《ASS STORY (END)》NINE
Advertisement
Author PoV
Satu bulan ini, Alifia tetap mengkonsumsi obat yang diberikan dokter saat kejadia mengenaskan itu.
Sebulan ini juga kesehatannya mulai menurun, Alifia tak sebugar dulu lagi. Setiap seminggu sekali ia harus cek ke dokter. Tentang penyakit yang sedang ia derita saat ini.
Dan hari ini ia tetap masuk sekolah. Ia ingin menghabiskan sisa-sia hidupnya dengan sahabatnya dan Demian tentunya. Dokter sudah memvonis sisa hidup Alifia sekita 4 atau 5 bulan lagi.
Tetapi dokter bukanlah Tuhan yang menentukan segalanya. Dokter hanya sekedar memperkirakan, karena semua utusan berada ditangan yang maha kuasa. Jika memang Alifia masih bisa bertahan hidup, itu sudah syukur Alhamdulillah.
Alifia masih sama. Selalu membawakan Demian bekal. Dan Demian juga selalu menerimanya. Tetapi Demian masih sama, dingin dan menusuk.
Alifia tengah menyiapkan bekalnya. Maksudnya bekal untuk Demian, ia saja belum makan dari tadi. Tetap sudah memikirkan orang lain.
"Hai kak!!!" Sapa Alifia saat sudah berada di kelas Demian.
"Nih! Dimakan ya kak!! Aku duluan!!!" Alifia pamit dengan sendirinya, ia tak kuat, disana ada Aisyah yang duduk bersama Demian.
Saat Alifia hendak keluar dari kelas ia mendengar hal yang paling menyakitkan.
"Gaes lo udh makan belom? Nih ada makanan!!!???" Teriak Demian ke teman-temannya.
Ya! Alifia sakit hati, karena ternyata yang selalu memakan bekal yang ia berikan ke Demian adalah teman-temannya. Bukan Demian. Dan yang paling menyakitkan adalah.
"Jadi Syah apa jawaban lo? Lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya Demian yang sedang berbicara dengan Aisyah.
"I-iya gue mau!" Jawab Aisyah gugup.
Dan detik itu juga, air mata Alifia meluncur semua. Ia sudah tak sanggup berada disana. Akhirnya ia berlari menuju taman belakang. Taman yang jarang dikunjungi para siswa dan siswi.
"Gue salah apa sampai lo tega sih bikin gue sakit hati?!!" Isaknya.
"Tujuan gue sekarang adalah buat lo bahagia, ya... bahagia dengan pilihan lo sendiri..." gumamnya.
Advertisement
🌺
Alifia PoV
Hatiku sudah tak tau bagaimana bentuknya, hati ini sudah tak berwujud lagi, sudah remuk. Tak bersisa. Orang yang meremukkan hati ini tidak akan mau mengembalikan seperti semula.
Saat ini bel sudah berbunyi, bel pulang bagi seluruh siswa dan siswi. Aku berniat untuk bertemu dengan Demian dan Aisyah. Aku ingin mengungkapkan semuanya.
Saat aku berjalan, aku melihat mereka di pojok kelas sedang... bercumbu, membuatku tak bisa berkata-kata. Aku kehabisan kata-kata. Aku hancur melebur. Aku remuk.
Tak sengaja aku menjatuhkan pot yang berada di sisi-sisi kelas membuat kedua insan yang sedang bercumbu mesra itu mengalihkan perhatiannya ke aku.
"Maaf ganggu kalian!" Ujarku bergetar.
🌺
Author PoV
"LO BISA GAK SIH GAK USAH GANGGU HIDUP GUE LAGI?!!! GUE TUH MUAK SAMA LO!!!" teriak Demian didepan wajah Alifia.
Alifia kaget bukan main, begitu juga dengan Aisyah. Ia tak menyangka bahwa Demian sebenci itu dengan Alifia.
"Gu-gue cuma mau bilang..." ujatnya menggantung kata-kata.
"APA! KALAU MAU NGOMONG BURUAN!!! ANJING!!" Demian sudah kehilangan kesabaran.
Alifia memejamkan matanya dan menarik nafas sedalam-dalamnya.
"Tujuan gue cuma pengen liat lo bahagia... dan mungkin bahagia lo udah sama Aisyah, gue cuma mau bilang makasih udah buang-buang waktu lo buat ngeladenin gue... maaf udah ganggu kehidupan lo selama ini, dan setelah ini gue janji gak akan pernah lagi ganggu kehidupan lo...
