《Sharing Materi with IWF》Genre Action

Advertisement

Materi: Action

Hari, tanggal: Jumat, 19 September 2017

Pembawa materi: Sherlen

Notulen: Alit

=================================

Oke jadi kali ini aku bawain materi tentang salah satu genre yang akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian di film Hollywood. Yup, action.

Coba sebutin salah satu karya atau film bergenre action yang kalian tahu atau bahkan senangi.

> The Raid 2

> Marvel?

> Transformer?

> The Legend of Tarzan

Ada yang pernah mencoba untuk menulis cerita bergenre action? Kalau pernah menurut kalian unsur apa saja yang penting dalam menuliskan cerita bergenre action?

> belum pernah

> aku belum

> belum

Wah pada belom pernah semua ya, oke aku bakal bagiin tips pada kalian bagaimana cara menuliskan cerita bergenre action yang baik.

1. Menuliskan/menggambarkan peta pertarungan

Kita harus merencanakan bagaimana sih pertarungan berjalan agar bisa membuat pembaca ikut merasakan tensi dalam cerita.

Bayangkan adegan demi adegan yang akan kamu tulis nanti, reaksi tokoh adalah reaksi yang akan kamu keluarkan jika seandainya hal serupa terjadi padamu.

Contoh: Jika kamu pada malam hari bertemu dengan pria bermata genit yang ternyata seorang psikopat dan dia hendak mendekatimu, apa yang akan kamu lakukan? Lari? Melemparinya dengan sesuatu?

Fungsi pembuatan sketsa tiap adegan sendiri agar mempermudah kamu dalam menuliskan adegan aksi dan memperminim terjadinya kesulitan menuliskan/mengekspresikannya karena sudah ada gambarannya sendiri dari sketsa yang telah kamu buat.

2. Kunci utama adegan aksi yang seru adalah perlemah karakter tokohmu

Buat tokohmu hampir mati atau hampir kena setiap serangan lawan. Buat dia kehabisan pilihan, terdesak dan mulai panik serta ketakutan. Saat itulah karaktermu bisa mengembangkan kekuatan barunya.

Bukan berarti karakter yang sudah kuat sejak awal itu jelek saat dibuat adegan bertarung. Semakin kuat karaktermu, membuat pertarungan yang seru juga semakin susah. Bukankah memenangkan pertarungan dalam satu kali serangan itu tidak seru?

3. Pelajari senjata dan aliran bela diri serta kosakata yang digunakan

Ya, ini bukan hal yang wajib. Tapi akan sangat berguna jika kamu mengetahui kosakata yang akan kamu gunakan. Aliran bela diri Taekwondo tidak hanya tendangan dan pukulan saja, namun ada hal lain seperti Mureup Chigi (sabetan yang menggunakan lutut).

Advertisement

Begitu pula dengan senjata. Senjata apapun perlu riset yang ketat saat ditulis sebagai adegan pertarungan. Misalkan saja pistol itu punya banyak jenis dan efek yang dihasilkan pun beragam, ada yang efeknya melumpuhkan dan ada pula yang mematikan bahkan sampai bisa membunuh seseorang. Pistol sendiri ada single-shots pistol, pistol laras ganda, revolver, pistol semi automatic, dll. Salah satu pistol dengan efek cukup mematikan adalah Ruger Super RedHawk .454 Casull. Kecepatan pelurunya sendiri bisa mencapai 1.900 kaki per detik.

4. Perdalam karakter lewat adegan pertarungan

Adegan pertarungan yang seru bukan cuma mengedepankan kekerasan dan persenjataan, melainkan juga menunjukkan bagaimana karaktermu yang sesungguhhnya. Karaktermu bisa saja banyak mengumpat ketika diserang lawan atau bahkan bisa saja hanya diam dan fokus.

5. Percepat Kecepatan Penggambaran Adegan

Aksi ya aksi. Jika sudah memutuskan bahwa pada bagian ini anda menggambarkan aksi sang tokoh, maka jangan menuliskan sesuatu yang lain. Jangan membuat pembaca terpecah perhatiannya. Jangan menuliskan setting tempat disini. Jangan mendeskripsikan karakter tokoh disini. Kalaupun menuliskan deskripsi, buatlah seminimal mungkin. Gambarkan hanya pada sudut pandang karakter saja.

