned orphan living in the slums, John Smith was conscripted by powers that be as one of countless recruits supporting Humanity relentless expansion into the stars and beyond. However, series of unexplained catastrophes pushed Humanity to the brink of extinction. Being a (un)lucky recruit, John Smith was thus thrusted into the very forefront of secret wars across space and time. How would John Smith survive the onslaught? Greetings! This is another story I intend to continue albeit at irregular update schedule although it is planned to release at least one chapter per week. Chapter length varies from 2K to 3K words per elapsed day and will contain grammar mistakes. Please understand that there will be mistakes. Original image credited to geralt (pixabay.com) and subsequently modified.
8 195 - In Serial47 Chapters
Satan's Vessel
For thousands of years Lucifer has been waiting to rule humanity. When he finally discovers the sign that his time is nigh, he must claim his vessel before it's too late.Only, he has to find her first ...Kaitlyn is in a rut. She has no boyfriend, no money and a job she hates. To make things worse, she suffers with unexplained headaches, stomach pains, and sleepless nights which leave her exhausted and strangely aroused ...After finishing a particularly depressing shift, she is kidnapped. Not by a man, but by an angel. One of five angels sent down to Earth to protect her.Apparently, the man plaguing her dreams is not a figment of her imagination, but Satan invading her mind. He wants her. He's pursuing her. As his "vessel", she is the key to his dominion of mankind. It's only with the angels' help that Kaitlyn can escape him.But will they be enough?
8 129 - In Serial10 Chapters
The Internship (PJO and Avengers crossover fanfic)
Percy's mother Sally has a past that haunts her. She may have left her old life behind but that doesn't mean that it won't come searching. Sally was childhood friends with Natasha Romanoff who decides to pay Sally a visit successfully involving Percy in more than he signed up for (as usual).Takes place after The Blood of Olympus and before The Avengers.I don't own any of Rick Riordan's creations, nor any Marvel ones. I also don't own the image used for the cover.
8 175