《1001 Masalah》Baju Baru
Advertisement
"Pak, belanja untuk baju lebaran untuk anak-anak kan, sudah. Ibu dapat juga, gak?" tanya Ibu di suatu siang, di bulan puasa Ramadan.
"Lho, kamu kan baru beli gamis dua bulan yang lalu. Masak, sudah mau beli lagi?" jawab Bapak.
"Oooh ... oke!" jawab Ibu penuh kekecewaan, ia ucapkan begitu pelan dengan dihiasi mulut yang monyong beberapa senti.
Waduh, gawat. Sepertinya salah jawaban nih, batin Bapak.
Ia hapal betul dengan wajah seperti itu. Itu artinya akan ada badai kecil sepanjang hari ini, apa pun akan dijadikan masalah. Semua yang dikatakan atau dilakukan, pasti akan salah di mata istrinya. Kedamaian dunia akan terancam, bahkan seribu perjanjian untuk gencatan senjata, tak kan bisa dilakukan. Kecuali syarat untuk belanja ditanda tangani. Bapak tersenyum kecut.
"Tapi, kalau Ibu mau baju lebaran ... boleh juga sih. Satu aja, ya!" Akhirnya, terpaksa Bapak mengalah. Demi perdamaian dunia.
Uang yang sedianya akan ia belikan sendal baru, direlakan untuk mengabulkan permintaan istri tercinta.
Sendal yang sudah waktunya pensiun, terpaksa ia paksa untuk bekerja kembali. Tanpa gaji atau pun uang lembur. Kerja rodi sampai putus, tus! Untunglah tidak ada organisasi HAS (Hak Asasi Sendal). Kalau ada, bapak bisa mendapatkan tuntutan dari para pejuang sendal.
Mendengar tawaran bapak, seketika itu juga, bibir ibu yang terlanjur monyong tertarik ke atas. Membentuk bulan sabit, dan menjadi senyuman yang manis sekali. Penuh gula buatan, yang akan membuatmu batuk jika terlalu banyak dibubuhkan.
"Makasih ya, Pak," ujar Ibu sambil memberikan rangkulan dan ciuman di pipi Bapak.
Rayuan pulau kelapa sih lewat kalau sudah begini.
Bapak cuma bisa meringis, sebuah kesempatan yang sia-sia. Karena ini masih siang dan dalam bulan puasa.
"Sama-sama, sayang," jawab bapak pasrah.
Sore harinya, mereka pergi ke sejumlah toko baju. Satu jam setengah, dua toko telah dijelajahi. Tapi tak ada satu pun baju yang cocok. Padahal, letak toko yang satu ke toko yang lain agak jauh. Dengan sabar, bapak mengantar ibu mencari baju yang cocok.
Advertisement
Memasuki toko ke tiga, Bapak memilih berhenti dan selonjoran kaki. Memijat kakinya yang pegal. Ia sudah angkat tangan, tidak kuat lagi mengikuti istrinya memilih-milih baju.
Sambil mulutnya komat kamit, ia berdoa kepada Allah SWT. Doa meminta ampun, meminta diberikan ketabahan, kesabaran, serta kekuatan, semua ia lafazkan. Lebih utama lagi, doa agar dibukakan pintu hati dan pikiran istrinya untuk segera cocok memilih satu baju, agar ia bisa segera pulang. Mengakhiri semua penderitaan dan penyiksaan dalam drama memilih baju ini.
Setengah jam kemudian, istrinya keluar di antara kerumunan ibu-ibu yang berburu baju lebaran. Wajah istrinya itu, terlihat berbinar-binar. Ia memegang dua buah gamis dengan warna juga model yang berbeda, masing-masing satu di tangan kanan dan kirinya.
"Pak, bagus mana? Yang sebelah kanan, apa yang sebelah kiri?" tanyanya sambil menempelkan kedua baju itu bergantian ke tubuhnya.
"Kanan aja, yang coklat bagus, tuh!" jawab Bapak asal. Ia sudah jenuh dan lelah.
Ibu kemudian pergi ke depan cermin, lalu menempelkan gamis yang ditunjuk suaminya itu ke tubuhnya yang bulat. Mematut diri sambil bergoyang ke kanan dan ke kiri, lalu berputar. Persis seperti putri bola dari kerajaan Antah Berantah.
"Tapi kok, modelnya seperti anak muda banget ya, Pak," ujarnya sambil ganti menempelkan gamis yang berwarna hitam bercorak bunga-bunga kecil merah, kuning, dan putih. "Nah, kalau yang ini, lebih pas deh, kayaknya." Matanya tidak lepas dari pantulan dirinya di cermin.
Ia kembali menuju suaminya di depan toko dan meminta pendapat yang sebenarnya, tidak memerlukan jawaban. Karena sebenarnya, ia menginginkan keduanya.
"Iya, iya. Terserah Ibu, deh. Itu juga bagus." kata bapak pasrah, asal bisa segera mengakhiri penderitaannya hari ini. Ia sudah membayangkan bentangan kasur empuk dengan kipas angin yang sejuk di kamarnya.
"Tapi warnanya masih bagus yang coklat tadi, Pak. Lebih soft dan bahannya lebih bagus. Meskipun ini juga adem di kulit, sih. Aduh, bingung aku." Ibu sambil berganti-ganti menempelkan kedua gamis di depan tubuhnya. Benar-benar kentara, kalau sebenarnya ia menginginkan keduanya.
Advertisement
"Semua itu, berapa harganya?" Akhirnya bapak paham situasinya.
"Kata mbak penjualnya, kalau beli satu dua ratus ribu. Tapi kalau beli dua dapat potongan lima puluh ribu. Jadi cuma bayar, tiga ratus lima puluh ribu saja. Lumayan kan, Pak!" Wajah ibu terlihat galau tingkat RT saat menyebut jumlah diskonnya.