6. Buat setiap pertarungan unik

Kalau kalian sudah nonton RWBY, maka di sana kamu akan menemukan bahwa setiap pertarungan memiliki ciri khas, tidak pernah menggunakan trik yang sama. Ini yang menjadi patokan saya dan ini adalah salah satu hal yang membuat pembaca mengenang ceritamu lebih lama.

7. Biarkan pembaca berimajinasi

Kalau kamu mendeskripsikan setiap aksi dalam pertarungan, bisa saja kamu mebuat pembaca bosan dan membuat pace ceritamu berantakan. Jadi jangan terlalu detail menggambarkan adegan pertarungan, biarkan pembaca berimajinasi dengan kerangka adegan pertarungan yang sudah kamu buat. Kalau kamu berpikir bahwa kekerasan adalah dialog, maka pertarungan adalah percakapan yang dilakukan lewat kata-kata sementara konflik sebenarnya terjadi di hati setiap karakter.

8. Buat lawanmu kompeten

Bukan hanya kamu perlu membuat karaktermu menarik, tapi buat juga lawanmu menarik. Tak akan menarik kalau karakter utama selalu lebih baik dari lawannya. Lawan yang bisa dihormati dan disegani akan membuat adegan pertarungan lebih menarik. Sementara itu kroco tak punya otak biasanya bisa dikalahkan dengan cepat dan itu membosankan. Jangan lupa selalu gunakan kejutan dari lawan.

Advertisement

9. Buat seperti kenyataan

Petarung sungguhan tak akan membuat pidato panjang lebar ke satu sama lain. Di dunia nyata, saat adrenalin ditekan, orang tak akan punya energi untuk mengatakan kalimat kalimat keju dan pidato pidato yang membuat lawan tobat. Mengatai dan menantang itu wajar. Saat seseorang ditendang di rahang, kebanyakan orang akan menahannya seakan tidak terjadi apa-apa. Saat karaktermu dipukul, pastikan bahwa pembaca juga merasakan pukulannya.

10. Tunjukkan hasil dari pertarungan

Saat pertarungan selesai, apakah karaktermu terluka? Berdarah? Bagaimana dengan petarung lain? kalau karaktermu jalan kayak nggak terjadi apa-apa, berarti patut dipertanyakan karaktermu itu manusia apa robot.

11. Belajarlah dari Penulis Lain

Sering-seringlah membaca karya penulis lain. Perhatikan bagaimana menggambarkan sebuah aksi. Pelajari pemilihan kata-kata mereka. Pelajari deskripsi aksi mereka. Tapi tetaplah jadi diri sendiri dan jangan meniru sehingga seolah-olah menjiplak hasil karya mereka karena menganggap karya mereka itu keren.

=================================

Q1 : Penggambaran adegan? Kayak misalnya dia lagi manjat tembok untuk menangkap musuhnya, kita harus fokus ke itu dulu begitu? Jangan ada tambahan yang lain?

A1 : Iya selesain urusan itu dulu baru loncat ke masalah lain. Hasilnya bisa musuhnya ketangkep bisa juga gak. Kalo ketangkep gimana setelahnya dan kalo misal hilang jejak gimana setelahnya. Tapi kalo musuh kalo bisa dilamain ketangkepnya biar bikin gregetan sendiri.

Q2 : Cerita action itu boleh dari pengalaman pribadi?

A2 : Boleh nek malah lebih kebayang kalo pengalaman sendiri soalnya ngalamin.

Q3 : Oh jadi harus dibikin outlinenya juga?

A3 : Iya dibikin outline.

Q4 : Jadi kalau mau bikin cerita ini tokohnya jangan dibuat kuat-kuat banget? Kalaupun super kuat harus ada titik lemahnya ga biar seru? Mungkin istrinya di sandera atau daster emaknya di umpetin mungkin.

A4 : Nah iya biar lebih realistis juga, gak mungkin ada orang yang semuanya serba perfect. Orang lain lihat mungkin perfect tapi pasti ada kelemahan yang sebenernya dia sembunyiin rapat-rapat dari orang lain.

=================================

Sekian materinya. Semoga bermanfaat bagi Fams semua.

Wassalam.

Bandung, 26 September 2017.

Salam,

Anaya.

    people are reading<Sharing Materi with IWF>
      Close message
      Advertisement
      You may like
      You can access <East Tale> through any of the following apps you have installed
      5800Coins for Signup,580 Coins daily.
      Update the hottest novels in time! Subscribe to push to read! Accurate recommendation from massive library!
      2 Then Click【Add To Home Screen】
      1Click