《Perempuan Pelupa》Bagian 13: Tempat Favoritku
Advertisement
Akhirnya aku sampai ditempat favoritku seperti biasa. Yaitu tempat dimana aku biasanya menghabiskan bekalku. Dimana lagi kalau bukan di ruangan kosong yang kuceritakan sebelumnya. Kubuka bekalku dan ku rasakan nikmatnya makanan yang dibuat oleh bibiku.
Aku sedikit teringat kembali akan tempat ini. Aku mengetahui tempat ini karena di awal sekolahku disini, aku tersesat dan sampai di tempat ini. Kulihat tempat ini begitu nyaman dan tenang. Akupun tak tahu alasan kenapa tempat ini kosong, sedangkan kulihat ruangan ini hanya kotor saja. Dan mulai saat itu, tempat ini kujadikan sebagai tempat favoritku untuk makan.
Tiba-tiba kucing hitam itu muncul kembali dan memberikan isyarat bahwa dia lapar dengan mengeluskan tubuhnya di kakiku. Kuberikan kucing hitam tersebut sebagian makananku. Sedang asyiknya menikmati makananku, tiba-tiba aku tersedak. Aku bingung karena aku tidak membawa air minum. Aku hanya mengeluarkan perkataan yang terbata-bata karena tersedak.
"A a air mana air?"
Tiba-tiba ada yang memberikanku sebotol air minum. Ku tempelkan bibirku pada lubang botol tersebut dan kuteguk air tersebut sampai semua air di botol tinggal separuhnya tanpa memikirkan siapa yang memberinya.
"Ahhh leganya. Terima ka..."
Ketika aku mengembalikan botol air minum tersebut, kumelihat wajah orang tersebut. Betapa kagetnya diriku bahwa dia adalah Nia.
"Sih... (lalu tangan kiriku menunjuk kearah Nia dengan nada datarku yang sedikit gugup) Ka kamu ngapain disini?"
Dia hanya tersenyum, lalu sisa air minum tersebut dia habiskan. Dan bibirnya menyentuh tutup botol air minum tersebut. aku yang melihat hal itu sangat kaget. Setelah dia meminum semuanya dia berkata dengan nada tingginya yang khas.
"Gimana, sudah lebih baik?"
Aku hanya menjawab dengan nada datarku yang sedikit gugup.
"I iya, sudah lebih baik. Ehhh kamu ngapain disini."
Dia kembali tersenyum, dan menjawab dengan nada tingginya tersebut.
"Tadi aku kebetulan lewat sehabis membeli air minum di kantin. Lalu aku melihatmu makan disini dan tersedak. Ya sudah, kuberikan air minumku ke kamu."
Advertisement
Aku merasa ada yang aneh dari jawabannya tersebut. Lalu aku menyadari sesuatu dan bertanya lagi kepadanya.
"Bukankah arah ke kantin lain dari sini."
Dia sedikit kaget dan bingung. Untuk beberapa saat dia tak mengatakan sepatah katapun. Lalu dia mengganti topik pembicaraan sambil kedua tangannya melipat ke depan.
"Nanti aku akan membicarakan mengenai jadwal piket dikelas nanti. Jadi, yang akan menulis dipapan tulisnya itu kamu. Oke?"
Aku yang merasa keberatan menjawabnya dengan nadaku yang datar.
"Haaa? Bukannya itu tugas si sekertaris."
Dia membantah perkataanku dan malah membalasnya sambil mengepalkan tangan kananya keatas.
"Kamu kan wakilku. Pokoknya kamu harus nurutin apa yang kutugaskan untukmu! Titik gak pake koma!"
"Tapi kan..."
Dia langsung memotong pembicaraanku.
"Titik. Kalau begitu aku duluan kekelas."
Lalu dia melihat kearah kucing hitam yang berada didekatku sambil memakan makanan yang kuberikan tersebut. dia tersenyum kepada kucing tersebut sambil mengelus kepalanya.
"Aku duluan ya Felica."
Sambil melambaikan tangannya pada kucing hitam tersebut dan diapun pergi. Aku melihat kearah kucing itu sambil ku elus-elus kepalanya.
"Ternyata namamu Felica ya. Pasti yang ngasih nama itu si Nia. Nama yang bagus."
Setelah selesai makan, akupun membereskan kotakbekalku dan kembali kekelas.
Advertisement
The Dungeon that should not be
Humans always wondered if they were alone in the universe. They theorised the possible existence of different universes. Humans also neglected to care for their planet and their greed prevented them from moving to renewable energy. The pic is not mine, if the artist has an issue with me using it as a cover I will get rid of it.
8 230Rebirth of the Cultivator in the Apocalypse
Co-authoring this series with JL Huang! Link to his page here: https://www.royalroad.com/profile/145707 Wang Shen, after ten years of struggle in the apocalypse, has finally let the embers of his life die out. However, the heavens have granted him a second chance to make things right. This time, he’s ahead of the curve, having retained the knowledge of his previous life before it all ended. This time, he knows how to efficiently manifest his qi and to properly cultivate his body in order to surpass his previous restraints. Would he be able to transcend his limits and breakthrough this lifetime? Or would the world burn once more without change? Welcome to Rebirth of the Cultivator in the Apocalypse.
8 60Opinons on Bang Dream! Girls Band Party ships
just suggest any ships and i'll rate them, i'm pretty open minded when it comes to ships so dont be afraid to suggest rare pairs, and maybe i could do some character opinions too!
8 244Signed /Dream Team/
Signed / Dream Team [Clay, George & Nick] x OC [Anastasia] / ❗️Warnings❗️•Contains mature language•Any scenes that might not be suitable for all audiences will have an additional warning ~~~~~ Notice ~~~~~Dream, George, and Sapnap are small streamers in this.
8 122Ghoulish insanity (incomplete/finished)
Adventure, Excitement, a jedi craves not these things, but I do!I was captured and kept in a basement by Frank, tortured and partially eaten, yet he somehow managed to keep me alive for a whole month. When he finally decided to off me for fresh meat, instead of dying properly I found myself waking up in the body of a rotting corpse on a battlefield with gamelike elements telling me that I'm an undead ghoul. Oh and there's also the little thing with the gods cursing me as my soul passed from earth to where-ever this place is. But earth gods rock, you know? They blessed me, you know? Uhm... there's the small detail that I crave the flesh of the living. Said flesh is really yummy by the way.... It's not weird to eat corpses when you're a corpse yourself, you know? Don't look at me like that! I'm not crazy, okay? Goddamn it!
8 194My Wife Always Thought I Did Not Love Him
Author(s): Jiang Xin XiaozhouStatus: 70 Chapters ( Completed )Gener: Romance, Comedy, Slice Of Life, School lifeA car accident made Xia Yao return to his third year of high school, he finally has the opportunity to make up for everything he regrets. The mistakes that have been made can now be mended. So when Xia Yao once again meets Zhou Du, the target of his unrequited love, he decides to choose a completely different route.If you don't love me, then I'm willing to set you free.However, things seem to turn out completely different than what Xia Yao expected.Before rebirth-Xia Yao: I like you.Zhou Du: What did you say?After rebirth-Zhou Du: I like you.Xia Yao: I only see you as a classmate.Zhou Du: ......【But that's not what your diary said!】Translation: OngoingPlease visit my website as well for more updates_https://lazynovels.com/
8 147