《ASS STORY (END)》EIGHT
Advertisement
Hari-hari berlalu begitu cepat. Sekarang keadaan Alifia juga semakin membaik, ia juga tudak tahan berada didalam ruangan terkutuk yang dipenuhi bau obat-obatan.
"Jadi kapan aku bisa pulang bang?" Tanya Alifia sudah muak berada dirumah sakit.
"Sabar... entar abang tanya dokter dulu, kamu tuh belum sehat banget, udah mau pulang aja!!!" Omel bang Azriel. Alifia memutar bola matanya.
Ia lelah berada di rumah sakit, disini ia tidak bisa melakukan aktifitas seperti dulu. Hanya tidur, makan, tidur, dan makan. Ia ingin bebas dari selang infus yang terkutuk itu.
"Abang ke ruangan dokter dulu yah! Diem-diem disini! Jangan banyak gerak! Entar selang infus kamu lepas lagi!" Azriel mengingatkan.
Memang kemarin sempat terjadi insiden selang infus yang melekat di tangan Alifia terlepas dari tangannya. Diakibatkan Alifia yang terlalu benyak bergerak, kala itu sahabatnya Sintia datang untuk menjenguknya. Dan ia sangat senang sahabatnya datang.
Tetapi Aisyah tidak memunculkan batang hidungnya, selama 1 minggu Alifia koma juga Aisyah tidak datang. Alifia jadi khawatir, apa persahabatannya pecah karena lelaki itu lagi? Alifia takut itu semua terjadi.
"Kamu siap-siap yaa!!! Kita pulang sekarang!!!" Ujar Azriel membuyarkan Alifia dari lamunannya.
"Hah? Udah boleh beneran? Yeayayyyyyy!!! I'm back!!!!" Teriak Alifia senang.
Azriel hanya menggeleng melihat tingkah adiknya yang sama sekali tidak ada dewasa-dewasanya. Umurnya memang sudah remaja, tetapi tingkah lakunya masih seperti anak kecil yang sudah diberikan es krim atau coklat dan permen.
"Jangan banyak gerak Fiaaa!!! Nanti jarum infusnya lepas lagi!!!" Peringatan dari Azriel seakan mutlak.
Alifia berhenti bergerak, dan kembali melihat abangnya yang mulai sibuk membereskan pakaiannya. Sedangkan suster masuk dari belakang Azriel.
"Udah mau pulang yah? Wah... sehat terus ya dirumah, jaga kesehatan!!!" Ujar sang suster sambil berjalan mendekati brankar Alifia.
Suster tersebut membuka jarum infus yang melekat ditangan Alifia dan membersihkan darahnya.
"Jaga kesehatan ya dirumah, jangan sampai masuk rumah sakit lagi... enak gak masuk rumah sakit?" Tanyanya sambil terkekeh.
Advertisement
"Nggak enak sus! Makanannya hambar, kerjaannya cuma makan ama tidur, dan gak boleh jalan! Semuanya serba gak boleh!!!" Runtuk Alifia. Suster tersebut hanya tersenyum sambil menggeleng.
"Kalau seperti itu saya permisi ya... mas saya permisi!!!" Pamitnya.
Suster tersebut keluar dari ruangan Alifia, menyisakan Alifia dengan abangnya yang masih setia membereskan pakaian.
"Udah belom bang?" Tanya Alifia.
"Udah...! Kamu ganti baju gih, sini bangun abang bantuin!" Azriel membantu adiknya bangun.
Dan Alifia berjalan ke kamar mandi di gopoh oleh kakaknya. Setelah selesai mengganti pakaian, Alifia dan abangnya pulang ke rumah dengan perasaan bahagia.
🌺
Skip!
Author PoV
Hari berlalu begitu cepat. Alifia kini tengah berada didalam kelasnya, ia sudah masuk sekolah sejak 2 hari yang lalu. Tujuannya kali ini adalah memberikan bekal ke Demian.
Ya! Dia masih ingat Demian, cintanya. Cinta yang tak akan pernah ia gapai. Dan ia hanya ingin berusaha, ia ingin mencoba. Apa salahnya mencoba (?)
Sintia datang dari toilet menemui Alifia yang masih sibuk sendiri menghiasi kotak makanan yang akan ia kasih ke Demian.
"Dari tadi lo kerjaannya itu mulu!!! Emang lo yakin tuh bekel bakalan diterima sama Demian?" Kesal Sintia.
"Apa salahnya sih gue coba! Kalau gua belum nyoba berarti gue belum tau Demian bakalan nerima apa nggak! Die aja deh... udah yaa, gua ke kelas Demian dulu!!! Bye!!" Alifia meninggalkan Sintia dikelas.
Sedangkan Sintia hanya pasrah. Ia sebenarnya tak tega melihat sahabatnya seperti itu.
"Gue takut lo bakalan sakit hati lagi Fi!!! Aisyah udah gak ada disamping lo, tinggal gue... gue yang akan selalu jaga lo! Gue takut lo tinggalin gue disini sendiri!!!" Gumamnya
Di lain tempat Alifia berjalan dengan sesekali meloncat ria, ia ingin seklai bertemu dengan pujaan hatinya.
Saat sudah berada di depan kelas Demian, Alifia masuk saat melihat Demian duduk di bangkunya.
"Hai kak!" Sapa Alifia ramah. Sedangkan yang disapa hanya membuang mukanya.
