《Perempuan Pelupa》Bagian 39: Hari Yang Ditunggu Telah Tiba

Advertisement

Setelah seminggu lamanya, hari yang dianti-nantikan telah tiba. Semua orang menyambutnya dengan meriah dan penuh suka cita. Namun berbeda denganku, aku malah masih khawatir akan perlombaanku nanti. Meskipun aku sudah latihan semampuku. Padahal cuman 4 kali aja sih lari paginya.

Sebelum perlombaan akan dimulai, kami semua berkumpul dilapangan untuk melakukan upaca pembukaan. Aku masih memikirkan perlombaan yang akan aku hadapi nanti, sehingga ku tak mendengarkan sambutan dari kepala sekolah mengenai ulang tahun disekolahku.

Hingga upacara pembukaan selesai. Sekarang waktunya perlombaan dimulai. Karena lapangan disekolahku tidak begitu besar, kamipun secara bergiliran dalam mengikuti semua perlombaan yang ada. Hal ini dikhususkan untuk perlombaan outdoor saja seperti Lari jarak pendek, dan Lari estafet. Untuk lomba Futsal, Volly dan Basket sudah ada lapangannya masing-masing dan dan dilaksanakan secara bersamaan. Begitupula untuk olahraga indoor dilakukan secara bersamaan juga.

Sekarang saatnya untuk lari jarak pendek. Aku merasa sedikit gugup. Namun, kuhilangkan perasaan tersebut dan fokus pada perlombaan dan menang. Kami semua sudah siap di posisi masing-masing.

"Bersedia... Siaaap... Mulai."

Bendera telah dikibarkan. Aku berusaha semaksimal mungkin dengan latihan dan teknik berlariku yang kupelajari di internet. Kuposisikan badanku tuk condong kedepan, kudorong lututku kedepan dengan kuat dan kuangkat dengan tinggi sehingga jangkauan langkahku lebih jauh, serta kuposisikan kaki dan tumitku dengan baik dan benar. Aku terus berlari dan memfokuskan diri dengan melihat garis finish yang tepat berada didepan mata.

Akhirnya aku telah mencapa garis finish. Aku langsung terduduk dengan posisi kaki lurus untuk merenggangkan otot kakiku. Aku tak memperdulikan aku berada diurutan keberapa, yang terpenting aku sudah berusaha sebaik mungkin. Lalu aku melentangkan tubuhku dalam posisi tidur. Tak berapa lama kemudian, Hani menghampiriku dan berkata sesuatu padaku.

"Wahh kamu hebat Di. Selamat ya."

Aku melihat kearahnya dengan satu mata kututp dengan lengan kananku. Lalu aku bertanya kepada Hani.

"Aku dapat di posisi berapa?"

Dia menjawabnya dengan nadanya yang gembira.

"Kamu masuk di posisi pertama."

Aku hanya diam dan tak mengeluarkan ekspresiapapun. Lathian dan teknik yang kupelajari ini tidak sia-sia. Dia mengulurkantangannya padaku. Namun aku menolaknya dan mengatakan bahwa aku masih ingintiduran disini. Dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan kepadaku. Dankubalas lambaian tangannya tersebut. Aku kembali mengistirahatkan tubuhkudengan posisi terlentang sembari mengatur nafasku agar lebih stabil. Setelahkurasa kondisiku sudah lebih baik, aku langsung menuju dibangku penonton danmelihat lari estafet khusus laki-laki akan bersiap-siap.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click