《Sharing Materi with IWF》Kritik Sastra
Advertisement
Hari, tanggal: Jumat, 22-September-2017
Materi: Kritik Sastra
Pemateri: Alit Suryani
Notul: Anaya
Selamat malam, semua.
Perkenalkan nama aku Alit Suryani, aku wanita, single, sendiri, jomblo.
Karena yang bertugas membawa materi hari ini berhalangan hadir, jadi di sini hari ini aku yang menggantikan untuk sharing materi mengenai "Kritik Sastra".
Sebelum aku mulai, nih. Ada yang tau, apa sih kritik sastra itu?
- aku belum tahu kritik satra ehehe
- belum tahu
Ok aku jelaskan sedikit.
Jadi, istilah kritik (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti "hakim".
Krites sendiri berasal dari krinein atau ”menghakimi” ;kriterion yang berarti ”dasar penghakiman” dan kritikos berarti ”hakim kasustraan” (Baribin, 1993).
Nah, dari beberapa narasumber ada beberapa pengertian dari kritik sastra.
Yang pertama, Pradotokusumo (2005) menguraikan bahwa kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran, dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni.
Nah, sementara Abrams dalam Pengkajian sastra (2005) mendeskripsikan bahwa kritik sastra merupakan cabang ilmu yang berurusan dengan perumusan, klasifikasi, penerangan, dan penilaian karya sastra.
Pengertian kritik sastra sebagaimana di atas tidaklah mutlak ketetapannya, karena sampai saat ini, belum ada kesepakatan secara universal tentang pengertian sastra. Namun, pada dasarnya kritik sastra merupakan kegiatan atau perbuatan mencari serta menentukan nilai hakiki karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dinyatakan kritikus dalam bentuk tertulis.
Namun, menurut Wikipedia kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra. Kritik sastra mencakup penilaian guna memberi keputusan bermutu tidaknya suatu karya sastra. Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra.
Kritik sastra yang sesungguhnya bukan hanya menilai saja, melainkan masih ada aktivitas kritikus yakni menganalisis karya tersebut.
Sebagaimana yang diungkapkann oleh Abrams (1981) bahwa kritik sastra adalah studi yang berhubungan dengan pendefinisian, penggolongan/pengkelasan, penguraian atau analisis, dan penilaian atau evaluasi.
Analisis merupakan hal yang sangat penting dalam kritik sastra. Sebagaimana Jassin dalam Pengkajian Sastra menjelaskan bahwa kritik sastra ialah baik buruknya suatu hasil kasustraan dengan memberi alasan-alasan mengenai isi dan bentuknya.
Seorang kritikus sastra mengungkapkan pesan dalam satu bentuk verbal dengan bentuk verbal yang lain, mencoba menemukan pengalaman estetis persepsi tentang realitas yang hendak disampaikan oleh pengarang. Pengamatannya terhadap cara penggunaan bahasa, terhadap kode-kode bahasa yang digunakan.
Advertisement
Dari pengertian kritik sastra di atas, terkandung secara jelas aktivitas kritik sastra tiga hal, yaitu menganalisis,menafsirkan, dan menilai.
Penilaian dapat diartikan menunjukkan nilai karya sastra dengan bertitik tolak dari analisis dan penafsiran yang telah dilakukan. Dalam hal ini, penilaian seorang kritikus sangat bergantung pada aliran-aliran, jenis-jenis, dan dasar-dasar kritik sastra yang dianut/dipakai/dipahami seorang kritikus.
Kalian pernah nanya nggak, sih? Apa sih fungsinya kritik sastra? Atau paedahnya nyinyirin karya orang itu apa?
-Nyinyiran dan kritik bukannya beda ya?
Beda, sekarang aku jelaskan.
Setidaknya, ada beberapa manfaat kritik sastra yang perlu untuk kita ketahui.
1.Kritik sastra berfungsi bagi perkembangan sastra.
Dalam mengkritik, seeorang kritikus akan menunjukkan hal-hal yang bernilai atau tidak bernilai dari suatu karya sastra. Kritikus bisa jadi akan menunjukkan hal-hal yang baru dalam karya sastra, hal-hal apa saja yang belum digarap oleh sastrawan. Dengan demikian, sastrawan dapat belajar dari kritik sastra untuk lebih meningkatkan kecakapannya dan memperluas cakrawala kreativitas, corak, dan kualitas karya sastranya.
