《Perempuan Pelupa》Bagian 36: Ulang Tahun Sekolah

Advertisement

Seminggu lagi, sekolahku akan memasuki usia yang ke 15 tahunnya. Sesuai dengan tradisi tahunan, sekolah ini akan mengadakan lomba dalam memeriahkan ulang tahunnya tersebut. Seluruh kelas diwajibkan untuk mengikutinya tanpa terkecuali. Bila hal itu tak dilakukan, maka kelas tersebut akan mendapatkan hukuman. Namun sampai saat ini, tidak ada kelas yang tidak mengikuti semua perlombaan yang ada, jadi aku tidak tahu seperti apa hukumannya.

Hari ini sebelum pulang sekolah, Nia akan memberitahukan apa-apa saja lomba yang akan dilaksanakan. Dan tentu saja pembagian siswa untuk mengikuti perlombaan tersebut. lalu dia menginfokannya kepada kami dikelas.

"Oke. Karena sebentar lagi sekolah kita akan mengadakan lomba dalam rangka ulang tahunnya. Aku akan memberitahukan kepada kalian, lomba apa saja yang akan dilaksanakan nanti."

Mereka semua mendengarkannya dengan seksama. Bedahalnya denganku yang malah melamun menatap kearah jendela. Nia melanjutkan pembicaraannya tersebut.

"Dan lomba yang diadakan adalah...."

Lalu dia membuka binder catatannya tersebut. Dan membacakannya kepada kami semua. Nia menyuruhku untuk menuliskan semua lomba dipapan tulis. Kenapa harus aku lagi? Pikirku dalam hati. Kemudian aku maju dan mengambil spidol yang terletak di meja guru. Aku menunggu Nia untuk mengatakan lomba apa saja yang akan diadakan. Nia terdiam sesat seperti memikirkan suatu hal. Lalu dia melanjutkan perkataannya tadi.

"Karena sebentar lagi sekolah kita akan mengadakan lomba..... Ehhhh aku tadi sudah mengatakannya ya? Sebentar-sebentar."

Mereka terlihat bingung dengan bicaranya Nia yang berulang-ulang tersebut. aku sempat berpikir, separah itukah sifat pelupanya itu? Lalu kulihat dia membuka binder catatannya tersebut dan melanjutkan pembicaraannya tersebut.

"Untuk lomba yang akan diadakan yaitu..... Ehhh ini sudah juga ya?"

Kami kembali bingung dengan perkataanya tersebut. Sebenarnya tidak hanya hari ini, sebelum-sebelumnya juga dia mengatakan hal yang sedikit membuat kami bingung dan berulang-ulang. Dia kembali melanjutkan pembicaraanya tersebut.

"Oiya, untuk pemilihannya kita akan mulai dari Lomba Catur, dan akan diteruskan dengan lomba-lomba berikutnya."

Advertisement

Hingga hampir semua perlombaan telah di sebutkan serta siapa saja yang menjadi perwakilannya. Aku sudah menuliskannya dipapan tulis. Sekarang tinggal lomba lari jarak pendek khusus laki-laki dan lari estafet khusus perempuan. Karena kami semua tidak ada yang ingin mengikuti lomba lari jarak pendek tersebut, maka Nia akan memutuskannya.

"Karena kalian gak ada yang mau ikut, maka akan aku pilih salah satu diantara kalian."

Lalu Nia melihat kearahku. Dan menunjukkan jari telunjuknya kepadaku. Aku merasa keberatan dan mengatakannya pada Nia dengan nadaku yang datar dengan tangan kananku menunjuk kearah diriku sendiri.

"Aku? Kenapa harus aku?"

Dia membalasnya dengan nada tingginya yang khas.

"Karena kamu tidak ikut perlombaan sama sekali."

Lalu kulihat papan tulis tersebut, memang benar aku tidak mengikuti perlombaan apapun. Karena aku sendiri malas untuk melakukannya. Nia melanjutkan pembicaraannya.

"Lagian, kamu sudah terbiasa berjalan kaki ketika pulang sekolah kan? Jadi, menurutku kamu cocok untuk mengikuti lomba tersebut."

Aku hanya bisa mengalah dan pasrah akan keadaan.Akupun menyetujuinya. Dan selanjutnya perlombaan estafet untuk perempuan.Disini yang mengikuti perlombaan tersebut adalah Nia, Hani, dan Lisa. Setelahsemua pembagian perlombaan telah selesai, kamipun bersegera untuk pulang.

    people are reading<Perempuan Pelupa>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click