Advertisement
"Nih gue bawain bekel, bikinan gue loh kak!!! Jangan lupa dimakan yaa!!!" Alifia menaruh kotak bekal di atas meja Demian.
Demian masih saja diam. Demian sudah muak dengan kelakuan Alifia dua hri belakangan ini, selalu saja mengganggunya. Seperti tidak ada kapok-kapoknya. Demian menggeram kesal saat Alifia masih tidak bergeming dari tempatnya.
Kemarin Alifia juga memberikan coklat ke Demian, dan akhirnya Demian menerima karena ia merasa kasihan. Tetap kali ini ia sudah muak dengan semuanya. Alifia selalu mengganggunya dimana pun ia berada.
"GUA GAK BUTUH ITU!!!???" teriak Demian didepan Alifia yang masih tersenyum.
Perlahan senyuman Alifia pudar digantikan dengan setetes air mata, dengan cepat ia menghapus air matanya.
"O-oh, gitu ya kak... o-oke" Alifia tersenyum kikuk sambil mengambil kembali kotak makanannya.
"Maaf!" Ujar Demian. Ia juga tak tega membentak perempuan.
Alifia berbalik dan tersenyum maklum ke Demian, ia tau Demian sedang tidak mood untul sekedar berbicara.
"Gue terima bekel lo! Makasih!" Ujarnya lagi yang membuat Alifia tersenyum.
"Kalau gitu gue balik ya kak! Jangan lupa dimakan bekelnya!!!" Alifia kembali berjalan santai menuju kelasnya.
Saat ia masuk lagi ke dalam kelas. Alifia masih melihat Sintia yang sedang membaca novelnya.
"Hoooyyy!!!" Sapa Alifia girang.
"Kenapa lo? Diterima gak tuh bekel?" Tanya Sintia cuek.
"Ya diterima lah!!! Yang bikin siapa dulu!!! Hahahahaha!" Dengan tiba-tibanya Alifia ngakak sendiri.
"Baguslah!!! Yaudah sana ke tempat duduk lo! Bentar lagi bel!!!" Perintah Sinitia.
"Ya ya ya!!!" Alifia memutar bola matany malas. Ia kembali ke tempat duduknya. Tak lama beberapa menit kemudian bel masuk berbunyi, artinya semua kegiatan di luar kelas telah dihentikan.
🌺
Advertisement
Becoming God of a Dystopian World
'Welcome to the New Era'Waking up in an unfamiliar world, Zhao Luo realized the changes in his body.In this distorted world, the lands that Zhao Luo once knew of, have changed into mountain ranges and every range has a Sect while the sect leader has all the power and control over the surrounding mountains.Zhao Luo’s simple life as a traveler had already ended the moment he was trapped in a sleeping capsule.Now his goal is to become the strongest and reign supreme in this new world to achieve his ultimate goal of becoming a God. • Zhao Luo’s potential attracts the attention of a mysterious old man.«Master, you are an Emperor, Emperor of Gods?»Becoming the Disciple of this old man turned out to be a blessing for him. • Receiving his master’s most treasured books lets him meet even more incredible personalities.«What? The egos of the Ancient Emperas are overseeing my growth?» • Continuing on the path to rise to the top in the Xin Sect, Zhao Luo finds a Fist Technique.«Oh, he trained for 78 years to master this? But It only took me 4 days ^.^»Zhao Luo’s journey will bring him to the top as he crushes down his enemies, and make friends with unusual characters, each with a background of his own.«She is mine.»Going against one of the three Royal families, just for the sake of his beloved, this journey is filled with everything you need.
8 1131By Myself
The diurnal monsters worship the day, while the nocturnal creatures rule over the night. But nothing opposes two folks more than living on the same land at the same time. Humanity prospered until it reached a pre-industrial age where the largest cities observed the first long chimneys made in brick whereas the smaller villages still had to cut the forest's logs with their axe. But to get to this flourishing era, something had to be sacrificed.
8 183The Demon's Soul Pearl
Anzan is the guardian spirit beast of the sealed and abandoned Great Monad Temple. He’s kept a lonely watch over his home for years, but when the seal destabilizes and the temple is opened to the world, he realizes that he cannot protect it. Torn between duty and longing, Anzan makes a deal with a demon and ventures forth with new companions, hoping to find his masters and a way to protect his home. *A character-driven cultivation story.* Comments and criticism are always appreciated.
8 164Project Abra
Mike Lingston is trapped in an abandoned underground facility, with only a artificial assistant in his head as backup.
8 136Klaroline: Capable of Love
When Caroline goes to New Orleans to get Klaus to turn his humanity on, she ends up staying longer than she expected~Just as Klaus thinks he has lost everything, his favorite baby vampire turns up at his door~I do not own The Vampire Diaries, The Originals, or any of the characters!~I didn't really do a specific time period, but these are some things you should know about my story: 1. Caroline's mom died of cancer2. Bonnie died saving Jeremy3. Kol is alive4. Silas is still around5. Katherine never got the cure shoved down her throat6. Elena isn't in a coffinI just took parts that I think would work the best for this story so please enjoy!~I typically update every few days unless something comes up.
8 120My Enchanted Tale
MY ENCHANTED TALE EDITING AND REVISING."Ayisha Ryleen Heartlock a simple girl who dares to defy fate. Will she succeed and find her true happiness or will she suffer the pain of the consequences?"
8 159