Jika sastrawan-sastrawan mampu menghasilkan karya-karya yang baru, kreatif, dan berbobot, maka perkembangan sastra negara tersebut juga akan meningkat pesat, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Dengan kata lain, kritik yang dilakukan kritikus akan meningkatkan kualitas dan kreativitas sastrawan, dan pada akhirnya akan meningkatkan perkembangan sastra itu sendiri.
2.Kritik sastra berfungsi untuk penerangan bagi penikmat sastra.
Dalam melakukan kritik, kritikus akan memberikan ulasan, komentar, menafsirkan kerumitan-kerumitan, kegelapan-kegelapan makna dalam karya sastra yang dikritik. Dengan demikian, pembaca awam akan mudah memahami karya sastra yang dikritik oleh kritikus.
Sementara itu, ketika masyarakat sudah terbiasa dengan apresiasi sastra, maka daya apresiasi masyarakat terhadap karya sastra akan semakin baik. Masyarakat dapat memilih karya sastra yang bermutu tinggi, misalnya karya sastra yang berisi nilai-nilai kehidupan, memperhalus moral, mempertajam pikiran, kemanusiaan, dan kebenaran.
3. Kritik sastra berfungsi bagi ilmu sastra itu sendiri.
Analisis yang dilakukan kritikus dalam mengeritik harus didasarkan pada referensi-referensi dan teori-teori yang akurat. Tidak jarang pula, perkembangan teori sastra lebih lambat dibandingkan dengan kemajuan proses kreatif pengarang. Untuk itu, dalam melakukan kritik, kritikus seringkali harus meramu teori-teori baru. Teori-teori sastra baru yang seperti inilah yang justru akan mengembangkan ilmu sastra itu sendiri.
Advertisement
Karena, seorang pengarang akan dapat belajar melalui kritik sastra dalam memperluas pandangannya, sehingga akan berdampak pada meningkatnya kualitas karya sastra.
Fungsi kritik sastra akan menjadi kenyataan karena adanya tanggung jawab antara kritikus dan sastrawan serta tanggung jawab mereka dalam memanfaatkan kritik sastra tersebut.
Karena itu kritik sastra berfungsi apabila: (1) Disusun atas dasar untuk meningkatkan dan membangun sastra. (2) Melakukan kritik secara objektif, menggunakan pendekatan dan metode yang jelas, agar dapat dipertangungjawabkan.
(3) Mampu memperbaiki cara berpikir, cara hidup, dan cara bekerja sastrawan. (4) Dapat menyesuikan diri dengan ruang lingkup kebudayaan dan tata nilai yang berlaku. Dan,
(5) dapat membimbing pembaca untuk berpikir kritis dan dapat meningkatkan apresiasi sastra masyarakat.
Adapun perkembangan kritik karya sastra di Indonesia.
Kritik sastra, dari segi pengertian dan istilah bukan merupakan tradisi asli masyarakat Indonesia. Istilah dan pengertian kritik sastra baru muncul ketika para sastrawan Indonesia mendapat pendidikan dengan sistem Eropa pada awal abad ke-20. Sebelum itu, penilaian karya-karya sastra dalam bahasa daerah didasarkan pada kepercayaan, agama, dan mistik. Kapan pertama kali kritik sastra dipergunakan di Indonesia tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun, kritik sastra mulai mendapat perhatian di Indonesia setelah terbitnya kumpulan karangan "Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Essay" karya H.B. Jassin.
H.B. Jassin, pelopor kritik sastra di Indonesia.
Ada beberapa istilah kritik sastra yang muncul di Indonesia dalam perkembangannya yaitu kritik sastra impresionistis, akademis, dan sekretaris. Ketiga istilah tersebut muncul sebelum perang hingga tahun 1950-an.
Kritik sastra impresionistis tidak didasari pengetahuan ilmiah dan hadir sebagai pengetahuan elementer untuk pengajaran di sekolah menengah.
Barulah muncul kritik sastra akademis pada tahun 1950-an yang dimulai oleh para kritikus kompeten secara ilmiah dari Universitas Indonesia.
Pada tahun 1960-an muncul aliran kritik baru yang dipelopori oleh kalangan seniman dan pengarang sendiri. Aliran ini menggunakan pendekatan bercirikan pandangan yang sangat subjektif menurut kritik dari pengarang sendiri.
