《Perempuan Pelupa》Bagian 54: Semua Mengetahuinya

Advertisement

Keesokan harinya telah tiba. Dijam istirahat kami bertujuh masih dikelas untuk membicarkan tentang drama nanti. Lalu Hendra mengatakan sesuatu pada Nia, Heni, dan Lisa.

"Kalian sudah menyelesaikan dialognya?"

Mereka bertiga hanya terdiam. Aku sudah menduga kalau mereka tidak mengerjakannya. Lalu kuberikan dialog yang sudah kubuat sebelumnya dan kuprint. Kemudian kuserahkan ke Hendra.

"Ini, mereka sudah membuatnya."

Kulihat Hani dan Lisa membisikkan sesuatu ke Nia. Kemudian wajahnya Nia memerah. Hendra mengatakan sesuatu padaku.

"Aku tau ini semua kamu yang buat. Dan aku ingin mengucapkan satu hal lagi. Selamat ya."

Aku yang bingung dengan perkataanya kemudian bertanya padanya.

"Maksudmu?"

Dia menjawabnya dengan nadanya yang sopan.

"Kalian berdua sudah jadian kan?"

Sontak aku dan Nia kaget. Lalu Hani mengatakan sesuatu dengan keras.

"Bukan pacaran."

Lisa melanjutkan perkataan Hani.

"Tapi calon suami istri."

Hani dan Lisa tersenyum-senyum kepada kami berdua. Kami hanya bisa terdiam malu dengan wajah kami yang memerah. Aku kemudian bertanya pada Hendra dengan nadaku yang datar.

"Kamu tau dari mana?"

Hendra menjawabnya dengan nadanya yang sopan.

"Gak hanya aku saja, bahkan yang lain juga sudah tau kalau kalian memang memiliki perasaan yang sama."

Mereka semua mengangguk setuju. Aku bertanya pada mereka.

"Apakah terlihat seperti itu."

Ian menjawabnya.

"Iya, tentu saja. Tapi aku masih bingung. Kau kan sudah tau Ndra, kenapa masih saja mau dekatin Nia?"

Hendra menjawabnya dengan nada yang serius sambil menunjuk kearahku.

"Sebenarnya, aku melakukan semua itu agar dia sadar kalau dia juga memiliki perasaan yang sama pada Nia. Jadi kupancing dia dengan aku mendekati Nia. Bahkan menembaknya waktu itu."

Andre yang sendari tadi diam tak tahu apa-apa bertanya pada hendra.

"Apa benar Ndra?"

Hendra sempat terdiam. Kemudain menjawab pertanyaan Andre tersebut.

"Aku hanya bercanda."

Lalu Ian dan Andre sama-sama mengangguk setuju dan tersenyum. Kali ini Hendra yang mendapatkan gelitikan maut teman-temannya tersebut. sementara itu, Aku dan Nia mencoba untuk mengganti topik pembicaraan. Kemudian Nia menanyakan pada kami mengenai latihan drama. Kemudian Hani mengatakan sesuatu pada kami dengan nadanya yang riang.

Advertisement

"Gimana sepulang sekolah kita latihan dirumahnya Nia."

Aku dan Nia merasa sedikit ragu. Namun Hani terus memaksa kami untuk mengiyakan usulannya tersebut. Pada akhirnya kami semua setuju untuk latihan dirumah Nia.

Sebelum kami istirahat, aku mengatakan sesuatu pada Hendra.

"Apakah yang kau katakan tadi itu benar (Sambil berbisik-bisik)?"

Hendra menjawabnya dengan nadanya yang serius seperti sebelumnya

"Iya."

Aku kembali bertanya padanya dengan nadaku yang datar.

"Kamu gak ada perasaan apapun pada Nia?"

Dia berhenti sejenak. Kemudian menjawab pertanyaanku tersebut.

"Sebenarnya aku memang menyukainya pada awalnya. Akan tetapi, karena menurutku Dia lebih baik bersamamu, maka aku menghilangkan perasaan tersebut. (Nadanya berubah menjadi sedikit sombong) Lagian juga, pasti banyak orang lain yang menyukaiku. Kau pernah bilang begitukan?"

Aku hanya diam tak menjawabnya untuk beberapa saat. Aku mengatakan sesatu padanya kembali.

"Terima kasih. Karena Kamu, Aku tersadar akan perasaan ini."

Dia menjawabnya sambil tersenyum.

"Udah tenang aja. Calon suami istri kok."

Kemudian dia melambaikan tangannya padaku. Lalupergi keluar. Aku mengambil bekal dan air minumku dan segera menuju ke tempatfavoritku.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click