《ayayay, jinjoo-lokal》; fine today
Advertisement
GAIS THANKS TO KARENA UDAH MAU MIKIR DAN BERHASIL NEBAK TEKA-TEKI AMPAS CERITA INI. HAHAHAHAHHAHA
makasi juga 2k views dan 700+ bintang. Ga cape cape diucapin buat kelen kelen. Lop u gais. Yaudah lah jangan banyak bacot, monggo dinikmati😂
***
Suara petir itu ngga berhenti bunyi. Yujin mandangin lewat jendela kamarnya.
Pintu kamar Yujin diketuk, trus dia ngebuka pintu itu. "Eh mbok, kenapa?"
"Anu den, tuan panggil Aden ke ruangannya" jawab mbok Ijah,
"Papa?" tanya Yujin lagi,
"Nggeh, den"
Yujin tutup pintunya, trus dia ngelangkahin kakinya keruangan yang bahkan jarang banget Yujin datengin. Karena ruangan itu selalu kosong,
Yujin ketuk pintunya, dan dia dipersilakan masuk.
"Tama—"
Yujin senyum, trus peluk papa nya itu. "Papa sehat?"
Si papa nunjukin senyum nya. Hati Yujin sedih, ngeliat kerutan di wajah laki-laki yang Yujin jadiin panutan selama ini. Keliatan rapuh dan udah ngga sekuat dulu.
"Papa kapan nyampe?" tanya Yujin,
"Malam tadi papa sampai, tapi kamu udah masuk ke alam mimpi. Papa jadi ngga tega harus bangunin kamu" jawabnya, Yujin senyum doang.
Yujin yakin, ada sesuatu hal yang penting sampe bikin papa nya itu dateng kerumah. Dan Yujin khawatir akan satu hal, yang ternyata kekhawatirannya terbukti hari itu.
"Papa minta izin untuk menikah, lagi."
:
Disini Yujin sekarang. Di basecamp yang keknya udah tiap hari Yujin pasti kunjungin.
Yujin ngelewatin pager pembatas dan duduk disitu. Kakinya dibiarin menggantung. Hal yang paling Yujin suka, mandang gemerlap kota tempat kelahirannya itu.
Padahal keadaannya masih gerimis, tapi Yujin nekat.
Satu hal yang terngiang diotak Yujin soal keluarganya. Soal papa nya yang baru aja minta izin untuk menikah dengan wanita lain,
Yujin jadi males buat cinta-cintaan. Kecuali sama Minju. Kalo ada waktu—
Yujin natap ke langit sambil nutup matanya. Nerima terpaan air yg secara bersamaan berebut untuk nyentuh wajahnya. Sampe akhirnya air itu udah ga kerasa lagi, Yujin buka matanya.
Advertisement
"Minju?"
"Hai cupu!"
Minju duduk disamping Yujin. Nutup payung yang dia pake untuk menuju ke basecamp.
"Lo ngapain disini? Hujan-hujan?" tanya Minju,
Yujin noleh, "Ga perlu tau"
Minju bernyenye nyenye ka1.
"Gi pirli tii. Lo tuh ya, ada manusia yang peduli tu jangan diantepin." Sungut Minju, Yujin ngangkat sebelah alisnya.
"Lo peduli sama gua?"
Minju ketawa ngakak, "EMANG GUE BILANG YANG PEDULI ITU GUE? HAHAHAHAHHAHAHAH"
Nyelekit. Tapi gapapa, harus terbiasa. Itulah Yujin.
"Kenapa lo bisa masuk kesini?" tanya Yujin, Minju ngangkat dua bahunya.
"Ngga ada larangan buat gue masuk sini kan? Lagian ini dibikin sama Yena kali, lo sok sokan banget ga ngebolehin gue masuk" jawab Minju kesel,
Yujin ngerutin alisnya, bajingan Yena.
Tapi Yujin lebih milih buat diem dan ngelanjutin lamunannya lagi.