Nah, jenis kritik sastra dapat dibedakan menjadi :
1. Kritik Mimetik
Kritik ini bertolak pada pandangan bahwa suatu karya sastra adalah gambaran atau rekaan dari dunia dan kehidupan manusia.
2. Kritik Pragmatik
Kritik ini melihat kegunaan suatu karya sastra. Kegunaan ini dilihat dari segi hiburan, estetika, pendidikan, dan hal lainnya.
3. Kritik Ekspresif
Kritik yang menekankan analisis pada kemampuan pengarang dalam mengekspresikan atau menuangkan idenya dalam wujud sastra. Biasanya pendekatan ini untuk mengkaji puisi.
4. Kritik Objektif
Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai karya yang berdiri sendiri. Karya sastra adalah objek yang mandiri dan memiliki dunianya sendiri.
Tokoh-tokoh kritik sastra di Indonesia dalam perkembangannya adalah:
1. A. Teeuw
2. H.B. Jassin Boen
3. Oemaryati Goenawan
4. Moehammad Sapardi
5. Djoko Damono Sitor Situmorang.
Majalah yang memuat kritik sastra di Indonesia :
1. Mimbar Indonesia Siasat Basis Horison
2. Surat kabar yang memuat kritik sastra di Indonesia
3. Sinar Harapan Kompas Suara Karya Merdeka
Sekian materi hari ini, sesi selanjutnya bisa dibuka.
○º○º
Q1: Jadi intinya kritik sastra itu menganalisis suatu karya sastra bermutu tidaknya? Apakah semua orang bisa jadi kritik sastra?
A1: Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra.Penting bagi seorang kritikus sastra untuk memiliki wawasan mengenai ilmu-ilmu lain yang berkaitan dengan karya sastra,sejarah, biografi, penciptaan karya sastra, latar belakang karya sastra, dan ilmu lain yang terkait. Jadi, setiap orang boleh mengkritik karya satra orang lain, asal memahami hal di atas.
Q2: Sama kayak nge review nggak?
A2: Hampir sama, tapi lebih detail.
Q3: Biasanya ada orang mengkritik tanpa menganalisis, terkadang juga malah tanpa menafsirkan. Hanya asal nilai. Itu bagaimana? Itu hanya asal komentar kah?
A3: Itu semacam asal komentar, kalau ingin mengkritik tentu harus didasari terlebih dahulu.
□■□■
Sebelum berakhir, jangan lupa cek mulmed, ya, Fams. ♡
Sekian materinya. Semoga bermanfaat bagi Fams semua.
Sumber: ♡ http://kajiansastra.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-dan-fungsi-kritik-sastra.html?m=1
♡ https://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kritik_sastra&ei=COj63W_h&lc=id-ID&s=1&m=526&host=www.google.co.id&ts=1506076442&sig=ANTY_L0P7S66F3LeN4B2q60LLWHIIkbFxQ
Wassalam.
Bandung, 18 November 2017.
Salam,
Anaya.
Advertisement
The Ancient Genes
In a place where Magic reigns supreme, what would our MC do as he finds himself being rejected by the world. This is the story of a boy who is lacks the ability to wield mana. After shaming his parents who are considered to be among the strongest Mages of the era. Our MC stands at the terrace of the School building planning to commit suicide. What has fate got stored in for our MC. Will he commit suicide ? If you want to know, join our MC as he struggles to find his path. In a world with mysteries and threats looming, what is waiting for him? ————————————- All the characters and incidents in this story are imaginary. Please note that the chapter can be a bit slow. So please be a bit patient and read up to 50 chapter before making any opinion
8 570The Inheritor
Alistair strolled through darkness shunning himself from light, he was plunged into the depths of hell by the greed of his own family. He crawled from those depths leaving trails of blood, craving for vengeance and toiling like a crazy wounded wolf. After years of struggle he stands at the peak, a peak no one could touch, a peak where he could disdain anyone. Alistair had long got his revenge and quenched his burning fire with blood of those wronged him. The man who was supposed to have achieved everything one could possibly attain in a lifetime was actually left with nothing but felt utter isolation and icy solitude before his inevitable end, the death. ***** Alistair was given another chance, reincarnation, with a system and the inheritance of the entire universe. He’s determined to lead an entirely different life, a life in which he truly pursues happiness with lots of friends, lovers and a lovable family. Will he get over his past and really turn a new leaf??? Will a place where law of jungle has long seeped into the society allow him lead a pleasant life without any carnage or bloodshed?????? ------------- Warning: About Story The Inheritor will be your standard reincarnation fantasy in a futuristic setup with cultivation being a mainstream occupation. Though it's a standard novel with Reincarnation and Cultivation 'The Inheritor' is not a HAREM and it'll have Romance. The action might take the back seat in the first part of the book. About the Author This is my first novel or any attempt to write something so I'm pretty much a newbie trying to pen down the fantasies rolling in my mind. English isn't my First language so brace yourself for some grammatic potholes. But I'm genuinely working on improving my English but it won't be happening overnight as it's a process, I guess. (for the time being, I'm trying to make it readable with some Grammar checking software) Moreover, I wish to improve my writing skills as the story grows and readers help in spotting mistakes or critics might turn it into a reality.