Mungkin dipikirannya, ia berkata, "sayang banget kalau diskonnya gak diambil, Pak!"
"Ya udah, ambil semua deh, gamisnya!" Bapak mengambil empat lembar uang bergambar Soekarno-Hatta dari dompetnya dan memberikannya pada Ibu.
Tunggu saja, bakal kudiskon juga uang THR-nya, batin bapak.
Ibu menerima uang itu dengan mata berbinar-binar, bahagia. Bibirnya tak henti-henti menyunggingkan senyum. Sepertinya ia begitu bersyukur memiliki suami yang sangat pengertian dan begitu sayang padanya.
Lalu, ia pun menuju ke kasir.
Tetapi, belum juga ia sampai di depan meja kasir. Dengan cepat ia menoleh ke arah suaminya.
"Pak, kerudungnya sekalian ya ... satu saja, deh. Yang bisa dipakai untuk "mix and match" dengan gamis-gamis ini. Uang kembaliannya tadi, cukup kok!" Tatap matanya terlihat memelas dan memohon.
Sekali lagi, suaminya mengangguk pasrah. Sekaligus lemas karena kelelahan. Beruntung, beduk magrib sebentar lagi tiba. Jika tidak, mungkin ia sudah pingsan di tempat, saat itu juga.
***** end *****
Advertisement
Betrayal And Redemption (Wolves of Hollow Ridge Book 1)
Highest Ranking #1 in Alpha Female Taken in by a relative she had never heard of after the death of her parents, Sophie was subjected to abuse so vile most people would not have survived. Betrayed by the pack who took her in and the mate who should have protected her, Sophie must try and rebuild her life after finally getting away. But unexpected visitors from the past bring an end to her solitude and ask her to risk the peace she has found and the life she has built for herself. To help the pack who betrayed her.
8 219Villain, How Are You? (MTL)
*WARNING!! a machine translation novel. So don't come at me about a bad grammar*Original Title : 反派男主你好壞[快穿]Author : 肥肥 (Fatty)Status : Ongoing (current chapters 275)Copywriter :As one of the cannon fodder fiancée of reverse harem meat protagonist, Yu Niao's dying regret is that she has not enjoyed the love of men and women, so the Hehuan system selected her. Main mission: Acacia Side task: fulfill your wish Target: male protagonist or villain Strategy requirements: 1. Do not collapse the set 2. The strategy of being reserved The highest level of the strategy is to be attacked. This is a love war in which the heroine is constantly being overthrown by the hero or the villain.***Story:1. The green tea goddess (1v1)2. Cannon fodder ex-wife (1v1)3. The original daughter of a concubine (1v1)4. Sister-in-law5. Minister's wife (1V1)6. Brother and sister (1V1)7. Admirer (1v1)***This one is particulary sweet but still meaty. Some relax, some have drama. The plot is simple and good with a proper meaty scenes.*cover art @ktmzlsy358 (Twitter)*
8 479Book 3: Go Go Squid [English Version]
Tong Nian, a cosplay cover singer, falls in love at first sight with a man she spots at a Net cafe. Chasing him, she signs up for the MMO she saw him playing, albeit it's a super high ranked account a friend acquired for her. Who could have known he was a pro gamer, moreover a legend in the gaming circle at that!Story Info:Author: Mo Bao Fei BaoAssociated Names: Cá mực hấp mật ong, Stewed Squid with Honey, 蜜汁燉魷魚Genre: Romance, Comedy, E-SportOriginal Language: ChineseEnglish Translator: hoju hui3r.wordpress.comCredit's to:Author: Mo Bao Fei BaoEnglish Translator: hoju hui3r.wordpress.comNOTES: This book is the Sequel of the trilogy. It is the last book. The first book is God's Left hand, the second book is Fish Playing while trapped in a secret room, and Stewed Squid with Honey or also known as Go Go Squid is the last book. BUT it is also fine to read this first because The first two book are mainly about Appledog and Dt. While Stewed Squid With Honey is about mainly about Han Shangyan and Tong Nian.
8 167Iris: Child of prophecy
Iris has had a difficult life, running from her past and living like a nomad. She is not a regular wolf. She curses the Moon goddess for the gifts she possesses. The ability to heal others. At least that is what she tells herself and her best friend Aria. she wants nothing to do with being a wolf. She barely shifts, does not believe in mates, and hates everything that has to do with packs. And she shows her disregard. With a foul mouth and attitude to match, she is always landing herself and her traveling companion, Aria, in trouble. Until one day she runs into a pack of ancient wolves, rumored to be extinct. The first wolves made by the Moon goddess, and finds out the Alpha of the pack is her mate.And of course, she wants nothing to do with him, and he wants everything to do with her. But He is not one to be toyed with, brutal and heartless( and that's just being modest). He refuses to let her disrespect him and will go to any extent to ensure she submits to his every will. Thankfully, she can't die. But a war is coming, and it's out of this world. Malik and Iris are the only ones that can stop it, and they don't know it yet. Will they be able to push their differences away and let the Moon goddess finish what she started, or will they be to pig-headed and stubborn to fall in love?
8 190HE IS THIRTY SEVEN | VKOOK ✓
Age is just a number and when did love ever have any boundaries? © Bangtanlover95
8 210His Maid | Kim Taehyung
[cover made by @kimtata12301995 thank you so much] Everything was fine until Kim Taehyung, the classmate who definately doesn't like you, found out about you working at a maid caffee.And you're afraid of the way he might use it to his benefit.Highest ranks:#1 on btsv#1 on kimtaehyung#1 on jungkook#1 on jhope#1 on reader*Inspired by the anime Kaichou wa maid-sama!**BTS V Fanfiction*
8 97