《Perempuan Pelupa》Bagian 50: Tamparan Keras Itu Kembali Mengenaiku Lagi
Advertisement
Kuceritakan semua kejadian tersebut pada Nia. Nia memperhatikanku sambil terus memelukku. Aku tidak tega untuk menyuruhnya melepaskan pelukannya tersebut, karena kulihat dia masih bersedih. Lalu dia bertanya padaku mengenai lelaki tua tersebut.
"Kira-kira sekarang bapak tersebut sedang ngapain ya?"
Aku menjawabnya dengan nadaku yang datar.
"Mungkin saja sekarang dia sedang bekerja untuk menghidupi keluarganya."
"Aku harap dia sekarang menjadi orang yang lebih baik ya?"
Akupun menjawab pertanyaannya dengan nadaku yang datar.
"Ya aku harap juga begitu."
Suasana kembali sunyi. Kami kembali tak mengatakan apapun. Lalu Nia mengatakan sesuatu padaku dengan keras.
"AKU MENYUKAIMU!!!"
Aku kaget dengan perkataanya tersebut. Lalu aku bertanya padanya dengan nadaku yang terbata-bata.
"Ma maksudmu?"
Dia kembali mengatakannya dengan keras.
"AKU BENAR BENAR MENYUKAIMU!"
Aku terdiam akan perkataanya. Hatiku berdegup kencang. Situasi aneh ini kembali menghampiriku. Aku mencoba untuk menenangkan diri. Lalu dia bertanya padaku dengan nadanya yang pelan.
"Apakah... Kamu juga menyukaiku."
Aku tidak tahu harus berkata apa. Aku saat ini berusaha untuk mencari jawaban yang terbaik akan pertanyaannya tersebut. Lalu aku menjawabnya berdasarkan pemikiranku saat ini.
"Maaf. Kamu tau kalau aku tidak menyukai perempuan sedikitpun, dan..."
Belum selesai aku mengatakannya. Dia melepaskan pelukannya tersebut dan menamparku dengan begitu kerasnya. Kali ini benar-benar sangat keras. Aku hanya diam akan perlakuannya tersebut. Dia kembali mengatakan padaku dengan nada tingginya yang khas namun terlihat sedih.
"Kamu bohong! Sampai kapan kamu membohongi dirimu sendiri? Apakah kamu tidak merasakan rasa sakitnya?"
Aku masih terdiam akan perkataanya tersebut. Lalu aku menjelaskan kenapa aku menjadi seperti ini sambil melihat ke langit-langit ruangan tersebut.
"Semua bermula ketika umurku 5 tahun. Disaat itu, kedua orang tuaku bertengkar hebat. Biasanya mereka juga sering bertengkar. Dan Ibuku yang selalu memulainya. Aku juga tidak tau apa yang menyebabkan mereka sampai seperti itu. Akan tetapi kali ini berbeda. Ibuku berbeda dari biasanya, kali ini dia sangat marah pada Ayahku. Aku yang dikala itu sudah tertidur terbangun karena pertengkaran mereka. Ketika aku melihat mereka dibalik pintu kamarku, Ibuku memarahi Ayahku dengan begitu kerasnya. Ayahku yang sudah meminta maaf pada Ibuku, terus memarahinya dengan begitu kerasnya sambil menangis. Setelah kejadian tersebut, mereka bercerai. Aku dititipkan oleh Ibuku kepada Ayah dan Ibunya. Sementara itu, Ibuku tak pernah menemuiku. Bahkan Ayahku sepertinya juga tidak memperdulikanku."
Advertisement
Nia kembali bertanya padaku.
"Apakah itu yang membuatmu menjadi seperti ini."
Aku menjawabnya dengan nadaku yang datar.
"Iya."
Dia kembali menanyakanku dengan nadanya yang pelan.
"Apakah menurutmu semua perempuan itu sama?"
Aku kembali menjawabnya.
"Iya."
Dia kembali menamparku. Namun kali ini tamparannya tidak keras, malah tidak terasa sama sekali. Aku melihatnya kembali menangis sejadi-jadinya dan mengatakan sesuatu padaku.
"Aku tidak peduli dengan masa lalumu! Aku tidak peduli kalau memang kamu tak menyukaiku. Dan aku tidak peduli bila kamu akan menolak perasaanku ini. Akan tetapi, aku sangat-sangat menyukaimu!"
Lalu dia kembali memelukku dengan erat. Seketika itu, air mataku mulai menetes. Perasaan yang sama ketika aku menangis sebelumnya. Kubalas memeluknya dengan erat pula. Kali ini, aku mengatakannya dengan perasaanku saat ini.
"Aku... Juga menyukaimu."
Seketika itu Nia kaget. Lalu kembali menangis serta mengatakan hal yang sama padaku sebelumnya.