"Lo, lagi ada masalah ya?" tanya Minju tiba-tiba, Yujin noleh.
"Kok sotoy?"
"Ye, gue nanya bukan sotoy. Kalo ngga tinggal jawab ngga kalo iya tinggal jawab iya, kok susah?!" Minju ngegas,
Minju ngehela nafasnya, "Lama-lama ngobrol sama lo, emosi gue terkuras"
Yujin senyum ditempatnya, "Gua ga minta buat ngobrol"
Minju noleh ke Yujin dengan tatapan, SOK BANGET LO, CUPU?????????????
"Menurut lo, keluarga itu apa?" tanya Yujin. Minju diem,
Yujin noleh, trus ngomong lagi. "Woi, budek?"
Dengan wajah ngga berdosa, Minju ngeliat Yujin. "Ngomong sama gue?"
Bukannya kesel, Yujin malah senyum. Dia ngerasa nyeri di bagian dada. Nyeri yang menyenangkan, paham?
Yujin ngga salah untuk naksir sama Minju, waktu aja yang ngga tepat.
"Bokap gua minta izin buat nikah sama perempuan lain" entah dorongan dari mana Yujin akhirnya ngeluarin kalimat itu.
Satu sisi, Yujin ngerasa ngga ada salahnya cerita sama Minju. Dia ngga peduli, besok atau lusa Minju bakal nyebarin gosip kalo Yujin anak broken home atau segala macem.
Yujin cuma, butuh tempat untuk cerita.
Minju noleh ke arah Yujin, nunggu kalimat selanjutnya yang keluar dari laki-laki itu.
Advertisement
"Gua ga pernah minta apapun sama beliau. Beliau sehat itu udah anugerah yang paling gua syukuri" lanjut Yujin,
"Gua tau. Beliau butuh seorang pendamping setelah mama pergi duluan balik ke sang pencipta. Beliau juga menghargai gua sebagai anaknya, dia jauh-jauh dateng dari Palembang buat minta izin sama gua. Menurut lo gimana?" tanya Yujin, dia ngeliat Minju yang juga lagi ngeliat ke arah Yujin.
Cahaya remang di basecamp, ngebuat seolah-olah ada sesuatu yang narik diantara tatapan itu.
"Lo, gue baru sadar lo ga pake kacamata?" kata Minju, Yujin balik lagi ke alam sadarnya dan ngeraba matanya.
"Ah iya, kelupaan"
Minju nunjukin senyumnya. Entah kenapa, Yujin ngerasa senyuman itu bukan senyuman ejek yang biasa Minju kasih.
"Menurut gue, gue ga munafik kalo gue bakalan marah sama bokap kalo hal itu terjadi." kata Minju,
"Lagian, pasangan itu cuma titipan. Kalo udah waktunya diambil sama yang punya, kita bisa apa?"
Minju ngebenerin posisi duduknya,
"Lo harus inget, kalo bokap lo juga perlu seseorang yang bisa menuhin kebutuhan lahir maupun batinnya. Lo juga belum tentu kan bakal bisa ngabulin semua yang bokap lo mau? Apalagi kalo minta ngew—"
"AW, LO KOK NYENTIL GUE SIH?!"
Yujin ngacak rambutnya kesel, "Bahasa lo bisa di perhalus ga? Gua ga siap denger kalimat tadi"
Minju majuin bibirnya, "Ya pokoknya itu!"
Yujin ngga ngomong apa-apa lagi. Begitu juga Minju. Dua-duanya cuma nikmatin suasana malam itu aja.
"Sana balik"
"Ngusir gue?"
"Iya. Mau tidur berdua sama gua?"
Minju natap Yujin, trus Minju ngikis jarak. Bikin degupan jantung Yujin membabi buta aja disitu.
"Boleh, kalo ditawarin."
—tbc.
egila ya ini 800 words, semoga ga bosen deh kelen:(
Advertisement
Golem Armor: Building a Mech In Fantasy World.