Aisyah! Makasih udah mau jadi sahabat gue, maafin gue kalau gue punya salah sama lo... lo pernah bilang kan kalau bahagia lgue adalah bahagia lo juga... dan sekarang gue yang bilang itu, bahagia lo adalah bahagia gue juga... gue ikhlas lo sama Demian, kalian cocok! Cantik dan Tampan, mudah-mudahan kalian sampai ke pelaminan yah... maafin gue kalau gue banyam salah sama kalian...
Setelah ini, gue akan benar-benar pergi dari kehidupan kalian... kalian gak usah cari gue lagi, walau gue yakin kalian gak akan nyari gue... Aisyah jaga Demian selalu... Kak Demian, aku nitip Aisyah ke kakak... jangan sampai kakak nyakitin sahabat aku... Aku sayang kalian berdua... selamat tinggal!"
Advertisement
Alifia menutup pembicaraannya dengan senyuman manis. Senyuman yang akan dirindukan semua orang bila ia sudah tiada.
"Alifia!!!" Aisyah menangis dan memeluk sahabatnya.
Menurut Aisyah dialah yang paling egois, ia mengambil semua apa yang Alifia punya.
"Gue pulang yah!!!" Pamit Alifia.
"Oh iya... kak? Boleh gue kinta satu permohonan terakhir gue lagi gak?" Tanya Alifia ke Demian.
Demian sekana meminta persetujuan dari Aisyah, sedangkan Aisyah mengangguk tanda ia setuju.
"Boleh peluk lo? Buat terakhir kalinya..." Demian mengangguk malas.
Sedangkan Alifia tersenyum dan langsung memeluk Demian. Demian membalas pelukannya. Dan setelah acara pelukan selesai, Alifia pamit pulang untuk selamanya.
🌺
4 bulan kemudian.
Author PoV
Selama Alifia pamit dari 4 bulan lalu, Alifia benar-benar hilang. Bak ditelan bumi, Demian awalnya penasaran kemana perginya Alifia. Sintia juga tidak tau menahu tentang Alifia saat itu.
Saat Sintia ke rumah Alifia, ia hanya mendapat kabar, bahwa pemilik rumahnya sudah tidak tinggal disana. Dalam artian Alifia sudah tidak tinggal disini lagi.
Demian merasa ada yang hilang, seoaruh jiwanya serasa hilang entah kemana, memang disisinya selalu ada Aisyah, tetapi entah kenapa ia merasa ada yang janggal.
Kata sahabat Demian, Demian telah jatuh hati ke Alifia. Semenjak Alifia pamit, Demian menjadi lebih pendiam lagi, dan lebih dingin lagi. saat Alifia masih ada, Demian seperti es yang akan mencair, tetapi Alifia pergi dan mengembalikan Demian yang kembali menjadi es yang sangat beku kali ini.
Demian menjadi seorang pangeran es. Es itu tidak akan bisa dicairkan oleh siapapun, bahkan Aisyah sekalipun. Tak akan ada yang bisa mencairkan es itu, es yang sudah hampir mencair tetapi kembali dibekukan.
🌺
Advertisement
Goblin Progenitor
Jon was finishing up another horrible date, one among many, thinking about how alone he felt now more than ever. When suddenly fate shined its bright headlights of Resurrection onto him.Lighting up a path to never feeling alone again! In a goblin horde!? As the mythical Goblin Progenitor! I would like to apologize in advance for the first few chapters - as they are not super coherent in grammar or past present tenses. I try to improve as I go, the further chapters I feel are a lot better. I will keep striving to improve the story and fix things when the chance presents itself
8 573The White Rose
Discontinued When a miracle is caused by a tragedy, the members of a gang based out of Alberquerque are thrown into a civil war in the magical underworld of New Mexico crime. While the most powerful person in the world, driven by a traumatizing past, is ripped from their god complex. Their girlfriend turns out to be a demon, their friends betray them, and they can't control their emotions. Their drug addiction worsens, and they become more unstable than ever. What will happen? Who can say?