"Aku takut bila nanti aku akan melupakanmu. Selama ini aku tak pernah berbicara lagi denganmu bukan hanya karena alasan sebelumnya yang kukatakan padamu. Akan tetapi, bila aku terus bersamamu. Hati ini semakin sakit bila nantinya aku melupakanmu. Sehingga aku berusaha untuk menjauhimu. Namun, itu malah membuat hatiku semakin sakit. Bahkan sekarang, ingatanku tentangmu mulai memudar"
Kupun mengelus kepalanya, lalu dia menatapku. Aku mengatakan sesuatu padanya dengan nadaku yang meyakinkan.
"Aku akan menjadi ingatan keduamu. Kamu jangan khawatir."
Kulihat dia mulai tenang dan mengatakan sesuatu padaku.
"Terima kasih. Lagi-lagi kamu kembali membuatkutenang."
Advertisement
I'm a brick! But why am I a Humanoid? [A Non-Level LitRPG with a Humanoid MC full of Magic, Drama and Comedic Undertone]
Equality.Prosperity.Choice. These are the words that Agrea defines itself by, but to a brick that has known only ignorance, they are evils that rot a society. But destroying an ideal society will have to wait, first the brick must learn some pesky things, like how to pee or deal with pesky systems that seem to have a grudge against you. [Participant in the Writathon Challenge] Disclaimer: My characters are often wrong. Some characters may consider something to be true which conflicts with what is occuring at the place mentioned. Some characters also may have contradictory views on a thing Example: Meemauy- Transmigrators are bad, Narvin-Transmigrators are just people Meemauy- Launeior is the fault of Faction leaders. Raina- Launeior is the fault of Meemauy.
8 159Barbarians
The Triumvirate has known peace for 10,000 years. Their technology dwarfs that of Man, and for almost a century now Humanity has done everything they have asked of us, in order to learn even a fraction of their secrets. With their help, we have abolished poverty, and hunger. War is now a thing of the past. We have made incredible strides in a very short time period...and yet the Triumvirate races keep us at arm's length. They see us as half-evolved apes, too violent even now to keep company with our betters. They call us...Barbarians. But sometimes, a Barbarian is exactly what you need. (This incredible piece of artwork was a commission by Harry Rowland (@rowl_art_)...and I couldn't be more amazed at the job he's done. If you're looking for something like this, give him a yell.) A larger version of the cover can be found here NOTE: Agro Squerrils https://www.royalroad.com/profile/121861 has my permission to make an audio version of this story
8 478Exalted Warlock
Magnus Tempest was a young man back on Earth, filled with hopes and dreams. That is until everything that tied him to Earth was taken and destroyed. One night tormented with grief and contemplating dark thoughts. He stumbled upon a mysterious black gem-like shard, that whisked him away to another world called, Pandora. A world part of the vast stage of the Known Cosmos. -------------------------- 3 chapter (3,000+ words a chapter) a week. On Monday, Wednesday, and Friday! Please be advised this is a slow burn, so if you do not like novels that go at a leisurely pace, then do not complain later. I have stated it right here and right now. Also, constructive criticism and feedback are always welcomed! -------------------------- Advance Chapters:https://www.patreon.com/Abdirah Support Channel:https://ko-fi.com/Abdirah Line Of Communication:https://discord.gg/4SRPMpg
8 185One Eyed Wanderer
Saito Ushiba an average 17 years old High schooler decides to play a newly released virtual reality game developed by vision, the leading gaming company introduces "Grand Quest Online" changing the future of gaming, Saito ushiba joins Grand Quest Online on its first day of release as an unnamed player due to a glitch, whilst playing he goes through a series of events which turns the Saito ushiba into a living legend within the game and outside of the game. Note: Warning the description might be misleading Also, the Novel will not be too long, although I'm not sure how many chapters it will take for me to finish the story I am sure it will not exceed 150 chapters. Just wanted to let you know since I don't plan on writing long novels due to my preference.
8 338What's This Fiction ? A Very Incomplete Project.
A fiction about itself and it's writer. Which is a very narcissic choice from the author, really, couldn't he have written anything else ? The cover was hastily made on gimp by the author. He has no rights to the image used on it. He doesn't have the artist's agreement for using it, either. Because he has no idea who's the artist.
8 182"I'm Fine" || TomTord Fanfic
-After The End- Tord, he's different. he's changed. after the giant robot explosion, be felt nothing but guilt, pain, and depression. he spin, twirled, spiraled, into the storm of his emotional health. he wanted forgiveness, but didn't want them to feel empathy. WARNING: This story has: cutting, suicidal thoughts, anorexia, panic attacks, cussing and attempting of suicide. if you don't like any of this topics at all, do not read the story.thank you.
8 323