《ASS STORY (END)》FOUR
Advertisement
***
Aisyah PoV
Aku tahu, sahabatku Alifia mencintai Demian. Dia belum tahu bahwa aku sama sekali tidak mempunyai perasaan apapun terhadap Demian. Demian sudah ku anggap kakak-ku sendiri. Karena aku anak tunggal.
Tadi sore Demian memberiku sebuah boneka teddy bear, yang sangat aku tahu itu pilihan siapa. Itu adalah pilihan Alifia. Ia pernah ingin membeli sebuah boneka teddy bear dengan uangnya sendiri, tapi katanya ia belum mempunyai uang yang cukup. Dan terpaksa ia harus mengumpulkan terlebih dahulu.
Mungkin setahu Demian aku tidak mengetahui siapa yang memilih boneka itu, tapi ia salah besar. Aku adalah sahabat Alifia, jadi apa saja yang menyangkut Alifia pasti aku tahu itu. Kecuali keluarganya.
Aku belum pernah menemui keluarganya, kecuali ibunya. Ibunya adalah seorang wanita yang baik dan ramah. Aku kadang iri dengan sikap ibunya yang protektiv pada Alifia.
Alifia pernah bilang kalau ia mempunyai dua orang kakak lelaki. Tapi aku belum pernah bertemu dengan mereka. Dan aku juga belum pernah melihat Alifia menangis semenjak aku berteman dengannya.
Menurutku, Alifia adalah anak mandiri, tegas, dan tidak mudah putus asa. Buktinya, ia sudah pernah di tolak oleh Demian. Tetapi ia masih berusaha bangkit dari semuanya. Dan aku terus menyemangati dia.
Aku mendengar suara ribut dari luar kamar. Aku berjalan keluar kamar dan mendapati kedua orang tuaku yang sedang bertengkar.
"Kenapa setiap saya pulang, kamu terus saja mengomel! Seharusnya kamu menyajikan yang baik! Tidak malah marah-marah!!!" Teriak papa-ku.
"Setahun sekali pulang, tanpa kabar!!! Apa aku harus menyajikan dengan baik!!! Apa kamu masih ingat dengan aku dan anakmu??!! Atau kamu disana dengan selingkuhanmu itu!!!??? Aku hanya butuh waktumu!!!!" Jawab mama-ku juga berteriak.
Dan kembali lagi berperang. Ya, melempar benda apa saja yang ada di dekat mereka. Aku masuk menuju kamarku kembali.
Setiap papa-ku pulang, bukannya pemandangan yang indah yang ku seguhi, melainkan pemandangan yang tak pantas untuk ku lihat. Mereka pasti bertengkar.
Advertisement
Aku memang keluarga berada, tapi bukan itu yang aku mau. Aku hanya ingin papa dan mama harmonis, kembali seperti dulu. Tapi apa dayalah aku, hanya anak yang seharusnya tak lahir di dunia ini.
Terkadang aku suka merutuki diriku sendiri, mengapa aku harus lahir? Tapi aku yakin, suatu saat nanti keluargaku akan kembali harmonis seperti dulu lagi.
Aku memeluk boneka yang tadi diberikan oleh Demian dan berbaring terlentang di kasur king size-ku.
"Kalau lo ke dinginan, lo peluk aja boneka ini. Lo pasti langsung hangat deh!!" Ucapan Demian masih terngiang di telingaku.
Hingga akhirnya aku dibawa oleh alam bawah sadarku sendiri, menjelajahi alam mimpiku.
***
Author PoV
Sinar matahari menyeruak ke dalam kamar seorang gadis yang tengah tertidur dengan nyenyak-nya. Gadis itu mengerang dalam tidurnya, sesekali membalikkan badannya. Mencari posisi yang nyaman.
"Huaaaa!!!" Ia menguap dan bangun dari tidurnya.
Alifia melihat jam di nakasnya. Pukul 07.15, ia terlambat. Maksudnya terlambat untuk berolahraga. Saat ia tahu bahwa terlambat, lekas ia melanjutkan tidur nyenyak-nya.
***
Sedangkan di lain tempat Demian sedang mengutak-atik ponselnya, ia ragu. Akankah ia mengajak Alifia yang notabennya adalah pacarnya, atau ia akan mengajak Aisyah gadis yang dia cintai.
Sore ini Tante Demian akan melangsungkan resepsi perbikahannya, dan Demian sebagai kemenakan yang sangat disayangi oleh tantenya itu akan pergi ke acara pernikahan tantenya.
Tapi, tantenya itu ingin Demian pergi bersama pacarnya. Dan yah! Sekarang Demian bingung akan mengajak siapa. Setelah selesai memikirkan matang-matang, ia tau siapa yang baik untuk di ajak ke acara pernikahan tantenya itu.
***
Dan disinilah sekarang, Alifia dengan dress tanpa lengannya, berdiri di depan pantulan kaca. Dress itu sangat pas di tubuhnya yang ramping dan tinggi, dan dress code malam ini Alifia akan pergi bersama pangeran sekolahnya.