He died of old age, surrounded by not people but machines built by his own hands. Join him as he reawakens in a fantasy world, once again, trying his best to reach his dream. A different person molded by his new surrounding, Adrin had to adapt to survive. The journey towards it would be slow as he had to start from the bottom and build everything from scratch. He had to adapt to using unfamiliar tools to recreate the things he had built, or using science to get ahead. The world, however, wouldn’t open a path for him to travel. Monsters big and small, people kind and cruel would stand in his way whether he liked it or not. Author’s note: English is not my first language. For young adults (light adult content, not romance focused). A remake/revamp of an original story. It will take a while before pieces are put together.
8 76until you love me back // dreamnotfound
trigger warnings are at the beginning of chapters, please read them!i do not ship dream and george in real life, this fic is just for fun. if i'm asked to take this down by them i will do so immediately! that being said, enjoy the fic!
8 196The human hunter avp
Mark Johnson, 23 years old, is a navy seal in the US army, master MMA fighter and expert in hand to hand combat, he is the model soldier for new candidates. His life is perfect, he never fails his missions, being completely successful.All of this changes when he awakens in a cage, on the home world of the Yautja. He is to be sold as a slave, but his fierce determination shall render him a great hunter.
8 53Who? // Inanimate insanity au
Nobody ever wanted to see their freinds die. But.. that happened. And I couldn't do anything to prevent it.disclaimer, I don't support Taylor, Ame, Or Loren. tw!this contains all forms of gore.this contains beating.this contains heavy crying.I like feedback btw (aka comments)
8 145Love and Despair || Human! Monokuma x Fem! Reader
||Ongoing || (Y/n) (L/n), Ultimate Actress. Monokuma instantly seemed to take a liking to the girl. The other students were rather suspicious of Monokuma's strange behavior. Why did he even like her in the first place?----Started: 08/18/20Ended: ??/??/??WARNING: This story will contain content such as murder, violence, abuse, and manipulation as well as spoilers for Danganronpa: Trigger Happy Havoc. Continue with caution if any of this may bother you.Disclaimer: Some of the chapters are written in present tense while others are written in past tense. This may be edited in the future.I do not own the rights to Danganronpa or any pictures that I use in this story unless said otherwise. I do not own the images used for the cover of this story.Please do not re-upload any of my work or use it in anyway without my permission.This story is written by @strawberryxmilk14 on Wattpad. If you are reading this story on any other platform other than Wattpad you are very likely to be at risk of a malware attack. If you wish to read this story in it's original, safe, form, please go to https://my.w.tt/COTlUUl9qcb. Thank you.----♕ ʙᴇꜱᴛ ʀᴀɴᴋɪɴɢꜱ ♕#1 ɪɴ ᴋɪʟʟɪɴɢɢᴀᴍᴇ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 1.28k ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ#2 ɪɴ ᴅᴀɴɢᴀɴʀᴏɴᴘᴀ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 45.6ᴋ ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ#1 ɪɴ ᴍᴏɴᴏᴋᴜᴍᴀ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 3k ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ#1 ɪɴ ᴅᴇꜱᴘᴀɪʀ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 8.27ᴋ ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ#11 ɪɴ ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 1.44ᴍ#1 ɪɴ ꜰᴇᴍʀᴇᴀᴅᴇʀ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 4.7ᴋ ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ#1 ɪɴ ᴊᴜɴᴋᴏᴇɴᴏꜱʜɪᴍᴀ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 1.36ᴋ ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ#8 ɪɴ xʀᴇᴀᴅᴇʀ ᴏᴜᴛ ᴏꜰ 185ᴋ ꜱᴛᴏʀɪᴇꜱ
8 219IMAGINE | kpop girlgroups X fem!reader
❝ THIS IS GONNA BE REALLY GAY ❞⏤in which you request and i writereactions, oneshots, imagines etc. highest ranks: #57 in FANFICTION #1 in MAMAMOO #1 in HYUNA #15 in KOREAN #10 in KPOPIMAGINES #2 in IOI ©solarshines
8 156