8 167Thomas the Brawler
Thomas doesn't remember what his last name was, before it became Bluebrim, a name belonging to another universe. He's also pretty sure he wasn't this stupid before he arrived, but what can you do, when a day that was supposed to begin with an interview to set your life back on track instead begins in a universe that makes no sense, with rules you can't begin to understand? Maybe he should have paid more attention to the avatar creation screen ... Content warnings: All of them. Seriously. Expect lots of blue screens to begin with. Don't expect a power-leveling fantasy, in which the lone hero beats up all the bad guys, and gets a harem of women. There's just a guy who treats character creation like an annoying series of pop-up advertisements, and the story is basically the ramifications of that. The main character has to learn to take the world he's found himself in seriously, and he'll learn the way most of us do, by doing it wrong first. This is, insofar as it is successful, a dark comedy fantasy. Also a bit of horror, particularly but not exclusively body horror. I'm pretty sure I've earned those Content Warning tags, so, uh, yeah. This is practice. Hopefully things improve as I go, and figure out what I'm doing wrong, but I make no guarantees things will ever get better. I've already made mistakes, I'll make more, and I'm happy to notice them each time I make them. You don't improve unless you fail. (On the plus side, it probably won't get much worse.) Feel free to point out anything you think I'm doing wrong; I don't promise to change anything, particularly if it's a matter of taste, but I am looking to improve, and figuring out what I need to improve goes faster if I don't have to try to figure it out myself. I've updated the earlier chapters for formatting, in the hope that it would make everything easier to read on mobile devices. Hopefully things work slightly better now, but please let me know if there are any issues anywhere.
8 147A Merchants Tale
Legends rise. Country’s fall. Empires wage war. But what supports these great powers, allowing them to function as a single organism. Is it the common man, Farmers and Millers forming the backbone of the land? The Soldiers and Guards keeping public order? The Wives and Widows supporting from the side-lines? The Nobles from their seats of power? Or the elusive Sorcerers who wield power untold? And what maggots crawl in this great creature, all trying to get a piece of its slowly decaying flesh. The gangs of the Underworld hidden in the shadows? The Bandits and Deserters hiding at the edges, ready to pounce on any weakness? Witches and Warlocks working their dark art? Or other Nations clawing at their neighbour’s, salivating over the riches they stand to gain from another’s demise. There is one group that belongs to neither group. They thrive on others misfortune and bring with them salvation and destruction in equal measure. They can raise a kingdom up or tear it down screaming and kicking. These are the merchants, the lifeblood of kingdoms, because what is the one thing above all else men crave. Is it Love? Power? Destruction? All these things can be acquired with one simple thing. Wealth. Wealth is the true power behind the world. Wealth can buy army’s, strangle kingdoms, and turn even the most devout man from his faith. Merchants come in many forms, shapes and sized, some gaudy, bleeding the people for all their worth, some tricky, preferring to make contracts and debts to trap men. And some desperate, doing all they can to sell even the most worthless of junk. This is a story of one merchant who goes against all a merchant stands for. He works not for profit but for some unseen goal, a prophesy aeons old. He comes and goes like a ghost, bringing with him hope and victory. All pray for his arrival to spare them from despair. But what about when he doesn’t show? What about the people he doesn’t save? For this man is no angel, no saint sent to save the masses. His goal was never to deliver hope. It merely isn’t time for their destruction yet. For nothing is eternal. And all things must end. But what comes after? Quick disclaimer in response to the review I got, this is my first story and somewhat of an experiment for me, hopefully my writing will get better the more I practice. Thanks for any helpful advice :)
8 65Supreme Formation Immortal Sovereign
Falling under the Heavenly Tribulation, Ascending Celestial Oalur Kang finds that he's back in the past. Watch him pursue the Heavenly Path of Formations and rise to the peak of the Immortal Path! . . . . . . . . . Hello, this is F-Rank! This is my take on writing cultivation stories. Though I'm sure nobody cares, the intent behind this story was focused on creating a more or less logical cultivation system. I read several stories where the mc transmigrated to a cultivation world (not calling names to avoid unnecessary angst) and was able to completely break the cultivation system and the logic of the world because they had the power of science on their side and were able to think more logically than everybody else. Despite the fact that some characters in those stories were older than the scientific method of thinking and even the human civilization as we know it and the whole society was older than our human race. So I decided to write a story where things about cultivation make sense (as far as a magical world full of super magical people can make sense), so here we are. I don't know if I will be able to fulfil this purpose but I hope that the story will end up enjoyable. Can also be considered a prequel for my other story "Wasn’t my new life in a magical world supposed to be easy?" but has very little overlapping content and can be read as a stand alone story. Also available on Scribble Hub.
8 88↶learn korean
Let's learn HANGUL!!!PS. I DID NOT MAKE THIS. THIS IS WHERE I LEARNED AND I ONLY COPIED THIS FROM THE WEBSITE TO SHARE TO YOU. THANK YOU AND HAPPY LEARNING~big credits to the website (i forgot the link, sorry)cc-; meSeptember 23,2017
8 173