"Fiaa!!!" Panggil mamanya dari bawah.
"Apasih ma? Gak usah teriak Caca juga denger!" Jawab Alifia jengah.
Advertisement
"Itu dibawah... kamu udah di tungguin tau! Kamu udah cantik kok tenang aja! Udah sana pergi!" Ujar Mamanya serta seringai jahilnya.
"Apasih mama! Yaudah aku berangkat yah! Assalamualaikum!" Pamit Alifia.
"Waalaikumsalam!" Mamanya tersenyum sambil menggeleng kecil.
Alifia mengambil tas selempangnya yang sewarna dengan bajunya. Serta high heels milik sepupunya yang baru ia pinjam tadi pagi.
Alifia memakainya di lantai bawah. Tempat lelaki itu menunggu.
"Sorry, lama nunggu yaa???!!!" Ujar Alifia meminta maaf.
"Gak pa-" lelaki itu mengalihkan perhatiannya dari ponsel yang sedari tadi ia pegang ke gadis yang sekarang berdiri anggun di hadapannya.
"Kok bengong? Penampilan gue gak banget ya?" Tanya Alifia kikuk.
Memang sedari tadi ia khawatir kalau penampilannya sangat jelek di depan umum.
"Gak kok! Cantik!" Setelah mengucapkan kata itu, pria tersebut menggaruk tengkukknya yang tidak gatal.
"Oh iya! Kita berangkat!" Ujar cowok itu memecah keheningan.
Alifia mengangguk dan sambil berjalan ia memakai heels-nya itu. Hampir saja ia terjatuh saat ingin melangkah bila tak ada tangan yang menopangnya.
Mata itu, mata hitam legam yang sama dengan matanya. Menatapnya dengan tulus. Menolongnya dengan tulus.
"Eh! Kalau jalan hati-hati!" Ujar cowok itu sambil melepaskan rengkuhannya dari Alifia.
Alifia hanya tersenyum dan kembali berdiri tegak. Menyesuaikan dirinya yang sama sekali tidak pernah memakai heels. Ia berjalan pelan-pelan sambil berpegangan dengan tangan cowok itu.
###
Advertisement
The Heroic Tales of Silas Horne
In the year 1858, the system came to the world. It brought with it beings from fantasy and mythology the likes of which the world had never seen before. In the American frontier, a place already known for being a dog eat dog world the system gave bandits the capacity for untold violence, not to mention monsters and system loving fanatics hell-bent on the murder of the innocent. But are they truly so innocent? No one knows what the system is or why it came, they do know one thing though. That the world post system isn't a place for a hero. Luckily for the world, U.S Marshall Silas Horne is no such man. ----- AN: This story is a litRPG inspired by "Randidly Ghosthound" and "The New World" but after reading many such stories and finding them to be a tad samey I decided to write this in a new setting, the Wild West. Also, my release schedule is chaotic, expect at least one 1000 word chapter each day but probably like two more will also be released.
8 71Lucia the Bard
All Lucia wanted to do was make her party better rounded by changing over from a dps focused rogue-fighter to a Bard for party support. A seemingly random initiatory task from the Bard College leads to a course of events she could never have projected. Brought up to the level of pro gamer for reasons she doesn't understand, she gradually begins to realize that her actions are having ramifications in a strange manner outside of the game. Inside the game she becomes an agent of the Balance, a small secret society few other players have even heard of. The puzzle pieces don't fit, however, until she begins to break some rules and blow some minds in a whole new way.
8 91Poison in Paradise - A Star Wars Fanfiction
Set after "The Last Jedi", Rey leaves the Resistance in order to complete her training on Ahch-To. An unmerciful fate awaits the Galaxy, but deceptions conceal the truth in order to keep in the secret of who the Hero and Villain truly are. Lies will be told. Destinies will be written. Allegiances will be made. Nothing is at it seems. The Galaxy is full of mind games. But who creates them?
8 136Moon Rabbit: Threaded Fate
Alternatively known as 'Mr. Moon Rabbit, I'm Not Yours' ( Romance in Urban Cultivation Background ) Taking in a legendary spirit is no small matter as they attract a lot of attention... Her name is Chan Lee. A young university student living a rather quiet life-if not a lonesome one. Until he arrives. He's the peculiar man who ends up on her roof one fateful night. The so-called Moon Bunny, who mistakes her for Chang'e. It may seem like all fun and games, but hiding from cultivators, secret societies and other interested individuals is harder than you may think. This is their story. Warning: Sample Book Fifty-nine chapters will be available on RoyalRoad to read entirely for free but the rest are exclusive on Webnovel. It starts out with a relatively slow pace first and will be quite a slow burn romance.
8 183Sword of Demon Cless
This is a story of the half-demon half-human in a world where in all are filled with adventurers. He has only one goal in life. That is to become the world re-known swordsman. Will his existence be accepted or be ignored. This is the sword of demon cless.
8 190Book of Suicide Poems
This is my way to say goodbye.Warning: the poems might be triggering. If you believe you cannot stand reading depression and sucide poems because you might be triggered, please, for your own good, don't.
8 183