《Perempuan Pelupa》Bagian 37: Lari Pagi

Advertisement

Hari ini adalah hari sabtu. Karena sebentar lagi lomba akan diadakan, aku melakukan sebuah aktivitas baru. Biasanya di hari sabtu dan minggu aku hanya mengurung diri dikamar seharian, namun kali ini sedikit berbeda. Dan tentu saja lari pagi. Aku sudah memperhitungkan sebelumnya kapan aku harus memulainya dan kapan aku kembali kerumah. Sehingga kegiatan lainku tak akan tertinggal seperti halnya menonton tv dan bermain game tentunya. Sekarang, aku bersiap-siap untuk berangkat.

"Sepatu lari, cek. Celana training panjang, cek. Kaos olahraga lengan panjang, cek. Dan jangan lupa untuk membawa tas botol air minum, cek."

Semua barang itu kupinjam dari pamanku, karena dulu pamanku suka sekali lari pagi. Lalu aku berpamitan pada paman dan bibiku yang lagi asyik menonton tv.

"Aku duluan dulu ya paman, bibi."

Bibi bertanya kepadaku.

"Kamu gak makan dulu"

"Gak usah bi, nanti perutku sakit kalau langsung kubuat lari."

Dengan nadanya yang sedikit khawatir mengatakan sesuatu padaku.

"Kalau begitu kamu hati-hati ya dijalan."

Aku hanya mengangguk. Lalu pamanku menannyakan hal yang aneh padaku.

"Kalau kamu liat ada cewek cantik, kenalin ke paman ya."

Bibiku yang mendengar akan hal itu kembali menjewer telinga paman dan berkata padanya dengan nadanya yang marah.

"Bagus ya, sudah tua masih saja mata keranjang."

Dia meringis kesakitan dan memohon ampun.

"Ampun ma, aku hanya bercanda. Tolong lepaskan, sakit."

Bibiku kembali berkata kepadaku.

"Kamu jangan dengarkan perkataan pamanmu ini ya."

Aku hanya menggangguknya dan izin untuk berangkat. Bibiku masih menjewer telinga paman meskipun aku sudah berangkat.

"Sudah dong ma, lepaskan."

"Enggak."

Sementara itu, aku mencoba untuk berlari pelan untuk pemanasan. Aku menyusuri area perumahan disini. Karena kurasa area disini tidak begitu jauh dan waktuku untuk pulang masih lama, maka akupun keluar perumahan dan lari pagi di pinggir jalanan menuju kearah sekolah.

Di tengah perjalanan, aku melihat Nia, Hani, dan Lisa sedang lari pagi. Aku tak ingin bertemu mereka dan akan pergi ke arah lain secara diam-diam. Lagi-lagi semuanya tak sesuai dengan perkiraanku. Mereka bertiga melihatku. Kami hanya berjarak antara sisi kanan dan kiri jalan. Selain itu juga kami berlari berlawanan arah, dimana arah kami saling berhadapan sehingga mereka bertiga dapat dengan mudah melihatku. Akupun mencoba untuk berbalik arah dan akan pergi meninggalkan mereka. Hani yang melihatku seperti itu, mencoba untuk memanggil namaku dengan keras.

Advertisement

"Abdiiii."

Aku kembali berbalik kearah mereka. Lalu hani menyuruhku untuk bergabung.

"Sini Di, kita sama-sama lari paginya."

Aku yang masih teringat akan kejadian dikantinsebelumnya berhenti sejenak. Akhirnya akupun mengikuti perkataan Hani dan pergikearah mereka. Lalu kami berempatpun lari pagi bersama. Aku yang merasalaki-laki sendirian berlari dibelakang mereka dan menjaga jarak.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click