《Perempuan Pelupa》Bagian 40: Mereka Terlihat Serasi

Advertisement

Aku melihat Hendra, Ian, dan Andre bersiap-siap. Mereka yang mewakili kelasku dalam perlombaan estafet khusus laki-laki. Perlombaan telah dimulai, mereka sangat cepat berlari. Mereka bertiga begitu cepat dan kompak dalam memberi, dan menerima tongkat estafet tersebut. Aku hanya melihat mereka dari bangku penonton. Hingga akhirnya perlombaan tersebut selesai. Mereka sudah berusaha dengan baik. Dan mereka mendapatkan posisi ketiga. Lalu mereka bertiga pergi kearahku. Sebenarnya mereka pergi mengarah kearah Nia, Hani dan Lisa yang tepat berada didepanku. Hendra mengatakan sesuatu pada Nia.

"Gimana Nia, posisi ketiga?"

Nia menjawabnya dengan nadanya yang pelan.

"Tidak buruk."

Sementara itu, Ian sedang berbincang dengan Hani.

"Han, aku gak kalah cepat dengan Abdi kan?"

Lalu Hani melihat kearahku. Aku hanya melihatnya saja tanpa ekspresi. Dia menjawab pertanyaan Ian padanya.

"Enggak."

Ian yang melihat kami berdua hanya tersenyum dan menjawa perkataan Hani.

"Pasti aku akan mengalahkannya."

Hani cukup kaget dan terkesima akan jawaban dari Ian. Sedangkan aku tak memperdulikan akan hal tersebut. sementara itu, Andre menuju kearah Lisa dan membincangkan hal yang serupa.

Aku sempat berfikir. Apakah mereka bertiga benar-benar suka satu sama lain? Akhirnya perlombaan lari estafet untuk perempuan akan dimulai. Para penonton bersorak. Aku mengerti akan hal itu, ku hanya melihatnya saja tanpa berfikir yang bukan-bukan.

Lalu Hendra, Ian dan Andre duduk disampingku. Andre mengatakan sesuatu padaku.

"Cieee, yang sendirian dari tadi."

Aku hanya diam tak menanggapinya. Dia kemudian bertanya kembali padaku tanpa ada ekspresi sedikitpun.

"Kamu kenapa Di. Diposisi satu itu sangat baguskan."

Aku hanya menjawabnya dengan nadaku yang datar.

"Iya."

Dia yang melihat ekspresiku yang datar seperti itu bertanya kepada Ian dan Hendra.

"Ehhh guys, nih anak memang seperti ini kah?"

Lalu Hendra dan Ian mengatakannya dengan serentak dengan ekspresi dan nada mereka yang ikutan datar sepertiku.

"Iya."

Andre yang merasa dipermainkan kembali mengusili mereka.

"Ehhh, mereka bertiga sudah mulai berlari tuh."

Lalu mereka berdua langsung melihat kelapangan. Ternyata mereka dibohongi lagi oleh Andre. Andre kembali mengatakan sesuatu pada mereka berdua.

"Dasar bucin."

Mereka berdua merasa agak kesal. Lalu mereka mendekati Andre. Andre yang merasa dirinya terancam bertanya kepada Hendra dan Ian dengan menyeringai.

"Apa yang akan kalian lakukan?"

Lalu mereka berdua saling menatap dan emngangguk tanda setuju. Andre yang merasakan hawa tak enak hanya bisa pasrah.

"Mampus dah gua."

Mereka berduapun menggelitiki Andre sampai dia takbisa berhenti tertawa. Sedangkan aku sendiri masih melihat Nia, Hani, dan Lisayang sedang bersiap-siap untuk perlombaan mereka dengan tangan kananku memangkudaguku.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click