8 204The Last Journey
A slice of life litrpg story... or is it? It's burning slow, though. Moving on: War comes with a great cost. Lives and time wasted for most part. One could either be run with sword, be poisoned, be bowed, and sometimes meet their end with just a tiny speck of wood. With magic, it becomes even more colorful. From lightning, to worse poison, to hovering rocks, to weird bladed leaves, to whipping roots, and to a lot more odd things easily reasoned with magic. A wonderful creation. But once used to something more than wonder, more than tricks to gather laughs, it becomes worse. War becomes worse. For there is not only blood to be spilled. A particular town almost met the same end. Soldiers geared with swrords and bows came with mounts. Horses burning lush grasses as it cracked boulders and the soil alike with every step. The kind that only war ones could ever do. Even strange wheeled creations that oozed danger were towed, loaded with something meant to destroy. But not once had they acted upon what such devices should've done, nor what an an army is supposed to do. Siege never occurred, as much as a command to war. No. Magic existed so a simple little fire is all the worth the town has. No sword drawn, no arrows nocked, nothing. Just some mana spent and through the ash they march. That was how Nudius saw her end. It came not even as a surprise. She didn't have the moment to fully register what occurred before she found herself in an empty dark space. Life lost, time spent. All from a fire that had not even touched her. But she knew very well that it was magic. Something she wished to have and strived for to have. Yet it seemed that none of it would matter now. Nudius was well aware of what the color around meant, of the odd situation, of the unfeeling state of her being. It was death and that was it. She didn't have to worry or dream further. Although there wasn't what she truly wanted in what death to her is, but at least, Nudius was comforted to what she believed death is. Rest. But little did she know there's something more than that empty space. It wasn't only the promise of rest, but was also more than she could ever hope for. Another chance at life. Another chance to dream. ***Tags are there just in case. You never know! Umm... HI-MI-TSU. Story blurb+: This is slow burn, quite slice of life story about a girl learning magic. All the while as she fatten herself up. So yeah, progression fantasy. But there's Litrpg! Numbers! Magic! Spells! And of course! There's something more. But read on ahead, please. Oh yes. Plot! There is, too. Disclaimer: The cover isn't made by me. Just layered it with a text. I got it from a free website, if I correctly recall. I'll see to it. (Haven't worked on it.)
8 153Zero Visible
What would an anime be like from the perspective of a background character?From birth, Reikawa Yuuya has had the ability to see the character arcs of the people around him, a skill passed down through his family. Combined with his extremely low presence, Yuuya is in the perfect position to be an observer in countless stories.The thing is, though, the humans in this city aren’t people. Not to him.And he’s afraid of what they can become.(Disclaimer: This is a psychological drama. Yuuya starts the story off with severe psychological and emotional trauma that only decays as the story proceeds. If you're looking for a witty meta story with a cool power-fantasy MC, this isn't it.)Also on Wordpress at zerovisible.wordpress.com
8 138The Void Kingdom
Story of a young boy who wants accidents to occur so that he can die without attempting suicide. But his luck is heaven shattering, not giving him a single chance. However, after countless tries one day, he was finally involved in an accident but instead of killing him, the accident changed his life. It freaking changed his species! Moreover, the world isn't what it looks like! He is even saving another world and a fallen clan "Damn! I just wanted to die in an accident! Kill me already!"
8 188dreams
alberu has dreams where he's in a relationship with a trashy bastard who he's never even met beforeso it's a bit awkward to have to meet himshipalberu crossman x original cale henituse
8 69